Bagaimana sumber daya alam dapat mempengaruhi pusat pertumbuhan?

Pusat pertumbuhan adalah salah satu jargon yang kerap digunakan dalam pengembangan wilayah dan perencanaan pembangunan. Istilah ini kerap digunakan untuk menunjukkan bahwa akan dibentuk program besar di suatu wilayah atau untuk menjadikan suatu wilayah sebagai pusat aktivitas.

Namun, tidak jarang juga istilah ini digunakan untuk hampir semua jenis pembangunan, padahal, belum tentu tepat.

Oleh karena itu, pada artikel ini kita akan membahas secara lebih dalam mengenai pengertian dari pusat pertumbuhan, faktor yang mempengaruhinya, ciri-cirinya, serta contoh-contohnya.

Pengertian Pusat Pertumbuhan

Pusat pertumbuhan, atau kerap disebut sebagai growth pole dan growth center adalah wilayah-wilayah yang memiliki pertumbuhan ekonomi sangat pesat. Umumnya, kawasan-kawasan ini memiliki pertumbuhan yang jauh lebh cepat dari wilayah sekitarnya.

Harapannya, pertumbuhan ekonomi yang pesat ini dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah sekitarnya. Hal ini dapat dicapai lewat metode trickle down ataupun swash-backwash dan multiplier effect yang kerap dibahas dalam teori pembangunan wilayah.

Umumnya, suatu growth center merupakan pusat aglomerasi aktivitas perekonomian seperti perdagangan ataupun industri manufaktur.

Oleh karena itu, jika kalian ingin mengidentifikasi daerah mana yang menjadi pusat pertumbuhan, kalian hanya perlu melihat aliran investasi. Daerah dengan nilai investasi terbesar dibandingkan dengan wilayah sekitarnya umumnya merupakan pusat pertumbuhan di daerah tersebut.

 

Ciri-Ciri Pusat Pertumbuhan

Bagaimana sumber daya alam dapat mempengaruhi pusat pertumbuhan?

Setidaknya, terdapat beberapa ciri yang membedakan pusat pertumbuhan dengan wilayah-wilayah disekitarnya. Ciri yang harus dimiliki oleh pusat pertumbuhan antara lain adalah

  • Adanya efek pengganda (multiplier effect)
  • Memiliki eksternalitas ekonomi tinggi
  • Terdapat beragam aktivitas
  • Terdapat aglomerasi
  • Membentuk hubungan (linkage) ke depan dan ke belakang

Intinya, suatu wilayah yang dianggap sebagai growth pole umumnya memiliki pertumbuhan ekonomi yang ditunjang oleh multiplier effect, eksternalitas, aglomerasi, serta linkage industri.

Sekarang, kita akan mencoba membahas secara lebih mendalam kelima ciri-ciri diatas.

Multiplier Effect

Seperti namanya, multiplier effect adalah efek pengganda dimana setiap uang yang diinvestasaikan kepada suatu wilayah, akan menghasilkan aktivitas ekonomi yang lebih tinggi.

Hal ini terjadi karena aktivitas ekonomi tersebut membutuhkan aktivitas-aktivitas penunjang lainnya, yang akan membuka lapangan pekerjaan. Selain membuka lapangan pekerjaan, aktivitas tersebut juga membutuhkan sumber daya untuk berjalan, sehingga membuka perdagangan dengan wilayah lain.

Efek multiplier ini sangat diandalkan dalam pembangunan kawasan pusat pertumbuhan. Secara umum, hampir semua growth pole memiliki multiplier effect yang tinggi.

Karena adanya efek pengganda yang tinggi di kawasan ini, uang yang diinvestasikan pun dapat menghasilkan lebih banyak uang lagi bagi masyarakat lokal dan sekitarnya. Dengan begitu, harapannya kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.

 

Eksternalitas Ekonomi

Bagaimana sumber daya alam dapat mempengaruhi pusat pertumbuhan?

Eksternalitas adalah dampak-dampak yang dirasakan oleh pihak lain, baik positif atau negatif karena tindakan kita. Umumnya, kawasan growth center menghasilkan eksternalitas perekonomian yang bersifat sangat positif kepada daerah sekitarnya.

Hal ini disebabkan oleh multiplier effect serta trickle down economics yang sudah kita bahas pada poin diatas. Sehingga, daerah sekitarnya juga kecipratan dampak positif investasinya.

