Show Pubertas adalah masa ketika seseorang anak mengalami perubahan fisik, sikap (perilaku), dan pematangan organ reproduksi. Berikut merupakan hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi masa pubertas:
Pubertas adalah salah satu tahapan yang harus dilalui laki-laki dan perempuan untuk beranjak dewasa. Pada masa ini masing-masing remaja perempuan maupun laki-laki akan mengalami adanya perubahan fisik dalam tubuh mereka. Pada perempuan pubertas biasanya terjadi pada rentang usia 10-14 tahun, sedangkan pada laki-laki pubertas dialami pada usia sekitar 12-16 tahun. Di masa pubertas ini remaja bisa mengalami peningkatan tinggi badan, perubahan bentuk badan, maupun suara. Perubahan fisik pada masa pubertas ini bisa membuat anak-anak mengalami kebingungan. Oleh karenanya diperlukan peran orang tua untuk mendampingi dan memberikan edukasi pada anak bahwa pubertas adalah fase yang normal dilalui. Sementara itu, Psikolog Klinis dan Brainspotting Trainer and Therapist, Ine Indriani mengingatkan masa pubertas bisa membuat perubahan emosi dan kondisi pada remaja. Ine menyebut pubertas merupakan masa peralihan di mana remaja mulai membandingkan dirinya dengan orang lain di sekitarnya. "Pubertas itu masa peralihan. Regulasi emosi dipengaruhi mood dan perubahan tubuh. Lingkungan pertemanan mereka jadi lebih luas, kemampuan berpikir menjadi lebih kompleks. Mereka juga lebih melihat bagaimana pandangan dirinya dari sisi orang lain dan lingkungan sekitar, juga membandingkan diri dengan orang lain," tutur Ine melalui telepon, Jumat (2/9/2022). Dia pun mengingatkan peranan orang tua untuk mendampingi buah hatinya pada masa ini. Salah satunya untuk mengenalkan tentang seksualitas lewat good touch dan bad touch. "Orang tua berperan memberi informasi dan edukasi tentang perubahan tubuh, menjaga tubuh, mengenalkan good touch dan bad touch. Orang tua juga bertugas memberi edukasi dan nilai-nilai terkait batasan dalam pergaulan karena remaja puber pergaulannya sudah mulai ke arah suka dengan lawan jenis," terang dia. "Kemudian orang tua juga perlu mengajari cara merawat diri, menjaga diri, menjaga emosi tetap stabil. Sebisa mungkin orang tua tetap jadi teman ketika anak butuh. Jadi meski sudah peralihan menuju dewasa, mereka tetap anak-anak yang harus dipantau dan membutuhkan orang tua sebagai teman," sambung dia. Sementara itu, bagi remaja yang mengalami masa pubertas diharapkan untuk menjaga diri. Dia pun meminta para remaja juga terbuka dengan orang tuanya ketika mengalami perubahan fisik ini. "Risiko bagi remaja yang belum siap menghadapi puber konteksnya luas, kalau terkait pergaulan itu bagaimana anak tetap sehat harus tahu bagaimana menjaga diri, batasan-batasan terkait gender, dan merawat diri. Lalu kalau tak ada support dari orang tua emosi bisa tak stabil," pesan dia. Lantas bagaimana cara menyikapi masa pubertas bagi remaja laki-laki dan perempuan? Simak selengkapnya di bawah ini ya! Apa itu Pubertas?Mengutip Sampoerna Academy, pubertas adalah proses perubahan atau perkembangan seorang dari segi fisik menjadi dewasa secara seksual. Pubertas yang terjadi antara anak laki-laki dengan perempuan berbeda waktunya. Secara umum, pubertas pada anak perempuan terjadi lebih cepat dibandingkan dengan laki-laki. Pubertas pada anak perempuan terjadi pada rentang usia 10-14 tahun. Sedangkan laki-laki pada usia 12-16 tahun. Namun memang seiring dengan berbeda-bedanya kondisi tubuh manusia, proses itu terjadinya bisa berbeda-beda waktunya. Sesuai dengan definisinya, remaja yang sedang mengalami pubertas akan mengalami perubahan fisik. Hal