Lihat Foto Show
KOMPAS.com - Ibu menyusui jamak berupaya memberikan asupan air susu ibu (ASI) secara optimal bagi buah hatinya. Salah satunya dengan memberikan ASI perah agar kebutuhan nutrisi si kecil senantiasa tercukupi. Seperti dilansir dari Healthline, proses memerah dan menyimpan ASI, baik diperah secara manual maupun menggunakan alat pompa, tak boleh asal-asalan. Sebelum memerah ASI, pastikan ibu selalu mencuci tangan sampai benar-benar bersih. Baca juga: 8 Makanan Penambah Produksi ASI secara Alami Selain itu, gunakan wadah penampungan ASI yang bersih dan tertutup rapat. Pilihan wadah penyimpanan ASI bisa dari kaca atau plastik bebas BPA. Hindari kantong plastik biasa atau botol bekas untuk mencegah kontaminasi. Bagaimana cara terbaik menyimpan ASI perah?
Lihat Foto Beri label atau tanda kapan ASI diperah di setiap wadah penampungan ASI perah. Cara terbaik menyimpan ASI perah adalah di bagian belakang lemari es atau freezer. Bagian belakang lemari pendingin adalah tempat penyimpanan yang suhunya paling dingin.
Lihat Foto KOMPAS.com - Menjadi ibu pejuang ASI bukan hanya mengharuskan Anda untuk menjaga suplai air susu ibu cukup bagi si buah hati. Anda pun harus mengetahui seluk-beluk ASI tersebut agar tetap berkualitas, termasuk daya tahan ASI, cara penyimpanan ASI, dan ciri ASI basi itu sendiri. Pengetahuan mengenai seluk-beluk penyimpanan ASI ini sangat diperlukan terutama bagi ibu yang akan kembali bekerja setelah cuti melahirkan usai. Hal ini tidak memungkinkan mereka untuk terus menyusui bayi secara langsung sehingga sebagai gantinya bayi akan meminum ASI perah. Meskipun demikian, ibu yang tidak harus bekerja di luar rumah juga bisa memerah kemudian menyimpan ASI. Tujuannya sebagai tindakan preventif, bila sewaktu-waktu ibu sakit atau harus bepergian ke suatu tempat yang harus menitipkan bayi untuk sementara waktu. Baca juga: Bagaimana Cara Menyimpan ASI Perah dengan Tepat? Daya tahan ASI sesuai dengan cara penyimpanannya Setelah ASI dipompa dengan tangan atau menggunakan alat pompa khusus, simpan hasil perahan tersebut pada wadah khusus ASI. Wadah ini bisa terbuat dari plastik (pastikan berlabel BPA-free) maupun botol kaca. Apa pun wadah yang Anda pilih, pastikan wadah tersebut bersih, steril, serta dapat ditutup dengan rapat. Jangan pernah menggunakan plastik atau botol kaca bekas yang diperuntukkan bagi keperluan selain penyimpanan ASI. Setelah itu, ASI dapat disimpan di suhu ruang, kulkas, freezer, maupun deep freezer (-20 derajat celcius). Perbedaan daya tahan ASI berdasarkan cara penyimpanan ASI tersebut adalah sebagai berikut: Suhu ruang (25 derajat celcius atau kurang) Editor: Wisnubrata
ASI bertahan berapa jam di suhu ruangan?Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, ASI perah bisa tahan empat jam di suhu ruang. Namun, pastikan selalu menyimpan ASI dalam wadah tertutup untuk mencegah kuman masuk ke tempat penyimpanan. Selain itu, jika bayi tidak menghabiskan ASI perah, buang sisa susu setelah dua jam. Sementara itu, ASI perah bisa bertahan lebih lama saat disimpan di lemari pendingin bersuhu stabil. Jika disimpan di lemari es dengan suhu empat derajat Celsius, ASI perah dapat bertahan sampai empat hari. Baca Juga: Catat! Ini Cara Mudah Mendeteksi Kanker PayudaraBagi Mama yang memiliki produksi ASI melimpah, memompa kemudian menyimpannya merupakan hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada payudara. ASI yang disimpan bisa dikonsumsi si Kecil sewaktu-waktu setelah dihangatkan dan diberikan melalui botol susu. Tentu saja cara ini praktis dan lebih menghemat