Asbabun Nuzul Surat Al-Kafirun – Assalamualaikum wr.wb sobat dosenpintar.com apa kabar hari ini ? Dalam kesempatan ini penulis hadir untuk berbagi ilmu pengetahuan mengenai agama. Nah untuk sobat yang sudah penasaran untuk kita sama sama belajar, bisa langsung saja simak dibawah ini. Show Surat Al-Kafirun
قُلْ يٰۤاَ يُّهَا الْكٰفِرُوْنَ ۙ Qulyaa ayyuhal kaafirun لَاۤ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَ ۙ Laa a’budu maa ta’buduun وَلَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ ۚ Walaa antum aabiduuna maa a’bud وَلَاۤ اَنَاۡ عَا بِدٌ مَّا عَبَدْ تُّمْ ۙ Walaa ana ‘aabidum maa abattum وَ لَاۤ اَنْـتُمْ عٰبِدُوْنَ مَاۤ اَعْبُدُ ۗ Walaa antum aabiduuna maa a’bud لَـكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ Lakum diinukum wa liyadiin Arti Surat Al-Kafirun
Apa Asbabun Nuzul Surat Al-Kafirun Sudah pada tau belum surat Al-kafirun menerangkan tentang apa? Apabila belum tau mari kita cust baca artikel ini sampai tuntas. Nama lain dari surat al-Kafirun adalah Al-I’badah, Ad-din, Al-Munabadzah, dan Muqasyqasyah. Mengapa dinamakan surat ad- din? Karna surat ini memproklamatirkan ibadah hanya kepada Allah. Asbabun Nusul Surat Al-kafirunMenjelaskan tentang asbabun nuzul surat Al-Kafirun yang menjadi kandungan pokok dalam agama. Surat ini menunjukan bahwa tuhan yang disembah orang kafir berbeda dengan tuhan yang disembah Nabi Muhammad. Dengan itu orang kafir berusaha keras merayu dan membujuk Nabi Muhammad agar mengikuti ajaran mereka. Surat Al-Kafirun merupakan wahyu yang ke-18 yang diterima oleh Nabi Muhammad di Makkah. Ada beberapa riwayat tentang asbabun nuzul surat ini diantaranya: Riwayat At-ThabraniDalam asbabun nuzul surat Al-Kafirun yang bersumber dari Ibnu Abbaa. Bahwa mereka berusaha keras untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad dengan berbagai cara, diantaranya: Ditawarkan sebagai orang yang paling kaya di kota Mekkah, kemudian mereka berkata kepada Nabi Muhammad. “Wahai Muhammad kami menyediakan ini hanya untuk kamu, tetapi ada satu syarat kamu jangan pernah mencaci maki tuhan kami”. Kemudian Nabi Muhammad menjawab aku masih menunggu wahyu dari tuhanku yaitu Allah. Ini adalah asbabun nuzul surat Al-Kafirun yang diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dari Ibnu Abbas. Riwayat Ibnu HatimDalam riwayat ini diceritakan bahwa orang kafir berkata kepada Nabi Muhammad. “Wahai Muhammad marilah ikut bersama kami, kita akan bersukutu dalam segala urusan”. Sekarang kamu menyembah tuhan yang kami sembah, besok kami akan menyembah tuhan yang kamu sembah kita akan bergantian. kejadian inilah yang menjadi sebab turunnya surat Al-Kafirun yang diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dari Ibnu Abbas. Riwayat AbdurrazaqDalam riwayat ini diceritaka tidak jauh beda dengan riwayat sebelumnya. Orang kafir merayu Nabi Muhammad untuk menyembah tuhan mereka dengan berbagai macam cara. Sebagaimana dalam sebuah riwayat: Nabi Muhammad tidak langsung memberikan jawaban kepada orang kafir setelah diberi pertanyaan di bawah ini. Apabila kamu menyembah tuhan kami selama satu tahun, maka kami akan menyembah tuhan yang kamu sembah kurun waktu satu tahun Nabi Muhammad sungguh tegas dalam masalah aqidah. Baca Juga : Arti Aamiin Yaa Mujibas Saailiin Isi Kandungan Surat Al-KafirunPeristiwa yang terjadi dalam asbabun nuzul surat Al-kafirun menjadi landasan sejarah dalam kerukunan umat beragama. Adapun isi kandungannya sebagai berikut.
Demikianlah artikel mengenai tentang Asbabun Nuzul Surat Al-Kafirun. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dan selalu melimpahkan hidayah untuk kita menjadi lebih baik lagi dalam menjalani kehidupan ini. Wassalamualaikum wr.wb Baca Juga : Pecihitam.org – Sebagaimana asbabun nuzul surat-surat dalam Al-Quran yang lain, surat al kafirun juga mempunyai sebab turunnya. Hampir disetiap turunya wahyu kepada Rasulullah Saw ada sebab yang melatar belakangi. Dan setiap wahyu turunya pun dengan sebab ataupun latar belakang yang berbeda. Hal itu terkadang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, ataupun sebagai hujjah Rasulullah.
