Bagaimana cara menempuh musik sebagai pencipta suasana

Musik tradisional memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakat, terlebih di Indonesia yang dikenal akan keanekaragaman budayanya. Musik tradisional sendiri telah lama eksis dan memiliki fungsinya sendiri. Fungsi musik tradisional juga tak kalah penting untuk diketahui mengingat musik tradisional merupakan musik yang berkembang secara turun temurun dalam suatu masyarakat. 

Fungsi musik tradisional biasanya merupakan tradisi dari suatu daerah.Fungsi musik tradisional sangat beragam bagi kehidupan masyarakat. Sejak lama, fungsi musik tradisional adalah untuk mengiringi tarian, sebagai hiburan, sebagai komunikasi, untuk upacara budaya, hingga menjadi sarana mengekspresikan diri bagi seseorang. Inilah beberapa fungsi musik tradisional yang perlu diketahui.

Fungsi Musik Tradisional

Fungsi musik tradisional secara umum adalah untuk mengiringi acara-acara adat yang ada di setiap daerah di Indonesia. Musik tradisional telah lama menjadi identitas Indonesia dan menunjukkan ciri khas Indonesia. Berikut fungsi musik tradisional:

1. Sarana Komunikasi

Fungsi musik tradisional adalah sebagai sarana komunikasi. Bunyi-bunyi tertentu alat musik tradisional memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi-bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.

2. Pengiring Tarian

Sejak lama, musik tradisional telah digunakan sebagai pengiring tarian tradisional. Fungsi musik tradisional ini akan menjadi pengisi suasana dalam suatu adegan sendratari. Musik tradisional tentunya membuat suasana menjadi lebih hidup, sehingga adegan sendratari lebih menarik perhatian masyarakat. Masyarakat lebih menikmati sebuah adegan jika ada yang mengiringi. Musik tradisional memang memiliki peranan penting untuk mengiringi setiap acara adat di setiap daerah di Indonesia.

3. Sarana Upacara Budaya

Fungsi musik tradisional berikutnya yakni sebagai sarana upacara budaya atau ritual. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa musik memiliki hubungan yang erat dengan tradisi masyarakat. Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara-upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis.

4. Sarana Pertunjukan dan Hiburan

Sarana pertunjukan dan hiburan yang bersifat sosial maupun komersial merupakan fungsi musik tradisional berikutnya. Musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Musik tradisional dapat hidup jika diiringi dengan alat musik tradisional. Keduanya menciptakan kesatuan yang tentunya menjadi sarana untuk menghibur masyarakat jika diadakannya suatu pertunjukan.

5. Sarana Ekspresi diri dan Kreasi

Fungsi musik tradisional berikutnya adalah sebagai sarana ekspresi diri dan kreasi. Bagi para seniman, baik pencipta lagu maupun pemain musik, musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Dengan musik, seniman dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.

6. Sarana Ekonomi

Sarana ekonomi merupakan fungsi musik tradisional selanjutnya. Tak dapat dipungkiri, musik tradisional bisa menghasilkan pendapatan sambil tetap menikmati kepuasan batin. Bagi seniman pendapatan bisa berupa wujud ucapan terima kasih (honorarium) atas jasa main musiknya. Pendapatannya bisa berupa bayaran atau gaji apabila bersifat pekerjaan pokok (profesi) ataupun sambilan (amatir). Pendapatan ekonomis bisa bersifat komersial maupun layanan bakti.

Sesuai dengan fungsi musik tradisional tersebut, berikut ini adalah beberapa jenis alat musik tradisional:

  1. Gamelan, gamelan adalah salah satu alat musik tradisional yang umumnya dimainkan di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Namun, gamelan juga memiliki ciri khas dari masing-masing daerah. Gamelan bahkan memiliki ciri khas tersendiri yaitu gamelan sunda dan gamelan bali.
  2. Calung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang berasal dari daerah Jawa Barat.
  3. Basa-Basi merupakan alat musik yang bentuknya seperti terompet dan terbuat dari bambu yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan.
  4. Aramba merupakan alat musik yang mirip seperti bende yang berasal dari daerah Pulau Nias, Sumatera Utara.
  5. Sasando merupakan alat musik yang dimainkan dengan dipetik yang berasal dari daerah Nusa Tenggara Timur.
  6. Foi Mere merupakan alat musik yang mirip seperti seruling yang berasal dari daerah Flores, Nusa Tenggara Timur.
  7. Gerdek merupakan alat musik seperti seruling tempurung yang berasal dari daerah Kalimantan.
  8. Kecapi merupakan alat musik yang bentuknya seperti gitar kecil yang terdiri dari dua dawai yang banyak ditemukan di berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia.
  9. Kolintang merupakan alat musik yang berupa bilah-bilah kayu yang tersusun di atas kotak kayu yang berasal dari daerah Minahasa, Sulawesi Selatan.
  10. Angklung merupakan alat musik dari bambu yang berasal dari daerah Jawa Barat.
  11. Talempok Pacik merupakan alat musik seperti gong kecil yang dimainkan dengan cara dipukul yang berasal dari daerah Sumatera Barat.
  12. Tifa merupakan alat musik Genderang kecil yang berasal dari timur Indonesia.
  13. Siter atau Celempung merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik yang berasal dari daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
  14. Rebab merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara digesek yang berasal dari daerah Jawa Barat.
  15. Kinu merupakan alat musik yang bentuknya serupa dengan seruling yang berasal dari daerah Pulau Roti.

Image source: Shutterstock

No Text Content!

