Bagaimana antibodi dalam air mata kita membantu memerangi patogen yang menyerang?

Antibodi yang berfungsi untuk menguraikan antigen adalah lisin

Pembahasan

Jenis antibodi dan cara kerjanya :

a. Presipitin  

Mengendapkan antigen dengan presipitin terbentuk molekul yang besar antara antigen yang larut dengan antibodi sehingga berubah menjadi tidak larut dan akan mengendap.

b. Aglutinogen  

Menggumpalkan antigen. Dengan aglutinasi terbentuk gumpalan-gumpalan yang terdiri atas struktur besar berupa antigen pada permukaannya, bakteri-bakteri atau sel darah merah.

c. Antitoksin  

Menetralkan racun. Kerja antitoksin, yaitu dengan menutupi tempat-tempat yang toksik dari agen penyebab penyakit.

d. Lisin  

Menguraikan antigen. Lisin mampu langsung menyerang membrane sel agen penyakit sehingga menyebabkan sel tersebut rusak

Antibodi  

Antibodi adalah imunoglobulin (Ig) yang merupakan golongan yang dibentuk oleh sel plasma yang berasal dari poliferasi sel B akibat adanya kontak dengan antigen. Menurut perbedaan struktur dan aktivitas biologis, antibodi dibedakan menjadi 5 subkelas:

• Imunoglobulin G  

Paling banyak ditemukan dalam cairan tubuh terutama ekstravaskular untuk memerangi mikroorganisme dan toksiknya. IgG merupakan komponen utama imunoglobulin serum, kadarnya dalam serum merupakan 75% dari semua imunoglobulin. IgG dapat menembus plasenta masuk ke janin dan berperan pada imunitas bayi sampai umur 6-9 bulan. IgG dan komplemen bekerja saling membantu sebagai opsonin pada pemusnahan antigen.

• Imunoglobulin A  

IgA kadarnya terbanyak ditemukan dalam cairan sekresi saluran nafas, cerna dan kemih, air mata, keringat, ludah, dan air susu ibu yang lebih berupa IgA sekretori (sIgA) yang merupakan bagian terbanyak. IgA dapat bekerja sebagai opsonin, yaitu dapat meningkatkan efek bakteriolitik komplemen dan menetralisasi toksin serta dapat mengaglutinasikan kuman, mengganggu motilitasnya sehingga memudahkan fagositosis.

• Imunoglobulin M  

IgM merupakan imunoglobulin paling efisien dalam aktivitas komplemen. IgM dibentuk paling dahulu pada respon imun primer terhadap kebanyakan antigen dibanding dengan IgG. IgM dapat mencegah gerakan mikroorganisme patogen, memudahkan fagositosis dan merupakan aglutinator poten antigen.

• Imunoglobulin D  

IgD ditemukan dalam serum dengan kadar yang sangat rendah. IgD merupakan komponen permukaan utama sel B dan pertanda dari diferensiasi sel B yang lebih matang. IgD merupakan 1% dari total imunoglobulin dan banyak ditemukan pada membran sel B bersama IgM yang dapat berfungsi sebagai reseptor antigen pada aktivitas sel B.

• Imunoglobulin E  

IgE mudah diikat sel mast, basfil dan eosinofil yang memiliki reseptor untuk fraksi Fc dari IgE. IgE dibentuk setempat oleh sel plasma dalam selaput lendir saluran nafas dan cerna.

Respon Imun

Respon imun adalah tanggapan sistem imun terhadap zat asing, setelah terjadi proses pengenalan oleh sel-sel pengenal (limfosit). Secara umum dinyatakan bahwa respon imun seseorang terhadap patogen terdiri atas respon imun alami atau respon imun non spesifik dan respon imun adaptif atau respon imun spesifik

Respon Imun Nonspesifik  

Respon imun nonspesifik pada umumnya merupakan imunitas bawaan (innate immunity), artinya bahwa respon terhadap zat asing yang masuk ke dalam tubuh dapat terjadi walaupun tubuh belum pernah terpapar pada zat tersebut

Respon Imun Spesifik  

Berbeda dengan respon imun non spesifik yang sel-selnya dalam menghadapi antigen asing tidak memerlukan reseptor khusus, maka dalam respon imun spesifik ini diperlukan sel khusus (spesifik) dalam menghadapi antigen asing. Di dalam respon imun ini paling sedikit melibatkan 3 jenis sel, yaitu limfosit T, limfosit B, dan sel makrofag yang bertindak sebagai sel pelengkap

Terima kasih sudah bertanya di Brainly. Semoga jawaban ini dapat membantumu.  

