9:47:00 PM
Artikel yang berhubungan dengan Lompat tinggi: Gaya guling perut (straddle) atau Gaya Stradle adalah salah satu gaya yang ada dalam teknik lompat tinggi, ketika badan melewati mistar dengan cepat diputar dan dibalikkan, sehingga sikap badan di atas mistar telungkup. Sejarah Lompat Tinggi Gaya Guling (Straddle) Gaya Guling Perut (belly roll) atau kangkang (straddle) mulai dikenal pada tahun 1930, yaitu sejak Jim Stewart (Amerika) memakai gaya ini dalam suatu perlombaan. Namun diberbagai negara gaya ini belum diakui sebagai gaya yang syah (seperti halnya gaya guling sisi), karena saat melewati mistar peraturan itu dicabut (1934) maka mulai saat itu pula gaya straddle dengan pesat tersebar keberbagai negara, bersaing dengan gaya guling sisi. P. Reavis, C. Dumas dan masih banyak lagi pelompat tinggi lainnya mampu melompat mistar 2,15 meter. Bahkan V. Brumei, atlet asal Rusia pernah menciptakan rekor dunia dengan ketinggian 2, 23 meter.
Cara melakukan Gaya Guling:
Teknik melakukan Lompat Tinggi Gaya Guling (Straddle) Awalan Gaya Stradle memiliki arah dan sudut awalan yang mirip dengan gaya guling sisi. Bila seorang atlet saat akan melompat bertumpu dengan kaki kanan, maka awalan dari samping/serong kanan dan sebaliknya bila bertumpu dengan kaki kiri, awalan dari serong kiriTumpuan Kaki yang digunakan sebagai tumpuan adalah kaki yang terdekat dengan mistar atau kaki bagian dalam. Sementara kaki bebas diayun kedepan atas.Melayang dan pendaratan Setelah melonpat dengan tumpuan kaki maka badan akan melayang di atas mistar, badan tidur telungkup dan sejajar dengan mistar, kedua kaki kangkang (straddle). Kaki bebas, badan bagian atas (kepala) dan lengan yang sepihak dengan kaki ayun turun terlebih dahulu (kepala lebih rendah dari pinggul) terus berguling kekanan meluncur kebawah. Setelah berkembang beberapa lama, saat diatas mistar posisi badan tidak sejajar dengan mistar, tetapi kepala dan badan tidak sejajar dengan mistar, tetapi kepala dengan badan melintas mistar terlebih dahulu terus menyelam/menuklik kebawah disebut juga "dive straddle". Sedangkan kaki tumpu yang saat itu belum melewati mistar dan masih dalam keadaan tertekuk lutut dapat digerakkan dengan dua cara :
Secara metodis (bagi pemula) pendaratan dilakukan dengan bagian kaki ayun/bebas terlebih dahulu. Keuntungan menggunakan gaya straddle:
Ref : aak-share.com Aturan Lainnya :Ilustrasi wanita melakukan lompat tinggi gaya straddle. Sumber: www.freepik.comLompat tinggi merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang memiliki banyak peminat dan mendapat banyak perhatian. Banyaknya perhatian dari olahraga yang satu ini disebabkan karena ketatnya persaingan antar atlit. Untuk melakukan olahraga lompat tinggi, tolakan menjadi hal yang sangat penting. Sebab apabila salah dalam mengambil tolakan, maka lompatan yang dihasilkan tidak akan maksimal ataupun menyebabkan cedera. Olahraga yang menguji keterampilan melompat melewati tiang mistar, ternyata memiliki berbagai tolakan. Salah satu tolakan lompatan tinggi adalah gaya straddle. Apa itu gaya straddle dan bagaimana cara melakukannya? Tolakan Lompat Tinggi Gaya StraddleDilansir dari buku Pendidikan Jasmani dan Kesehatan karya Asep Kurnia Nenggala dan Rita Rismiati (2007: 42) lompat tinggi gaya guling (straddle) merupakan salah satu gaya atau cara dalam melakukan lompatan tinggi. Gerakannya dimulai dengan awalan badan yang menumpu pada satu kaki, kemudian tubuh diangkat dari titik tertentu ke titik lain yang lebih tinggi. Saat melayang, posisi tubuh seperti sedang merangkak atau tiarap dan ketika melewati tiang didahului dengan tangan kanan, kepala, badan, dan kaki kanan. Gerakan ini diakhiri dengan gerakan mendarat menggunakan punggung secara baik dan terkontrol. Adapun cara melakukan lompat tinggi gaya guling (straddle) yakni: Jarak awalan diabil sejauh tiga langkah dari garis bayangan tolakan ke lintasan awal. Dalam lompat tinggi gaya gulung (straddle), awalan dilakukan dari samping. Jika kaki kiri sebagai tolakan, mulailah dengan melangkahkan kaki kanan ke arah lintasa. Kaki kiri ditempatkan di atas garis bayangan tolakan. Langkah ketiga berakhir dengan kaki kanan. 2. Menetapkan Kaki Tolakan Penetapan kaki tolakan sangatlah berperan dalam mencapai jarak locatan yang tinggi. Seorang pelompat haruslah menetapkan kaki tolak yang benar-benar kuat. Hal ini dimaksudkan agar mendorong tubuh melayang tinggi ke atas. 3. Mencari Jalak Lambungan Untuk dapat memastikan sejauh mana jarak lambungan tubuh melayang ke atas secara normal dibutuhkan suatu latihan. Latihan tersebut dapat dilakukan di tempat rata. Dalam beberapa langkah, gerakan diakhiri dengan penempatan kaki tolak, paha kaki yang memimpin diangkat ke atas secara vertikal. Lakukan langkah yang panjang untuk mencapai jarak setinggi mungkin dari setiap tolakan kaki. Itulah penjelasan tentang gaya straddle dalam olahraga lompat tinggi. Latih terus gerakan ini, sehingga mendapatkan lompatan yang tinggi. Namun tetap berhati-hati dalam melakukan gerakan ini dan sebisa mungkin untuk didampingi seorang ahli, agar terhindar dari cedera. (MZM) |