B. Fungsi Musik Iringan Pengetahuan tentang iringan tari penting karena dapat membantu menentukan dan memilih atau membuat iringan sesuai dengan tema yang diingink­an. iringan tari juga akan membantu dalam melakukan eksplorasi gerak. Iringan di dalam tari merupa­kan satu kesatuan. Melalui iringan tari suasana dapat dibangun. Iringan tari juga mem- beri irama pada setiap gerak yang dilakukan. Penget­ahuan tentang iringan tari semakin banyak akan semakin baik sehingga memiliki (Sumber: Kemdikbud, 2014) banyak pilihan. Gambar 6.6 seperangkat alat musik tradisi Musik sebagai pencipta sua- mengiringi tarian dolanan sana. Musik dapat dipilih sesuai dengan suasana yang yang dibutuhkan oleh tari. Iringan tari sebagai pencipta­an suasana dapat berlawanan dengan suasana tarinya. Di dalam tari tradisi lebih banyak dipergunakan musik peng­ iring yang memiliki sifat atau watak yang sama dengan sifat atau watak tarinya C. Membuat Musik Iringan Di samping pertimbangan ritmis dan suasana rasa, iringan tari juga dipilih berdasarkan gaya dan bentuknya. Di dalam tari-tarian tradisi di Indonesia, pelaksanaannya selalu diiringi oleh musik-musik daerah yang bersangkutan, yang memiliki bentuk dan gayanya yang khas, musik­ nya selalu tampak serasi dengan gaya dan bentuk tariannya. Ketika kalian mendengar gamelan Jawa, Sun- da, Bali serta musik Melayu dari daerah Sumatra, akan terbayang gaya tarian masing-masing. Ada hubungan erat antara gerak tari dengan ekspresi tari­nya. Pada tari dengan gaya gerak klasik, ke­ rakyatan atau yang bersifat kedaerahan memiliki iringan musik sendiri yang lebih sesuai. 92 SMP/MTs Kelas VIIIHubungan tarian dengan musik pengiringnya dapat terjadi pada aspek bentuk, gaya, ritme, suasana, atau gabungan dari aspek-aspek itu. Banyak cara yang dapat dipakai untuk mengiringi sebuah tarian. Semua cara yang dipakai, dasar pemilihannya harus dilandasi oleh pandangan penata iringan dan maksud penata tari dengan demikian iringan dan tari selalu menyatu. Iringan tari dipilih untuk menunjang tarian yang diiringinya, baik secara ritmis maupun emosional. Dengan perkataan lain, sebuah iringan tari harus mampu menguatkan atau menegaskan makna tari yang diiringinya agar selalu selaras seirama serta serasi. (Sumber: Kemdikbud, 2014) Gambar 6.7 Musik iringan tari dengan mengguna- kan bambu Seni Budaya 93Beberapa lagu dapat digunakan untuk iringan tari seperti di bawah ini. 94 SMP/MTs Kelas VIIISeni Budaya 95D. Uji Kompetensi Setelah mempelajari konsep tentang iringan tari, jawab pertanyaan di bawah ini 1. Jelaskan fungsi musik pada tari! 2. Jelaskan jenis musik pada iringan tari! 3. Jelaskan keterkaitan antara musik iringan dengan gerak tari! E. Kesimpulan Penjelasan konsep materi dapat disimpulkan sebagai berikut; Musik iringan merupakan satu kesatuan utuh dengan tari. musik pada tari dapat berasal dari dalam dirinya sendiri atau di­ sebut dengan iringan internal dari luar dirinya atau musik eksternal. Iringan internal dapat dijumpai pada tari Balian di Kalimantan, tari Lilin di Sumatera Barat, tari Tifa di Papua, tari Gendhing Sriwijaya dari Sumatera Selatan. Musik iringan tari di daerah Melayu banyak menggunakan nada pentatonik seperti penggunaan akordion dan gitar. Iringan pentatonik juga dapat dijumpai pada tari suku Dayak dengan menggunak­ an sampek. Pada tari Jawa, Sunda, Bali, serta sebagian besar daerah lain menggunakan nada diatonik. F. Refleksi Belajar musik iringan tari tidak hanya memahami tentang nada yang tersusun tetapi juga belajar tentang hubungan antara satu nada dengan nada lainnya. Musik dapat dikatakan sebagai sebuah iringan jika telah menjadi kesatuan utuh antara musik dan tari. Demikian juga dalam kehidupan senantiasa menamp­ilkan harmoni sehingga terjadi toleransi, tenggang rasa, saling mengerti dan pada akhirnya memiliki rasa tanggung jawab dapat menga- sah kepekaan rasa dan irama. Setelah mengikuti pembelajaran tentang musik tari, berilah tanda silang (O) pada motion ekspresi di bawah ini. 96 SMP/MTs Kelas VIIISeni Budaya 97Bab Teknik Dasar Pantomim 7 Peta Kompetensi Pembelajaran TePkannitkoDmaimsar Pantomim Tunggal BPearpnatosamnigman Pantomim Kelompok Setelah mempelajari Bab 7, siswa diharapkan mampu: 1. Mengidentifikasi berbagai teknik dasar pantomim. 2. Mendeskripsikan teknik dasar pantomim. 3. Melakukan latihan teknik dasar pantomim. 4. Mengasosiasi pantomim berdasarkan teknik olah tubuh dengan. sikap dan kehidupan sosial budaya di masyarakat. 5. Mengomunikasikan pantomim dalam sebuah pertunjukan.Amati gambar berikut dengan saksama! 1. Apakah kamu pernah melihat pertunjukan pantomim? 2. Apakah kamu pernah bermain pantomim? 3. Bagaimana kira-kira gayamu, jika kamu bermain pantomim? 4. Bagaimana kesanmu dengan melihat gambar pertunjukan pantomim berikut? Sumber: http/:www.carajuki.com Gambar 7.1 latihan pementasan pantomim kelompok Kamu dapat mengamati pertunjukan pantomim dari sumber lain seperti internet, menonton pertunjukan melalui VCD, dan sumber belajar lainnya. Setelah mengamati pertunjukan pantomim dari sumber lain seperti internet, VCD, dan, sumber belajar lainnya, kamu dapat melakukan diskusi dengan teman. 1. Bentuklah kelompok diskusi 2 sampai 4 orang. 2. Pilihlah seorang moderator dan seorang sekretaris untuk mencatat hasil diskusi. 3. Untuk memudahkan mencatat hasil diskusi gunakanlah tabel yang tersedia, kamu dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan. Format Diskusi Hasil Pengamatan Pertunjukan Pantomim Nama anggota : .............................................................. Judul pertunjukan pantomim yang diamati : .............................................................. Hari/tanggal pengamatan : .............................................................. No Aspek yang diamati Hasil Pengamatan 1. Gerakan 2. Rias dan Kostum 3. Ekspresi Setelah kamu berdiskusi berdasarkan hasil mengamati pertunjukan pantomim dari berbagai sumber bacalah konsep teknik dasar pantomim. Seni Budaya 99A. Pengertian Pantomim Pantomim adalah pertunjukan teater tanpa kata-kata yang dimainkan dengan gerak dan ekspresi wajah biasanya diiringi musik. Pantomim merupakan seni pertunjukan yang penampilannya lebih mengandalkan pada gerak-gerik tubuh dan ekspresi wajah. Pantomim dalam bahasa Latin: pantomimus, artinya meniru segala sesuatu, merupakan suatu pertunjukan teater yang meng- gunakan tubuh, dalam bentuk ekspresi wajah atau gerak tubuh, sebagai dialog. Bicara mengenai pantomim tidak bisa lepas dari satu nama yaitu Charles Spencer Chaplin atau Sumber: Charlie Chaplin (1889-1977). Chaplin tokoh pantomim http://www.doctormacro.com yang terkenal dari Amerika yang mempopulerkan Gambar 7.2 Charlie Chap- pantomim lewat film bisunya. Dengan gerak-gerik, lin, salah seorang tokoh riasan wajah, kostum dan karakter lucu tokoh Chaplin pantomim yang populer menjadi inspirasi dan acuan para pemain pantomim pada tahun 70-an. dalam melakukan penampilan pantomim. Kekuatan utama dari gerak-gerak pantomim adalah gerakan imajinatif atau gerak peniruan. Seolah-olah sedang memegang benda meskipun bendanya tidak ada, seolah-olah ada di suatu tempat yang rame meskip­ un sedang sendiri. Gerakan-geraka­ n yang menggambarkan suatu peristiwa harus diyakini benar seolah-olah peristiwa­ nya nyata. Pertunju­kan pantomim biasa­nya ber­sifat lucu, humoris, dan menghibur, juga gerakannya komikal yaitu gerakan lucu. Gerakan-gerakan Sumber: http://www.doctormacro.com yang ditampilkan merupakan hasil dari Gambar 7.3 Cuplikan adegan panto- peng­olahan gerak yang distilir atau di- mim Charlie Chaplin . gayakan. Perpaduan antara gerak-gerik tubuh yang menarik juga ekspresi wajah yang yang berkarakter akan membuat pantomim menjadi sajian tontonan yang bagus. Jadi kalau kalian menampilkan pertunjukan pantomim harus menguasai teknik pengolahan tubuh dan ekspresi terlebih dahulu. 