Namun, kawasan ini juga umumnya menghasilkan eksternalitas negatif kepada wilayah-wilayah sekitar. Eksternalitas negatif ini umumnya dalam bentuk polusi lingkungan dan pencemaran-pencemaran lainnya.

Bahkan, untuk growth pole yang berupa kawasan industri, kerap menghasilkan perubahan pada proses pembentukan hujan lokal. Sehingga, terbentuk hujan asam yang destruktif bagi lingkungan sekitar.

 

Aktivitas yang Beragam

Karena merupakan pusat aktivitas perekonomian di suatu wilayah, umumnya kawasan pusat pertumbuhan memiliki banyak sekali aktivitas yang beragam di dalam wilayahnya.

Aktivitas ini dapat berupa apapun, mulai dari aktivitas perdagangan, perumahan, perindustrian, pergudangan, distribusi, hingga hiburan. Umumnya, semua bercampur dan saling terintegrasi dalam suatu growth pole.

Namun, setiap pusat pertumbuhan pasti memiliki spesialisasi tertentu. Bahkan, ada yang sudah dijadikan sebagai kawasan ekonomi khusus untuk mendorong pertumbuhan perekonomian yang lebih pesat lagi. Kawasan-kawasan ini umumnya memiliki fokus tertentu yang membedakannya dengan wilayah lain.

 

Adanya Aglomerasi

Bagaimana sumber daya alam dapat mempengaruhi pusat pertumbuhan?

Seperti yang sudah kita jelaskan diatas, kawasan pusat pertumbuhan umumnya memiliki konsentrasi atau aglomerasi aktivitas perekonomian yang ada didalam wilayahnya.

Disini, banyak aktivitas dan investasi yang digelontorkan untuk membangun infrastruktur dan menunjang kegiatan-kegiatan yang ada di daerah ini.

Aglomerasi yang tinggi ini pun turut menyebabkan terbentuknya multiplier effect yang tinggi pula. Dengan multiplier effect yang tinggi, maka harapannya dapat terbentuk keuntungan-keuntungan yang banyak bagi para pelaku usaha di wilayah tersebut.

Namun, harus diteliti pula, apakah ada angka dimana aglomerasi dan economy of scale ini dianggap tidak memberikan keuntungan lagi. Tingkatan ini disebut sebagai diseconomies of scale ketika aglomerasi yang terjadi terlalu besar, sehingga terjadi aspek-aspek negatif dalam perekonomian di lokasi tersebut.

 

Membentuk Linkage

Linkage sendiri artinya adalah hubungan ekonomi antar kegiatan-kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah. Dengan adanya linkage, suatu aktivitas ekonomi dapat menunjang dan ditunjang oleh aktivitas lainnya.

Hal ini berperan besar dalam meningkatkan produktivitas dan juga produk domestik bruto dari suatu daerah.

Secara umum, terdapat 2 jenis linkage, yaitu linkage kedepan dan ke belakang. Linkage ke belakang adalah pengaruh aktivitas tersebut kepada para suppliers atau pemasok bahan baku. Sedangkan, linkage kedepan adalah pengaruhnya kepada pengguna bahan yang diproduksi.

 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pusat Pertumbuhan

Bagaimana sumber daya alam dapat mempengaruhi pusat pertumbuhan?

Growth pole dan growth center memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari wilayah disekitarnya karena mereka memiliki keunggulan di beberapa faktor tertentu.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang mendukung terbentuknya pusat pertumbuhan

  • Ketersediaan sumber daya alam
  • Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
  • Ketersediaan infrastruktur dasar
  • Kondisi topografi
  • Kebijakan pemerintah

Secara umum, faktor-faktor tersebut berkontribusi besar dalam menunjang pertumbuhan ekonomi kawasan growth pole. Sekarang, kita akan mencoba untuk meninjau secara lebih rinci faktor-faktor diatas.

Sumber Daya Alam

Umumnya, kawasan growth pole dan growth center memiliki ketersediaan sumber daya alam yang berlimpah. Sumber daya alam yang banyak ini bermanfaat untuk mendorong pertumbuhan industri ekstraktif yang harus berada di dekat sumber daya tersebut.

Contohnya adalah industri penambangan batu bara yang memang tambangnya harus berada di daerah deposit batu bara. Contoh lainnya adalah industri pengeboran minyak bumi yang lokasinya harus berada di atas cekungan minyak bumi.

Selain itu, kekayaan sumber daya alam ini juga bermanfaat bagi industri pengolahan sumber daya alam. Contohnya adalah gasifikasi batu bara, kilang minyak, ataupun industri meubel.