waktu bagi sebagian Mama yang mungkin punya kesibukan sehingga tak bisa setiap saat menyusui si Kecil secara langsung. Namun, menghangatkan ASI tak semudah yang dibayangkan banyak orang. Kesalahan dalam memperlakukan ASI bisa berbahaya bagi kesehatan bayi. Kali ini Popmama.com merangkum berbagai pertanyaan seputar menghangatkan ASI yang sering ditanyakan para Mama, dilansir dari Parentune dan Healthline: 1. Seberapa lama ASI bertahan setelah dihangatkan?Freepik/wavebreakmedia-microASI yang sudah dibekukan perlu dihangatkan sebelum diberikan kepada bayi. Dengan berbagai metode, ASI tersebut umumnya dapat bertahan maksimal 2 jam setelah dihangatkan. Lebih dari waktu tersebut, sebaiknya Mama tidak lagi memberikan ASI tersebut pada bayi meskipun kondisinya tampak masih baik karena bisa membuat bayi sakit. 2. Mengapa masa bertahan ASI yang sudah dihangatkan hanya 2 jam?FreepikPenting diketahui bahwa ASI mengandung berbagai nutrisi di dalamnya, termasuk juga bakteri. Ketika Mama memompa ASI dan menyimpannya dengan baik di dalam freezer, bakteri yang terkandung di dalamnya tetap terkontrol. Ketika sudah berada dalam suhu ruangan atau yang lebih hangat selama kurang lebih dua jam, bakteri tersebut mulai aktif berkembangbiak menjadi dua kali lipat. Ya, secepat itu bakteri berkembangbiak sehingga sebaiknya setelah dua jam ASI yang sudah dihangatkan tidak lagi dikonsumsi. EDITORS' PICKS
3. Seperti apa ciri-ciri ASI yang sudah tak layak konsumsi?Freepik/user6014584Mama dapat mengecek kualitas ASI yang sudah dihangatkan, apakah masih layak dikonsumsi atau tidak, dengan mencium baunya. ASI yang masih dalam kondisi baik baunya sedikit manis atau tidak berbau sama sekali. Sebaliknya, ASI yang sudah mulai rusak berbau asam dan tidak enak. Jika Mama merasakan bau jenis ini meskipun hanya tercium samar, sebaiknya segera membuang ASI dan menggantinya dengan yang baru. Warna dan konsistensi ASI juga merupakan indikator penting dalam menilai kualitas ASI yang sudah dihangatkan. ASI yang masih bagus memiliki lapisan lemak di atasnya yang berwarna keputihan. Jika Mama mengocok botolnya, Mama bisa melihat lapisan lemak ini menyatu dengan sisa susu. Apabila ASI sudah rusak, lapisan lemak tidak bisa bercampur sama sekali, berupa bongkahan lemak yang mengambang di permukaan. Selain itu, ASI berubah warna menjadi kekuningan atau lebih gelap. 4. Bagaimana cara menghangatkan ASI yang benar?Freepik/ComzealUntuk menghangatkan ASI sebenarnya sangat mudah kok, Ma. Begini caranya:
5. Bolehkah menghangatkan ASI menggunakan microwave?Freepik/geargodzMicrowave merupakan peralatan elektronik rumah tangga yang memudahkan untuk menghangatkan berbagai hidangan hanya dalam hitungan detik. Tetapi apakah boleh menghangatkan ASI menggunakan microwave? Para ahli sepakat untuk tidak menggunakan microwave sebagai alat untuk menghangatkan ASI. Hal ini dikarenakan cara kerja microwave yang memanaskan makanan secara terpusat, tidak bisa secara merata sehingga berisiko membuat jejak panas terpusat yang bisa melukai bayi. Selain itu, gelombang mikro yang dipancarkan microwave dianggap merusak nutrisi dan antibodi yang terkandung di dalam ASI. Meskipun begitu, Mama dapat menggunakan microwave untuk memanaskan air yang digunakan untuk menghangatkan ASI di dalam baskom. Menghangatkan ASI adalah hal yang sangat umum dilakukan, tetapi kualitasnya berbeda tergantung dari metode dan standar keamanan penyajiannya. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat tentang cara menghangatkanASI yang tepat agar tetap berkualitas untuk bayi mama. Baca juga:
|