Lihat Foto KOMPAS.com - Aterosklerosis adalah pengerasan dan penyempitan pembuluh darah arteri. Pengerasan disebabkan oleh penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain pada arteri. Penumpukan ini disebut dengan plak. Plak dapat menyebabkan jalur arteri menyempit dan menghalangi aliran darah. Plak dapat pecah dan menyebabkan pembekuan darah. Baca juga: 7 Penyebab Plak Bisa Terbentuk di Pembuluh Darah Arterosklerosis ini juga umum disebut sebagai arteriosklerosis. Perbedaannya, aterosklerosis merupakan tipe spesifik dari arteriosklerosis. GejalaJika dinding arteri menebal dan menegang secara bertahap, tidak ditemukan gejala arteriosklerosis. Penting untuk melakukan pemeriksaaan rutin karena aterosklerosis dapat memicu serangan jantung atau stroke jika telah berkembang menjadi arteriosklerosis. Gejalanya adalah sebagai berikut:
Aterosklerosis merupakan penyakit progresif yang dapat berawal sejak masa kanak-kanak. Kondisi ini dapat bermula dengan kerusakan atau cedera pada lapisan dalam arteri. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh: Baca juga: Gangguan Pembuluh Darah Juga Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi
DiagnosisSelain bertanya gejala yang timbul, riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, serta melakukan pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan melakukan tes berikut.
Baca juga: 3 Gejala Penyakit Arteri Koroner yang Perlu Diwaspadai PerawatanBelum ada perawatan khusus untuk menyembuhkan aterosklerosis. Namun, perubahan gaya hidup dapat membantu untuk mencegah kondisinya menjadi semakin parah. Beberapa obat tambahan juga mungkin diberikan untuk mengurangi risiko serangan jantung atau stroke, seperti:
Selain itu, dokter juga akan menganjurkan perubahan pola makan.
Arteriosklerosis merupakan kondisi gangguan pada pembuluh darah arteri yang mengalami penyempitan akibat plak. Plak pada pembuluh darah merupakan hasil dari tumpukan kolesterol, kalsium, dan sel radang. Jika penyempitan yang terjadi semakin berat, maka organ yang seharusnya mendapatkan nutrisi dan oksigen dari pembuluh darah tersebut akan ikut kekurangan pasokan. Organ yang kekurangan pasokan oksigen dan nutrisi kemudian akan mulai terganggu. Kadang kala, plak di pembuluh darah tersebut ‘pecah’ dan lepas mengikuti aliran darah. Plak yang lepas tersebut dapat menyumbat pembuluh darah di tempat lain. Kemudian secara mendadak bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke. Secara umum, dalam tubuh manusia, terdapat dua jenis pembuluh darah, yaitu pembuluh darah arteri dan vena. Pembuluh darah arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju ke seluruh bagian tubuh. Sebaliknya, pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung. Arteriosklerosis terjadi karena berbagai faktor, di antaranya adalah:
Pada pemeriksaan awal, dokter akan mengumpulkan informasi seputar keluhan pasien dan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh. Setelah itu, ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan seperti:
Arteriosklerosis ringan umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun. Sementara itu, bila arteriosklerosis menyebabkan penyempitan yang cukup berat, maka berbagai gejala dapat terjadi, tergantung organ yang dipengaruhinya. Jika arteriosklerosis terjadi pada pembuluh darah karotis (pembuluh darah yang bertanggung jawab mengantarkan darah ke otak), maka gejala yang dapat timbul adalah:
Jika arteriosklerosis terjadi pada pembuluh darah koroner (pembuluh darah yang bertanggung jawab mengantarkan darah ke otot jantung), maka gejalanya biasanya berupa:
Jika arteriosklerosis terjadi pada pembuluh darah tungkai bawah, maka akan terjadi keluhan, seperti:
Arteriosklerosis dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, gagal jantung, gagal ginjal, stroke, dan aritmia. Pengobatan untuk arteriosklerosis meliputi:
Untuk mencegah terjadinya arteriosklerosis, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan, seperti:
Klikdokter |