100 SMP/MTs Kelas VIIIB. Teknik Dasar Bermain Pantomim Banyak teknik dan metode latihan yang bisa men- jadikan seseorang menjadi pemain pantomim yang baik. Secara garis besar ada dua latihan yang harus dikuasai untuk dapat berpantomim dengan baik, yaitu latihan olah tubuh dan latihan ekspresi wajah. Kedua latihan ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan berimajinasi secara kreatif. 1. Latihan Olah Tubuh Beberapa tahapan yang dilakukan dalam olah tubuh yaitu pelenturan tubuh atau strectching, pe­ m a n a s a n dan pendinginan. Tahap pelenturan dilakukan dengan melenturkan seluruh persendian tubuh dan peregangan urat-urat sendi dari mulai kaki, pinggang, pinggul tangan, bahu, dan sekitar kepala. a. Bagian Kepala Lakukanlah gerakan kepala ke kiri-ke kanan, ke depan ke belakang secara teratur pelan-pelan dan berulang. Setelah itu, lakukan gerakan me­ mutar kepala secara penuh, kemudian berganti arah sebaliknya. Lakukan secara berulang sampai dirasakan cukup. Efek yang akan terasa ringan otot bagian kepala. Sumber: Kemdikbud, 2014 Sumber: Kemdikbud,2014 Sumber: Kemdikbud, 2014 Gambar 7.4 Latihan Gambar 7.5 Latihan Gambar 7.6 latihan menggerakan kepala dan menggerakan leher dan menggerakan kepala, melenturkan ekspresi wajah melenturkan rongga mulut ekspresi wajah dan melenturkan dagu Seni Budaya 101b. Bagian Tangan Kekuatan tangan pada pantomim sangat penting dalam melakukan gerakan-gerakan imaji­natif. Latihan pada tangan ditujukan untuk mengolah persendian, kekuatan otot dan kelentur­an otot tangan. Pengolahan gerak tangan lebih variasi karena dapat dilakukan ke segala arah. Tangan dapat dilakukan lurus ke atas, ke samping, ke depan, memutar telapak tangan, me- lentikkan jari-jari tangan, serta gerakan lainnya. Sumber: Kemdikbud, 2014 Sumber: Kemdikbud, 2014 Gambar 7.7 Latihan Gambar 7.8 Latihan mengolah pergerakan tangan mengolah bagian tangan secara berpasangan disertai ekspresi wajah c. Bagian Badan Latihan pada bagian badan meliputi bagian perut, dada, dan punggung. Pengolahan ketiga bagian badan ini memiliki peran penting bagi se­orang pemain teater karena merupakan bagian yang memberikan efek pada sikap tubuh peran. Latihan yang dil­akukan pada bagian badan ini dapat dil­akukan dengan meng­ ger­akkan dan melenturkan badan ke depan dengan membungkuk dan ke belakang dengan menekuk pada bagian per ut sehingga tubuh melengkung ke belakang. Sumber: Kemdikbud, 2014 Gambar 7.9 Latihan keseimbangan tubuh dengan imajinasi aktivitas sehari-hari 102 SMP/MTs Kelas VIIId. Bagian Pinggul Bagian pinggul juga penting untuk diolah agar gerakan tubuh lebih lentur dan fleksibel. Pada bagian pinggul, gerak­an tubuh dapat dilakukan ke samping, ke depan, dan membungkuk. Rasakan bagian-bagian torsomu, menjadi berat atau menjadi ringan. Rasak­­ an pergerakan bagian pinggul dan torso­mu menjadi bisa bergerak bebas. Sumber: Kemdikbud, 2014 Gambar 7.10 latihan keseimbangan tubuh yang bertumpu pada bagian pinggang dengan imajinasi aktivitas sehari-hari e. Bagian Kaki Kaki memiliki peran penting. Ke­ kuatan kaki perlu dilatih sehingga kita dapat tetap tegak berdiri di atas panggung. Berdiri di atas satu kaki merupakan salah satu latihan keseimbangan tubuh. Berlatihlah berbagai pose dengan tumpuan pada kaki. Seperti pose pohon yang kokoh menjulang tinggi, batu ka- rang yang menahan ombak, dan berbagai pose dengan personifikasi alam. Sumber: Kemdikbud, 2014 Gambar 7.11 latihan keseimbangan tubuh den- gan tumpuan pada kaki serta imajinasi aktivitas sehari-hari Seni Budaya 103Tahap pemanasan dilakukan setelah otot-otot dan persendian tubuh lentur dan siap untuk bergerak sebebas mungkin. Latihan gerakan yang dilakukan meliputi latihan gerak-gerak stakato (gerakan patah-patah) dan Legato (gerak mengalir) Contoh latihan : - Lakukalah latihan dengan kedua tanganmu seolah-olah menempel di cermin. Geser­kan dan pindahkan posisi telapak tanganmu dalam berbagai posisi. Sumber: Kemdikbud, 2014 Gambar 13.12 Latihan pengolahan tangan dengan imajinasi menempelkan tangan pada cermin dalam berbagai posisi, seperti posisi depan, samping kiri, samping kanan, atas dan bawah - Lakukanlah seolah-olah tubuhmu adalah sebuah rumput alang-alang yang tertiup angin dari berbagai arah. Rasakan tubuhmu bergerak ke kiri, ke kanan, ke depan dan ke belakang secara lembut. Sumber: Kemdikbud, 2014 Gambar 13.13 Latihan pengolahan seluruh tubuh dan ekspresi 104 SMP/MTs Kelas VIII- Ekspresi Wajah, Latihan ekspresi wajah bisa Contoh Latihan ekpresi wajah: dilakukan di depan cermin dengan menggambarkan berbagai ekpresi, diantaranya ketika kita dalam kon- disi sedih, senang, gembira, kecewa, marah. Sumber: Kemdikbud, 2014 Sumber: Kemdikbud, 2014 Gambar 13.14 Latihan ekspresi wajah ter­ Gambar 13.15 Latihan ekspresi wajah kejut atau kaget disertai gerakan tangan senang disertai gerakan tangan Lakukanlah oleh kamu ekspresi wajah diatas dengan gaya yang lebih menarik. 2. Bentuk penampilan Pantomim Bentuk penampilan pantomim dapat dikelompok­ kan sesuai dengan jumlah pemain yang tampil, yaitu Pantomim tunggal, Pantomim berpasangan, dan Pantomim kelompok. a. Pantomim Tunggal Pertunjukan pantomim tunggal dimainkan oleh satu orang pemain. Biasanya tema dan adegan yang ditampilkan berupa permasalahan yang di­ hadapi oleh seseorang dalam berbagai kondisi, sebagai contoh seorang yang yang sedang berada di jalanan bingung mau menyebrang jalan kemudian hujan dan angin datang. Selain itu, misalnya orang yang sedang kebingungan kehilangan sesuatu. Pada pantomim tunggal dapat mencari tema-tema yang menarik untuk dimainkan sendiri. Sumber: Kemdikbud, 2014 Gambar 13.16 Latihan ekspresi wajah mendapatkan sesuatu disertai gerakan Seni Budaya 105b. Pantomim Berpasangan Selain dimainkan sendiri pantomim juga menarik kalau dimainkan oleh dua orang atau berpasangan. Tema dan adegan yang bisa ditampilkan tentunya keunikan dari dua orang yang saling merespon gerak-gerak yang lucu. Coba lakukanlah bersama temanm­ u adegan di bawah ini: l Dua Orang sedang tarik menarik tambang l Dua orang sedang mendorong roda pasir yang berat dengan jalan menanjak sampai mengeluarkan pasirnya. Sumber: Kemdikbud, 2014 Gambar 13.17 Latihan pan- tomim dengan aktivitas saling menarik tambang c. Pantomim Kelompok Pantomim juga bisa dilakukan oleh lebih dari dua orang atau secara kelompok. Gerak-gerak Pantomim secara kelompok dapat dibuat adegan seperti meniru­kan gerakan sekelompok bebek yang sedang digembala petani, adegan di sebuah pasar yang ramai dengan berb­ agai macam aktifitas bisa juga mencari aktifi- tas-aktifitas yang menarik lainnya. Sumber: http//:jogjanews.com Gambar 13.18 Latihan pantomim kelompok 106 SMP/MTs Kelas VIIIC. Evaluasi 1. Jelaskan pengertian pantomim! 2. Siapakah tokoh pantomim yang mempopulerkan pantomim lewat film bisu? 3. Lakukanlah bentuk pantomim perorangan dengan tema cuaca! 4. Lakukanlah bentuk pantomim berdua dengan tema persahabatan! 