Asi dalam botol tahan berapa lama

Namun, pastikan Anda memilih kantong ASI dengan segel rapat dan memiliki kualitas yang baik. Dengan begitu, ASI perah yang ditampung di dalamnya tidak mudah bocor atau tumpah.

Kika dibandingkan dengan botol, penggunaan kantong tidak terlalu memakan tempat di dalam ruang penyimpan.

Akan tetapi, ASI yang disimpan di dalam kantong tetap harus dipindahkan ke dalam botol saat hendak diberikan kepada bayi.

Secara keseluruhan, berikut perbandingan kelebihan dan kekurangan pemakaian kantong dalam cara menyimpan ASI perah:

Kelebihan kantong ASI

  • Harganya relatif murah.
  • Mudah digunakan.
  • Hanya sekali pakai, sehingga tidak butuh waktu lama untuk membersihkannya.
  • Ukurannya kecil dan memakan sedikit ruang, sehingga bisa disimpan dalam jumlah banyak di dalam cooler bag, kulkas, maupun freezer.
  • ASI yang disimpan di dalam kantong lebih cepat dan mudah dicairkan dibandingkan dengan botol kaca atau plastik.

Kekurangan kantong ASI

  • Ada risiko ASI bocor, tumpah, atau pecah.
  • Beberapa pompa ASI tidak bisa mengalirkan ASI langsung ke dalam kantong, tapi harus melalui botol terlebih dahulu.
  • Hanya bisa dipakai sekali, sehingga lama-lama bisa mengeluarkan biaya yang lebih besar ketimbang membeli botol kaca atau plastik.

Berbagai wadah penyimpan air susu ibu baik itu botol plastik, botol kaca, botol plastik dengan disposable liner, bahkan kantong, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Pastikan penggunaan wadah penyimpanan dalam bentuk botol maupun kantong ini sesuai dengan kebutuhan dan selera Anda.

Perhatikan cara menyimpan ASI perah yang tepat

Berikut berbagai hal penting dalam cara menyimpan ASI perah yang harus Anda perhatikan:

  • Gunakan botol atau wadah penyimpanan ASI yang bersih dan steril. Pilih botol plastik bertutup atau kantong ASI plastik khusus (BPA free).
  • Berikan label pada setiap kantong atau botol ASI. Tulis tanggal dan waktu kapan Anda memompa dan menyimpan ASI tersebut. Gunakan pulpen atau spidol dengan tinta yang tahan air agar tidak cepat hilang.
  • Pemberian label pada setiap kantong atau botol ASI berguna untuk mengetahui mana ASI yang harus dipakai terlebih dahulu. Sebaiknya gunakan ASI sesuai tanggal dan waktu sesuai urutan penyimpanan lebih dulu.
  • ASI perah disimpan di dalam freezer atau lemari pendingin (kulkas).
  • Hindari menyimpan ASI dengan meletakkannya di bagian pintu lemari pendingin karena mudah terpapar dengan udara luar.
  • Rutin lakukan pengecekan suhu lemari pendingin setidaknya 3 kali dalam sehari.
  • Jika ASI dipompa saat di perjalanan, kantor, maupun luar rumah, sebaiknya harus selalu dalam keadaan dingin. Pastikan suhu ASI perah tetap terjaga sampai nantinya disimpan di freezer atau lemari pendingin di rumah.
  • Selain botol, alat pompa ASI Anda juga harus bersih. Ketika sudah selesai digunakan bersihkan pompa tersebut dengan air hangat dan sabun.
  • Kemudian bilas dan keringkan terlebih dahulu baru disimpan kembali.
  • Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan Anda dengan sabun sebelum memompa ASI dan menyimpannya.
  • Jaga kebersihan semua benda yang bersentuhan dengan ASI untuk memperkecil kemungkinan bakteri berkembang di dalam ASI yang disimpan tersebut.

Berapa lama waktu penyimpanan ASI?

Sumber: Flo Health

Aturan penyimpanan lain yang juga tidak boleh luput dari perhatian Anda yakni lama waktu penyimpanannya.

Lama waktu penyimpanan ASI tergantung dari tempat di mana Anda menyimpan ASI tersebut dan kapan jadwal menyusui bayi.

Semakin cepat ASI digunakan, semakin sering juga Anda memompa ASI. Dengan begitu, produksi ASI biasanya akan semakin banyak dan lancar.

Secara garis besarnya, berikut aturan lama waktu penyimpanan atau cara menyimpan ASI perah sesuai dengan tempatnya:

1. Lama penyimpanan ASI dalam suhu ruang

Suhu atau temperatur ruang yang disarankan dalam penyimpanan ASI sebaiknya berkisar pada 25 derajat Celcius.

Dalam suhu tersebut ASI yang baru dipompa dapat digunakan sampai 4 jam. Sementara itu, untuk ASI beku yang disimpan pada suhu ruang sebaiknya digunakan selama 1-2 jam.

2. Cooler box sebagai cara menyimpan ASI

Jika Anda menggunakan cooler box, cara penyimpanan yang paling tepat yakni dengan memasukkan banyak es batu di dalamnya.

Cara ini akan membuat ASI di dalam cooler box dapat tahan lama selama beberapa jam, tapi tidak terlalu lama misalnya hanya dalam kurun waktu 1 hari.

3. Lemari pendingin (kulkas) sebagai cara menyimpan ASI

Suhu ideal pada kulkas untuk menyimpan ASI adalah empat derajat Celcius atau lebih rendah, tapi sebaiknya tidak lebih dari 10 derajat Celcius.

ASI perah yang baru dan disimpan di dalam kulkas batas penyimpanannya yakni selama 5-8 hari.

