Bagaimana cara mengetahui adanya batu ginjal?

Bagaimana cara mengetahui adanya batu ginjal?
Ilustrasi penyakit ginjal (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit batu ginjal memiliki gejala yang khas. Di antaranya nyeri pinggang, nyeri perut bagian bawah yang disertai mual, muntah, sampai keringat dingin. Pasien batu ginjal juga dapat mengalami demam tinggi disertai menggigil, kencing berdarah, air seni putih keruh atau pekat.

Penderita batu ginjal juga kerap mengalami anyang-anyangan, sering merasa nyeri saat berkemih, sulit atau tidak bisa kencing. Hingga gejala yang kasat mata, seperti kencing berpasir atau keluar batu saat buang air kecil.

Dokter Spesialis Urologi, Adistra Imam Satjakoesoemah mengatakan, ada kalanya seseorang menemukan kristal pada urine kemudian seketika menganggap terkena batu ginjal. Padahal, menurut Adistra, kondisi itu belum tentu menjadi penanda batu ginjal.

"Kristal pada urine belum tentu menandakan ada batu di saluran kemih termasuk ginjal," kata dokter yang tergabung dalam Ikatan Ahli Urologi Indonesia atau IAUI, ini pada Jumat, 24 April 2022. Ada tes yang dapat dilakukan untuk memastikan ada tidaknya batu ginjal.

Ultrasonografi atau USG

Pemeriksaan radiologi untuk pemeriksaan ginjal yang umum adalah Ultrasonografi atau USG. Proses pemeriksaannya relatif mudah dan memberikan hasil secara seketika.

Dalam pemeriksaan USG, dokter akan memeriksa kondisi ginjal dan saluran kandung kemih. Gambaran batu ginjal dalam pemeriksaan USG umumnya berwarna putih menyala terang dan disertai bayangan. Menurut Adistra, biasanya batu-batu yang cukup besar, misalnya di atas 5 milimeter akan terlihat dengan jelas dengan pemeriksaan USG.

Hanya saja, akurasi pemeriksaan USG hanya mencapai 70 persen, tergantung siapa yang mengerjakannya dan alat yang digunakan. "Jadi harus ada evaluasi lanjut untuk mengkonfirmasi," ujarnya. Apabila ingin hasil pemeriksaan yang lebih detail, dokter akan menyarankan pasien melakukan pemeriksaan CT Scan.

CT Scan

Metode pemeriksaan CT Scan bertujuan mendeteksi batu-batu dengan ukuran yang relatif kecil dan tak bisa tampak jelas dengan USG. "Kalau ingin tahu lebih detail pada batu-batu yang lebih kecil maka CT Scan dapat dilakukan dengan mudah dan tak membutuh persiapan khusus," kata Adistra. "CT Scan merupakan gold standard untuk melihat batu karena pemeriksaan ini menilai kepadatan organ."

Ada tiga parameter untuk menilai batu ginjal melalui CT Scan. Pertama, apakah batu terdapat pada ginjal atau di ureter; kedua, ukuran batu; ketiga, derajat kekerasan atau densitas batu.

Sekitar 30-45 kasus batu pada ginjal atau saluran kemih tidak bergejala. Keluhan baru muncul setelah batu menimbulkan sumbatan atau peradangan pada saluran kemih. Dari situ, pasien biasanya baru mengetahui ada batu saat menjalani pemeriksaan USG.

Baca juga:
Dua Penyebab Penyakit Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

  • Tes darah untuk mendeteksi jumlah kalsium dan kadar asam urat dalam darah.
  • Tes urine yang menunjukkan apakah Anda mengeluarkan terlalu banyak mineral atau tidak.
  • Tes pencitraan berupa CT-scan untuk menemukan batu ginjal hingga yang terkecil.
  • USG karena lebih cepat dan mudah untuk mendiagnosis batu.
  • Analisa batu yang keluar dari urine dengan menggunakan saringan.

Pengobatan batu ginjal dilakukan berdasarkan ukuran, bahan kimia yang membentuknya, dan letak batu. Pada beberapa kasus, batu akan keluar dari tubuh dengan sendirinya tanpa bantuan dokter.

1. Perawatan ketika tidak menunjukkan gejala

Bagi Anda yang tidak memiliki gejala apapun, tetapi didiagnosa memiliki batu di ginjal, dapat melakukan beberapa hal di bawah ini untuk membantu mengeluarkan batu.

  • Minum air putih sebanyak 2-3 liter untuk mengencerkan urine.
  • Konsumsi obat penghilang rasa sakit, seperti parasetamol atau ibuprofen sesuai anjuran dokter.
  • Terapi medis, seperti alpha blocker atau terapi yang dapat melemaskan otot ureter (saluran kemih).

2. Pengobatan dengan gejala yang parah

Sementara itu, batu yang tidak keluar dengan sendirinya memerlukan bantuan dari ahli urologi, yaitu dokter spesialis urologi.

