Apa yang terjadi jika kekurangan zat besi

Apa yang terjadi jika kekurangan zat besi
zat besi. Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Kekurangan zat besi adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup zat besi mineral. Tubuh membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Jika tubuh tidak memiliki cukup hemoglobin, jaringan dan otot tidak akan mendapatkan cukup oksigen untuk dapat bekerja secara efektif. Hal ini lantas dapat menyebabkan kondisi yang disebut anemia. Meskipun ada berbagai jenis anemia, anemia defisiensi besi adalah yang paling umum terjadi di seluruh dunia.

Penyebab paling umum dari kondisi kekurangan zat besi meliputi asupan zat besi yang tidak memadai karena pola makan yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi harian atau yang sangat dibatasi, penyakit radang usus, peningkatan kebutuhan zat besi selama kehamilan dan kehilangan darah melalui menstruasi yang berat atau perdarahan internal.

Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gejala yang dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Gejala kekurangan zat besi tersebut di antaranya adalah sesak napas, kelelahan, dan berkurangnya konsentrasi.

Tanda dan gejala defisiensi zat besi bervariasi tergantung pada tingkat keparahan anemia, seberapa cepat perkembangannya, faktor usia, dan kondisi kesehatan Anda saat ini. Dalam beberapa kasus, ada orang-orang yang tidak mengalami gejala kekurangan zat besi meski tubuhnya mengalami defisiensi.

Berikut 12 gejala kekurangan zat besi yang perlu Anda ketahui seperti melansir dari Healthline dan Mayo Clinic.

2 dari 6 halaman

1. Rasa Lelah yang Berlebih

Gejala kekurangan zat besi yang pertama adalah perasaan kelelahan yang berlebihan. Merasa sangat lelah adalah salah satu gejala kekurangan zat besi yang paling umum. Kelelahan yang berlebih terjadi karena tubuh kekurangan zat besi yang dibutuhkannya untuk membuat protein yang disebut hemoglobin, yang membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Tanpa hemoglobin yang cukup, oksigen yang mencapai jaringan dan otot Anda akan berkurang, sehingga kehilangan energi. Jantung juga harus bekerja lebih keras untuk memindahkan lebih banyak darah kaya oksigen ke seluruh tubuh, yang dapat membuat Anda lelah.

Karena kelelahan sering kali dianggap sebagai bagian normal dari kehidupan modern yang sibuk, sulit untuk mendiagnosis kekurangan zat besi hanya dengan gejala ini. Namun, banyak orang yang menderita kekurangan zat besi mengalami jumlah energi yang rendah bersamaan dengan kelemahan, perasaan rewel, atau kesulitan berkonsentrasi.

2. Pucat

Gejala kekurangan zat besi yang kedua adalah tampilan kulit menjadi pucat. Kulit pucat atau warna pucat di bagian dalam kelopak mata bawah adalah tanda umum kekurangan zat besi. Hemoglobin dalam sel darah merah memberi warna merah pada darah, sehingga kadar yang rendah selama kekurangan zat besi membuat darah tidak terlalu merah.

Itulah mengapa kulit bisa kehilangan warna sehat atau kehangatannya pada orang yang kekurangan zat besi. Pucat pada penderita kekurangan zat besi ini bisa muncul di seluruh tubuh, atau bisa terbatas pada satu area saja seperti wajah, gusi, di dalam bibir atau kelopak mata bawah dan kuku.

Ini sering kali menjadi salah satu hal pertama yang dicari dokter sebagai tanda kekurangan zat besi. Namun, tetap harus dikonfirmasi dengan tes darah. Kondisi pucat lebih sering terlihat pada kasus anemia sedang atau berat. Jika Anda menarik kelopak mata bawah ke bawah, lapisan dalam harus berwarna merah cerah. Jika warnanya sangat merah muda atau kuning pucat, ini menunjukkan bahwa Anda kekurangan zat besi.

