Apakah business plan harus dituangkan dalam bentuk tulisan

Saat baru memulai sebuah bisnis, kamu mungkin punya rencana untuk membangun usahamu dengan konsep tertentu. Bukan cuma sekadar wacana atau bayangan aja, perencanaan bisnis sangat penting untuk dicatat kemudian disusun menjadi suatu business plan yang utuh. Selain bisa menjadi acuan dalam menjalankan bisnis, rencana bisnis pun akan memudahkan orang lain untuk mengerti konsep usahamu. Untuk itu di dalam penyusunannya, ada beberapa hal yang penting buat diperhatikan, nih.

1. Ringkasan Eksekutif/Summary Executive

Apakah business plan harus dituangkan dalam bentuk tulisan
Apakah business plan harus dituangkan dalam bentuk tulisan
via Rawpixel

Ringkasan eksekutif mencakup seluruh rencana bisnis yang ditulis sebagai ikhtisar ringkas. Usahakan jangan bertele-tele, ya. Bikinlah dengan singkat dan langsung kepada intinya. Jangan lupa buat menyertakan beberapa informasi krusial kayak nama usaha, lokasi, visi misi, sampai produk dan layanan yang ditawarkan.

2. Deskripsi Bisnis

Apakah business plan harus dituangkan dalam bentuk tulisan
Apakah business plan harus dituangkan dalam bentuk tulisan
via Rawpixel

Seperti apa sih, usaha yang lagi kamu bangun? Nah, ceritain semua jawabannya di sini. Bagian ini adalah part di mana kamu bebas menjabarkan bisnismu sedetil mungkin, termasuk mencakup informasi tentang struktur hukumnya. Apakah bisnismu akan beroperasi sebagai perusahaan perseroan terbatas, CV, firma, kemitraan, atau pemilik tunggal? Pokoknya dari A sampai Z, deh.

3. Produk dan Layanan

Apakah business plan harus dituangkan dalam bentuk tulisan
Apakah business plan harus dituangkan dalam bentuk tulisan
via Rawpixel

Di bagian ini kamu harus fokus sama produk dan layanan yang akan ditawarkan. Pokoknya pikirkan apa dan bagaimana seluk beluk produk dan jasa yang kamu punya. Cantumkan informasi penetapan harga, pemasok/supplier, kelebihan barang yang kamu jual dan sebagainya. Lihat keunggulan dari produk kamu dan cari alasan kenapa produkmu lebih unggul dibanding kompetitor. Penting juga untuk memasukkan informasi paten, hak cipta, atau merek dagang di bagian ini jika ada.

4. Strategi Pemasaran

Apakah business plan harus dituangkan dalam bentuk tulisan
Apakah business plan harus dituangkan dalam bentuk tulisan
via Rawpixel

Pemasaran bukan hanya tentang menjual produk sebanyak-banyaknya. Tapi juga tentang mengenalkan brand produkmu kepada masyarakat dan memenangkan persaingan di pasar. Sehingga bagian ini kemungkinan besar akan membutuhkan banyak pengamatan; seperti observasi pasar dan posisi pesaing. Jika ditulis secara rinci, pada bagian ini akan membuatmu bisa mengukur diri sejauh mana kamu memahami target pasar produkmu. Karena bagian ini pun mencakup segmentasi konsumen yang kamu sasar. So, kamu dapat mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pesaing, sehingga semakin bisa memetakan strategi pemasaran sendiri.

5. Rencana Desain dan Pengembangan

Apakah business plan harus dituangkan dalam bentuk tulisan
Apakah business plan harus dituangkan dalam bentuk tulisan
via Rawpixel

Bagian rencana desain dan pengembangan ini mencakup informasi tentang sumber pasokan dan produk, manufaktur, penjualan, pengiriman dan sebagainya. Di bagian ini juga diuraikan bagaimana kamu merencanakan pengoperasian bisnis dalam berbagai siklus. Jika memungkinkan, susun juga rencana pengembangan jangka pendek atau panjang.

6. Finansial

Apakah business plan harus dituangkan dalam bentuk tulisan
Apakah business plan harus dituangkan dalam bentuk tulisan
via Rawpixel

Penting untuk dipikirkan, kamu juga perlu punya target dalam hal finansial/keuangan. Karena bagian inilah yang penting untuk keberlangsungan usahamu. Susun target proyeksi kas masuk-keluar, perencanaan laporan keuangan yang akan dipakai, atau proyeksi laba rugi.

Perencanaan bisnis sebaiknya gak cuma disimpan di pikiran aja, tapi juga dituangkan ke dalam tulisan supaya kamu juga bisa semakin jelas dalam menyiapkannya. Selamat mencoba ya!

