Apakah yang terjadi bila pengeluaran keringat dari tubuh berlebihan?

Dengan produksi keringat yang wajar, tubuh kamu akan merasakan manfaat berkeringat. Tetapi, bagaimana jika produksi keringatmu berlebihan dan berdampak pada kesehatanmu?

Manfaat berkeringat bisa dirasakan oleh siapa saja asalkan produksi keringat yang dikeluarkan dalam batas wajar. Tubuh mengeluarkan keringat merupakan mekanisme normal dalam metabolisme tubuh asalkan jumlah keringat yang diproduksi tidak berlebihan. Masalahnya, tidak sedikit orang yang memiliki masalah kelebihan produksi keringat. Bila dibiarkan, tentu saja akan menimbulkan berbagai macam penyakit yang berdampak pada kesehatan tubuh. Apa saja penyakit yang diakibatkan oleh kelebihan produksi keringat?

1.    Diabetes

Manfaat berkeringat akan berdampak positif pada tubuh kita. Namun, bila produksi keringat berlebihan bisa menjadi gejala penyakit yang tidak diinginkan, misalnya diabetes. Dilansir dari Healthline, produksi keringat berlebih dapat dialami oleh orang yang mengidap penyakit diabetes sejenis neuropati otonom diabetik. Gejala keluarnya keringat berlebih pada pengidap diabetes hampir sama dengan mereka yang mengidap hyperhidrosis. Namun yang membedakan ialah di bagian tubuh mana keringat paling banyak keluar. Misalnya, untuk pengidap neuropati otonom diabetik, keringat berlebih akan keluar di area wajah, leher, dan kulit kepala. 

2.    Gangguan Kecemasan (Anxiety Disorder)

Keringat berlebih bisa terjadi karena masalah gangguan kecemasan atau anxiety disorder. Saat merasa cemas atau gugup yang berlebihan, produksi keringat pun akan meningkat. Tetapi, jangan khawatir karena keringat berlebih karena gangguan kecemasan sebenarnya bisa diatasi. Menurut National Institute of Mental Health, gangguan kecemasan biasanya diatasi dengan mengonsumsi obat yang dianjurkan, psikoterapi, atau kombinasi keduanya.  

3.    Menopause

Berdasarkan laporan dari ABC News, sekitar 75% wanita yang tengah menginjak usia menopause mengalami fase yang disebut hot flashes. Fase ini menyebabkan mereka merasa kepanasan dan akhirnya memproduksi keringat berlebih. Hot flashes bisa terjadi kapan saja dengan intensitas yang beragam, dari ringan hingga berat.

4.    Serangan Jantung

Muncul keringat berlebih secara tiba-tiba dan perasaan tak nyaman di bagian leher, dada, lengan, atau rahang bisa menjadi tanda-tanda dari serangan jantung. Menurut studi yang dirilis oleh University of Illinois tahun 2005, produksi keringat berlebihan secara tiba-tiba bisa menjadi pertanda seseorang akan mendapatkan serangan jantung.

5.    Leukemia

Leukimia merupakan jenis kanker yang menyerang jaringan sel darah. Terdapat berbagai jenis leukemia, beberapa jenis umumnya menyerang anak-anak sedangkan jenis lain umumnya menyerang orang dewasa. Ada beberapa gejala leukemia, salah satunya adalah produksi keringat berlebih. Bila produksi keringat berlebih, khususnya pada malam hari, bisa menjadi tanda bahwa kamu mengidap leukemia. Untuk memastikannya, kamu bisa berkonsultasi terlebih dahulu pada pakar kesehatan. 

6.    Hyperhidrosis

Hyperhidrosis sering dikaitkan dengan gangguan hormon di mana tiroid melepaskan terlalu banyak hormon tiroksin. Tiroid sendiri merupakan kelenjar yang mengatur bagaimana tubuh kamu mengatur energi. Bila tiroid terlalu banyak melepaskan tiroksin, maka proses sistem tubuh bekerja lebih cepat dari biasanya. Hal inilah yang menyebabkan produksi keringat berlebih bahkan masalah kesehatan lain seperti penurunan berat badan yang tidak normal, tingginya nafsu makan, perasaan gelisah yang berlebihan, serta jantung berdebar lebih cepat dari biasanya.