Batu berukuran yang terlalu besar dapat menyebabkan perdarahan, kerusakan ginjal, dan infeksi saluran kemih. Oleh sebab itu, Anda mungkin memerlukan perawatan dan operasi batu ginjal yang diawasi langsung oleh dokter, yaitu:

  • Terapi ESWL (extracorporeal shock wave lithotripsy) untuk memecah batu.
  • Operasi mengeluarkan batu yang disebut percutaneous nephrolithotomy.
  • Ureteroskopi, yaitu penggunaan ureteroscope untuk menemukan kristal di batu.
  • Operasi pengangkatan kelenjar paratiroid untuk mencegah pertumbuhan batu.

3. Cara alami memecah batu ginjal

Selain minum air putih, berikut cara alami untuk mengobati batu ginjal lewat urine. Namun, perlu diingat bahwa biasanya cara ini perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum Anda mencobanya.

  • Hindari makanan tinggi oksalat, seperti bayam, buah bit, dan almond.
  • Minum air lemon karena dapat mengikat kalsium dan menghambat pembentukan batu.
  • Batasi makanan tinggi natrium untuk mengurangi jumlah kalsium dalam urine.
  • Kurangi asupan protein hewani yang dapat meningkatkan kadar asam urat.

Pengobatan di rumah

Pengobatan batu ginjal tidak akan berhasil jika tidak diiringi dengan perubahan gaya hidup yang membantu mengatasi masalah ini. Di bawah ini beberapa hal yang perlu Anda lakukan setelah didiagnosis menderita batu ginjal.

  • Minum obat sesuai anjuran dokter.
  • Mengikuti saran dokter terkait pola makan.
  • Minum air rutin, setidaknya 2 – 3 liter dalam satu hari.
  • Hubungi dokter jika kondisi semakin memburuk.

Jika Anda memiliki pertanyaan lain, harap konsultasi dengan dokter Anda untuk lebih memahami solusi terbaik untuk Anda.

Pencegahan

Orang yang pernah menderita penyakit kencing batu sangat mungkin akan mengalami kondisi yang sama. Oleh sebab itu, Anda perlu mengubah pola hidup menjadi lebih sehat untuk mencegahnya.

Perubahan gaya hidup ini juga tergantung pada jenis batu dan mengapa kondisinya bisa berkembang.

1. Minum air yang cukup

Minum air putih setidaknya 8 gelas per hari dapat membantu tubuh membuang mineral berlebih dari tubuh. Penumpukan mineral dapat terjadi jika tubuh kekurangan cairan dan meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.

2. Membatasi konsumsi protein hewani

Bagi Anda yang pernah memiliki batu di ginjal, sebaiknya juga membatasi asupan daging sapi, ayam, dan telur. Pada beberapa kasus, konsumsi olahan susu mungkin juga perlu dibatasi.

3. Mengurangi makan makanan asin

Kandungan garam dan natrium pada makanan dapat memicu penyakit batu ginjal karena meningkatkan jumlah kalsium dalam urine. Oleh sebab itu, batasi asupan garam maksimal 1 sendok teh garam dapur dalam sehari.

4. Menjaga berat badan tetap ideal

Obesitas sering dikaitkan dengan risiko penyakit ginjal, termasuk batu ginjal. Pasalnya, kelebihan berat badan dapat meningkatkan jumlah kalsium dalam urine dan resistensi insulin.

5. Berhati-hati dengan suplemen kalsium

Kalsium dalam makanan biasanya tidak berdampak besar pada risiko pembentukan batu. Makan makanan yang kaya kalsium justru dianjurkan, kecuali dokter merekomendasikan untuk membatasi asupannya.

Sebaliknya, tanyakan kepada dokter perihal suplemen kalsium karena disebut dapat mempercepat pertumbuhan batu. Di lain sisi, diet rendah kalsium juga dapat meningkatkan pembentukan batu pada beberapa orang.

Kalsium dalam makanan tidak berpengaruh pada risiko batu ginjal Anda. Teruslah makan makanan kaya kalsium kecuali dokter menyarankan sebaliknya.

Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terkait pola makan yang cocok dengan kondisi tubuh Anda saat ini.

Bagaimana cara mengetahui adanya batu ginjal?

Bagaimana cara mengetahui adanya batu ginjal?
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi

KOMPAS.com - Batu ginjal adalah endapan keras dari mineral yang terbentuk di dalam ginjal.

Mineral tersebut merupakan "limbah" yang berada dalam darah kemudian mengkristal dan mengendap hingga menyerupai batu di ginjal.

Seperti dilansir Mayo Clinic, penyebab penyakit batu ginjal bisa beragam. Antara lain pola makan tinggi protein, gula, dan garam.

Baca juga: 3 Cara Ini Ampuh Cegah Pembentukan Batu Ginjal

Selain itu, batu ginjal juga bisa disebabkan faktor keturunan, obesitas, kurang minum, sampai konsumsi vitamin dan suplemen dosis tinggi secara berlebihan.

Batu ginjal bisa terbentuk ketika mineral tertentu menumpuk di dalam tubuh.

Penyakit ini dapat memengaruhi setiap bagian saluruan kencing, sehingga tak jarang membuat penderitanya merasa kesakitan.

Kerusakan akibat penyakit batu ginjal bisa diminimalkan, asalkan penyakit ini diketahui lebih dini.

