Apakah pantulan sinar matahari membuat kulit hitam?

Terpapar terlalu banyak sinar UV bisa sebabkan penyakit kulit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks sinar UV di negara tropis begitu besar. Kondisi ini yang membuat masyarakat Indonesia salah satunya, harus berhati-hati ketika melakukan kegiatan di bawah matahari, termasuk ketika terhalangi oleh kaca.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Nana Novia menjelaskan, sinar matahari memang sumber alami vitamin D. Namun, terpapar terlalu besar dan sering justru berbahaya karena sinar UV yang terllau banyak dapat sebabkan banyak penyakit kulit.

"Banyak anggapan kalau di kantor tidak perlu sunscreen ini salah. Karena menurut penelitian UV bisa menembus kaca," kata Nana.

Sinar UV terbagi menjadi UVA dan UVB, dan yang bisa menembus kaca merupakan Sinar UVA. Ketika sinar tersebut menembus kaca dan terpapar ke kulit secara berlebihan, maka efek penuaan kulit dini hingga bisa menimbulkan kanker kulit dapat terjadi.

Dengan bahaya tersebut, Nana merekomendasikan untuk menggunakan sunscreen di mana pun berada, termasuk ketika sedang berada dalam ruangan atau kendaraan. Menghalau paparan sinar matahari secara langsung pun dapat membantu mengurangi sinar UVA yang diterima kulit.

Contoh saja menggunakan topi ketika berada di luar ruangan. Bahan pada topi bisa mengurangi paparan sinar UVA untuk menyentuh kulit secara langsung, sehingga dapat membuat kulit lebih aman, ketimbang langsung terkena sinar matahari.

"Sunscreen ini tidak bekerja sendiri, bisa dibantu dengan yang lain. Seperti pakaian dan lain-lain," ujar Nana.

Sinar matahari memiliki peranan penting bagi tubuh sebagai supply vitamin D secara alami. Namun, bila terlalu sering terkena paparan secara langsung bisa berbahaya untuk kulit, karena dapat menyebabkan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap, ruam, terasa terbakar hingga terkena risiko kanker kulit. 

Lalu, apakah kulit yang hitam karena matahari bisa putih lagi? 

Dilansir dari situs ad.org, perubahan warna pada kulit bersifat sementara dan bisa kembali normal. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobatinya:

  • Mandi dengan air dingin untuk membantu meredakan rasa nyeri dan sensasi terbakar di kulit.

  • Gunakan pelembap yang mengandung bahan lidah buaya untuk membantu penyembuhan kulit.

  • Banyak minum air putih agar lapisan kulit tetap terhidrasi.

  • Gunakan pakaian yang tertutup agar tidak terkena dampak lebih parah.

  • Pergi ke dokter kulit untuk mendapat penanganan yang tepat.

Nah, bagi kamu yang ingin punya kulit tetap putih walau sering terkena sinar matahari, berikut berbagai cara untuk melindungi kulit agar tidak berubah menjadi hitam.

1. Selalu Gunakan Sunscreen 

Agar kulit tidak menghitam karena sengatan sinar matahari, sebaiknya gunakan sunscreen. Penggunaan tabir surya ini sebaiknya digunakan pada jam 10 pagi sampai dengan jam 4 sore. Tak peduli, kamu berada di dalam ruangan maupun outdoor, sunscreen menjadi salah satu perlindungan penting yang harus diaplikasikan pada kulit. 

Pada siang hari, sinar matahari memiliki kadar UV yang cukup kuat, sehingga diperlukan perawatan ekstra untuk kulit dan wajah. Karena itu, gunakan produk sunscreen yang memiliki kandungan SPF minimal 30.

Semakin tinggi kandungan SPF, tentu akan semakin efektif untuk menjaga kulit agar tidak terbakar sinar UV.  Salah satu rekomendasi produk yang bisa digunakan adalah SOMETHINC Glowing Up Sunscreen Stick SPF 50+ PA ++++ yang dirancang khusus untuk melawan sinar UVA dan UVB secara efektif.

2. Siapkan Kacamata Hitam atau Sunglasses

Dengan menggunakan kacamata hitam kamu untuk melindungi setengah wajah dari paparan sinar matahari secara langsung. Akan lebih baik jika kamu memilih lensa kacamata yang memiliki lapisan UV filter untuk melindungi mata dari sinar matahari.

