Apakah mati rasa bisa sembuh

KOMPAS.com - Mati rasa merupakan kondisi yang menggambarkan hilangnya sensasi atau ketidakmampuan tubuh untuk merasakan rangsangan di bagian tertentu. 

Kondisi ini menjadi salah satu gejala dari gangguan saraf yang biasanya disertai dengan sensasi terbakar, kesemutan, atau perasaan tertusuk jarum.

Mati rasa dapat terjadi pada kedua maupun salah satu sisi tubuh yang biasanya menyerang tungkai, wajah, kaki, atau lengan. 

Baca juga: 9 Penyebab Lidah Mati Rasa

Penyebab

Pada umumnya, mati rasa disebabkan oleh gangguan, iritasi atau kompresi saraf, yang
paling sering terjadi akibat duduk atau berdiri terlalu lama.

Akan tetapi, melansir Healthline, berikut beberapa faktor atau kondisi yang juga dapat menyebabkan mati rasa, meliputi:

  • Masalah pada otak atau sistem saraf, seperti stroke atau tumor tulang belakang
  • Trauma atau cedera kronis pada saraf
  • Efek samping pengobatan, seperti kemoterapi atau obat HIV/AIDS
  • Memiliki kondisi medis yang kronis yang menyerang saraf
  • Kerusakan pada kulit, seperti radang dingin
  • Mengidap penyakit tertular
  • Infeksi saraf
  • Kelainan genetik
  • Kelainan metabolisme tubuh
  • Mengonsumsi alkohol berlebihan

Gejala

Gejala umum pada kondisi ini adalah sensasi terbakar, kesemutan, atau tertusuk jarum pada bagian tubuh yang mati rasa dan biasanya akan pulih dalam beberapa saat.

Namun, berdasarkan Mayo Clinic, berikut tanda-tanda atau gejala dari kondisi mati rasa yang perlu Anda waspadai, antara lain:

Baca juga: Sering Kesemutan? Waspadai 5 Penyakit Berikut

  • Mengalami mati rasa setelah cedera
  • Mempengaruhi kedua sisi tubuh
  • Kelemahan atau kelumpuhan
  • Kebingungan
  • Kesulitan berbicara
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Terjadi berulang pada bagian tubuh tertentu

Komplikasi

Kondisi ini menyebabkan penurunan kemampuan untuk merasakan rangsangan terhadap suhu, sentuhan, atau nyeri.

Anda akan lebih mudah mengalami cedera dan terdapat kemungkinan Anda tidak menyadarinya. 

Oleh karena itu, jangan abaikan kondisi ini dan lakukan pemeriksaan agar dapat ditangani dengan tepat dan menghindari masalah lain seperti infeksi pada luka.

Diagnosis

Saat menemui dokter untuk pemeriksaan, pastikan untuk melaporkan semua gejala, serta perhatikan kondisi lainnya seperti cedera atau infeksi sebelum mengalami gejala mati rasa.

Baca juga: Kenali Kesemutan yang Bisa Jadi Tanda Stroke

Melansir Healthline, berikut jenis pemeriksaan yang mungkin akan Anda terima untuk memastikan kondisi dan penyebab mati rasa, antara lain:

  • Pemeriksaan fisik
  • Pemeriksaan rangsangan suhu dan sentuhan
  • Pemeriksaan refleks dan fungsi otot
  • Tes darah
  • Pungsi lumbal untuk analisis cairan otak dan saraf tulang belakang
  • Elektromiografi untuk menilai aktivitas listrik dalam otot
  • Tes pencitraan seperti sinar-X, CT scan, atau MRI pada area mati rasa

Perawatan

Perlu diingat bahwa mati rasa dapat menjadi salah satu gejala dari kondisi atau masalah kesehatan lainnya.

Oleh karena itu, setelah menemukan penyebab mati rasa dengan tepat, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan hasil diagnosis.

Misalnya, pemberian obat untuk mengontrol kadar gula darah jika mati rasa disebabkan oleh diabetes.

Pencegahan

Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah mati rasa menurut Medical News Today, yaitu:

Baca juga: 10 Penyebab Tangan Kesemutan Saat Bangun Tidur Selain Tertindih

  • Kurangi alkohol dan rokok
  • Atur dan terapkan pola makan yang sehat
  • Rutin berolahraga
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
  • Batasi asupan garam

Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, melakukan kontrol dan pemeriksaan medis secara rutin dapat mencegah atau mengurangi risiko terjadinya mati rasa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Umumnya, tubuh mengalami mati rasa kalau ada saraf yg rusak, terjepit, atau terkena inflamasi. lalu, bagaimana Bila yg mengalami mangkat rasa ialah wajah? Saraf yang berada di sisi kiri dan kanan ketua bertugas mengatur respon wajah terhadap rasa, sakit, suhu, sentuhan, dan sensasi lainnya.
Jadi, terdapat banyak saraf yang mengontrol pergerakan paras. masalah apapun yang terjadi pada saraf-saraf tadi mampu menghambat respon wajah terhadap sensasi. Hal ini mampu terjadi sesudah operasi gigi, cedera, atau bahkan jika Geng Sehat tidur pada posisi yang keliru.