7.    Obesitas

Salah satu manfaat berkeringat ialah dapat membantu proses penurunan berat badan melalui pembakaran kalori. Tetapi, keringat yang diproduksi terlalu banyak bisa menjadi tanda bahwa kamu kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas menyulitkan tubuhmu untuk melakukan proses penyeimbangan suhu tubuh (termoregulasi) sehingga keringat pun akhirnya keluar lebih banyak dari biasanya.

Proses berkeringat memang diperlukan oleh tubuh. Tetapi, bila keringat yang diproduksi berlebih, hal itu pastinya akan mengganggu penampilan dan membuatmu tidak percaya diri untuk aktif bergerak. Oleh karena itu, Rexona memperkenalkan Rexona Dry Serum (untuk wanita) dan Rexona Men Ice Cool (untuk pria) agar kamu bebas bergerak hingga #GerakTakTerbatas tanpa takut keringat berlebih lagi.  

#GerakTakTerbatas merupakan kampanye teranyar dari Rexona untuk mengajak semua orang, termasuk penyadang disabilitas, untuk aktif bergerak. Kampanye ini pun didukung penuh oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan MRT Jakarta. Jadi, ingat ya #GerakTakTerbatas karena dengan lebih banyak bergerak akan membuat hari-harimu terasa hidup.

Apakah Anda termasuk orang yang mudah berkeringat dan kerap mengeluarkan jumlah keringat yang berlebih? Bukan hal yang menyenangkan ketika Anda termasuk ke golongan orang-orang yang memiliki kecenderungan keringat yang berlebihan. Kondisi berkeringat melebihi umumnya ini bisa sangat memengaruhi rasa percaya diri Anda.

Ketika Anda kerap mengeluarkan keringat berlebih, ancaman bau badan semakin meningkat. Ditambah lagi, keringat berlebihan membuat penampilan Anda tidak maksimal.

Karena itu, penting untuk memahami apa saja yang menyebabkan Anda mudah berkeringat. Tidak kalah penting pula untuk mencari cara mengatasi keringat berlebih ini.

Penyebab Keringat Berlebih

Produksi keringat bisa sangat bergantung pada aktivitas Anda dan kondisi cuaca. Namun di luar itu, ada pula beberapa kondisi kesehatan yang memengaruhi produksi keringat seseorang menjadi lebih daripada umumnya. Berikut delapan hal yang menjadi penyebab keringat berlebih.

1. Aktif Berolahraga

Rajin berolahraga membuat tubuh lebih bugar. Kebugaran ini memengaruhi produksi keringat pada seseorang. Semakin bugar diri seseorang, produksi keringat akan semakin banyak.

2. Alami Demam

Ketika mengalami demam dengan suhu di atas 37 derajat Celsius, Anda akan lebih mudah berkeringat. Keringat yang mengalir ketika demam merupakan respons tubuh untuk memberikan hidrasi bagi organ-organ.

3. Kehamilan

Produksi keringat yang berlebihan umum didapati pada wanita hamil. Ketika hamil, suhu tubuh menjadi lebih tinggi sebab darah yang bersikulasi dalam tubuh lebih banyak. Selain itu, terjadi peningkatan metabolisme dan perubahan hormon yang ikut mendorong produksi keringat.

4. Faktor Keturunan

Produksi keringat juga sangat dipengaruhi faktor genetik. Ketika orang tua atau keluarga Anda termasuk orang-orang yang mudah berkeringat, kemungkinan besar Anda juga akan mudah mengeluarkan keringat berlebihan.

5. Penyakit Tertentu

Kondisi kesehatan juga sangat berpengaruh pada produksi keringat. Jika Anda memiliki penyakit hipoglikemia atau gula darah rendah ataupun tiroid terlalu aktif, produksi keringat Anda akan melebihi orang pada umumnya. Bahkan ketika ada pertumbuhan sel-sel kanker, tubuh bisa meresponsnya dengan mengeluarkan keringat berlebih.

6. Obesitas

Orang-orang dengan berat badan berlebih atau obesitas biasanya juga mudah berkeringat. Ini karena kondisi obesitas membuat seseorang lebih mudah merasa panas sehingga mengeluarkan keringat berlebihan.

