Bagaimanakah perubahan suhu tubuh sebelum aktivitas saat aktivitas dan setelah beraktivitas

Sepertinya hampir semua orang sudah tahu kalau olahraga merupakan hal baik dan sangat bermanfaat bagi tubuh. Saat berolahraga, tubuh akan menyeimbangkan fungsi organ-organ dan proses metabolime. Olahraga bisa mencegah tubuh terjangkit penyakit-penyakit kronis. Saat berolahraga, tubuh akan menjadi lebih aktif dari biasanya. Tidak hanya otot yang bekerja, seluruh organ dan sistem tubuh juga akan bereaksi, berusaha untuk bisa menyesuaikan. Olahraga juga bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Tapi rasa malas untuk berolahragalah yang sangat sulit untuk dilawan. Padahal olahraga juga tidak harus dilakukan dalam waktu yang lama, yang penting dilakukan secara rutin.

Satu hari, Geng Sehat berhasil melawan rasa malas dan mulai berolahraga, namun setelahnya tubuh malah terasa pegal-pegal. Biasanya hal ini yang bikin para pemula susah banget untuk olahraga secara rutin. Memang apa saja ya yang terjadi pada tubuh saat GengS berolahraga?

Baca juga : Ingin Punya Bokong Indah? Coba Gerakan Squat dan Lunge

Pernah tidak Geng Sehat merasa pegal-pegal setelah berolahraga? Biasanya kondisi ini terjadi setelah Kamu baru berolahraga tapi sebelumnya jarang atau mungkin tidak pernah olahraga. Sudah rela bangun pagi, tapi tubuh malah pegal-pegal, akhirnya Kamu jadi malas untuk berolahraga lagi. Tahan GengS, ternyata rasa pegal-pegal setelah berolahraga terutama pada mereka yang jarang olahraga sebelumnya merupakan hal yang wajar.

Rasa pegal dan nyeri pada otot ini biasanya dirasakan 24-48 jam setelah berolahraga. Kondisi ini disebut dengan Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS). DOMS terjadi karena otot mengalami trauma kecil sehingga jaringan otot merasa stres. Hal ini umum terjadi karena aktivitas fisik yang dikerjakan lebih banyak dari biasanya dan otot sedang beradaptasi. Nyeri pada otot ini tidak akan Kamu rasakan terus-menerus setiap Kamu selesai berolahraga, kok. Saat tubuhmu sudah terbiasa dengan olahraga yang Kamu lakukan, rasa pegal dan nyeri akan berkurang.

Pastikan juga kalau rasa sakit yang Kamu rasakan benar-benar DOMS ya, GengS. DOMS biasanya akan menghilang setelah 2-3 hari. Jika rasa sakit tidak kunjung hilang coba berkonsultasi kepada tenaga medis, bisa jadi Kamu mengalami cedera. Dilansir dari Huffington Post, ini dia beberapa keuntungan yang bisa langsung Kamu terima meski baru pertama kali berolahraga:

-Meski DNA diwariskan dari orang tua, terdapat beberapa faktor yang bisa merubah gen dalam DNA, salah satunya, gaya hidup. Dalam satu kali olahraga, gen akan memberi respon dan melakukan perubahan yakni membuat tubuh lebih kuat dan mempercepat sistem metabolisme tubuh.

-Saat berolahraga otak akan menghasilkan beberapa zat kimia, di antaranya, endorfin dan serotonin. Kedua zat kimia ini bisa meningkatkan mood, mencegah depresi, dan membuat Kamu menjadi lebih bersemangat. Saat olahraga tubuh juga akan mengurangi produksi kortisol yang bisa menyebabkan stres.

-Olahraga juga bisa meningkatkan kemampuan tubuh untuk fokus dan konsentrasi saat bekerja. Cocok nih kalau Kamu berencana olahraga sebelum bekerja.

Baca juga: Dapatkan Bentuk Tubuh Seperti Emma Watson dengan Cara Ini

Dilansir dari Exercise Right, setelah 1 minggu mulai rutin berolahraga, Kamu akan mulai merasakan perubahan fisik dan mental. Tubuh Kamu akan mulai menghasilkan lebih banyak energi. Beberapa orang juga merasa percaya dirinya meningkat dan gejala-gejala depresinya berkurang. Dalam waktu 2-4 minggu, olahraga yang teratur akan membuat kekuatan dan kebugaran pada tubuh meningkat dan bisa terlihat jelas. Jika olahraga yang Kamu lakukan bertujuan untuk menurunkan berat badan, yang tentunya dibarengi dengan diet makanan sehat, perubahan pada bentuk tubuh juga mulai bisa terlihat.