Baca juga: Sudah Tahu Perbedaan Sunblock dan Sunscreen? Yuk Cek di Sini!

3. Hindari Terlalu Lama Beraktivitas di Luar Ruangan

Pantulan sinar matahari dari benda tertentu, seperti kaca dan lain sebagainya memang tidak sekuat paparan cahaya matahari secara langsung. Namun,  efek pantulan ini bisa berbahaya bagi kulit. 

Perlu diketahui, air dan pasir juga menjadi salah satu perantara yang dapat memantulkan sinar matahari. Sebaiknya, jangan terlalu lama berada luar ruangan ataupun terkena sinar matahari secara langsung.

4. Pakai Topi dan Jaket Tebal

Jika kamu beraktivitas di bawah sinar matahari dalam jangka waktu yang cukup lama, selalu gunakan topi dan jaket. Ini sangat berguna sebagai cara melindungi kulit dari sinar matahari agar warna kulit tidak berubah menjadi gelap.

Menurut penelitian, tidak semua jaket bisa digunakan sebagai pelindung karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti jenis bahan, ketebalan jaket, dan warna jaket. 

Warna terang pada pakaian yang digunakan, akan membuat sinar matahari bisa masuk dengan mudah ke kulit dibandingkan warna gelap. Jadi, sangat disarankan untuk menggunakan topi dan jaket berwarna gelap dan tebal. 

5. Pilih Make Up dengan Kandungan SPF

Disarankan juga untuk menggunakan berbagai produk make up, seperti pelembap, bedak, bronzer, ataupun lipstik yang minimal mengandung SPF 15 untuk melindungi lapisan kulit wajah dari efek sinar matahari. Dengan begitu, kamu bisa tetap merias wajah dan tampil cantik setiap saat.

6. Kenakan Baju Berlengan Panjang

Apabila memungkinkan, kenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang. Pakaian gelap dengan kain tenunan rapat menghalangi lebih banyak sinar matahari daripada kain putih atau bahan pakaian yang longgar.

Baca juga: Apa Manfaat Serum Bakuchiol untuk Kesehatan Kulit Wajah?

7. Konsumsi Vitamin

Tak kalah pentingnya, kamu bisa melindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan cara mengkonsumsi vitamin tertentu, seperti astaxanthin yang mengandung antioksidan tinggi. 

Vitamin ini memang ampuh untuk mengatasi pigmen kulit karena diproduksi oleh alga air yang memiliki kandungan baik dan ampuh merespon sinar UV. 

Itulah cara agar kulit tubuh dan wajah tidak hitam saat terkena matahari. Kamu bisa meminimalisir bahaya sinar matahari secara langsung dengan melakukan tindakan pencegahan yang tepat mulai dari sekarang.

Apakah pantulan cahaya matahari bisa membuat kulit hitam?

Semakin sering terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama, semakin banyak sel kulit yang terganggu, sehingga warna kulit semakin gelap. Gelapnya warna kulit ini rupanya adalah bentuk perlindungan tubuh dari bahaya yang ditimbulkan paparan sinar UVA dan UVB.

Apakah suhu panas matahari bisa membuat kulit hitam?

Kulit yang terpapar sinar matahari secara terus menerus ini akan menjadi lebih gelap, timbul bintik-bintik hitam dan kusam. Karena itu, hindari sinar matahari secara langsung dan gunakan sunblock dengan kadar SPF minimal 30 yang bisa melindungi kulit dari sinar UV.

Sinar matahari yang bikin kulit hitam jam berapa?

Lalu, jam berapa sinar UVA dan UVB bisa membuat kulit gosong? "Secara umum, radiasi UVA dan UVB pada kulit paling tinggi terpapar pada rata-rata jam 11.00 sampai jam 14.00," kata dr Nana.

Apakah kulit yang hitam karena matahari bisa putih lagi?

Jangan takut. Dokter mengatakan kulit belang karena sinar matahari bisa kembali ke warna normalnya kok. dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Centre Denpasar mengatakan kulit menghitam ketika terpapar sinar matahari merupakan hal yang normal.