5. Lakukanlah bentuk pantomim kelompok dengan tema kebersamaan! D. Rangkuman Hal utama yang harus diperhatikan dalam bermain pantomim adalah menampilkan kemampuan dalam mengolah gerak-gerak yang kreatif dan ekspresi wajah, Dengan latihan sungguh-sungguh pantomim dapat menjadi pertunjukan menarik yang bisa diapresiasi oleh penonton. E. Refleksi Tuhan telah menciptakan manusia dengan segala kelebihannya. Kita harus dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Gerak tubuh yang diolah dengan kreativitas akan mewujudkan sebuah karya seni teater gerak yang dinamakan pantomim. Seni Budaya 107Mengenal Tokoh Pantomim Jemek Supardi menekuni bidang pantomim hingga dia merasa bahwa pantomim adalah bagian dari hidupnya. Menurut Jemek, di Indonesia ini belum ada orang yang secara konsisten menekuni bidang tersebut. Pria kelahiran Yogyakarta, 14 Maret 1953 ini semula menekuni teater tetapi kemudian dia merasa ada kekurangan dalam dirinya untuk mendalami bidang tersebut, terutama dalam hal menghapal naskah. Ia pun lantas menjatuhkan pilihan pada seni pantomim yang lebih meng­ andalkan gerak tubuh. Pantomim telah ditekuni selama kurang lebih tiga puluh tahun. Sepanjang waktu itu, tidak terbersit pikirannya berpindah profesi demi memegang teguh prinsip dan konsis­tensinya pada pilihan hidup, yakni berpantomim. Jemek menempuh pendidikan dasarnya hingga ber­ akhir di SMSR. Selanjutnya, ia lebih fokus pada dunia teater, teru­ ta­ma pantomim. Keahlian itu ia dapatkan sendiri atau belajar secara otodidak. Ia menciptakan seni dalam bahasa gerak berdasarkan imajinasi­nya. Tidak ada tokoh yang memberi ilmu tentang pantomim kepada Jemek. Karya seni pantomim Jemek Supardi biasanya dibawakan tunggal dan kol­ektif. Selama 35 berkesenian banyak karya telah dil­ahirkan, antara lain: Sketsa-­ sketsa Kecil (1979), Dokter Bedah (1981), Perjalanan hidup dalam gerak (1982), Jemek dan Laboratori- um, Jemek dan teklek, Jemek dan Katak, Jemek dan Pematung, Arwah Pak Wongso, Perahu Nabi Nuh (1984), Lingkar-lingkar, Air, Sedia Payung Sesudah Hujan, Adam dan Hawa, Terminal-terminal, Ma- nusia Batu (1986), Kepyoh (1987), Patung selamat datang, Pengalaman Pertama, Balada Tukang beca, Halusinasi, Stasiun, 108 SMP/MTs Kelas VIIIdan Wamil (1988), Soldat (1989), Maisongan (1991), Menanti di Stasiun, Sekata Katkus du Fulus (1992), Se Tong Se Teng Gak (1994), Ter­makan Imajinasi (1995), Pisowanan, Kesaksian Udin, Kotak-kotak, Pak Jemek Pamit Pensiun (1997), Badut-badut republik atau Badut-badut Politik, Bedah Bumi atau Kembali ke Bumi, Dewi Sri Tidak menangis, Menunggu Waktu, Pantomim Yogya-Jakarta di Kereta (1998), Kaso Katro (1999), Eksodos (2000), 1000 Cermin Pak Jemek (2001), Topeng-topeng (2002), Air Mata Sang Budha (2007), Mata-Mati, Maesongan#2, Menunggu (Kabar) Kematian (2008) . Sumber : http://jemeksupardi.blogdetik.com/2008/12/05/halo-dunia/ Seni Budaya 109Bab Menyusun Naskah Pantomim 8 Peta Kompetensi Pembelajaran MenPyaunsutonmNiamskah Keunikan dan Ciri Khas Pantomim Sumber Cerita Pantomim Bentuk-bentuk Imaji Pantomim Setelah mempelajari Bab 8, siswa diharapkan mampu: 1. Mengidentifikasi keunikan dan ciri khas pantomim. 2. Mengidentifikasi sumber cerita pantomim. 3. Mengidentifikasi bentuk-bentuk imaji dalam pantomim. 4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih pantomim. 5. Menunjukkan sikap disiplin dalam berlatih pantomim. 6. Membuat alur cerita pantomim. 7. Mengomunikasikan adegan-adegan pantomim.Amatilah gambar di bawah dengan saksama! Apa kesan yang ditimbulkan pada gambar tersebut? Sumber: (http://id.wikihow.com/Berpantomim) Kamu dapat mengamati pertunjukan pantomim dari sumber lain seperti internet, menonton pertunjukan melalui VCD, dan sumber belajar lainnya. Aktifitas Menanyakan 1. Bentuklah kelompok diskusi 2 sampai 4 orang. 2. Pilihlah seorang moderator dan seorang sekretaris untuk mencatat hasil diskusi. 3. Untuk memudahkan mencatat hasil diskusi gunakanlah tabel yang tersedia, kamu dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan Seni Budaya 111Aktivitas Mengasosiasi Setelah berdiskusi berdasarkan hasil mengamati foto-foto pementasan Pantomim, kamu dapat memperkaya pengetahuan dengan mencari materi dari sumber belajar lainnya. Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Siswa : ..................................................................................... NIS : ..................................................................................... Hari/Tanggal Pengamatan : ..................................................................................... No Aspek yang diamati Uraian Hasil Pengamatan 1 2 3 4 5 A. Konsep Pantomim Pantomim adalah pertunjukan teater yang me­namp­ ilkan gambaran suatu objek atau benda tanpa menggunakan kata-kata, tetapi menggunakan gerakan tubuh dan mimik wajah. Gerakan tubuh dan wajah pantomim menggambarkan perasaan dan suasana hati dari pemainnya sehingga dapat dinikmati oleh penontonnya. Istilah pantomim berasal dari bahasa Yunani yang artinya serba isyarat. Berarti secara etimologis, pertunjukan pantomim yang dikenal sampai sekarang itu adalah sebuah pertunjukan yang tidak meng- gunakan bahasa verbal, bahkan bisa sepenuhnya tanpa suara apa-apa. 112 SMP/MTs Kelas VIIIB. Ciri dan Keunikan Pantomim 113 Pantomim adalah pertunjukan teatrikal yang diungkapkan melalui ciri-ciri dasarnya, yaitu ketika seseorang melakukan gerakan-gerakan yang bermakna dan mempunyai arti. Bahasa gerak seorang pantomer (sebutan buat seorang pemain pantomim) adalah universal; menjalankan ekspresi emosi yang serupa di antara berbagai umat manusia dan dapat dipahami secara umum. Seniman pantomim terkenal dengan riasan putih dan celak hitam mata, serta tampilan wajah lain untuk melebih-lebihkan emosinya. Baju kaos bergaris hitam putih, sarung tangan putih dan topi hitam juga termasuk kelengkapan kostum seniman pantomim. Riasan putih pada wajah dalam pantomim bera­ sal dari tradisi badut. Riasan ini digunakan dalam pertunjukan pantomim untuk menekankan sifat karakter dan ekspresinya sehingga dapat dilihat dengan jelas dari kejauhan. Riasan putih pada awalnya bermaksud menunjukkan k a r a k t e r yang sederhana dan polos. Bentuk tampilan riasan wajah pantomim pada masa kini lebih berkembang dan bervariatif sesuai dengan gaya dan kreasi masing-masing pantomer, tetapi tetap dengan alas bedak dasar putih. C. Sumber Cerita Pantomim Untuk membuat pementasan pantomim yang baik diperlukan penyusunan alur cerita yang baik juga. Cerita-cerita yang bisa menarik untuk dip­ akai dalam pantomim pada dasarnya sama dengan alur cerita-cerita pendek lebih pada penggambaran adegan dan situasi yang dialami tokoh utama. Inti dan maksud cerita harus dapat tersampaikan dengan gerakan-gerakan tubuh dan ekspresi. Sumber cerita untuk pantomim bisa diambil dari peristiwa-peristiwa yang biasa dijumpai d alam keh­ idupan sehari-hari seperti berikut ini. Seni Budaya1) Aktivitas manusia dari mulai bangun pagi, mandi, sarapan, kegiatan di dapur, di sekolah, di jalan raya, sampai kegiatan makan malam, tidur, dan menj­elang pagi. 2) Aktivitas berpetualang ke hutan, pantai, gunung atau lautan, dengan seolah-olah membawa banyak peralatan. 3) Aktivitas yang berhubungan dengan situasi alam seperti hujan, badai, panas, dan menggigil. 