Multiple Sclerosis
tewas rasa merupakan keliru satu tanda-tanda awal serta paling umum berasal multiple sclerosis. engkau bisa mengalami meninggal rasa di wajah atau bagian tubuh lainnya. Hal ini terjadi karena pada multiple sclerosis, sistem imun tubuh menyerang lapisan yang melindungi serat saraf. Tanpa lapisan tadi, saraf mampu dengan praktis mengalami kerusakan.

Herpes Zoster
Penyakit ini menyebabkan infeksi pada saraf ditimbulkan oleh virus yg sama dengan virus di cacar air. Herpes zoster mampu memicu ruam pada kulit di salah satu sisi paras atau tubuh. Ruam yang ditimbulkan sang herpes zoster mengakibatkan nyeri. Terkadang, ruamnya menyerang area kulit di lebih kurang galat satu mata. lebih kurang 1 – lima hari sebelum ruamnya muncul, engkau akan mencicipi rasa sakit, perih, gatal, dan meninggal rasa pada bagian tubuh tersebut.

Stroke
Penyakit ini disebabkan sang pecahnya atau tersumbatnya pembuluh darah yang memompa darah dan oksigen ke otak. salah satu tanda-tanda stroke adalah mangkat rasa di paras. Tanpa darah dan oksigen, sel-sel otak bisa mangkat menggunakan cepat, sebagai akibatnya bagian tubuh yg dikontrol oleh saraf di dalamnya jua berhenti bekerja.
pada stroke, penanganan secepatnya ialah hal yang krusial. Semakin usang penanganan diberikan, semakin tinggi risiko kerusakan otak secara permanen. oleh karena itu, bila kamu mengalami tanda-tanda stroke, segera minta pertolongan medis.

Serangan Iskemik Transien
kondisi ini jua dianggap sebagai mini stroke. Gejalanya sama seperti stroke, termasuk tewas rasa di paras. Sama seperti stroke, serangan iskemik transien juga disebabkan sang penggumpalan darah pada otak. Perbedaannya dengan stroke, pada serangan iskemik transien, gumpalannya mereda menggunakan cepat dan gejalanya hanya berlangsung selama beberapa mnt.

Bell’s Palsy
Penyakit ini menghasilkan otot pada keliru satu sisi paras melemah serta paralisis. Sisi wajah tersebut menjadi sayu, termasuk kelopak mata serta ujung mulut. Bell’s palsy disebabkan oleh saraf wajah yg membengkak, sehingga memengaruhi pergerakan wajah. Gejalanya bisa berlangsung selama berjam-jam atau berhari-hari. di umumnya, orang yg terkena Bell’s palsy bisa sembuh dalam kurun waktu beberapa minggu.

Tumor
Beberapa tumor yg jinak bisa tumbuh di saraf yang mengontrol sensasi dan pergerakan paras. jikalau tumornya akbar, saraf bisa stress. untuk gejalanya sendiri tergantung berasal saraf mana yg terkena tumor. kamu mampu mengalami mati rasa di paras, atau sebatas hanya mengalami kesulitan saat mengunyah. Tumor tadi juga bisa menyebabkan otot wajah melemah serta gangguan indera pendengaran.

Aneurisma Otak
Penyakit ini adalah pembesaran pembuluh darah arteri pada otak. jikalau kondisinya hanya mengakibatkan penggembungan kecil pada pembuluh darah, maka umumnya tidak akan menimbulkan tanda-tanda. namun, Jika aneurismanya semakin mengembang, bisa menimbulkan tekanan di jaringan otak dan saraf. Hal ini mengakibatkan mati rasa pada keliru satu sisi paras. kamu pula mampu merasakan nyeri di galat satu mata.

Views: 288

Bagaimana cara menghilangkan mati rasa?

Cara Mengatasi Mati Rasa.
Istirahatkan tangan dan kaki sesegera mungkin ketika gejala kesemutan atau mati rasa mulai muncul..
Kompres dingin atau air hangat pada area tubuh yang kehilangan sensasi seperti kesemutan ini beberapa kali sehari selama 15 menit, sampai gejala berkurang..

Apakah mati rasa itu berbahaya?

Mati rasa umumnya tidak berbahaya. Namun, segera ke dokter jika mati rasa terjadi dalam kondisi berikut: Terjadi secara tiba-tiba dan menyebar ke bagian tubuh lain dengan cepat. Muncul di seluruh kaki atau seluruh lengan.

Apa yang dirasakan ketika mati rasa?

Mati rasa emosional ini dapat dirasakan oleh kebanyakan kalangan remaja dan dewasa. Ciri-ciri dari mati rasa : Mulai menjauhi hobby-hobby, menjauhi orang-orang terdekat, banyak keraguan/pesimis, sulit konsentrasi, sulit berempati.

Kapankah mati rasa sementara dan mati rasa permanen terjadi?

Mati rasa sementara terjadi ketika kita memakan atau meminumsesuatu yang suhunya terlalu panas atau terlalu dingin. Sementara itu, mati rasa permanen terjadi karena rusaknya jaringan saraf yang berhubungan dengan indra pengecap di otak karena penderita mengalami trauma pada bagian tertentu di otak.