Setelah Kamu rutin berolahraga, organ-organ tubuh akan mulai beradaptasi, di antaranya, peningkatan kekuatan jantung, pembesaran otot, peningkatan kapasitas paru-paru, dan tulang dapat beregenerasi lebih cepat. Rutin berolahraga juga akan meningkatkan produktivitas kerja tubuh, jauh dari sakit, dan bagi penderita penyakit kronis, bisa mengurangi biaya perawatan.

 Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Berolahraga?

Tidak ada ruginya kan kalau Geng Sehat rutin berolahraga. Untuk mencegah terkena DOMS, jangan lupa lakukan pendinginan sekitar 10 menit sebelum Kamu mengakhiri latihan fisik. Jika sudah terlanjur terkena DOMS di hari pertama Kamu memulai latihan fisik, GengS cukup istirahat, pijat perlahan bagian yang sakit, dan lakukan peregangan tubuh.

Saat otot terasa sakit akibat berolahraga, bukan berarti Kamu harus berhenti berolahraga. Kamu masih bisa berolahraga, kok. Olahraga yang ringan seperti jalan kaki atau bersepeda masih bisa Kamu lakukan. Dengan begitu, otot bisa pulih dan mulai beradaptasi dengan aktivitas fisik yang mulai Kamu tekuni. Di saat tubuh jarang atau bahkan tidak pernah berolahraga, biasanya Kamu akan lebih sering untuk mengonsumsi junk food, merasa cepat pegal dan lelah, tidur tidak nyaman, dan sistem metabolisme tubuh akan melambat.

Memang tidak mudah bagi tubuh untuk bisa beradaptasi dengan latihan fisik yang Kamu lakukan secara optimal. Setiap orang membutuhkan waktu yang berbeda-beda, tergantung dari intensitas, durasi, dan frekuensi. Untuk membantu tubuh dalam beradaptasi, coba mulai dengan latihan fisik yang ringan dan tingkatkan secara perlahan. Selain itu, lakukan latihan fisik tersebut secara konsisten.

Apa pun tujuan dari olahraga yang Kamu lakukan, baik itu untuk menurunkan berat badan, untuk membentuk otot atau hanya untuk bersenang-senang, olahraga akan mengubah tubuhmu menjadi lebih sehat dan baik. Jangan lupa untuk memenuhi asupan yang tepat, terutama air putih untuk mencegah tubuh dehidrasi, serta makanan kaya protein yang bisa membantu membentuk otot.

Yuk GengS, jangan malas untuk mulai berolahraga, bayangkan manfaat yang bisa Kamu dapatkan. Selain sehat dan bugar, Kamu akan menjadi lebih bahagia dan memiliki hidup yang lebih baik.

Baca juga: Ssstt, Orgasme Juga Bisa Terjadi Saat Berolahraga

Saat berolahraga, tubuh akan mengalami beberapa perubahan, salah satunya suhu tubuh (temperatur tubuh). Perubahan ini ditandai dengan memanasnya tubuh, keluarnya keringat dan denyut jantung yang semakin cepat. Namun, berapa normalnya suhu tubuh saat dan setelah olahraga? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasan berikut!

Perubahan suhu tubuh saat dan setelah olahraga

Suhu tubuh normal berkisar antara 36,1° Celsius hingga 37,2° Celcius. Angka yang menunjukkan suhu tubuh ini dapat berubah sepanjang hari. Salah satu yang mempengaruhinya adalah aktivitas, seperti olahraga.

Tubuh Anda hanya menyimpan sejumlah kecil energi di dalam tubuh. Namun ketika melakukan olahraga, tubuh membutuhkan energi yang lebih besar dari biasanya sehingga energi yag disimpan pun akan terpakai.

Setelah energi tersebut digunakan untuk olahraga, otot perlu menciptakan energi tambahan dengan cepat agar olahraga tetap bisa berlanjut.

Tubuh menggunakan sekitar 80% dari total energi untuk diubah menjadi panas dan sisanya untuk kontraksi otot.

Nah, panas yang dihasilkan oleh otot ini kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh. Pada gilirannya, akan menyebabkan peningkatan pada suhu tubuh saat olahraga.

Lalu, bagaimana kondisi suhu tubuh setelah olahraga dilakukan? Temperatur tubuh akan kembali menurun ke angka normal.