4) Aktivitas manusia berurusan dengan perabotan dan peralatan mesin, misalnya mengendarai kendaraan bermotor, mesin pemotong rumput, mesin jahit, pisau, dan gunting. Yang terpenting dalam pengembangan cerita pantomim adalah mengembangkan ilusi dan imaji­nas­ i. Ilusi arti­nya meyakini apa yang kita lakukan itu seperti sebenarnya dan benda yang kita pegang atau mainkan seolah-olah ada. Berikut ini ada beber­apa contoh adegan pantomim dengan berbagai situasi yang bisa juga kalian mainkan. (Sumber: Kemdikbud) Gambar 8.1 Latihan ekspresi wajah dan gerakan menirukan seseorang yang sedang memegang sesuatu, baik itu benda keras, lunak, halus, besar atau kecil 114 SMP/MTs Kelas VIII(Sumber: Kemdikbud) Gambar 8.2 Latihan ekspresi wajah dan gerakan menirukan seseorang yang sedang menggenggam sesuatu, baik itu benda keras, lunak, halus, besar atau kecil (Sumber: Kemdikbud) Gambar 8.4 Latihan ekspresi wajah dan gerakan menirukan se- seorang yang sedang mendorong roda, gerobak atau benda lainnya (Sumber: Kemdikbud) Gambar 8.5 Latihan ekspresi wajah dan gerakan menirukan seseorang yang sedang menggunakan payung dalam suasana panas, hujan, atau kena angin Seni Budaya 115Contoh Naskah Pantomim BOLA BASKET Septian Dwi Cahyo Sinopsis Seorang pemain basket sedang bersiap-siap menuju lapangan basket, dengan memainkan bola basket (imajiner) ditangannya seperti pemain basket profesional. Imajinasikan bola dipantulkan ke tanah berulang ulang sampai diputar di ujung jari telunjuknya dan bola berputar. Kemudian, bola diputar terus sehingga bola tetap bertahan di jari telunjuk lalu tersenyum kepada penonton sedikit sombong. Ada orang (imajiner) yang mengajak salaman, si olahragawan memindahkan bola dari telunjuk tangan kanan ke tangan kiri lalu bersalaman dengan orang tadi, bahkan ngobrol tetap saja bola berputar di telunjuknya. Setelah itu, orang tadi pergi lalu si olahragawan meneruskan menuju lapangan basket bola tetap berputar di telunjukn­ ya. Dia naik ojek, bayar ojek sampai beli makanan tetap bola berputar. Sampai dilapangan basket dia bertemu teman-temannya dan begitu mau mulai pertandingan si olahragawan akan mengambil bola basket dari telunjuknya. Ternyata, bola tidak ada atau hilang. Dia cari di sekelilingnya tidak ada. Kemudian, dia mencoba untuk mengingat sambil meng­ulang kembali kejadian yang tadi dia lewati, beli makanan, naik ojek lagi sampai keluar panggung. Selesai. 116 SMP/MTs Kelas VIIIKISAH PENJUAL BALON Septian Dwi Cahyo Seorang penjual balon masuk ke dalam panggung sambil naik sepeda. Si penjual melambaikan tangan ke arah penonton. Setelah itu sampailah pada sudut jalan. Si penjual balon sambil menunggu pembeli dia men­ iup balon-­balon itu satu persatu untuk dijual. Setelah membereskan balon dagangannya dia lalu menjajakan balonnya. Waktu berlalu, tetapi tidak satu pun ada yang membeli, penjual balon sedih hatinya. Dia lalu berdoa memohon supaya ada pembeli. Tidak berapa lama datang pembeli, penjual balon senang melayani dengan gembira. Semakin lama semakin banyak pembelinya, sang penjual mulai kewalahan dengan permintaan yang aneh-aneh dari para pembeli: ada yang minta balon­ nya ditiup lebih besar, ada yang minta balonnya ditukar, ada yang minta talinya dipanjangkan. Si penjual balon mulai marah dan mengusir para pemb­ elinya. Begitu sadar dia menyesal, bahwa dia telah berbuat tidak baik terhadap orang lain yang telah memberinya rezeki. Dengan wajah sedih dan kecewa dia berdoa mohon ampun kepada Tuhan, lalu meniup kembali balon-balon itu hingga banyak sekali. Tanpa sadar, balon yang tertiup sudah banyak hingga membuat si penjual balon terbawa oleh balon-balon dan terbang tinggi melayang hingga silam di balik panggung. Selesai Seni Budaya 117Tema: Kebersihan Dua anak Basit dan Ariq baru bangun tidur. Keduanya me ngge r a k-gerakkan badannya yang masih kaku. Mereka berdua merapikan tempat tidur mulai dari menata bantal, merapikan sprai, dan melipat selimut. Basit bercanda merebut selimut Ariq, terjadilah tarik-tarikan di antara keduanya dan akhirnya mereka berdua terpental. Selang beberapa lama keduanya pergi mandi. Ariq langsung mandi di kamar mandi, sedangkan Basit malah mengantuk di depan kamar. Tidak lama kemudian, Basit mendengar kalau Ariq sedang mandi, lalu Basit mengintip. Ariq selesai mandi, lalu keluar dari kamar mandi. Ternyata Basit mendorong pintu dari luar, terjadilah dorong-mendorong di antara keduanya sampai pintu terjatuh ke lantai. Mereka pun tertawa. Selanjutnya Basit mandi, Ariq berpakaian di kamar. Basit keluar kamar mandi setelah selesai mandi, pada saat sampai keluar pintu kamar mandi handuknya lepas. Dengan tergesa-gesa dia membetulkan handuknya dan menuju ke kamar untuk berpakaian. Ketika berpakaian Ariq mengatur meja belajar dengan menata buku yang berserakan. Basit keluar dari kama r nya , lalu Basit dan Ariq sepakat untuk mengatur ruang tamu. Mulai dari menyapu, mengepel, dan me- nata ruang tamu. Setelah itu mereka berdua pergi menyiram tanaman dan mencabuti rumput di halaman rumah. Selesai membersihkan halaman keduanya mencuci tangan dan berge- gas untuk sarapan pagi. Mereka makan sangat lahap, bahkan di sela-sela makan ada salah satu yang kesedag sampai batuk. Selesai makan Basit mengambil buah pisang sebagai makanan penutup. Basit membuang kulit pisang tersebut dibuang sembarangan. Ariq menasihati Basit untuk membuang sampah pada tempatnya. Kemudian Ariq mengambil kulit pisang itu, lalu membuangnya ke tempat sampah. Sumber:http://opstrangkil.blogspot.co.id/2015/08/c 118 SMP/MTs Kelas VIIID. Evaluasi 1. Buatlah konsep rias untuk pertunjukan pantomim yang akan kalian mainkan. 2. Buatlah konsep kostum untuk pertunjukan pantomim yang akan kalian mainkan. 3. Buatlah konsep cerita atau peristiwa untuk pertunjukan pantomim yang akan kalian mainkan. 4. Buatlah konsep adegan untuk pertunjukan pantomim yang akan kalian mainkan. E. Rangkuman Pertunjukan pantomim akan berhasil kalau di­ rencanakan dengan baik. Proses perencanaan diawa- li dengan membuat konsep seperti naskah pada pe- mentasan drama. Naskah atau konsep untuk pemetasan pantomim bisa berupa susunan peristiwa-peristiwa yang menurut kalian menarik untuk dipertunjukan dalam sebuah pantomim karena memiliki kejutan, peluang gerak yang unik dan humor. F. Refleksi Merencanakan sesuatu dengan baik akan mem- peroleh hasil yang baik. Biasakan sebelum melakukan apapun kalian harus direncanakan baik secara tidak tertulis atau tertulis. Seperti pepatah mengatakan ”lakukan apa yang telah kamu tuliskan dan tuliskan apa yang kamu lakukan”. Seni Budaya 119Mengenal Tokoh Pantomim Septian Dwi Cahyo, lahir di Jakarta 4 September 1968. Ia terkenal dengan kemampuannya melakukan pantomin, selain membintangi film dan sinetron Indonesia. Peran terkenalnya saat memerankan karakter Bayu dalam serial film minggu siang pada tahun 1980-an. Selain itu Septian juga terkenal dalam serial remaja ACI (Aku Cinta Indo­ nesia) yang disiarkan TVRI pada 1980-an. Septian sendiri adalah suami dari Mita Setyarini yang dinikahinya pada 11 Mei 1997, dari pernikahan mer­ eka dikarunia dua orang anak, masing-­ masing Nino (9) dan Nanet (4). Kini ia masih melakukan pantomim di beber­ apa acara, bahkan sekarang ia mempunyai sebuah sekolah yang khusus untuk belajar pantomim. Sumber : http://refiewmovie.blogspot. co.id/2012/02/profil-septian-dwi-cahyo.html 120 SMP/MTs Kelas VIIISeni Budaya 121Bab Membuat Poster 9 Peta Kompetensi Pembelajaran Membuat Poster Konsep Poster Bahan dan alat membuat poster Syarat membuat poster Setelah mempelajari Bab 9, siswa diharapkan mampu: 1. Mengidentifikasi jenis bahan dan teknik pembuatan poster. 3. Memahami jenis bahan dan teknik pembuatan poster. 4. Membuat poster dengan berbagai bahan dan teknik. 5. Menghargai warisan budaya ragam hias nusantara. 122 SMP/MTs Kelas VIIIPoster merupakan salah satu sarana cara untuk menyampaikan pesan. Isi pesan pada poster biasanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Poster juga sering digunakan untuk mempromosikan pertunjukan seperti pementasan film, tari, atau musik, dan teater. Poster juga digunakan untuk mengkampayekan seperti kesehatan, lingkungan, dan sejenisnya. Perhatikan beberapa poster di bawah ini. Sumber: http://halomalang.com/events/ Sumber: http://cintakesehatanku.blogspot.co.id/ lomba-foto-aku-anak-indonesia 2014/01/kumpulan-poster-kesehatan.html Sumber: http://halomalang.com/events/ Sumber: http://gundikaksara.blogspot.co.id/ 2013/06/ lomba-foto-aku-anak-indonesia sebuah-satir-untuk-indonesia-dari-balik.html Seni Budaya 123Setelah memperhatikan keempat poster tersebut, isilah kolom di bawah ini! No. Isi pesan Unsur dalam poster 1 2 3 4 A. Konsep Membuat Poster Poster merupakan sebuah karya seni yang memuat kom­ posisi antara huruf dan gambar. Poster dibuat dalam berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan. Ada poster yang dibuat dengan ukuran besar tetapi ada juga yang dibuat dengan ukuran kecil. Penempatan poster tergantung dari media dan bahan yang digunakan. Ada poster sering ditempelkan pada dinding jika menggunakan media kertas. Poster juga sering ditempel pada baliho jika ukurannya besar. Ciri utama dari poster mempunyai sifat menarik perhatian mata, sehingga berbagai desain poster dibuat berwarna-warni lengkap dengan warna kontras sehingga menarik perhatian. 124 SMP/MTs Kelas VIIIPoster memiliki fungsi menyampaikan pesan secara singkat dengan menggunakan kata dan gambar. Untuk itu dalam membuat poster ada kesatuan utuh antara gambar yang ditampilkan dengan kata yang ditulis. Pada poster kata hendaknya ditulis sesingkat mungkin tetapi memiliki pesan kuat dan jelas. Coba perhatikan beberapa poster berikut. Sumber: http://antitankproject.wordpress.com/2012/12/27/ Sumber: http://www.urbancult.net/tag/kritik-sosial/ project-tobong-exhibition/#jp-carousel-4342 Gambar 9.1 Dalam membuat poster harus memperhatikan kesatuan tema, naskah, dan gambar. Kedua poster tersebut merupakan ajakan untuk hidup sehat, yaitu membuang sampah pada tempat­ nya dan mencuci tangan setelah melakukan aktivitas. Pada poster pertama bentuk visual dan kalimat singkat, jelas, dan padat. Pada poster kedua merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mencuci tangan. Keduanya memiliki fungsi sama yaitu mengajak hidup lebih sehat. Seni Budaya 125Sumber: http://posterina.blogspot.com/2014/09/kumpulan-gambar-poster-go-green-dan.html Gambar 9.2 Contoh poster lingkungan hidup Perhatikan kedua poster ter­ sebut. Keduanya merupakan poster tentang lingkungan hidup tetapi memiliki ajakan yang berbeda. Pada poster pertama merupakan ajakan melakukan ekpedisi ke hutan di Kalimantan sedangkan poster kedua ajakan untuk men­ cengah banjir. Jadi pada prinsipnya dalam membuat poster ada aturan tertentu sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Sumber: http://teater10minitputrajaya.blogspot.co.id/2011/09/update-poster.html Gambar 9.3 Contoh poster lingkungan hidup 126 SMP/MTs Kelas VIIIB. Syarat Membuat Poster Untuk membuat sebuah poster, dibutuhkan beber­a­pa syarat baik dalam bentuk gambar maupun kata-kata. Ada beberapa langkah yang harus dil­alui dalam membuat poster. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut. 1. Menentukan Topik & Tujuan Sebelum membuat poster langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema. Penentuan tema berdasarkan pesan yang ingin disampaikan. Misalnya, tema tentang anti korupsi. Berdasarkan tema tersebut kemu­ dian mulai pikirkan bentuk visual­ is­ asinya dan kata yang digunakan untuk memperkuat gambar visual tersebut. Sumber: http://arysetyadi.blogspot.co.id/2015/09/poster- Sumber: http://indonesia.savethechildren.net_resources anti-narkoba.html/ Gambar 9.4 Mementukan tema serta tujuan merupakan hal inti dalam pembuatan sebuah poster. Seni Budaya 1272. Membuat Kalimat Singkat dan Mudah Diingat Poster berfungsi mengirim pesan kepada orang yang melihatnya untuk itu pilih kata yang singkat tetapi berkesan. Dengan melihat kata dan gambar orang akan senantiasa ingat terhadap pesan yang ingin disampaikan. Orang yang melihat poster secara cepat untuk itu, buatlah kalimat yang singkat agar bisa dibaca hanya dalam waktu beberapa detik saja. Melalui bahasa singkat tersebut, pesan yang ditulis oleh para pembuat poster bisa tersampaikan dengan baik. Buatlah kalimat yang jelas serta menarik perhatian orang untuk melakukan sesuatu. Sumber: https://www.pinterest.com/pin/564849978246976580/ Sumber: https://www.pinterest.com/pin/564849978246976580/ Gambar 9.5 Penggunaan kalimat sangat penting agar poster mudah diingat pembacanya. 128 SMP/MTs Kelas VIII3. Menggunakan Gambar Selain menggunakan kata atau kalimat, poster juga disertai dengan gambar. Penggunaan gambar sebagai salah satu penyampai pesan yang paling menarik. Proporsi penggunaan gambar dengan kata atau kalimat disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang akan disampaikan. Penggunaan gambar dan kata dapat juga dilakukan dengan gambar proporsi yang jauh lebih besar dibandingkan tulisan. Pada poster sebaiknya dengan menggunakan warna-warna yang mencolok sehingga me­ ngundang perhatian dan minat orang untuk membaca atau melihat. Sumber: https://dramawayang.files.wordpress.com/2013/09/ poster-drayang-solo Sumber: https://agilsaputra.wordpress.com/2013/ Gambar 9.6 Pada pembuatan poster perlu disertai 02/25/lomba-poster-melawan-korupsi-dengan-seni/ gambar dan warna yang mencolok untuk menarik minat pembacanya. Seni Budaya 1294. Menggunakan Media yang Tepat Penggunaan media dalam membuat poster dapat disesuaikan dengan tempat poster akan diletakan. Jika poster tersebut diletakan pada papan baliho maka media yang digunakan dapat berupa kain atau sejenisnya. Jika poster tersebut akan diletakkan pada dinding maka dapat menggunakan media kertas. Saat sekarang ini penggunaan media dalam membuat poster sangat beragam. Ada juga poster yang sudah dicetak secara digital. Membuat poster dapat dilakukan tidak hanya mengg­ unakan peralatan dan bahan seperti membuat gambar atau lukisan tetapi juga dapat menggunakan alat bantu komputer. Pembuat poster dengan menggunakan alat bantu komputer memudahkan dalam berekspresi. Karena, jika ada kesalahan dapat segera diganti. Berbeda jika membuat poster dengan menggunakan dengan teknik menggambar manual, yang jika ada kesalahan sulit untuk melakukan revisi atau perbaikan. Membuat poster unsur utama yang penting adalah pesan yang ingin disampaikan baru kemudian unsur keindahan. Sumber: https://festivalindonesia.wordpress.com/tag/ Sumber: http://teater10minitputrajaya.blogspot. festival-teater-anak-se-jabodetabek-2014/ co.id/2011/09/update-poster.html Gambar 9.7 Contoh poster dengan teknik pembuatan yang berbeda, manual dan digital. 130 SMP/MTs Kelas VIIIC. Alat dan Bahan Poster dapat diterapkankan pada beberapa jenis bahan seperti kertas, karton, bahkan kanvas. Bahan-bahan yang digunakan dapat berupa alat menggambar manual seperti dan alat menggambar digital, contohnya komputer. Perbedaan alat dan bahan tersebut berdampak pada nilai keindahan. Beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam membuat poster antara lain sebagai berikut. 1. Pensil menggambar 1 Pensil yang digunakan Sumber: http://discovermagazine.com/2007/ dalam meng­gambar yaitu may/20-things-you-didnt-know-about-pencils ukuran pensil 2B-6B. 2 2. Pulpen Pulpen digunakan sebagai Sumber: http://animataurus.com/drawing-pens/ alat untuk membuat gambar 3 dengan karakter tegas pada garis-garis gambarnya. 