Apakah kurang tidur menyebabkan ASI sedikit?

ASI atau Air Susu Ibu adalah asupan yang sangat penting bagi Si Kecil. Di 6 bulan kehidupannya, Si Kecil dianjurkan hanya mengonsumsi ASI ekslusif untuk menunjang tumbuh kembangnya. Karenanya banyak di antara Dibbies yang mungkin merasa khawatir saat ASI hanya keluar sedikit dan bingung dengan penyebab ASI sedikit.

Baca Juga: Gagal Ginjal Akut Hantui Kesehatan Si Kecil, Ini Langkah Pencegahannya

Tanda produksi ASI sedikit

Sebelum khawatir, ada baiknya Dibbies memerhatikan tanda dari ASI sedikit. Karena ada kondisi di mana ASI sedikit juga menjadi hal yang wajar. Misalnya saat Bunda baru melahirkan Si Kecil pertama kali dan ASI belum keluar meski Si Kecil sudah berusia 3 hari.

Beberapa tanda yang menjukkan bahwa produksi ASI sedikit dari Si Kecil adalah:

  • Mudah rewel
  • Lesu
  • Mata dan mulut kering
  • Buang air kecil kurang dari 6 kali dalam sehari
  • Urine berwarna gelap
  • Tinja berwarna gelap dan berukuran kecil
  • Pertambahan berat badan hanya sedikit bahkan berat badan tidak bertambah sama sekali

Penyebab ASI sedikit

Produksi ASI tergantung pada pengosongan ASI dari payudara. Semakin banyak ASI yang keluar dari payudara, baik karena Si Kecil hisap atau karena Dibbies pompa maka akan semakin banyak ASI yang diproduksi. Tapi perlu kita ingat bahwa payudara kecil tidak menyebabkan ASI sedikit. Karena ukuran payudara tidak ada kaitannya dengan produksi ASI.

Beberapa kondisi yang membuat produksi ASI yang sedikit:

  • Terlambat memproduksi ASI 

Pada kondisi normal, ibu menyusui akan mulai memproduksi ASI dalam jumlah banyak sejak 3 – 5 hari setelah melahirkan. Namun ibu yang memiliki masalah kesehatan tertentu bisa mengalami keterlambatan dan penurunan produksi ASI hingga 7 – 14 hari setelah melahirkan. Masalah kesehatan tersebut ialah:

  • Diabetes
  • Hipertiroid
  • Konsumsi alkohol
  • Kebiasaan merokok
  • Penggunaan kontrasepsi hormonal
  • Riwayat pendarahan berat setelah melahirkan

Jika busui memiliki kondisi tertentu yang membuat produksi ASI menjadi sedikit, busui bisa berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan menyarankan kombinasi ASI dan susu formula.

  • Pemberian susu formula

Pemberian susu formula pada Si Kecil yang newborn kadang disarankan apabila ada kondisi tertentu, seperti bayi lahir prematur atau kuning. Dan hal ini juga dapat membuat sebagian ibu fokus memberi Si Kecil susu formula ketimbang ASI.

Tubuh ibu akan menganggap bayi tidak membutuhkan ASI lagi sehingga produksi ASI menjadi berkurang. Padahal ASI merupakan sumber nutrisi yang lebih baik daripada susu formula, sehingga pemberian susu formula hanya disarankan sebagai tambahan di samping ASI.

  • Pelekatan yang tidak optimal

Ketika Bunda menyusui maka seluruh putting harus ada dalam mulut bayi untuk bisa mengeluarkan ASI. Pelekatan mulut Si Kecil dengan payudara yang tidak tepat amakn membuat isapan bayi dan pengosongan payudara jadi tidak maksimal. Tubuh busui akan mengira bahwa bayi tidak membutuhkan ASI sehingga ASI menjadi sedikit.

  • Jadwal menyusui

Keinginan Si Kecil untuk menyusu kadang berbeda-beda bahkan berbeda dengan berbeda dengan jadwal yang sudah Bunda buat untuk menyusui Si Kecil. Jadwal menyusui yang tidak sesuai dengan keinginan bayi mungkin membuat Si Kecil mengisap ASI lebih sedikit.

Karenanya lebih baik agar Bunda menyesuaikan keinginan Si Kecil, ya!

  • Stres

Kadang Bunda terlalu stres dengan ASI yang sedikit. Perlu Bunda ketahui bahwa stres secara emosional dapat mengurangi pelepasan oksitosin, yaitu homron yang berperan dalam produksi ASI. Selain stres secara emosional, stres secara fisik seperti kelelahan, kurang tidur, dan kurang asupan nutrisi juga menjadi penyebab ASI sedikit. Ada juga stres fisik yang secara langsung membuat produksi ASI menjadi sedikit seperti cedera atau operasi payudara yang menimbulkan kerusakan pada kelenjar payudara.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Ibu Dengan Dukungan Dari Sesama Ibu!