7. Makanan dan Obat

Mengonsumsi makanan ataupun obat tertentu juga bisa memicu produksi keringat yang berlebih. Jika Anda kerap menyantap makanan pedas dan yang mengandung kafein, keringat akan cenderung mengalir. Keringat yang berlebihan juga akan muncul ketika Anda mengonsumsi obat-obatan diet yang meningkatkan penggunaan kalori.

8. Kecemasan

Ketika Anda merasa cemas, produksi keringat akan terpengaruh. Ini karena produksi organ tubuh ikut terganggu. Bau keringat akibat stres pun terasa lebih tajam karena lemak dan protein yang merupakan komponen pembentuk keringat bisa mudah berbaur dengan bakteri di kulit.

Tips Atasi Keringat Berlebih

Keringat yang berlebihan sebenarnya dapat diminimalkan produksinya. Berikut beberapa tips untuk mengatasi keringat berlebih yang kerap mengganggu rasa percaya diri Anda.

1. Pilih-pilih Pakaian

Jika Anda memiliki kondisi yang membuat peluang produksi keringat lebih mudah mengalir, Anda bisa menyiasatinya dengan menggunakan pakaian yang tidak memicu pertambahan produksi keringat. Carilah pakaian yang longgar dengan bahan tipis agar suhu tubuh lebih terkendali.

2. Gunakan Antiperspirant

Antiperspiran bisa menekan produksi keringat sekaligus meredam bau menusuk yang ditimbulkan oleh keringat yang bersentuhan dengan bakteri di kulit. Jangan lupa selalu membawa antiperspirant ke mana saja apabila Anda termasuk orang yang mudah berkeringat.

3. Rawat dengan Produk Antiseptik

Keringat sebenarnya tidak terlalu menjadi masalah. Namun, baunya yang menusuk akibat bersentuhan dengan bakteri di kulit bisa membuat minder. Karena itu, pastikan selalu kebersihan kulit Anda dengan menggunakan produk-produk antiseptik yang terpercaya, misalnya dengan mandi menggunakan sabun Lifebuoy.

4. Perhatikan Asupan yang Dikonsumsi

Kurangi mengonsumsi beberapa jenis makanan bisa menjadi cara ampuh mengatasi keringat berlebih. Cobalah untuk lebih memperhatikan pola makan dan mulai menghindari makanan pedas, kafein, maupun alkohol untuk mengurangi produksi keringat. Batasi pula jumlah makanan untuk mengurangi berat badan. Ini karena salah satu penyebab keringat berlebih adalah obesitas.

5. Kendalikan Stres

Keringat berlebih bisa datang dari rasa cemas yang berlebih. Kecemasan berhubungan dengan tingkat stres. Jadi ketika mampu mengendalikan stres, artinya Anda telah berbuat cukup banyak untuk mengurangi produksi keringat berlebih.

Apabila setelah melakukan berbagai cara mengatasi keringat berlebih di atas, tetapi tetap megalami keringat berlebih, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter. Untuk mencegah bau badan akibat bakteri yang bereaksi terhadap keringat berlebih, biasakan untuk mandi teratur dua kali sehari. Pastikan Anda menggunakan produk Lifebuoy body wash untuk menjaga kebersihan kulit dan tubuh.

Sumber:

liputan6.com/global/read/4054791/awas-jangan-sepelekan-6-penyebab-keluarnya-keringat-berlebih-di-tubuh

lifestyle.kompas.com/read/2018/09/10/151359520/10-strategi-ampuh-untuk-mengatasi-keringat-berlebih?page=all

health.kompas.com/read/2020/01/09/160000968/tak-perlu-minder-begini-6-cara-mengatasi-keringat-berlebih?page=all

alodokter.com/penyakit-serius-ternyata-bisa-jadi-penyebab-keringat-berlebih

suara.com/health/2019/01/21/143832/keringat-berlebih-ini-8-kemungkinan-penyebabnya

cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191111204043-255-447460/5-penyebab-tak-terduga-keringat-berlebih

id.theasianparent.com/sering-berkeringat