3. Kuas Lukis Kuas digunakan untuk mem­b­ uat poster berbahan kain atau pun jenis kanvas yang biasanya untuk mem­ buat sebuah lukisan. Untuk membuat poster dengan bahan kuas, terdiri dari dua macam cat yang digunakan yaitu cat berbahan dasar minyak dan cat berbahan dasar air. Sehingga pada saat pembuatan poster, kita dapat menentukan cat sesuai bahan media yang hendak digunakan. Sumber: https://irma-elita.blogspot.co.id/2012/05/ cara-membuat-lukisan-dari-glitter.html Gambar 9.8 Alat dan bahan pembuat poster Seni Budaya 1314 4. Komputer Sumber: http://cangciment.blogspot.co.id/2013/12/ Membuat poster dapat juga beberapa-trik-unik-di-komputer.html menggunakan media kom­ put­er. Selain lebih mudah, Gambar 9.9 Komputer sebagai sarana penggunaan komputer pada pembuat poster yang efektif. pembua­ ta­ n poster dinilai lebih efektif karena kita tidak kuatir akan kesalahan, baik pada tema, naskah, gambar, dan warna yang telah dibuat. Dengan media komputer, kita dapat melakukan perbaikan kesalah­ ­an (revisi) pada poster yang mengalami kesalahan dalam proses pembuatannya. Selain itu, kita dimudahkan dalam pemilihan tema, naskah, gambar, dan warna yang akan digunakan karena pada komputer jelas kita tidak perlu repot menyiapkan alat menggambar manual serta bahan pewarna terlebih da­ hulu. Untuk membuat poster dengan media ini, harus menggunakan software khusus untuk mengg­ ambar dengan pilihan dan jenis program menggambar yang beragam. Selain itu, membutuhkan skill serta keterampilan khusus pula untuk menjalankan program menggambar melalui media komputer tersebut. C. Uji Kompetensi Buatlah poster dengan tema “Anti Korupsi” 132 SMP/MTs Kelas VIIID. Rangkuman Poster merupakan sarana untuk men­ yam­ paikan pesan. Untuk dapat membuat poster dengan makan perlukan tema. Tema berfungsi untuk mengarahkan dalam visualisasi gambar dan kata. Berdasarkan tema tersebut maka diperoleh isi pesan yang ingin disampaikan. Dengan demikian tema memiliki peran penting dalam membuat poster. Pada poster unsur gambar dan kata dapat dilakukan secara proporsional sehingga pesan yang ingin disampaikan dengan mudah ditangkap secara cepat kepada yang membaca atau melihatnya. Bahan dan media dalam membuat poster saat sekarang ini telah berkembang secara pesat. Poster tidak hanya dapat dibuat secara manual tetapi, dapat menggunakan alat bantu komputer. Pembuatan poster dengan menggunakan komputer sangat memungkinkan untuk membuat kata yang lebih variatif bentuknya. Gambar yang diguna­ kan juga dapat disesuai­kan dengan lebih kreatif sesuai tema poster. Membuat poster saat sekarang ini telah menjadi profesi yang menjanjikan secara ekonomi. Untuk membuat poster film Hollywood dibayar sangat mahal. Di negara maju membuat poster telah menjadi profesi yang menjanjikan untuk masa depan. Seni Budaya 133E. Refleksi Setelah mempelajari materi tentang poster isilah kolom penilaian pribadi dan antar teman di bawah ini. 1. Penilaian Pribadi Nama : …………………………………………. Kelas : ………………………………………….. Semester : …………………..……………………… Waktu penilaian : ………………………………..………… No. Pernyataan 1 Saya berusaha membuat poster dengan sungguh-sungguh. o Ya o Tidak 2 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. o Ya o Tidak Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat 3 pembelajaran membuat poster. o Ya o Tidak 4 Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran membuat poster o Ya o Tidak 5 Saya menghargai pembelajaran membuat poster. o Ya o Tidak 134 SMP/MTs Kelas VIII2. Penilaian Antarteman : ………………………………….. : ………………………………….. Nama teman yang dinilai : ………………………………….. Nama penilai : ………………………………….. Kelas : …………………. ……………… Semester Waktu penilaian Pernyataan No. 1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat membuat poster. o Ya o Tidak Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat 2 membuat poster. o Ya o Tidak 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. o Ya o Tidak Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelaja­ 4 ran membuat poster. o Ya o Tidak 5 Berperan aktif dalam kelompok untuk membuat poster. o Ya o Tidak 6 Menghargai pembelajaran membuat poster. o Ya o Tidak Poster merupakan sarana untuk menyampaikan pesan kebaikan kepada setiap orang. Pesan yang disampaikan melalui bahasa gambar dan kata. Kedua­ nya merupakan satu kesatuan utuh. Kita dalam kehidupan sehari-hari dapat menyampaikan pesan kepada teman, sahabat, dan orang-orang di sekeliling. Pemilihan kata menjadi penting agar pesan yang disampaikan berkesan meng­ gurui. Pilihlah kata yang santun dan bijak sehingga orang yang membaca mendapatkan inspirasi dan pencerahan. Kita dapat menyampaikan hal tersebut dengan menggunakan poster mini yang berisi kata-kata bijak. Dengan belajar membuat poster pada hakikatnya kita juga belajar mengajak orang lain untuk berbuat baik. Seni Budaya 135Bab Menggambar Komik 10 Peta Kompetensi Pembelajaran Menggambar Komik Konsep Bahan dan Alat menggambar komik menggambar komik Syarat menggambar komik Setelah mempelajari Bab 10, siswa diharapkan mampu: 1 Menjelaskan pengertian menggambar komik. 2. Mengidentifikasi setiap jenis dan teknik menggambar komik. 3. Menjelaskan prinsip-prinsip menggambar komik. 4. Membuat komik. 136 SMP/MTs Kelas VIIIKomik merupakan salah satu sarana menyampaikan pesan melalui gambar. Di dalam komik, selain gambar terdapat juga dialog. Ada kesatua­ n utuh antara bahasa gambar dengan bahasa kata. Pada komik juga menampilkan tokoh dan karakter. Perhatikan beberapa contoh komik di bawah ini! 12 Gambar 10.1 Sumber Karung Mutiara Al-Ghazali, Gambar 10.2 Sumber majalah Smurf. Kepustakaan Populer Gramedia, 1997. 4 3 Gambar 10.3 Sumber Ema Wardhana, Gambar 10.4 Sumber majalah Powerpuff Girls. Raja dan Kejujuran. Seni Budaya 137Setelah memperhatikan gambar komik di atas, isilah kolom berikut sesuai dengan pendapat kalian. No. Gambar Deskripsi Tokoh Deskripsi Cerita 1 2 3 4 A. Konsep Menggambar Komik Komik merupakan sebuah karya seni yang memuat komposisi antara huruf dan gambar. Komik sering juga disebut dengan cerita berg­ ambar. Komik dibuat dalam berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan. Ada komik yang dibuat dengan cerita dalam bentuk buku tetapi ada juga yang dibuat dengan cerita pendek atau haanya selembar kertas saja. Menggambar komik memerlukan ketelitian dan ketekunan dalam mem­bangun karakter dan tokoh dalam cerita. Se­orang komikus juga dituntut terampil dalam penggunaan media dan bahan yang digunakan. Komik sering digambar di atas berbagai macam kertas dengan menggunakan pena hitam atau pensil berw­ arna. Ciri utama dari komik mempunyai sifat menarik perhatian mata, sehingga berbagai tokoh dan karakter dapat menarik perhatian pembaca. 138 SMP/MTs Kelas VIIIGambar 10.5 Sumber majalah Powerpuff Girls. Komik memiliki fungsi menyampaikan pesan secara singkat dengan menggunakan kata dan gambar. Untuk itu dalam menggambar komik ada kesatuan utuh antara gambar yang ditampilkan dengan kata yang ditulis. Pada komik kata hendaknya ditulis sesingkat mungkin tetapi me­mi­liki pesan kuat dan jelas. Coba perhatikan beberapa komik berikut. Gambar 10.6 139 Sumber majalah Donald Bebek, Gramedia, Jakarta. Seni BudayaGambar 10.7 Activity and Learning English, Story Fun. Hobby Books, Batam Center. B. Syarat Menggambar Komik Untuk menggambar komik dibutuhkan beb­ erapa syarat antara lain kemampuan dalam mengg­ ambar dan menyusun kata-kata. Selian kemampuan ter­sebut, ada beberapa langkah yang harus dilalui dalam menggambar komik. Langkah-langkah itu antara lain sebagai berikut. 1. Menentukan Topik dan Tujuan Sebelum menggambar komik langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema. Penentuan tema berdasarkan pesan yang ingin disampaikan. Misalnya, tema tentang kejujuran, persahabatan, lingkungan alam semesta. Ber­dasarkan tema ters­ ebut kemudian pikirkan bentuk visualisasi­ nya dan kata yang digunakan untuk memperkuat gambar visual ter­ sebut. Perhat­ikan contoh tema atau topik pada gambar komik berikut. Gambar 10.9 Komik dengan tema religius, perhatikan tokoh dan karakternya (sumber; Karung Mutiara Al-Ghazali, Kepustakaan Populer Gramedia, 1997). 140 SMP/MTs Kelas VIII

