Apakah seluruh kandungan bahan makanan dapat diketahui dengan uji makanan yang dipraktikkan

Uji zat makanan bisa mengetahui kandungan pada sebuah makanan. Sebab tubuh memerlukan berbagai zat yang penting untuk melakukan fungsi kerja organ yang baik. Melakukan uji terhadap zat suatu makanan ini juga merupakan langkah yang tepat.

Makanan memiliki berbagai macam zat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dengan mengidentifikasi zat makanan yang ada, seseorang bisa mengetahui kandungan zatnya. Sehingga bisa tahu mana zat yang merupakan kebutuhan untuk tubuh.

Biasanya identifikasi ini dengan mengelompokkan kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Cara uji makanan ini juga tidak sulit. Bahkan anak SMA sering mempraktikkannya.

Tidak perlu bingung karena sudah ada larutan yang membantu untuk menguji makanan. Misalnya menggunakan fehling, benedict, dan lain sebagainya tergantung makanan serta kandungan apa yang akan diuji. Biasanya yang menandakan bahwa makanan mengandung suatu zat berdasarkan kelompok, yaitu adanya perubahan warna.

Baca Juga: Makanan Junk Food, Bahayanya dan Bedanya dengan Fast Food

Uji Zat Makanan Terhadap Kandungan Suatu Makanan

Makanan merupakan sumber tenaga yang wajib untuk dikonsumsi setiap hari. Sebab tanpa makan, seseorang bisa saja tidak bertenaga. Sehingga akan mengganggu aktivitas sehari-hari dalam melakukan pekerjaan.

Dengan begitu, seseorang perlu mengetahui kandungan pada makanan yang ada. Jangan sampai mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan kurang pas. Sebab jika kekurangan salah satu dari sumber tenaga, bisa menyebabkan sesuatu yang fatal.

Berikut adalah cara mengetahui kandungan pada masing-masing zat makanan:

Karbohidrat

Komponen dari bahan makanan yang paling penting dan utama adalah karbohidrat. Sebab kandungan ini adalah sumber energi yang utama. Karbohidrat memiliki fungsi untuk mencegah timbulnya ketosis, membantu metabolisme, pemecah mineral, dan lain sebagainya.

Untuk uji zat makanan pada kandungan karbohidrat pada makanan bisa menggunakan larutan yodium. Cara lain juga bisa menggunakan uji benedict dengan gula reduksi. Nantinya akan ada reduksi larutan alkali oleh gula yang mengandung gugus aldehid.

Tujuan reduksi ini adalah untuk membentuk kupro oksida yang berwarna. Pengujian ini menggunakan suasana basa agar bisa menimbulkan isomerik. Selain itu, bisa juga dengan menggunakan uji molisch dan uji fehling.

Baca Juga: Makanan Penambah Stamina Tubuh untuk Anda yang Aktif dan Dinamis

Lipid atau lemak adalah organik yang ada pada tubuh tumbuhan, hewan, dan manusia. Tentu saja lemak berperan penting dalam struktur dan fungsi sel. Walaupun lemak yang berlebih tidak baik bagi kesehatan.

Lemak memiliki sifat yang tidak bisa larut dalam air. Tetapi lemak merupakan organik yang bisa rapuh dengan pelarut organik nonpolar. Dalam hal ini, menggunakan aseton benzena, kloroform, dan eter.

Lemak memiliki fungsi sebagai sumber tenaga kedua setelah karbohidrat. Uji zat makanan pada lemak bisa dengan menggunakan etanol dan air. Caranya cukup memasukkan etanol dalam air.

Apabila muncul warna putih keruh, menandakan bahwa makanan tersebut mengandung lemak. Pasalnya, lemak juga berfungsi sebagai bantalan penahan panas dan pembawa absorpsi vitamin larut lemak.

Menguji kandungan lemak juga bisa dengan mengenali kelarutan, sifat, dan jenis lipid. Caranya dengan mengoleskan larutan pada sebuah kertas. Apabila kertas berubah transparan atau buram, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.

Baca Juga: Fungsi Zat Gizi Mikro dan Dampaknya Jika Kekurangan

Uji zat makanan juga bisa untuk mengidentifikasi adanya kandungan protein pada makanan. Pasalnya, banyak sekali makanan dan sayuran yang mengandung banyak protein. Tetapi tidak semua orang mengetahui kandungan yang ada pada sayuran atau makanan yang baik bagi kesehatan.

Protein merupakan salah satu hal yang berperan dalam membentuk biomolekul. Dengan begitu, akan memberikan sumber energi pengganti lemak dan karbohidrat.