Dengan berlokasi dekat dengan industri ekstraktifnya, maka mereka dapat meminimalisir biaya transportasi yang harus dikeluarkan. Selain itu, mereka juga dapat memanfaatkan linkage ke belakang serta efek aglomerasi dari kawasan pusat pertumbuhan ini.

 

Sumber Daya Manusia

Bagaimana sumber daya alam dapat mempengaruhi pusat pertumbuhan?

Selain sumber daya alam yang berlimpah, kawasan pusat pertumbuhan juga kerap memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam jumlah yang cukup banyak. Sumber daya manusia ini sangat penting untuk menunjang aktivitas perekonomian yang produktif dan bernilai tambah tinggi di daerah growth pole.

Bahkan, ada pusat-pusat pertumbuhan yang tidak kaya akan sumber daya alam tetapi memiliki pertumbuhan yang sangat tinggi karena SDM nya sangat berkualitas.

Contoh dari fenomena ini adalah Singapura yang merupakan salah satu growth center dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Tenggara. Padahal, negara ini tidak memiliki sumber daya alam apapun. Namun, kualitas pekerja dan mentalitas kerjanya sangat baik sehingga produktivitas industrinya pun tinggi.

 

Infrastruktur Dasar

Infrastruktur dasar merupakan faktor penunjang yang sangat penting bagi kawasan industri ataupun kawasan pusat pertumbuhan lainnya. Infrastruktur dasar ini antara lain mencakup jaringan transportasi, fasilitas pendukung permukiman, pergudangan, jaringan energi dan air, serta amenitas bagi para pekerja.

Dengan adanya infrastruktur dasar yang baik, maka biaya melakukan bisnis di suatu lokasi dapat menjadi jauh lebih murah. Komponen biaya usaha ini antara lain adalah

  • Biaya operasional (listrik, air)
  • Biaya hidup karyawan
  • Biaya transportasi pekerja dan barang
  • Biaya menyimpan barang (holding cost)

Biaya berbisnis yang menjadi murah ini tentu saja menyebabkan perusahaan-perusahaan luar terdorong untuk melakukan investasi dan merelokasi pabriknya di tempat ini. Sehingga, meningkatkan investasi dan pertumbuhan perekonomian yang ada di tempat tersebut.

Oleh karena itu, ketika ingin menjadikan suatu kawasan sebagai growth pole dan pusat pertumbuhan, maka pemerintah harus mendorong penyediaan infrastruktur dasar.

 

Kondisi Topografi

Bagaimana sumber daya alam dapat mempengaruhi pusat pertumbuhan?

Kondisi topografi juga penting bagi perkembangan kawasan industri. Daerah dengan topografi yang relatif landai dan berada di dataran rendah akan memiliki aksesibilitas yang lebih tinggi karena lebih mudah membangun jalan dan jembatan.

Selain itu, daerah ini juga dapat dibangun dengan lebih mudah karena tidak memiliki kontur-kontur yang rapat dan sulit diratakan. Selain itu, fondasi untuk gedung tinggi dan pabrik besar juga lebih mudah dibangun di daerah landai.

Hal-hal tersebutlah yang membuat kawasan industri dan pusat pertumbuhan umumnya terletak di daerah rendah yang memiliki bentang lahan landai.

 

Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk kawasan pusat pertumbuhan. Insentif dan disinsentif yang diberikan oleh pemerintah dapat menjadi katalis atau justru penghambat investasi dan pertumbuhan di suatu wilayah.

Umumnya, kebijakan disinsentif ditetapkan untuk menjaga kawasan lindung agar tidak terlalu banyak berkembang. Contohnya adalah penalti pada pembangunan di kawasan LP2B Pertanian ataupun moratorium penebangan hutan di kawasan konservasi.

Sedangkan, kebijakan insentif diterapkan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian dan investasi di suatu wilayah. Contohnya adalah pengurangan pajak pada perusahaan yang berinvestasi pabrik di suatu wilayah, atau pemberian kemudahan pembebasan lahan untuk pembangunan di wilayah tersebut.

Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah untuk menetapkan kebijakan-kebijakan yang tepat untuk mendorong atau justru menghambat pertumbuhan.

 

Referensi

Rodrigue, J-P (ed) (2020), The Geography of Transport Systems, Fifth Edition, New York: Routledge.

Growth Poles – Science Direct