Jika produksi ASI sedikit pada beberapa hari awal Si Kecil lahir, maka Dibbies jangan khawatir ya! Tetap susui Si Kecil seperti biasa untuk merangsang produksi ASI. Penting pula untuk Dibbies melakukan relaksasi serta mengonsumsi makanan sehat agar ASI tambah lancar! –MR

(Air Susu Ibu) pada bayi, setidaknya hingga Si Kecil berusia 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia 2 tahun. Namun, tidak semua ibu memiliki pengalaman memberi ASI yang sama. Beberapa di antaranya mungkin mengalami kesulitan memproduksi ASI hingga tidak bisa memenuhi kebutuhan bayi. 

Benarkah stres bisa menjadi salah satu faktor terhambatnya produksi ASI? Jawabannya bisa saja. Sebenarnya, stres tidak secara langsung mengurangi produksi ASI, tapi hal ini disebut bisa menghambat proses keluarnya ASI. Maka dari itu, sangat penting bagi ibu menyusui untuk mengelola stres dengan baik, sehingga proses pemberian air susu pada sang buah hati tidak terganggu. 

Baca juga: ASI Keluar Meski Masih Hamil, Jangan Panik!

Hal yang Bisa Menghambat Produksi ASI

ASI sangat penting bagi bayi, serta merupakan makanan utama sejak bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan. Asupan air susu ibu bisa membantu menurunkan risiko penyakit infeksi pada bayi. Selain itu, ASI eksklusif juga bisa membantu tumbuh kembang bayi yang normal serta mengurangi risiko obesitas pada anak dan remaja. ASI juga disebut baik untuk perkembangan otak dan IQ Si Kecil. 

Agar proses pemberian ASI bisa berjalan lancar dan produksi air susu melimpah, ibu menyusui disarankan untuk memperhatikan kondisi tubuh dan gaya hidup yang dijalani. Salah satunya mengelola stres dengan baik. Secara umum, stres mungkin tidak mengurangi produksi ASI, tapi hal ini diduga bisa menyebabkan terhambatnya proses keluar ASI. 

Penting bagi ibu untuk mengelola stres dengan baik. Selain itu, cobalah untuk meminta bantuan suami, keluarga, serta orang terdekat. Ibu bisa mencoba untuk meminta bantuan pasangan dalam mengerjakan tugas rumah tangga dan menjaga bayi di waktu tertentu. Ayah dan ibu bisa berbagi peran dalam menjaga Si Kecil, misalnya pada malam hari. 

Selain meredakan stres, cukup istirahat juga bisa membantu kelancaran produksi ASI. Pasalnya, ibu menyusui yang kurang tidur rentan mengalami stres, sehingga produksi ASI mungkin terganggu. Selain itu, kurang tidur juga bisa menyebabkan tubuh ibu terlalu lelah dan jika dibiarkan terus, hal ini nantinya dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko penyakit, bahkan bisa memengaruhi produksi ASI. 

Baca juga: 5 Cara Tepat Agar Meningkatkan Kualitas ASI

Selain cukup beristirahat, ibu juga bisa mencoba menghilangkan stres dengan mencoba latihan meditasi dan yoga di rumah. Aktivitas ini bisa membantu membuat pikiran dan tubuh menjadi lebih tenang, sehingga ibu bisa menyusui dengan lancar. Menghabiskan waktu sendiri untuk sesekali memanjakan diri juga bisa sesekali dilakukan. 

Selain stres, ada beberapa faktor lain yang juga disebut bisa meningkatkan gangguan keluarnya ASI. Selain kesalahan teknik menyusui, kondisi fisik dan psikologi ibu juga bisa menyebabkan terhambatnya proses pengeluaran ASI. Kondisi tubuh anak, asupan nutrisi ibu, gaya hidup yang diterapkan, riwayat penyakit, hingga konsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan terhambatnya proses produksi ASI. Sangat penting bagi ibu dan ayah untuk mengetahui apa kemungkinan penyebab gangguan pada produksi ASI. Dengan begitu, ibu bisa mencoba untuk mengatasinya dengan cara menghindari hal yang menjadi pemicu. 

Apakah kurang tidur berpengaruh pada ASI?

Menurut penelitian dari STIK Bina Husada, Palembang, ibu yang kurang istirahat dapat membuat proses produksi ASI menurun. Hal ini terjadi karena kondisi psikologis yang terganggu dan berakibat stres.

Apa yang menyebabkan ASI tiba tiba sedikit?

Berbagai Penyebab ASI Berkurang Teknik menyusui yang kurang tepat, misalnya kesalahan dalam pelekatan mulut bayi ke puting. Terlalu lama menunda untuk mulai menyusui. Efek samping obat-obatan tertentu, misalnya obat pilek atau KB hormonal. Jarang menyusui setelah melahirkan.

Apa tanda ASI sedikit?

Tanda-Tanda Produksi ASI Sedikit Mudah rewel dan tampak lesu. Mata dan mulut kering. Buang air kecil (BAK) kurang dari 6 kali dalam sehari. Urine berwarna gelap.

Jika payudara lembek apakah tanda ASI sedikit?

Payudara lembek indikasi tidak ada ASI di dalamnya adalah mitos. Payudara lembek berarti pengeluaran ASI lancar, baik melalui menyusui langsung ataupun diperah. Payudara yang keras justru tidak baik karena artinya ASI tidak lancar keluar dan dapat menyumbat salurannya. Bila dibiarkan hal ini akan menyebabkan infeksi.