Pada penentuan topik dan tujuan dapat pula ditentukan tokoh dan karakter yang ingin dibuat. Pengembangan tokoh dan karakter merupakan hal penting dalam menggambar komik karena tokoh atau karakterlah yang berperan menjadi aktor dalam cerita. Menggambar komik sama saja seperti membuat cerita pendek tetapi divisualisasikan dengan kata dan gambar. Komik juga dapat dibuat berdasarkan cerita pendek yang sudah ada misalnya, cerita Timun Mas, Malin Kundang, Roro Jonggrang, Cinderella, dan jenis cerita lainnya. 2. Membuat Kalimat Singkat dan Mudah Diingat Komik berfungsi mengirim pesan kepada orang yang melihatnya. Untuk itu, pilih kata yang singkat tetapi berkesan disertai gambar pendukungnya agar saat membaca kata maupun kalimat pada komik orang akan senantiasa ingat terhadap pesan yang ingin disampaikan. Untuk itu buatlah kalimat yang mudah dicerna agar mudah dimengerti pembaca. Dengan kata yang mudah diingat, pesan yang ditulis oleh pembuat komik bisa tersampaikan dengan baik.  Buat­lah kalimat yang jelas serta menarik perhatian orang untuk melakukan membaca komik tersebut. 3. Menggunakan Gambar Komik selain menggunakan kata atau kalimat juga disertai dengan gambar. Penggunaan gambar sebagai salah satu penyampai pesan yang paling menarik. Proporsi penggunaan gambar dengan kata atau kalimat disesuaikan dengan kebutuhan cerita yang akan disampaikan. Penggunaan gambar dan kata dapat juga dilakukan dengan memperhatikan tokoh dan karakter yang ingin dibuat. Pada komik sebaiknya dengan menggunakan warna-warna yang mencolok sehingga mengundang perhatian orang untuk membaca narasi komik. Gambar 10.10 Penggambaran tokoh satu Gambar 10.11 Setiap tokoh memiliki karakter 141 dengan­lainnya perlu dipertegas perbedaannya tersendiri (sumber: majalah Donald Bebek, (sumber majalah Donald Bebek, Gramedia). Gramedia) Seni Budaya