Melansir Healthline, berikut ciri-ciri sakit batu ginjal yang kerap dikeluhkan penderitanya:

1. Sakit pinggang, punggung, dan perut

Nyeri karena batu ginjal atau kolik ginjal adalah jenis nyeri dengan derajat rasa sakit paling parah.

Beberapa penderita batu ginjal menyebut rasa sakitnya setara dengan melahirkan atau ditusuk dengan pisau.

Biasanya, rasa sakit mulai terasa parah saat batu ginjal bergerak ke ureter.

Kondisi ini menyebabkan terjadinya penyumbatan dan menimbulkan tekanan di ginjal. Tekanan ini mengaktifkan saraf untuk mengirim sinyal rasa sakit ke otak.

Nyeri batu ginjal kerap datang tiba-tiba, saat batu bergerak. Rasa sakit bisa kian parah saat ureter berkontraksi untuk mendorong batu keluar.

Rasa sakitnya bisa terasa di pinggang, punggung, di bawah tulang rusuk, dan menjalar ke perut sampai selangkangan.

Baca juga: Mengenal Kaitan Pencernaan dan Pembentukan Batu Ginjal

Besar kecilnya ukuran batu ginjal tidak memengaruhi tingkat keparahan rasa sakit. Terkadang, batu ginjal berukuran kecil juga bisa memicu nyeri hebat.

2. Kencing terasa sakit atau panas

Bagaimana cara mengetahui adanya batu ginjal?

Bagaimana cara mengetahui adanya batu ginjal?
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi buang air kecil

Setelah batu ginjal mencapai persimpangan antara ureter dan kandung kemih, penderita penyakit batu ginjal bisa merasakan nyeri.

Kondisi ini dalam dunia medis disebut disuria. Rasa sakitnya bisa terasa tajam atau panas mirip terbakar.

Karena gejala batu ginjal ini mirip penyakit lain, beberapa penderita batu ginjal mengira penyakitnya adalah infeksi saluran kemih.

Baca juga: Penyebab dan Faktor Risiko Batu Ginjal yang Perlu Diwaspadai

3. Sering kencing

Keinginan sering kencing padahal Anda tidak sedang banyak minum bisa jadi tanda batu ginjal mulai bergerak ke bawah saluran kencing.

Dalam tahap ini, penderita batu ginjal bisa sering kecing sepanjang siang dan malah hari.

Bagaimana cara mengetahui adanya batu ginjal?

Bagaimana cara mengetahui adanya batu ginjal?
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

.

Darah dalam urine adalah ciri-ciri sakit batu ginjal yang paling umum. Kondisi ini disebut hematuria.

Darah dalam urine penderita batu ginjal bisa berwarna merah, merah muda, atau cokelat.

Terkadang, darah ini ukurannya sangat kecil, sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop.

Baca juga: Gejala Batu Ginjal Pada Anak, Orangtua Wajib Tahu

5. Air seni keruh atau berbau

Urine yang sehat umumnya berwarna jernih dan tidak berbau.

Air seni yang keruh dan berbau tak sedap bisa jadi tanda infeksi pada ginjal atau saluran kencing.

Urine yang keruh tersebut dipengaruhi nanah di dalam urine atau piuria.

Sedangkan baunya berasal dari bakteri karena saluran kencing terinfeksi dan konsentrasi urine yang mengandung banyak mineral.

6 Kencing sedikit atau anyang-anyangan

Bagaimana cara mengetahui adanya batu ginjal?

Bagaimana cara mengetahui adanya batu ginjal?
Lihat Foto

Ilustrasi ingin buang air kecil

Batu ginjal tak jarang tersangkut di ureter dan menimbulkan penyumbatan. Kondisi ini dapat menghambat aliran kencing.

Baca juga: 10 Kebiasaan yang Bisa Mencegah Batu Ginjal

Jika ada penyumbatan di saluran kencing, buang air kecil jadi tak lancar dan hanya bisa keluar sedikit sedikit.

Saat kencing tidak bisa keluar sama sekali, penderita batu ginjal sudah mengalami kondisi darurat medis.

Ciri-ciri sakit batu ginjal yang umum lainnya adalah mual dan muntah.

Gejala batu ginjal ini bisa muncul karena sinyal dari saraf antara ginjal dan saluran kencing direspons dengan rasa tak nyaman di perut.

Mual dan muntah juga bisa jadi cara tubuh merespons nyeri hebat.

8. Demam dan meriang

Bagaimana cara mengetahui adanya batu ginjal?

Bagaimana cara mengetahui adanya batu ginjal?
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi demam

Demam dan meriang bisa jadi tanda tubuh mengalami infeksi di ginjal atau bagian tubuh lainnya.

Baca juga: Pengidap Penyakit Batu Ginjal, Ini 5 Pantangan yang Perlu Dihindari

Seseorang dikatakan demam apabila hasil pengukuran suhu tubuhnya di atas 38 derajat Celcius.

Ketika suhu tubuh sedang tinggi, seseorang bisa menggigil atau meriang.

Penderita batu ginjal yang mengalami demam dan meriang, umumnya sudah mengalami komplikasi serius karena batu ginjal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.