itu disebabkan karena adanya pengaruh dari perubahan hormon saat pubertas. Ciri Ciri PubertasMasa pubertas bagi anak-anak laki-laki dan perempuan memiliki ciri-ciri yang berbeda. Secara umum masa pubertas berakhir menjelang usia 20 tahun. Mengutip Tim Tunas Karya Guru dalam buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas VI, berikut ciri-ciri pubertas masing-masing anak-anak perempuan dan laki-laki: A. Ciri-ciri Pubertas pada Anak Perempuan1. Ciri primer Ciri primer merupakan ciri utama yang terjadi pada masa pubertas. Ciri utama masa pubertas pada anak perempuan ditandai dengan haid atau menstruasi pertama. Haid pertama yang dialami perempuan disebut menarkhe. Peristiwa ini menandakan bahwa organ kelamin perempuan, yaitu ovarium telah berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). 2. Ciri sekunder Ciri sekunder merupakan ciri perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas. Berikut perubahan fisik yang biasa terjadi pada masa pubertas anak perempuan: a. Tumbuh rambut halus di daerah tertentu, seperti ketiak dan sekitar alat kelamin.b. Suara menjadi halus dan tinggi.c. Payudara dan pinggul membesar.d. Kulit bertambah halus. e. Munculnya jerawat dan peningkatan produksi keringat. B. Ciri-ciri Pubertas pada Anak Laki-laki1. Ciri primer Ciri primer atau ciri utama masa pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Kejadian ini menunjukkan pematangan sel kelamin (sperma). 2. Ciri sekunder Ciri sekunder atau perubahan fisik pada anak laki-laki selama masa pubertas, adalah sebagai berikut: a. Tumbuh rambut halus di tempat tertentu, seperti ketiak dan sekitar alat kelamin.b. Suara makin membesar.c. Tumbuh jakun.d. Tumbuh kumis, jambang, dan janggut.e. Pundak dan dada semakin besar dan bidang. f. Munculnya jerawat dan peningkatan produksi keringat. Cara Menyikapi Masa PubertasPada masa pubertas, organ reproduksi para remaja sudah mulai matang sehingga perlu dijaga dan dipelihara kesehatannya. Tujuannya agar tidak terjadi gangguan yang dapat menyebabkan penyakit. Mengutip sumber buku karangan Tim Tunas Karya Guru, para remaja yang sudah mengalami masa pubertas harus menjaga sikap dan perilakunya dalam pergaulan sehari-hari. Diharapkan para remaja baik laki-laki maupun perempuan bisa bergaul dengan baik tanpa melanggar aturan keluarga, masyarakat, dan agama. Berikut tips menjaga kesehatan pada anak laki-laki dan perempuan: A. Menjaga Kesehatan Reproduksi1. Perawatan Kesehatan Reproduksi pada Laki-laki
2. Perawatan Kesehatan Reproduksi pada Perempuan
B. Sikap atau Perilaku pada Masa PubertasMasa pubertas biasanya juga disertai perubahan sikap dan perilaku pada remaja. Perubahan sikap itu ada yang tidak baik bagi perkembangan remaja.
Untuk mengurangi pengaruh sikap yang tidak baik tersebut, remaja perlu mengembangkan sikap positif. Di antaranya: a. Perbanyak bergaul dengan teman-teman yang baik Sikap ini akan menjauhkanmu dari sikap bosan, ingin menyendiri, tidak mau bekerja sama, dan sikap tidak percaya diri. b. Bersikap baik kepada orang tua, saudara, teman sebaya, dan teman yang lebih muda Sikap ini akan menciptakan hubungan yang baik dengan orang-orang di sekelilingmu. Sikap ini juga menjauhkanmu dari permusuhan dan pertentangan dengan orang lain. c. Melakukan ajaran agama dengan baik Jika dilakukan kamu akan terbiasa berbuat baik dan jauh dari perbuatan yang dilarang agama. Nah itulah ciri-ciri masa pubertas pada remaja perempuan dan laki-laki dan cara menyikapinya. Semoga bermanfaat detikers! Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan" [Gambas:Video 20detik] (ams/row) |