Pecihitam.org, dapat Istiqomah melahirkan artikel-artikel keislaman dengan adanya jaringan penulis dan tim editor yang bisa menulis secara rutin. Kamu dapat berpartisipasi dalam Literasi Dakwah Islam ini dengan ikut menyebarkan artikel ini ke kanal-kanal sosial media kamu atau bahkan kamu bisa ikut Berdonasi.
(1) قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ “Katakanlah (Muhammad), Wahai orang-orang kafir!” Ada beberapa riwayat tentang sebab turunnya surat Al Kafirun, antara lain: Riwayat pertama hadits dari Sa`id Mina yang diterangkan oleh Syekh Nawawi: Syekh Nawawi menerangkan asbabun nuzul dari surat al kafirun dalam kitabnya Tafsir Marah Labid, yaitu setelah Rasulullah berdakwah secara terbuka, beberapa tokoh kafir Quraisy merasa adanya ancaman dari Rasulullah bagi ajaran mereka. Baca Juga: Surah Az-Zumar Ayat 68-70; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an Antara lain al-Walid bin Mughirah, Ash bin Wail, Aswad bin Abdul Muthalib dan Umayyah bin Khalaf. Akhirnya mereka mendatangi Rasulullah untuk untuk mengkomukasikan akan itu, merekapun berkata: “Hai Muhammad, bagaimana kalau beberapa waktu (selama setahun) engkau mengikuti agama kami. Sembahlah berhala dan tuhan-tuhan kami. Dan sebaliknya selama beberapa lama (setahun) kami akan mengikuti agamamu dan menyembah Tuhanmu. Kita menyembah tuhan-tuhan dengan bergantian. Kalau ajaranmu benar, maka kami bisa selamat. Begitu juga sebaliknya. Kalau kami yang benar kamu bisa selamat” Dari tawaran kaum musyrikin itulah kemudian turun surat al Kafirun, sebagai jawaban atas tawaran mereka. Nabi Muhammad dengan jelas dan tegas menolak tawaran mereka. Katakanlah, “Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah men]adi penyembah apa yang kalian sembah, dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untuk kalianlah agama kalian, dan untukkulah agamaku.” Riwayat yang kedua dari Ibnu Abas tentang asbabun nuzul surat al Kafirun ini, bahwa orang kafir Quraisy menjanjikan Rasulullah akan diberi harta, perempuan, dan tahta asalkan beliau mau menyembah Tuhan mereka dan berhenti memaki Tuhan mereka. Mereka berkata: Baca Juga: Surah Al-Hijr Ayat 78-79; Terjemahan dan Tafsir Al-Qur'an “Wahai Muhammad ini untukmu semua. Berhentilah untuk mencaci maki tuhan-tuhan kami. Jangan menyebut mereka dengan hal-hal yang buruk. Jika kamu tidak mau melakukannya, maka kami akan memaparkan satu permintaan yang lain, yang mana hal ini akan memberikan kebaikan kepada kita bersama,” “Apa itu?” tanya Rasulullah. Mereka menjawab, “Engkau sembah tuhan-tuhan kami Lata, `Uzza setahun dan kami sembah Tuhanmu selama setahun pula.” Lalu Nabi menjawab dengan surah Al-Kafirun. Keistiqamahan Rasulallah selalu diuji dalam penyebaran agama islam, dengan berbagai ancaman, diskriminasi dan cara-cara yang terlihat lembut seperti bujuk dan rayuan. Namun dalam kondisi apapun Rasulullah tetap tegar dan selalu istiqamah, untuk masalah aqidah dan tauhid tidak ada lagi kompromi dan negosiasi. Dari asbabun nuzul diatas bahwa ayat pertama mengatakan “Katakanlah, Hai orang-orang yang kafir”. Yang dimaksud orang kafir tersebut adalah mereka yang mendatangi Rasulullah kala itu. Baca Juga: Surah Yunus Ayat 45; Terjemahan dan Tafsir Al Qur'an Bukan seluruh dari orang-orang kafir, karena pada ayat yang kedua yaitu “aku tidak menyembah apa yang kamu sembah”. Jika untuk seluruh orang kafir dari dulu sampai sekarang maka itu tidak sesuai dari kenyataan. Karena banyak orang kafir kemudian menyebah Allah dengan masuk islam. Sedang orang-orang kafir yang mendatangi Rasulullah mereka tidak beriman hingga kematiannya. Prof. Quraish Shihab menjelaskan bahwa Rasulullah diperintahkan untuk mengatakan kepada orang-orang yang membencinya berupa penjelasan keyakinannya secara jelas dan konsisten kepada orang-orang kafir. Bahwa tentang tauhid, tentang akidah tidak ada ruang untuk kompromi ataupun negosiasi. Sampai kapanpun dan dimanapun sebab orang-orang kafir menyembah berhala sesuai dengan tempat dan situasi yang ada. Wallahua’lam.
Lukman Hakim Hidayat Kontributor at Pecihitam.org Alumni Al-Iman Islamic Boarding School Purworejo Latest posts by Lukman Hakim Hidayat (see all)
|