3 dari 6 halaman

3. Sesak Napas

Gejala kekurangan zat besi yang ketiga adalah sesak napas. Hemoglobin memungkinkan sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh Anda. Ketika kadar hemoglobin rendah selama defisiensi besi, kadar oksigen juga akan rendah. Artinya otot Anda tidak akan menerima cukup oksigen untuk melakukan aktivitas normal, seperti misalnya berjalan.

Akibatnya, laju pernapasan Anda akan meningkat saat tubuh berusaha mendapatkan lebih banyak oksigen. Inilah sebabnya mengapa sesak napas adalah gejala umum yang lain dari kekurangan zat besi. Jika Anda kehabisan napas saat melakukan tugas sehari-hari yang biasa Anda anggap mudah, seperti berjalan, menaiki tangga, atau berolahraga, maka kekurangan zat besi bisa menjadi penyebabnya.

4. Sakit Kepala dan Pusing

Gejala kekurangan zat besi yang keempat adalah sakit kepala dan pusing. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan sakit kepala, terutama pada wanita. Namun, hubungan antara kekurangan zat besi dan sakit kepala masih belum jelas.

Sakit kepala dapat terjadi karena rendahnya kadar hemoglobin dalam sel darah merah berarti tidak cukup oksigen yang mencapai otak. Akibatnya, pembuluh darah di otak bisa membengkak, menyebabkan tekanan dan sakit kepala. Meskipun ada banyak penyebab sakit kepala, sakit kepala dan pusing yang sering terjadi bisa jadi merupakan tanda kekurangan zat besi.

4 dari 6 halaman

5. Jantung Berdebar-Debar

Gejala kekurangan zat besi yang kelima adalah jantung yang berdebar-debar. Detak jantung yang terlihat, juga dikenal sebagai jantung berdebar, bisa menjadi gejala lain dari defisiensi zat besi. Hubungan antara kekurangan zat besi, anemia, dan masalah jantung masih dipelajari lebih lanjut, tetapi didapati dugaan sementara bahwa hal ini terkait dengan suplai oksigen.

Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang membantu mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pada defisiensi zat besi, kadar hemoglobin yang rendah berarti jantung harus bekerja ekstra keras untuk membawa oksigen. Ini dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur atau jantung berdetak sangat cepat.

Dalam kasus yang ekstrem, hal itu dapat menyebabkan pembesaran jantung, murmur jantung, atau gagal jantung. Namun, gejala ini cenderung lebih jarang. Anda harus mengalami kekurangan zat besi dalam waktu yang lama untuk berhadapan dengan gejala ini.

6. Rambut dan Kulit yang Kering dan Rusak

Gejala kekurangan zat besi yang keenam adalah kondisi rambut dan kulit yang mengering dan rusak. Kulit dan rambut kering dan rusak bisa menjadi tanda kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi menurunkan tingkat hemoglobin dalam darah, yang dapat mengurangi jumlah oksigen yang tersedia untuk sel-sel yang menyebabkan pertumbuhan rambut.

Ketika kulit dan rambut kekurangan oksigen, mereka bisa menjadi kering dan lemah. Kekurangan zat besi juga dikaitkan dengan rambut rontok. Sangatlah normal jika Anda mendapati ada beberapa rambut rontok saat mencuci dan menyisir rambut setiap harinya. Namun jika gumpalan rontok terlihat lebih banyak dari biasanya, hal itu mungkin terkait dengan kekurangan zat besi.

5 dari 6 halaman

7. Pembengkakan dan Nyeri pada Lidah dan Mulut

Gejala kekurangan zat besi yang ketujuh adalah adanya pembengkakan dan nyeri pada lidah dan mulut. Terkadang hanya dengan melihat ke dalam atau sekitar mulut, Anda dapat mengamati apakah tubuh Anda sedang menderita anemia defisiensi besi. Tanda-tandanya adalah lidah Anda bengkak, meradang, pucat, atau halus secara tidak wajar.

Kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan gejala lain di sekitar mulut Anda, seperti misalnya mulut kering, perasaan terbakar di mulut, retakan merah yang sakit di sudut mulut dan juga sariawan.

8. Sindrom Kaki gelisah

Gejala kekurangan zat besi yang kedelapan adalah sindrom kaki gelisah. Kekurangan zat besi telah dikaitkan dengan sindrom kaki gelisah. Sindrom kaki gelisah adalah dorongan kuat untuk menggerakkan kaki saat sedang beristirahat. Hal ini juga dapat menyebabkan sensasi merangkak atau gatal yang tidak menyenangkan dan aneh di kaki dan tungkai Anda.

Biasanya sindrom ini akan menjadi lebih buruk di malam hari, membuat Anda merasa kesulitan untuk tidur. Penyebab sindrom kaki gelisah belum sepenuhnya dipahami. Namun, sekitar 25% penderita anemia defisiensi besi mengalami sindrom kaki gelisah. Prevalensi sindrom kaki gelisah sembilan kali lebih tinggi pada orang dengan kekurangan zat besi dibandingkan dengan populasi umum.

6 dari 6 halaman

9. Kuku Rapuh atau Cekung

Gejala kekurangan zat besi yang ke sembilan dan jauh lebih jarang terjadi adalah kondisi kuku jari yang rapuh atau berbentuk cekung seperti sendok. Kondisi ini disebut koilonychia. Biasanya, tanda pertama adalah kuku rapuh yang mudah retak dan patah.

Pada tahap lanjutan dari kekurangan zat besi, kuku lantas berubah berbentuk sendok di mana bagian tengah kuku menukik dan ujung-ujungnya terangkat sehingga memberikan tampilan bulat seperti sendok. Namun, ini adalah efek samping langka yang terjadi hanya pada sekitar 5% orang dengan kekurangan zat besi. Biasanya hanya terlihat pada kasus anemia defisiensi besi yang parah.

Gejala kekurangan zat besi potensial lainnya:

10. Mengidam yang Aneh

Gejala kekurangan zat besi yang kesepuluh adalah mendambakan makanan aneh atau non-makanan disebut "pica". Ini biasanya melibatkan keinginan makan es, tanah liat, kapur, atau kertas dan bisa menjadi tanda kekurangan zat besi. Kondisi ini juga bisa terjadi selama masa kehamilan.

11. Depresi

Gejala kekurangan zat besi yang kesebelas adalah depresi. Anemia kekurangan zat besi dapat dikaitkan dengan depresi pada orang dewasa. Wanita hamil dengan kekurangan zat besi juga memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami depresi.

12. Tangan dan Kaki Dingin

Gejala kekurangan zat besi lainnya adalah kondisi tangan dan kaki yang mendingin. Kekurangan zat besi berarti lebih sedikit oksigen yang dikirim ke tangan dan kaki. Beberapa orang mungkin lebih mudah merasakan dingin secara umum atau memiliki kondisi tangan dan kaki yang dingin.

13. Sering Infeksi

Sering mengalami infeksi adalah salah satu gejala kekurangan zat besi juga. Karena zat besi dibutuhkan untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat, kekurangan zat besi dapat meningkatkan risiko infeksi pada tubuh penderita.

[edl]

Apa yang terjadi jika kita kekurangan zat besi?

Kurangnya zat besi dapat menyebabkan detak jantung cepat atau tidak teratur. Hal ini disebabkan karena jantung harus memompa lebih banyak darah untuk mengatasi kekurangan oksigen akibat anemia. Jika terus dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan pembesaran jantung atau gagal jantung.

Zat besi kekurangan vitamin apa?

Vitamin C berperan dalam proses penyerapan zat besi yang dapat meningkatkan kadar sel darah merah. Oleh karena itu, selain memenuhi asupan zat besi untuk mengatasi darah rendah, sebaiknya Anda juga memenuhi kebutuhan vitamin C harian.