Tubuh akan mendinginkan diri dengan mengeluarkan keringat lebih banyak lewat pori-pori. Tubuh juga akan mengirimkan lebih banyak darah ke kulit, lengan tangan, kaki, dan kepala. Dengan begitu, panas tubuh akan lebih banyak dikeluarkan.

Pembuangan panas tubuh inilah yang membuat temperatur tubuh yang awalnya tinggi akan menurun ke angka normal. Namun perubahan ini tidak terjadi secara instan.

Tubuh memerlukan waktu untuk menurunkan suhu inti. Biasanya prosesnya memakan waktu selama 15 hingga 20 menit.

Berapa suhu tubuh yang normal saat olahraga?

Bagaimanakah perubahan suhu tubuh sebelum aktivitas saat aktivitas dan setelah beraktivitas

Besaran kenaikan suhu tubuh ketika berolahraga pada setiap orang berbeda-beda. Hal tersebut bergantung dengan jenis latihan olahraga dan intensitas olahraga.

Berdasarkan sebuah studi pada Sports Medicine Jurnal, menjalani olahraga aerobik 80 sampai 90% maksimal, dapat meningkatkan suhu inti sebesar 1° Celcius setiap 5 hingga 8 menitnya jika panas di dalam tubuh tidak hilang.

Misalnya, jika sebelum memulai olahraga suhu tubuh awalnya adalah 36, 8° Celcius, angkanya bisa berubah menjadi 37,8° Celcius dalam 5 hingga 8 menit jika intensitas olahraganya cukup tinggi.

Itu artinya, jika seseorang melakukan aktivitas dengan intesitas rendah seperti jogging santai tentu kenaikan suhunya juga akan berbeda dengan orang yang melakukan lari sprint.

Namun perlu Anda catat bahwa kenaikan suhu tubuh ketika melakukan aktivitas fisik ini tetap ada batas amannya.

Pasalnya, kenaikan yang cukup tinggi pada suhu inti bisa jadi tanda bahaya untuk kondisi kesehatan tertentu.

Bila suhu inti Anda lebih dari 38, 2° Celcius hingga 40° Celcius saat berolahraga, ini adalah tanda dari heat exhaustion.

Pada kondisi ini, tubuh Anda tidak dapat mengeluarkan panas sehingga membuat jantung tidak dapat memompa cukup darah.

Selain kenaikan suhu tubuh, seseorang yang mengalami heat exhaustion saat berolahraga biasanya juga diikuti oleh gejala seperti berikut ini.

  • Tubuh terasa panas (demam).
  • Pernapasan menjadi dangkal atau cepat.
  • Kepala pusing.
  • Pingsan.

Kondisi ini memang tidak separah heatstroke, tapi tetap butuh penanganan segera. Jadi, bila Anda mengalami gejala demikian, segera minta bantuan medis.

Berbagai faktor yang mempengaruhi kenaikan suhu tubuh saat olahraga

Bagaimanakah perubahan suhu tubuh sebelum aktivitas saat aktivitas dan setelah beraktivitas

Kenaikan suhu tubuh ketika olahraga tidak hanya difaktori oleh jenis latihan dan intensitasnya saja. Ada hal lain juga ikut mempengaruhi salah satunya cuaca dan suhu ruangan ketika Anda berolahraga.

Bila Anda berolahraga di ruangan yang panas, bisa jadi kenaikan suhu ketika berolahraga jadi lebih cepat. Sama halnya ketika Anda berolahraga di bawah terik matahari pada siang hari.

Bertambahnya kecepatan kenaikan suhu tubuh ini tidak hanya dipicu oleh panas tubuh tapi juga panas suhu di sekitarnya. Itulah sebabnya, jika Anda berolahraga di ruangan yang panas, tubuh akan lebih cepat terasa panas dan berkeringat lebih banyak.

Hal ini mengharuskan Anda untuk minum lebih banyak air untuk mencegah dehidrasi, sekaligus membantu tubuh untuk menormalkan suhu nantinya.

Selain suhu ruangan dan paparan sinar matahari, besaran kenaikan suhu tubuh saat olahraga juga bergantung dengan usia.

Pasalnya, orang yang berusia di atas 65 tahun memiliki suhu tubuh normal yang lebih rendah.

Pilihan olahraga untuk lansia pun cukup terbatas karena masalah kesehatan yang dimiliki sehingga besaran kenaikan suhu tubuhnya mungkin tidak terlalu besar.

Mengetahui kenaikan suhu tubuh saat berolahraga adalah hal yang penting karena pengetahuan ini bisa membantu Anda melakukan olahraga dengan aman.