Pahami cara membuat business plan yang baik ini agar usaha Anda bisa berkembang.

Membuka sebuah bisnis adalah hal yang membutuhkan kesungguhan dan kematangan langkah. Salah satu bentuk kesungguhan yang perlu ditunjukkan pebisnis adalah dengan membuat sebuah business plan. Namun, sayangnya tidak semua orang memahami cara membuat business plan yang baik dan benar.

Business plan atau rencana bisnis adalah suatu dokumen tertulis yang perlu dipersiapkan oleh setiap pengusaha sebelum menjalankan bisnisnya. Umumnya, isi dokumen tersebut berisi tujuan, strategi, serta berbagai unsur eksternal dan internal yang perlu diperhitungkan dalam menjalankan bisnis pada masa mendatang.

Lantas, bagaimana cara membuat business plan sederhana? Apa saja yang Anda butuhkan untuk membuatnya? Agar bisa segera menjalankan bisnis Anda, yuk simak penjelasannya sampai habis!


Apa itu Business Plan?

Berdasarkan yang disampaikan oleh Hisrich and Peters (1995), business plan adalah suatu dokumen cetak yang dibuat oleh pengusaha dengan menggambarkan atau memperhitungkan unsur eksternal dan internal dalam memulai usaha baru.

Secara umum, hal yang dituangkan dalam dokumen business plan adalah tujuan utama dan strategi sebuah perusahaan. Tujuan utama harus mampu ditunjukkan secara realistis dengan menjabarkan berbagai strategi di bawahnya. Contohnya adalah strategi SDM, pemasaran, keuangan, produksi, pengelolaan infrastruktur dan sebagainya.


Tujuan Business Plan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, setiap usaha membutuhkan langkah matang untuk bisa maju, bertahan, dan berkembang. Langkah-langkah tersebut perlu dijelaskan dalam sebuah dokumen khusus yang bernama business plan atau rencana bisnis.

Mengapa harus tertulis? Karena penggunaan business plan bukan hanya sekadar untuk Anda sendiri. Sobat OCBC NISP terkadang juga perlu menjelaskannya pada karyawan, pada mitra bisnis, pada pemerintah, dan mungkin juga pada bank.

Dengan menjelaskannya secara tertulis, sobat OCBC NISP bisa melihat rencana secara menyeluruh dan mengamati setiap detailnya. Bagi mitra kerja, karyawan, pemerintah, dan bank, mereka bisa mendapatkan gambaran yang jelas tujuan apa yang ingin Anda capai dan bagaimana cara mencapainya.


9 Komponen Business Plan Terpenting

Sebelum membahas bagaimana cara membuat business plan sederhana, sobat OCBC NISP perlu memahami 9 poin penting yang harus tersedia dalam setiap business plan. Apa saja itu? Berikut penjelasannya:

  1. Ringkasan Eksekutif
    Ringkasan eksekutif ini seperti sebuah poster film yang menggambarkan seperti apa suasananya. Dalam konteks ini, ringkasan eksekutif perlu menjelaskan nama perusahaan serta gambaran makro bisnis yang hendak Anda jalankan. Contohnya seperti akan bergerak di bidang apa dan apa visi misi yang ingin Anda raih.

  2. Pendahuluan
    Sebagai pendahuluan, sobat OCBC NISP perlu menjelaskan terkait latar belakang perusahaan. Contohnya seperti orang-orang yang bekerja, struktur perusahaan, pemilik saham, dan sebagainya. Anda juga bisa menjelaskan visi, misi, tujuan jangka pendek dan jangka panjang dalam kurun waktu tertentu.

  3. Analisis Produksi/Jasa
    Model bisnis secara umum terbagi menjadi dua, yaitu produk dan jasa. Jika Anda hendak menjual produk, maka Anda perlu menganalisis apa inti produknya dan bagaimana kemasannya.

    Anda juga bisa menentukan cara memproduksinya, apakah harus menciptakan barang baru atau memberikan nilai tambah pada sebuah barang tanpa mengubah bentuknya.

    Jika menyediakan jasa kepada pelanggan, maka Anda perlu membuat sistem pemberian jasa, mulai dari persiapan hingga jasa selesai diberikan pada pelanggan.

    Jika menyediakan jasa kepada pelanggan, maka Anda perlu membuat sistem pemberian jasa, mulai dari persiapan hingga jasa selesai diberikan pada pelanggan.

    Prinsipnya adalah menciptakan sistem produksi dan penyediaan jasa yang menarik, punya daya saing, dan relevan dengan pelanggan agar pelanggan bisa menikmatinya.