Protein memiliki fungsi sebagai enzim katalis transport dan penyimpanan. Tak hanya itu, protein juga sebagai fungsi mekanik, pergerakan, pelindung, dan proses informasi. Kualitas protein sebagai kebutuhan tubuh pada manusia tergantung pada asam amino esensial yang terkandung.

Pada dasarnya protein hanya memiliki sekitar 20 asam amino alami yang bentuk dan fungsinya berbeda. Tetapi pada setiap molekul protein mempunyai ratusan, bahkan ribuan yang bergabung dan membentuk urutan yang unik.

Itulah fungsi uji zat makanan yang bisa mengetahui kandungan zat tertentu pada makanan. Ketahuilah bahwa semua zat pada makanan itu penting bagi tubuh. Hanya saja, memiliki porsi masing-masing untuk melakukan kerja pada fungsi organ tubuh. (R10/HR Online)

Editor: Jujang

Zat yang terkandung dalam suatu bahan makanan dapat diketahui melalui praktikum biologi uji makanan. Ada empat bentuk uji makanan yang meliputi uji amilum, uji glukosa, uji protein, dan uji lemak. Empat uji makanan tersebut dapat digunakan untuk menyelidiki bahan apa yang terkandung dalam sebuah bahan makanan. Setiap jenis uji makanan memiliki cara dan langkah yang berbeda pada pelaksanaannya.

Zat makanan seperti amilum, glukosa, protein, dan lemak dibutuhkan tubuh sebagai sumber nutrisi bagi tubuh. Bahan makanan tersebut akan diolah oleh tubuh dan digunakan sebagai sumber tenaga untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Bahan makanan seperti karbohidrat biasanya mengandung amilum/zat tepung dan glukosa. Sedangkan ikan/ayam mengandung protein dan lemak.

Bahan-bahan makanan tersebut dapat diketahui kandungannya melalui uji makanan? Bagaimana cara kerja praktikum biologi uji makanan? Ulasan mengenai praktikum biologi uji makanan meliputi uji amilum, lemak, glukosa, dan protein dapat disimak pada uraian di bawah.

Table of Contents

Alat dan Bahan yang Dibutuhkan untuk Praktikum Uji Makanan

Pembahasan yang akan diberikan meliputi tujuan uji coba zat makanan, alat yang dibutuhkan untuk melakukan uji zat makanan, bahan yang dibutuhkan untuk melakukan uji zat makanan, dan cara melakukan uji zat makanan.

Alat yang dibutuhkan:1) Tabung reaksi dengan raknya 2) Pipa tetes3) Cawan petri4) Mortal5) Spatula6) Pembakar bunsen7) Penjepit tabung reaksi8) Kertas buram9) Korek api

10) Tisu

Bahan makanan yang perlu disediakan:1) Roti/nasi2) Kedelai3) Putih telur rebus4) Pisang5) Kemiri6) Margarin

7) Bisa ditambah sesuai keinginan

Baca Juga: Praktikum Biologi – Tekanan Osmosis pada Kentang

Uji makanan dari berbagai jenis bahan makanan dapat meliputi uji amilum, lemak, glukosa, dan protein. Di mana cara kerja uji makanan pada setiap jenis uji kandungan bahan makanan dapat disimak seperti bahasan berikut.

Uji Amilum

Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji amilum (karbohidrat) adalah lugol atau kalium iodida.

  • Ambil 6 buah bahan makanan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu roti, kedelai, putih telur rebus, pisang, kemiri, dan margarin.
  • Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat seperti roti, kedelai, putih telur rebus, pisang, dan kemiri.
  • Letakkan bahan makanan yang sudah diproses ke cawan petri.
  • Beri label untuk masing-masing bahan makanan.
  • Pada masing-masing bahan makanan, ditetesi lugol atau kalium iodida.
  • Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya

Uji Lemak

Alat yang digunakan untuk melakukan uji lemak adalah kertas buram.

  • Persiapkan kertas buram.
  • Oleskan bahan makanan yang dimiliki, yaitu roti, kedelai, putih telur rebus, pisang, kemiri, dan margarin pada kertas buram yang telah disediakan.
  • Beri nomor tingkat transparansi kertas buram, no 1 untuk kertas buram yang paling transparan.

Uji Glukosa

Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji glukosa adalah benedict (Fehling A + Fehling B).

  • Siapkan 6 tabung reaksi beserta raknya.
  • Ambil 6 buah bahan makanan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu roti, kedelai, putih telur rebus, pisang, kemiri, dan margarin.
  • Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat seperti roti, kedelai, putih telur rebus, pisang, dan kemiri.
  • Masukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan pada tabung reaksi.
  • Beri label untuk masing-masing bahan makanan.
  • Beri 5 tetes benedict pada setiap bahan makanan.
  • Panaskan diatas bunsen dan diamkan sebentar.
  • Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya.