Bagaimana antibodi dalam air mata kita membantu memerangi patogen yang menyerang?
Bagaimana antibodi dalam air mata kita membantu memerangi patogen yang menyerang?
Bagaimana antibodi dalam air mata kita membantu memerangi patogen yang menyerang?
Bagaimana antibodi dalam air mata kita membantu memerangi patogen yang menyerang?
Bagaimana antibodi dalam air mata kita membantu memerangi patogen yang menyerang?
Bagaimana antibodi dalam air mata kita membantu memerangi patogen yang menyerang?

Ayo kuasai materi pembelajaran lainnya melalui tautan di bawah ini!  

Pelajari lebih lanjut :

1. Fungsi antibodi di plasma darah

brainly.co.id/tugas/8402770

2. Antibodi yang dapat mengurai bakteri

brainly.co.id/tugas/8098230

3. Antibodi yang diperoleh dari satu sumber  

brainly.co.id/tugas/7978462

4. Antibodi dari sel limfosit dan sel berpenyakit

brainly.co.id/tugas/7837361

Detail jawaban  

Kelas: 11 SMA

Mapel: Biologi

Bab: 10

Kode: 11.4.10

Kata Kunci : antibodi, lisin, antigen

Bagaimana antibodi dalam air mata kita membantu memerangi patogen yang menyerang?

Bagaimana antibodi dalam air mata kita membantu memerangi patogen yang menyerang?
Lihat Foto

Thinkstockphotos

Ilustrasi

KOMPAS.com - Tahukah kamu apa itu sistem imun?

Sistem imun merupakan sistem pertahanan atau kekebalan tubuh. Sitem imun berperan dalam mengenal, menghancurkan benda-benda asing atau sel abnormal yang merugikan tubuh.

Sistem imun tidak memiliki tempat khusus dalam tubuh manusia dan tidak dikontrol oleh organ pusat, seperti otak.

Sel-sel tertentu berperan sebagai pasukan pertahanan untuk memerangi benda asing yang masuk tubuh yang berpotensi menimbulkan gangguan pada tubuh.

Baca juga: Anak dengan Sistem Imun Lemah Rentan Terkena Monkeypox

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), sistem imun adalah kelompok pertahanan yang ditemukan pada manusia untuk membantu mengusir organisme penyebab penyakit yang ada di dalam tubuh.

Pada pertahanan tubuh dibagi menjadi dua tipe, yakni:

Pertahanan tubuh bawaan (non spesifik)

Pertahanan tubuh bawaan merupakan garis utama tubuh yang pertama melawan semua agen asing yang masuk ke dalam tubuh.

Alat yang menghalangi dalam imunitas bawaan, seperti kulit, air mata, mukus (cairan lengket dan tebal yang disekresikan oleh membran dan kelenjar mukosa), dan air ludah.

Mereka berfungsi untuk mencegah laku peradangan setelah terjadi luka atau infeksi.

Mekanisme kekebalan bawaan adalah menghalangi masuknya dan penyebaran penyakit. Tapi tidak spesifik mengusir atau mencegah secara keseluruhan.

Antibodi adalah zat kimia yang beredar di aliran darah dan termasuk dalam bagian dari sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Antibodi memiliki fungsi penting bagi tubuh, yaitu sebagai benteng pertahanan terhadap virus, bakteri, dan zat beracun yang menjadi penyebab penyakit.

Antibodi bekerja secara spesifik dengan cara menempel pada antigen, yaitu benda asing atau zat yang masuk ke dalam tubuh dan dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh.

Bagaimana antibodi dalam air mata kita membantu memerangi patogen yang menyerang?

