Bagaimana jika laptop di sleep lama?

Semenjak work from home dibudayakan, laptop adalah hal penting yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia. Sebagian orang bahkan menggunakan laptopnya hampir 24 jam tanpa istirahat. Hal ini tentu sangat berbahaya dan berdampak buruk bagi umur pemakaian laptop.

Selain pemakaian yang terus-menerus tanpa jeda, ternyata ada kebiasaan lain yang tanpa kita sadari juga dapat memperpendek umur laptop, loh! Apa saja? Simak selengkapnya di artikel ini ya!

1. Menggunakan laptop di atas kasur dan sofa

Bermain laptop sambil rebahan memang memberikan rasa nyaman tersendiri. Namun, hal ini sangat berbahaya bagi laptop. Mengapa? Tempat dengan permukaan yang tidak datar seperti kasur dan sofa dapat menghalangi proses sirkulasi udara pada laptop, sebab kasur dan sofa membuat ventilasi laptop menjadi tertutup.

Ini mengakibatkan laptop akan menjadi panas secara berlebih (overheat). Selain itu, laptop yang terlalu panas akan membuat kinerja kipas di dalam laptop bekerja ekstra untuk mendinginkan prosesor dan komponen lainnya.

2. Mengisi laptop saat baterai sudah kritis

Apakah kamu baru mengisi daya saat baterai laptopmu sudah kritis (10% ke bawah)? Jika iya, segera hentikan kebiasaan tersebut. Mengisi baterai saat daya laptop sudah kritis bahkan ketika baterai habis akan membuat umur baterai (cycle battery) untuk menyimpan daya semakin berkurang. Oleh sebab itu, baterai akan menjadi lebih cepat rusak. Sebaiknya, segera sambungkan daya ke laptopmu saat bateraimu sudah mencapai angka 30%.

3. Menaruh benda di atas laptop

Tanpa kita sadari, tak jarang kita suka menaruh barang di atas laptop atau memberi beban lain dengan cara menaruh laptop di tas yang berisi banyak beban. Tentunya, hal ini akan berdampak pada kondisi LCD atau engsel laptop.

Monitor bagian belakangmu juga akan mengalami goresan jika kamu terus melakukan kebiasaan buruk ini. Jika LCD laptopmu rusak, kamu akan mengeluarkan banyak biaya untuk memperbaiki atau bahkan menggantinya. Jadi, hindari kebiasaan ini agar di masa depan kantongmu tidak jebol untuk perbaikan ya!

4. Menggunakan mode sleep terlalu lama

Kadang kita malas untuk mematikan laptop karena tidak ingin menunggu booting terlalu lama, sehingga kita memilih mode sleep. Namun, mode sleep yang digunakan terlalu lama dapat merusak komponen laptop seperti motherboard dan juga menyebabkan laptopmu menjadi back light (sistem hidup namun layar mati). Jadi, lebih baik matikan laptopmu jika sudah tidak digunakan ya!

5. Makan sambil menggunakan laptop

Menonton drama Korea atau mengerjakan tugas memang asyik dilakukan sambil ngemil atau makan sesuatu. Saking asyiknya, beberapa orang lupa kalau ada remah-remah makanan yang masuk ke sela sela laptop melalui keyboard.

Bukan hanya kotor, masuknya remahan makanan ke laptop hanya akan membuat masalah baru seperti menyumbat sirkulasi udara dan membuat laptop menjadi macet. Sebaiknya, tinggalkan kebiasaan buruk ini lagi ya agar laptopmu tidak bermasalah!

Nah, itu dia 5 kebiasaan yang ternyata dapat merusak dan juga memperpendek usia laptop. Kamu juga bisa menganggap laptop sebagai teman yang senantiasa memudahkan pekerjaanmu. Jadi, kamu tidak boleh menyakiti temanmu dan harus selalu memberikan perhatian kepadanya ya! 

Saat mematikan atau menonaktifkan laptop, umumnya Anda bakal disajikan dengan dua opsi, yakni mematikan laptop dengan mode Shutdown atau mode Sleep. Dua mode itu punya fungsi yang hampir sama dalam mematikan laptop.
Saat Anda memilih mode Shutdown atau Sleep, biasanya cahaya pada layar dan lampu LED di keyboard bakal meredup gelap sebagai pertanda laptop telah mati atau nonaktif.

Persamaan inilah yang mungkin membuat sebagian dari Anda belum terlalu mengindahkan antara memilih mode Shutdown atau Sleep ketika mematikan laptop. Padahal, kedua mode tersebut memiliki fungsinya masing-masing.

Perlu diketahui, kendati punya fungsi yang hampir sama, sebenarnya terdapat perbedaan antara Shutdown dan Sleep. Kedua mode itu punya cara kerja atau mekanisme yang berbeda dalam mematikan laptop.

Lewat perbedaan Shutdown dan Sleep itulah dapat diketahui cara mematikan laptop yang benar. Untuk itu, simak perbedaan Shutdown dan Sleep yang tertera di bawah ini terlebih dahulu.
Perbedaan Shutdown dan Sleep
Shutdown

Mode Shutdown bekerja dengan cara mematikan laptop secara penuh. Saat dimatikan dengan mode ini, laptop benar-benar dalam kondisi nonaktif dan hampir tidak membutuhkan konsumsi daya sama sekali.

Memilih opsi Shutdown di laptop juga berarti mematikan seluruh pengoperasian dari software dan hardware. Aplikasi dan sistem operasi akan sepenuhnya berhenti bekerja ketika Anda memilih mode Shutdown di laptop.

Begitu pula dengan kerja dari RAM, Hard Drive, audio, dan sebagainya, yang bakal dimatikan secara penuh saat mode Shutdown dipilih. Cara kerja seperti itu berimplikasi pada proses menyalakan atau boot-up laptop.