  4. Analisis Pemasaran
    Anda perlu menjelaskan analisis pasar yang telah ditargetkan. Di samping itu, sobat OCBC NISP juga bisa menjelaskan bagaimana persaingan yang mungkin terjadi dengan kompetitor. Terkait bagian pemasaran, Anda menjelaskan tentang bagaimana tujuan dan strategi pemasaran yang relevan dengan perusahaan Anda.

  5. Analisis SDM
    Setiap perusahaan pasti membutuhkan tenaga kerja agar mampu beroperasi. Ada berbagai divisi yang dibutuhkan dalam perusahaan dan setiap divisi membutuhkan orang-orang yang berbeda. Orang-orang dengan beragam kemampuan juga perlu dijelaskan agar bisa mengetahui bagaimana sistem operasi perusahaan.

  6. Analisis Keuangan
    Menjalankan bisnis membutuhkan modal, baik itu berupa uang, infrastruktur, dan lainnya. Anda perlu melakukan analisis keuangan untuk bisa mengukur kebutuhan modal, prediksi pemasukan, pengembalian modal, pengembalian investasi, dan juga kalkulasi daya ungkit dalam menjalankan bisnis.

  7. Peluang Bisnis
    Setiap peluang pasti menghadirkan masalah yang wajib dihadapi. Pada poin ini, Anda perlu menjelaskan masalah apa saja yang mungkin ditemui dan bagaimana cara menyelesaikannya.

  8. Rencana Eksekusi
    Pada poin ini, Anda perlu menjelaskan bagaimana mengeksekusi atau menjalankan rencana yang sudah dibuat. Mulai dari awal membuat, produksi, pemasaran, hingga mendapatkan keuntungan.

  9. Lampiran
    Pada poin ini, Anda bisa menjelaskan legalitas perusahaan, sertifikat, dan dokumen pendukung lain yang semakin bisa meyakinkan kualitas business plan Anda.


Cara Membuat Business Plan yang Baik dan Benar

Nah, sekarang Anda telah memahami apa itu business plan, mengapa membutuhkannya, dan poin apa saja yang penting dalam rencana bisnis tersebut. Berikutnya adalah memahami cara membuat business plan yang baik dan benar. Berikut penjelasannya:

  1. Melakukan Riset Bisnis
    Anda telah memahami bahwa terdapat berbagai analisis yang termasuk ke dalam poin business plan. Cara membuat business plan sederhana yang pertama adalah dengan menjalankan riset. Riset tersebut bisa Anda jalankan sendiri atau menggunakan jasa orang lain.

    Riset tersebut harus relevan dengan bisnis Anda, menyediakan hasil untuk dimasukkan ke dalam business plan, dan menjawab mayoritas masalah yang mungkin dihadapi ketika berbisnis kelak.

  2. Menentukan Visi, Misi, dan Tujuan
    Visi, misi, dan tujuan adalah hal yang umum ditemui dalam organisasi. Tak terkecuali bisnis baru Anda. Cara membuat business plan sederhana berikutnya adalah dengan menentukan visi, misi, serta tujuan jangka pendek dan panjang.

  3. Membuat Company Profile
    Agar semakin persuasif, cara membuat business plan berikutnya adalah membuat company profile. Company profile adalah sebuah ringkasan yang memperkenalkan perusahaan Anda kepada berbagai kalangan.

    Contohnya, Anda bisa memasukkan bagaimana sejarah perusahaan tersebut berdiri, produk atau jasa apa yang disediakan, target pasar, juga kepemilikan sumber daya perusahaan.

  4. Mencatat Semua Transaksi Keuangan
    Suatu saat, Anda akan membutuhkan business plan untuk mengajukan investasi pada investor tertentu. Cara membuat business plan yang keempat adalah mencatat semua transaksi keuangan. Dengan begitu, investor bisa memahami arus kas perusahaan Anda dan semakin yakin untuk berinvestasi.

  5. Menyusun Strategi Marketing
    Terakhir, cara membuat business plan sederhana adalah dengan menyusun strategi marketing dan rencana eksekusinya, meliputi konsep strategi, channel promosi, hingga anggaran biaya dibutuhkan.


Menjalankan bisnis memang tidak mudah. Tapi, bukan berarti Anda tidak bisa menata langkah. Anda telah memahami apa itu business plan, mengapa perlu membuatnya, serta bagaimana cara membuat business plan yang baik dan benar. Sekarang tinggal mengaplikasikannya saja dalam kehidupan nyata. Selamat berbisnis!