Uji Protein

Larutan yang dibutuhkan untuk melakukan uji protein adalah biuret NaOH dan CuSO4

  • Siapkan 6 tabung reaksi beserta raknya.
  • Ambil 6 buah bahan makanan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, yaitu roti, kedelai, putih telur rebus, pisang, kemiri, dan margarin.
  • Haluskan bahan makanan yang berbentuk padat seperti roti, kedelai, putih telur rebus, pisang, dan kemiri.
  • Masukkan bahan makanan yang sudah dihaluskan pada tabung reaksi.
  • Beri label untuk masing-masing bahan makanan.
  • Beri 3 tetes larutan NaOH dan 3 tetes larutan CuSO4 pada setiap bahan makanan.
  • Amati perubahan warna yang terjadi dan catat hasilnya.

Baca Juga: Uji Fotosintesis

Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Ulasan di sini akan memberi sedikit gambaran tentang hasil praktikum dengan langkah-langkah yang telah diberikan di atas. Uraian meliputi hasil pengamatan yang diberikan dalam tabel, pembahasan, dan kesimpulan.

Tabel Hasil Pengamatan Uji Makanan

Contoh data yang diperoleh dari hasil praktikum dicatat dalam tabel data pengamatan.

Apakah seluruh kandungan bahan makanan dapat diketahui dengan uji makanan yang dipraktikkan

Pembahasan

Lugol digunakan untuk menguji bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum). Bahan makanan yang mengandung amilum (karbohidrat) bila ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru hitam. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

Biuret (NaOH dan CUSO4) adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bahan makanan yang mengandung protein akan berubah menjadi ungu setelah ditetesi biuret. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus – C = O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis. Menghasilkan perubahan warna menjadi ungu atau lembayung.

Benedict (Fehling A dan Fehling B) adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Bahan makanan yang mengandung glukosa akan berubah menjadi warna merah bata setelah ditetesi benedict dan kemudian dipanaskan.

Kertas buram digunakan sebagai uji lemak. Bahan makanan yang mengandung lemak akan membuat kertas buram menjadi transparan jika dioleskan pada kertas buram.

Ringkasan perubahan warna yang terjadi pada praktikum uji makanan dapat dilihat pada tabel di bawah.

Apakah seluruh kandungan bahan makanan dapat diketahui dengan uji makanan yang dipraktikkan

Baca Juga: Apa Itu Metabolisme?

Kesimpulan Praktikum Uji Makanan

Kesimpulan dari praktikum uji makanan dapat memberikan keterangan kandungan apa saja yang terdapat pada bahan makanan. Beberapa kesimpulan dapat diperoleh melalui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut.

Apa tujuan praktikum uji makanan?

Tujuan dari praktikum biologi adalah untuk menguji zat yang terkandung pada bahan makanan.

Bahan apa sajakah yang mengandung amilum dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung amilum adalah nasi, pisang.
Hal ini ditunjukkan karena terjadi perubahan warna pada roti yang dihaluskan dan kemudian ditetesi lugol/kalium iodida. Perubahan warna yang terjadi adalah warna roti berubah menjadi biru kehitaman. Begitu juga dengan pisang.

Bahan apa sajakah yang mengandung glukosa dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah roti, tempe, dan pisang.
Terjadi perubahan warna saat roti yang dihaluskan ditetesi benedict, perubahan warna yang terjadi adalah warna roti menjadi orange. Hal yang sama juga terjadi pada pisang. Sedangkan pada kedelai juga demikian, tetapi warna orangenya agak samar, tidak sejelas pada roti dan pisang.

Bahan apa sajakah yang mengandung protein dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri.
Hal ini dikarenakan terjadi perubahan warna pada kedua bahan tersebut, yaitu putih telur dan kemiri. Perubahan warna yang terjadi adalah sama-sama menjadi berwarna ungu.

Bahan apa sajakah yang mengandung lemak dan apa buktinya?

Bahan makanan yang mengandung lemak adalah margarin, roti, dan pisang. Bekas kertas buram yang diolesi margarin menjadi transparan. Pada roti dan pisang juga meninggalkan bekas transparan meskipun hanya sedikit. Bekas kertas buram yang transparan menunjukkan adanya lemak pada bahan makanan.

Sekian pembahasan mengenai uji makanan yang meliputi uji amilum, lemak, glukosa, dan protein. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Kelainan pada Sistem Pencernaan Manusia