Apa yang terjadi terhadap kesehatan reproduksi jika kita memakai celana dalam berbahan

Sama seperti perempuan, penis juga butuh bernapas. Tidak memakai celana dalam ketika tidur dapat memberikan kelegaaan tersendiri. Menurut Jamin Brahmbhatt, M.D, rekan-direktur klinik urologi PUR di Clermont, Florida, mengungkapkan tidak ada alasan medis yang mengharuskan Anda untuk menggunakan celana dalam [di malam hari maupun siang hari]. Bagi laki-laki tidak ada manfaat kesehatan menggunakan atau tidak menggunakan celana dalam, menurut dr. Michael Eisenberg, urolog dan pimpinan pengobatan dan operasi reproduksi pria di Stanford University Medical Centerin Palo Alto, California, yang dikutip Live Science.

BACA JUGA: Jenis Celana Dalam Pria Seperti Apa yang Paling Sehat?

Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa menggunakan celana yang ketat dapat meningkatkan suhu pada testis, yang dapat dikaitkan dengan kualitas sperma yang buruk. Tapi, hal ini masih menjadi pro dan kontra, penelitian lain mengungkapkan bahwa tidak ditemukan dampak dari jenis celana dalam yang dipakai terhadap kesuburan. Bersyukurlah karena laki-laki juga bisa tidak mengenakan celana dalam pada siang hari.

Tips sebelum mencoba tidak pakai celana dalam

Bagaimana, ingin mencoba satu-dua hari tidak mengenakan pakaian dalam? Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda coba agar tetap aman tanpa menggunakan celana dalam.

1. Petroleum jelly

Oleskan petroleum jelly pada bagian paha Anda untuk menghindari iritasi akibat gesekan langsung pada baju yang Anda kenakan.

2. Pastikan celana Anda bersih

Jamur menyukai tempat yang hangat dan lembap, sehingga penis pun tetap bisa berkeringat, meski tanpa menggunakan celana dalam. Jika sudah terkena jamur, kondisi kulit Anda akan kemerahan, gatal, dan terdapat ruam yang berbentuk cincin. Jika Anda biasanya mencuci celana setelah 4 kali pemakaian, maka saatnya mengubah menjadi setiap dua kali pemakaian. Saat Anda merasa sangat berkeringat, satu kali pemakaian mungkin sudah mengharuskan Anda untuk segera menaruh celana di ranjang cucian.

Celana Dalam

GridHype.ID - Memakai celana dalam mungkin sudah menjadi bagian dari sehari-hari kita ya.

Pasalnya, saat beraktivitas, jika kita tak pakai celana dalam maka kita akan merasa risih ya.

Bahkan saat tidur pun masih banyak yang menggunakan celana dalam.

Maka tak heran ya, kalau celana dalam menjadi hal wajib yang harus diperhatikan setiap orang, terutama kaum wanita.

Kebanyakan orang mungkin menganggap bahwa celana dalam merupakan hal yang sepele dan asal memilih saja.

Padahal, penggunaan celana dalam yang salah bisa datangkan bahaya tersendiri bagi kesehatan reproduksi loh.

Melansir dari Nakita.ID, memakai dan memilih celana dalam tentu tidak boleh sembarangan dan kamu harus tahu cara terbaiknya.

Bahkan, saking dianggap sepelenya, banyak sekali orang yang tidak rajin mengganti celana dalam.

Padahal, celana dalam sendiri harus rutin diganti dua kali sehari.

Para ahli juga menganjurkan apabila celana dalam sudah terasa lembap karena terkena air sehabis buang air kecil sebaiknya segera diganti.

Pasalnya, celana dalam yang lembab bisa menjadi tempat bersarangnya jamur dan membahayakan alat reproduksi kamu loh.

Baca Juga: Tak Pernah Terbayangkan Sebelumnya, Siapa Sangka Celana Dalam Ternyata Bisa Mengungkap Kepribadian Seseorang

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia

Selasa, 04 Sep 2018 11:04 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Setiap tanggal 4 September diperingati sebagai hari kesehatan seksual. Momen ini diperingati untuk menyadarkan kembali pentingnya menjaga kesehatan seksual dan reproduksi. Salah satu hal paling sederhana adalah dengan memilih celana dalam yang tepat untuk menjaga kesehatan organ seksual. Apa yang Anda lihat pertama kali ketika membeli pakaian dalam khususnya celana dalam?Anda mungkin hanya melihat berdasarkan model, warna, dan mungkin harga. Namun berapa banyak dari Anda yang mempertimbangkan kesehatan vagina? Memilih celana dalam berdasarkan faktor kesehatan organ seksual adalah salah satu hal yang sangat penting. Pasalnya Anda akan memakai celana dalam sepanjang hari, jadi penting bagi Anda memilih celana dalam yang tepat.Memilih celana dalam yang salah bisa berakibat terganggunya kesehatan vagina, misalnya gatal-gatal, iritasi kulit, iritasi jamur, sampai infeksi vagina."Belilah celana dalam dan pakaian dalam yang membuat Anda merasa nyaman," kata Lauren Streicher, profesor kebidanan dan ginekologis klinis di Northwestern University Medical School dikutip dari Health."Jujurlah tentang ukuran Anda. Jika pakaian dalam terlalu ketat maka bisa berpotensi menyebabkan iritasi vagina dan vulva," kata pakar kesehatan wanita Jennifer Wider.Berikut beberapa pertimbangan untuk memilih pakaian dalam yang menjaga kesehatan vagina.1. Ada baiknya untuk hindari celana dalam berenda. Hal ini sebenarnya adalah preferensi pribadi. Namun ingat, pakaian dalam seksi dengan renda dan hiasan lainnya boleh dipakai sesekali, tapi bukan untuk dipakai sehari-hari. Renda dan kain sintetis ini akan memicu lecet dan kemerahan di kulit jika dipakai terlalu lama.2. Sama seperti celana dalam berenda, Anda juga harus hati-hati saat pakai thong. Memang, belum banyak penelitian yang menunjukkan 'keburukan' thong, akan tetapi jika pakai thong terlalu ketat maka akan menyebabkan lecet dan luka di area rektum. Hal ini akan menyebabkan infeksi kulit.3. Wider mengungkapkan bahwa bahan kain terbaik untuk celana dalam adalah bahan katun. Secara umum, bahan sintetis seperti nilon, poliester, dan spandex akan memerangkap kelembapan. Sementara itu, katun akan memungkinkan kulit untuk bernapas dan menjaga kelembapan.