Laptop yang mati dalam mode Shutdown membutuhkan waktu beberapa menit untuk bisa beroperasi ketika kembali dinyalakan. Ini dikarenakan laptop perlu memuat atau mengaktifkan kembali fungsi software dan hardware dari awal.
Sleep

Bila mode Shutdown itu mematikan laptop secara penuh, lantas apa yang terjadi ketika laptop di-Sleep? Saat mode Sleep dipilih, fungsi laptop tidak sepenuhnya mati, masih terdapat beberapa perangkat yang bekerja.

Mode Sleep biasanya hanya mematikan tampilan layar, audio, dan beberapa lampu LED pada keyboard atau kamera. Sementara itu, perangkat seperti RAM bakal tetap bekerja. Dengan mode Sleep, aplikasi yang sedang terbuka di laptop tidak bakal tertutup.

Meski tampilan layarnya mati, namun aktivitas pengguna pada aplikasi yang sudah terbuka bakal dialihkan di RAM. Dengan cara kerja seperti ini, ketika mode Sleep diaktifkan maka laptop tetap akan membutuhkan konsumsi daya, beda dengan mode Shutdown.

Perbedaan berikutnya juga terletak pada proses boot-up. Proses menyalakan dan mengoperasikan kembali laptop bakal lebih cepat dalam mode Sleep. Itu bisa terjadi karena RAM tetap dibiarkan bekerja ketika laptop mati pada mode Sleep.

Dari pemaparan perbedaan di atas, terdapat situasi tertentu yang dapat menentukan sebaiknya Anda memilih mode Shutdown atau Sleep untuk menonaktifkan laptop.

Kapan sebaiknya memilih mode Shutdown atau Sleep?

Dikutip dari How to Geek, mematikan laptop dengan mode Shutdown dapat dipilih saat Anda sedang tidak bekerja menggunakannya dalam waktu yang cukup lama. Anda bisa mematikan laptop dengan mode Shutdown sesekali dalam seminggu.

Misalnya, pada saat akhir pekan atau hari libur kerja. Shutdown dapat dipilih dengan alasan untuk menjalankan fungsi memulai ulang (reboot) guna menyegarkan kembali sistem software dan hardware di laptop.

Lalu, mematikan laptop dengan mode Sleep bisa dipilih saat Anda ingin beristirahat sejenak untuk tidak bekerja menggunakannya dalam waktu yang cukup singkat, misal saat ingin ke kamar mandi, makan, dan sebagainya.

Sleep dapat dipilih dengan alasan agar Anda bisa langsung menjalankan atau mengoperasikan laptop ketika membutuhkannya kembali setelah beristirahat sejenak.

Dalam kasus di laptop berbasis MacOS, apabila Anda mengaktifkan mode Sleep untuk waktu yang cukup lama (1 hingga 3 jam), biasanya laptop bakal otomatis beralih ke mode Hibernate.

Mode Hibernate semacam ini juga terdapat pada laptop berbasis Windows. Perlu diketahui, laptop yang berada dalam mode Hibernate juga bakal mati, tapi tidak membutuhkan waktu boot-up yang lama seperti mode Shutdown lantaran tidak menjalankan fungsi reboot.

Sebelum laptop memasuki mode Hibernate dan mati, aktivitas terakhir pengguna dalam menjalankan aplikasi yang berada di RAM bakal dikirim dan disimpan ke Hard Drive dulu, untuk nanti bisa dibuka kembali.

Dengan cara kerja seperti itu, tidak banyak perangkat yang dibiarkan bekerja selama laptop mati dalam mode Hibernate. Alhasil, laptop juga tidak perlu mengonsumsi daya terlalu besar seperti pada mode Sleep.

Ketika berada dalam kondisi ingin beristirahat semalam dan melanjutkan pekerjaan di esok hari, mode Hibernate menjadi opsi yang bisa dipilih untuk mematikan laptop. Itulah penjelasan seputar penggunaan mode Shutdown dan Sleep di laptop, semoga bermanfaat.

Berapa lama laptop boleh sleep?

Jika ternyata baterai dari laptop sudah menunjukkan indikator lemah alias lobat, maka sebaiknya hindarilah mode sleep. Apalagi kalau sampai membiarkannya terlalu lama, atau membiarkannya semalaman. Yang dikhawatirkan adalah, baterai laptop menjadi terlalu kosong saat dibiarkan terlalu lama.

Bagaimana cara menghidupkan laptop setelah sleep?

Berikut cara mengatasi layar laptop tidak menyala setelah dalam mode Sleep:.
Tutup layar lalu buka kembali. ... .
Tekan tombol power. ... .
Tekan tombol apa pun di keyboard selain power. ... .
Gerakkan mouse atau touchpad. ... .
Sentuh touchscreen. ... .
Cabut kabel pengisi daya laptop. ... .
Lakukan Force Restart..

Apakah kalau laptop di sleep mengurangi baterai?

Dalam keadaan mode sleep, kamu tidak perlu khawatir akan kehilangan pekerjaanmu atau tugas dikarenakan kehabisan daya baterai. Windows secara otomatis menyimpan semua pekerjaan serta menonaktifkan laptop jika baterai terlalu rendah.

Apa yang terjadi jika laptop tidak pernah dimatikan?

Selain menjadi cepat panas, membiarkan laptop terus hidup dari waktu ke waktu juga dapat mengakibatkan perangkat hardware laptop akan lebih cepat aus. Selain hardware yang cepat aus, laptop yang terus menyala pun dapat membuat debu-debu lebih cepat menumpuk di perangkat hardware laptop.