Show
Cara mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif merupakan instrumen yang penting untuk dilakukan. Hal tersebut karena data-data temuan hasil penelitian akan bergantung dari cara pengumpulan data yang dilakukan oleh setiap peneliti. Secara umum, teknik pengumpulan data penelitian kualitatif ialah melalui proses wawancara. Lalu, apa saja teknik pengumpulan data lain yang dilakukan dalam penelitian kualitatif? Berikut penjelasan selengkapnya. Mengenal Pengumpulan DataBerdasarkan buku Audit Kinerja Sektor Publik oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, pengumpulan data merupakan kegiatan yang banyak dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya untuk memperoleh bukti data dalam mendukung temuan data yang dihasilkan. Sebagai contoh, seseorang akan membeli sebuah televisi baru di sebuah toko. Ada dua jenis data yang dibutuhkan, yaitu harga televisi dan jumlah uang yang tersedia. Jika orang tersebut berhati-hati, ia akan mencari data harga televisi di toko lainnya. Seorang peneliti juga perlu membuat perencanaan mengenai cara mengumpulkan data secara spesifik. Hal tersebut berguna untuk membuat alur penelitian menjadi lebih terstruktur, sehingga lebih mudah untuk memetakan data-data hasil temuan yang didapatkan. Terdapat dua jenis sumber data yang wajib diketahui oleh peneliti, yakni: Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data ini dapat berupa opini atau perspektif setiap individu dan kelompok yang menjadi informan, serta hasil observasi peneliti terhadap suatu benda atau kegiatan. Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Umumnya, data sekunder dapat berupa bukti catatan yang disimpan dan dipublikasikan atau tidak dipublikasikan. Ilustrasi proses wawancara untuk mengumpulkan data. Foto: Pexels.comBerikut ini cara mengumpulkan data yang dapat dilakukan dalam penelitian kualitatif, menurut buku Metode Penelitian Kualitatif oleh Farida Nugrahani 1. Pendekatan pada subjek penelitian Dalam pendekatan ini, penulis berusaha hadir di tengah subjek penelitian untuk bisa melihat secara langsung realitas sosial yang dialami responden. Pengumpulan data dimulai dengan mengobservasi berbagai aktivitas dan lingkungan subjek penelitian. 2. Wawancara dengan subjek penelitian Setelah berhasil menjalin hubungan yang dekat dengan setiap subjek penelitian, seorang peneliti juga perlu melakukan proses wawancara untuk bisa memperoleh data secara langsung. Kegiatan tanya-jawab sebaiknya bersifat informal, dan alamiah, tanpa alat pencatat atau perekam yang terlihat secara nyata, agar informan dapat mengungkapkan secara bebas pengalamannya. Cara mengumpulkan data selanjutnya melalui sumber dokumen yang bisa mendukung hasil temuan di suatu penelitian. Dokumen adalah sumber data tambahan dalam penelitian kualitatif untuk mendukung data dari sumber utama. Berkas pendukung dapat diperoleh melalui arsip-arsip informan dan/atau penelitian terdahulu dengan topik penelitian yang sama. 4. Klasifikasi dan interpretasi data Seorang peneliti perlu melakukan penyusunan (klasifikasi) dan memberikan pendapat (interpretasi) atas data-data hasil temuannya di lapangan. Dengan membuat keduanya, data dapat mempermudah peneliti dalam menyusun data hasil penelitian. 5. Pengumpulan data yang memiliki kredibilitas Peneliti juga harus melalukan validitas data untuk membuktikan kredibilitas data dalam penelitian. Proses validitas data penelitian dapat dilakukan dengan cara mengonfirmasi ulang data temuan tersebut pada subjek penelitian. Page 2Dalam sebuah penelitian, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan data. Data yang diperoleh kemudian akan diolah dan dianalisis agar bisa menjadi sebuah informasi yang valid dan bisa mendukung hasil penelitian. Oleh karena itu, seorang peneliti harus mengetahui bagaimana teknik dan metode dalam mengumpulkan data. Apa saja sih teknik pengumpulan data itu? Mana yang harus digunakan? Selengkapnya, simak informasinya berikut ini. Lompat ke:
Pengertian DataSebelum menuju pembahasan teknik pengumpulan data, mari kita mengenal terlebih dahulu tentang apa itu data. Data adalah sekumpulan fakta yang diperoleh dari pengamatan atau tindakan seorang peneliti dalam situasi tertentu. Dalam sebuah penelitian, data yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Jenis DataBerdasarkan jenisnya, data dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. 1. Data KuantitatifData kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka serta dapat diukur besar kecilnya. Contoh dari data kuantitatif adalah harga smartphone, berat badan dan tinggi badan, jumlah pembeli, dan sebagainya. 2. Data KualitatifData kualitatif adalah data yang berhubungan dengan pengelompokan atau karakteristik yang tidak dapat diukur besar kecilnya. Dengan kata lain, data kualitatif dinyatakan dalam bentuk kata-kata yang memiliki makna. Contoh dari data kualitatif adalah pekerjaan, jenis kelamin, sikap, persepsi konsumen, dan sebagainya. Skala Pengukuran DataSkala pengukuran data atau skala data adalah aturan yang digunakan untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur untuk menentukan teknik analisis serta tahap penelitian selanjutnya. Macam-macam skala pengukuran data adalah sebagai berikut. 1. Skala NominalSkala nominal adalah skala yang hanya berdasarkan pada pengelompokan peristiwa atau fakta yang hanya menunjukkan perbedaan kualitatif. Ciri-ciri skala nominal adalah sebagai berikut:
Contoh skala nominal:
2. Skala OrdinalSkala ordinal adalah skala yang disusun berdasarkan jenjang tertentu secara urut mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Skala ordinal disusun menurut suatu ciri tertentu dan urutan yang satu dengan yang lain tidak memiliki jarak yang sama. Ciri-ciri skala ordinal:
Contoh Skala Ordinal:
3. Skala IntervalSkala interval adalah skala pengukuran yang jarak satu tingkat dengan tingkat yang lainnya sama (memiliki bobot yang sama). Ciri-ciri skala interval:
Contoh skala interval: Pengukuran suhu Misal:
Tingkat kecerdasan (IQ) Misal:
4. Skala RatioSkala ratio adalah skala yang memiliki nilai nol mutlak serta memiliki jarak yang sama. Ciri-ciri skala ratio mirip dengan skala interval, hanya saja dalam skala ratio memiliki nilai nol absolut yang menunjukkan ketiadaan karakteristik. Skala ratio juga memiliki nilai perbandingan. Misalnya, jika tinggi gedung A adalah 50 meter dan tinggi gedung B adalah 25 meter, maka dapat dikatakan bahwa tinggi gedung A dua kali lebih tinggi dibandingkan gedung B (A:B = 2:1). Contoh skala ratio:
Prinsip Pengumpulan DataDalam proses pengumpulan data, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dan diterapkan oleh seorang peneliti, yaitu:
Metode Pengumpulan DataSecara umum, terdapat 4 teknik pengumpulan data yang bisa digunakan yaitu angket, wawancara, observasi, serta dokumentasi. Masing-masing teknik dan instrumen yang digunakan dapat kamu lihat pada tabel di bawah ini.
Note: Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Untuk selengkapnya, kamu bisa pelajari pada materi contoh instrumen penelitian. Penjelasan untuk masing-masing teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut. 1. Angket (Kuesioner)Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawab. Teknik ini akan efisien jika peneliti mengetahui variabel yang akan diukur serta bisa mengetahui apa yang diharapkan dari responden. Dalam menulis angket, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh peneliti, yaitu:
2. Wawancara (Interview)Wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden atau narasumber. Wawancara dapat digunakan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari narasumber secara mendalam serta memiliki jumlah responden yang sedikit. Dalam wawancara, terdapat instrumen yang bernama pedoman wawancara, yaitu uraian penelitian yang disajikan dalam bentuk daftar pertanyaan. Wawancara dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam wawancara antara lain adalah:
Baca Juga: Contoh Pertanyaan Wawancara Kerja 3. ObservasiObservasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung hal yang ingin diteliti atau melalui eksperimen (percobaan). Cara paling efektif jika ingin menggunakan metode observasi adalah dengan melengkapinya dengan blangko pengamatan dalam bentuk checklist sebagai instrumen. Observasi banyak digunakan dalam metode penelitian kualitatif. Beberapa jenis observasi yang dapat digunakan antara lain adalah:
Dalam proses observasi, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
Baca Juga: Contoh Teks Laporan Hasil Observasi 4. DokumentasiTeknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah metode yang lebih mudah daripada metode-metode lain karena jika ada kekeliruan, sumber datanya masih tetap. Objek yang diamati pada metode dokumentasi bukanlah benda hidup melainkan benda mati. Sesuai namanya, dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis. Dokumen sendiri dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen PribadiDokumen pribadi adalah catatan atau karangan tertulis yang dibuat oleh seseorang. Contoh dari dokumen pribadi meliputi buku harian, surat pribadi, otobiografi, dll. Dokumen ResmiDokumen resmi adalah dokumen yang dimiliki oleh suatu institusi, organisasi, atau lembaga. Contoh dokumen resmi antara lai adalah memo, pengumuman, aturan lembaga, surat resmi, laporan rapat, dll. Dalam melakukan dokumentasi, peneliti harus bisa memilih dokumen mana yang paling relevan serta bisa mendukung penelitian yang ia lakukan. Itulah beberapa macam teknik pengumpulan data yang bisa digunakan ketika melakukan suatu penelitian. Setiap teknik atau metode tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, oleh karena itu, pilihlah teknik yang paling cocok dengan penelitian yang kamu lakukan. Jika ada pertanyaan seputar teknik pengumpulan data, kamu bisa berkomentar melalui kolom komentar yang ada di bawah ini. Sekian, semoga bermanfaat. Referensi: Hadi.S. 2001. Metodologi Research. Jilid 3. Yogyakarta. Andi Offset. Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta. |