(chs/chs)

LIVE REPORT

LIHAT SELENGKAPNYA

Apa yang terjadi terhadap kesehatan reproduksi jika kita memakai celana dalam berbahan

Jawaban:

Selain menjaga kebersihan Vagina dengan baik,cara menggunakan dan merawat celana dalam juga tidak boleh luput dari perhatianmu,ya. Dengan begitu,kesehatan Vagina akan senantiasa terjaga dan kamu terhindar dari infeksi yang bisa menyerang Vagina.



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Celana dalam bermanfaat untuk melindungi area sensitif dari pakaian. Namun, celana dalam yang ketat bisa menimbulkan sejumlah masalah kesehatan.  Kebersihan memang yang paling utama ketika mengenakan celana dalam untuk terhindar dari berbagai risiko penyakit.  Baca Juga: Mudah dan murah, ini manfaat jalan kaki 30 menit untuk kesehatan Namun, risiko penyakit juga bisa muncul jika mengenakan celana dalam yang terlalu ketat, baik pada laki-laki maupun perempuan.  Para ahli mengatakan, menggunakan celana dalam ketat merupakan kebiasaan buruk atau sama halnya dengan kebiasaan minum alkohol dan merokok.  Berikut risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan jika sering mengenakan celana dalam ketat, seperti dikutip dari Boldsky.com.  1. Menurunkan jumlah sperma  Bagi pria, mengenakan celana dalam terlalu ketat bisa meningkatkan suhu skrotum atau kantung testis.  Jika suhu terlalu tinggi, bisa menghambat produksi sperma. Penggunaan celana dalam terlalu ketat juga bisa meningkatkan suhu sekitar pangkal paha yang bisa menurunkan jumlah sperma.  2. Menghambat sirkulasi darah  Mengenakan celana dalam terlalu ketat dalam jangka waktu yang lama bisa menghambat sirkulasi darah.  Hal ini bisa menyebabkan saraf menjadi mati rasa. Akibatnya, jaringan tidak mendapatkan cukup oksigen melalui aliran darah. Kematian jaringan mungkin saja terjadi.  3. Infeksi pada vagina  Terhambatnya sirkulasi darah di daerah intim, juga bisa memicu terjadinya iritasi dan peradangan area vagina bagi wanita. Hal ini juga bisa membuat area organ intim terasa kesemutan.  4. Asam lambung naik  Siapa sangka, sakit perut bukan berasal dari apa yang Anda makan, melainkan karena memakai celana dalam terlalu ketat.  Celana yang terlalu ketat dan pemakaian di atas pinggang bisa menekan bagian perut Kemudian, menyebabkan naiknya asam lambung ke esofagus atau saluran yang menghubungkan tenggorokan dan lambung.  5. Infeksi bakteri  Area organ intim juga membutuhkan sirkulasi udara yang baik agar tetap higienis.  Jika mengenakan pakaian dalam terlalu ketat, sirkulasi udara akan terhambat sehingga menyebabkan area organ intim menjadi lembab, apalagi jika berkeringat.  Kelembapan di area organ intim akan memudahkan bakteri untuk berkembang biak.  Infeksi akibat bakteri akhirnya tak dapat terhindarkan. Mungkin juga terjadi infeksi jamur.  6. Masalah pada kulit  Bagian kulit juga bisa bermasalah jika mengenakan celana dalam terlalu ketat.  Bahan dari celana dalam terlalu ketat itu bisa menyebabkan gesekan pada kulit yang memicu timbulnya luka. Bisa muncul bintik-bintik merah pada pangkal paha maupun area bokong. Baca Juga: Mudah dilakukan, ini manfaat mengangkat kaki ke tembok untuk kesehatan

Selanjutnya: Tidak hanya meredakan asam lambung tinggi, ini manfaat air kelapa untuk kesehatan

  Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Akibatnya jika Pakai Celana Dalam Terlalu Ketat", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2015/10/06/175500923/Ini.Akibatnya.jika.Pakai.Celana.Dalam.Terlalu.Ketat?page=all. Editor: Tri Sulistiowati

Apa yang terjadi terhadap kesehatan reproduksi jika kita memakai celana dalam berbahan