Antibodi dibuat oleh sel darah putih sebagai respons tubuh untuk melawan bakteri, virus, dan zat beracun yang dapat menimbulkan berbagai penyakit dan infeksi.

Mengenali Berbagai Jenis Antibodi

Terdapat beberapa jenis antibodi dan masing-masing memiliki fungsi tersendiri.Berikut ini adalah jenis-jenis antibodi:

1. Immunoglobulin A (IgA)

Antibodi IgA merupakan jenis antibodi yang paling umum ditemukan di dalam tubuh dan terlibat dalam proses terjadinya reaksi alergi.

Di dalam tubuh, antibodi IgA banyak ditemukan di lapisan mukosa (selaput lendir) tubuh, terutama yang melapisi saluran pernapasan dan saluran pencernaan. IgA juga banyak ditemukan pada cairan tubuh, seperti air liur, dahak, air mata, cairan vagina, dan ASI.

Pemeriksaan antibodi IgA juga biasanya dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis gangguan pada sistem imunitas, misalnya penyakit celiac.

2. Immunoglobulin E (IgE)

Antibodi IgE umumnya ditemukan di darah dalam jumlah yang sedikit. Namun, jumlah antibodi IgE akan meningkat ketika tubuh mengalami reaksi peradangan akibat alergi. Secara medis, tes antibodi IgE dilakukan untuk mendeteksi penyakit alergi dan infeksi parasit.

3. Immunoglobulin G (IgG)

Antibodi IgG adalah jenis antibodi yang paling banyak ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Ketika antigen masuk ke dalam tubuh, sel-sel darah putih akan "mengingat" antigen tersebut dan membentuk antibodi IgE untuk melawannya.

Dengan demikian, jika antigen tersebut kembali masuk ke dalam tubuh atau menyerang tubuh Anda, sistem kekebalan tubuh akan mudah mengenalinya dan melakukan perlawanan karena antibodi sudah terbentuk lebih dulu.

4. Immunoglobulin M (IgM)

Tubuh akan membuat antibodi IgM saat Anda pertama kali terinfeksi bakteri atau virus sebagai bentuk pertahanan pertama tubuh untuk melawan infeksi. Kadar IgM akan meningkat dalam waktu singkat saat terjadi infeksi, kemudian perlahan menurun dan digantikan oleh antibodi IgG.

Oleh sebab itu, hasil pemeriksaan IgM dengan nilai yang tinggi, sering kali dianggap sebagai tanda adanya infeksi yang masih aktif.

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan antibodi IgM bersamaan dengan tes antibodi IgA dan IgG untuk memantau kondisi dan fungsi sistem kekebalan tubuh.Tes ini juga bisa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit tertentu, seperti infeksi atau penyakit autoimun.

Kondisi yang Memerlukan Tes Antibodi

Tes antibodi dapat dilakukan untuk membantu mendiagnosis atau mendeteksi beberapa kondisi berikut:

  • Gangguan sistem kekebalan tubuh
  • Masalah pencernaan
  • Infeksi saluran pernapasan
  • Dermatitis kontak alergi
  • Eksim atopik
  • Rhinitis alergi
  • Asma
  • Kanker, seperti myeloma

Tes antibodi juga bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit tertentu yang mungkin muncul selama masa kehamilan. Pemeriksaan antibodi pada ibu hamil biasanya dilakukan melalui pemeriksaan TORCH.

Selain itu, dokter juga mungkin merekomendasikan tes antibodi jika Anda memiliki beberapa gejala berikut ini:

  • Ruam kulit
  • Alergi
  • Sakit setelah bepergian
  • Sering pilek
  • Sesak napas
  • Diare yang tak kunjung sembuh
  • Penurunan berat badan tanpa sebab
  • Demam yang tidak diketahui penyebabnya

Meningkatnya produksi antibodi dalam tubuh dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis. Oleh karena itu, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokteruntuk mempertimbangkan apakah tes antibodi perlu dilakukan atau tidak, terlebih jika Anda memiliki riwayat penyakit alergi atau penyakit lain yang sering kambuh.

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan medis, termasuk tes alergi, dokter akan menentukan diagnosis penyakit yang Anda alami dan memberikan penanganan yang sesuai.