Namun, untuk memastikan kualitasnya tetap terjaga dengan baik sebaiknya gunakan dalam kurun waktu tidak lebih dari tiga hari.

Sementara itu, penyimpanan ASI beku (thawing) di dalam kulkas yaitu sekitar 24 jam atau 1 hari.

4. Freezer dengan kulkas

Cara menyimpan ASI perah di dalam freezer yang dilengkapi kulkas sebaiknya pada suhu -10 derajat Celcius. Jika freezer dengan kulkas ini terdiri atas 2 pintu, ASI segar yang baru diperah bisa disimpan selama kurun waktu 3-4 bulan.

Akan tetapi, bila freezer dengan kulkas hanya memiliki 1 pintu, lama waktu penyimpanan ASI segar hanya sekitar 2 minggu.

Lain-lagi, ASI beku di dalam freezer dengan kulkas yang telah dikeluarkan sebaiknya tidak boleh dibekukan kembali.

5. Lama penyimpanan ASI dalam freezer

Cara menyimpan atau penyimpanan ASI di dalam freezer dibagi menjadi dua.

Di dalam freezer upright jenis freezer dengan pintu yang dibuka ke depan, ASI bisa tahan selama 6 bulan dengan suhu minimal -18 derajat Celcius.

Selama Anda menyimpan dalam freezer dengan cara yang tepat, ASI perah segar akan awet sampai dengan kurun waktu 6-12 bulan.

Sementara pada chest freezer atau disebut juga sebagai freezer box yang dibuka ke atas, waktu penyimpanan ASI bisa lebih lama lagi.

Ketahanan penyimpanan ASI pada chest freezer bisa awet selama 6-12 bulan dengan suhu minimal -20 derajat Celcius.

Selain itu, cara menyimpan ASI perah yang juga harus diperhatikan yakni hindari membekukan kembali ASI beku yang baru dikeluarkan dari freezer.

Bagaimana cara menghangatkan ASI perah?



KONTAN.CO.ID - ASI atau Air Susu Ibu adalah makanan terbaik bagi bayi yang berusia di bawah enam bulan. Bagi ibu menyusui yang bekerja, memberikan ASI perah menjadi solusi yang bisa dilakukan. Lantas, berapa lama ASI bertahan di suhu ruangan?  Hal itu seringkali menjadi pertanyaan bagi ibu menyusui yang memberikan ASI perah kepada bayinya. Kondisi ideal adalah segera memberikan ASI yang baru diperah kepada bayi.  Namun, seringkali ada kondisi yang membuat memberikan ASI perah langsung kepada bayi. Untuk itu perlu diketahui mengenai ASI bertahan berapa jam di suhu ruangan. Lantas, berapa lama asi bertahan di suhu ruangan? Baca Juga: Kenali Tanda Bayi Mengalami Dehidrasi dan Cara Mengatasinya

ASI bertahan berapa jam di suhu ruangan? 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, ASI perah bisa tahan empat jam di suhu ruang. Namun, pastikan selalu menyimpan ASI dalam wadah tertutup untuk mencegah kuman masuk ke tempat penyimpanan.  Selain itu, jika bayi tidak menghabiskan ASI perah, buang sisa susu setelah dua jam. Sementara itu, ASI perah bisa bertahan lebih lama saat disimpan di lemari pendingin bersuhu stabil. Jika disimpan di lemari es dengan suhu empat derajat Celsius, ASI perah dapat bertahan sampai empat hari.  Baca Juga: Catat! Ini Cara Mudah Mendeteksi Kanker Payudara


Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi

KOMPAS.com - Menjadi ibu pejuang ASI bukan hanya mengharuskan Anda untuk menjaga suplai air susu ibu cukup bagi si buah hati.

Anda pun harus mengetahui seluk-beluk ASI tersebut agar tetap berkualitas, termasuk daya tahan ASI, cara penyimpanan ASI, dan ciri ASI basi itu sendiri.

Pengetahuan mengenai seluk-beluk penyimpanan ASI ini sangat diperlukan terutama bagi ibu yang akan kembali bekerja setelah cuti melahirkan usai.

Hal ini tidak memungkinkan mereka untuk terus menyusui bayi secara langsung sehingga sebagai gantinya bayi akan meminum ASI perah.

Meskipun demikian, ibu yang tidak harus bekerja di luar rumah juga bisa memerah kemudian menyimpan ASI. Tujuannya sebagai tindakan preventif, bila sewaktu-waktu ibu sakit atau harus bepergian ke suatu tempat yang harus menitipkan bayi untuk sementara waktu.

Baca juga: Bagaimana Cara Menyimpan ASI Perah dengan Tepat?

Daya tahan ASI sesuai dengan cara penyimpanannya

Setelah ASI dipompa dengan tangan atau menggunakan alat pompa khusus, simpan hasil perahan tersebut pada wadah khusus ASI. Wadah ini bisa terbuat dari plastik (pastikan berlabel BPA-free) maupun botol kaca.

Apa pun wadah yang Anda pilih, pastikan wadah tersebut bersih, steril, serta dapat ditutup dengan rapat. Jangan pernah menggunakan plastik atau botol kaca bekas yang diperuntukkan bagi keperluan selain penyimpanan ASI.

Setelah itu, ASI dapat disimpan di suhu ruang, kulkas, freezer, maupun deep freezer (-20 derajat celcius). Perbedaan daya tahan ASI berdasarkan cara penyimpanan ASI tersebut adalah sebagai berikut:

Suhu ruang (25 derajat celcius atau kurang)

Editor: Wisnubrata

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA