Apa yang menyebabkan penyakit tidur di Afrika?

Meski lalat adalah serangga yang mengganggu tetapi kebanyakan dari kita tidak menganggapnya berbahaya. Namun jangan salah, ada satu jenis lalat yang menjadi sumber penyakit dan dapat menyebabkan kematian, yaitu lalat Tsetse.

Lalat Tsetse adalah serangga asal benua Afrika yang dapat menyebabkan penyakit tidur. Penyakit dengan nama latin African Trypanosomiasis ini bisa membuat penderitanya mengalami gangguan tidur, koma, bahkan hingga kematian.

Lalat Tsetse memiliki perbedaan dengan lalat yang biasa kita jumpai. Pertama ukuran tubuhnya lebih besar dari lalat lain, yaitu 6 hingga 15 mm. Kedua, lalat ini memiliki moncong (probosics) yang digunakan untuk mengisap darah, mirip dengan nyamuk.

Lalat ini suka tinggal di tempat yang banyak pepohonan dan di antara akar-akar pohon.

Mengapa lalat Tsetse bisa menyebabkan penyakit tidur?

Di Afrika, lalat Tsetse termasuk serangga yang diwaspadai. Pasalnya, berdasarkan laporan yang masuk setiap tahun, terdapat 300.000 orang yang yang meninggal akibat penyakit tidur yang disebabkan oleh serangga satu ini.

Lantas bagaimana lalat ini bisa menyebabkan penyakit tidur?

Lalat Tsetse memiliki banyak parasit yang tinggal di dalam tubuhnya. Salah satunya adalah Trypanosoma brucei, penyebab penyakit tidur.

Parasit ini masuk ke dalam tubuh manusia ketika lalat ini mengisap darah seseorang. Parasit tersebut masuk ke dalam darah dan menyerang sistem saraf seseorang.

Tipe parasit penyebab penyakit tidur

Ada dua tipe parasit yang dapat menyebabkan penyakit tidur, yaitu:

  • Trypanosoma brucei gambiense.

Parasit ini merupakan penyebab penyakit tidur paling umum di wilayah Afrika Barat dan Tengah. Karakteristik dari parasit jenis ini adalah masa inkubasinya yang lama. Gejala penyakit tidur baru muncul pada periode satu hingga dua tahun, bahkan lebih, setelah pertama kali seseorang terinfeksi.

  • Trypanosoma brucei rhodesiense

Berbeda dari jenis pertama, parasit tipe ini memiliki masa inkubasi yang lebih cepat. Dalam hitungan minggu setelah seseorang tergigit lalat Tsetse, parasit langsung menyerang sistem sarafnya. Bila tidak ditangani dengan cepat maka seseorang dapat meninggal.

Gejala penyakit tidur yang disebabkan oleh gigitan lalat Tsetse

Gigitan oleh lalat Tse tse terasa menyakitkan dan dapat berkembang menjadi luka merah dan muncul benjolan.

Gejala lainnya berupa:

  • Demam
  • Sakit kepala akut
  • Gangguan kepribadian
  • Mudah merasa Lelah
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Nyeri otot dan persendian

Bahkan beberapa penderita mengalami ruam kulit, berbicara menjadi tidak lancar (cadel), kejang dan kesulitan berjalan. Hal ini dikarenakan infeksi telah menyerang sistem pusat saraf. Jika tidak diobati, infeksi bisa menjadi lebih buruk hingga mengakibatkan kematian.

Jika seseorang digigit lalat Tsetse, dokter akan melakukan tes darah dan memberikan obat antitripanosomal, seperti pentamidine yang efektif untuk mengobati penyakit tidur.

 Cara mencegah gigitan lalat Tsetse dan terhindar dari penyakit tidur:

  1. Gunakan pakaian pelindung, kemeja dan celana lengan panjang.
  2. Kenakan pakaian berbahan tebal, karena lalat Tse tse bisa menggigit kain tipis
  3. Gunakan pakaian bewarna cream atau zaitun (hijau tua) karena lalat Tse tse tertarik pada warna-warna cerah dan warna yang sangat gelap
  4. Gunakan kelambu saat tidur
  5. Selalu periksa kendaraan sebelum masuk agar tidak ada serangga
  6. Hindari berada di semak-semak pohon

Pengobatan bagi penderita penyakit tidur

Pasien yang didiagnosis menderita penyakit tidur harus mendapatkan perawatan. Obat dan cara pengobatannya tergantung pada jenis infeksi (T.b. Gambiense atau T.b Rhodesiense) dan tahap penyakitnya. Pentamidine, yang merupakan obat yang direkomendasi untuk tahap pertama infeksi T.b gambiense.

Setelah perawatan, pasien perlu menjalani pemeriksaan cairan serebrospinal secara serial selama 2 tahun untuk evaluasi. Dengan pemeriksaan ini kekambuhan dapat segera terdeteksi jika terjadi.

Ketika mengalami gejala tersebut, sebaiknya langsung periksa ke dokter, apalagi jika Anda baru saja bepergian ke daerah Afrika merupakan tempat asal lalat Tsetse.

“Lalat Tse tse merupakan serangga yang kuat dan berbulu jarang dan diketahui memiliki penampilan yang cukup mencolok. Selain itu, jenis lalat yang satu ini juga memiliki daur hidup yang cukup unik.”

Apa yang menyebabkan penyakit tidur di Afrika?

Halodoc, Jakarta – Lalat tse tse merupakan lalat berukuran besar dari Afrika yang hidup dengan cara mengisap darah makhluk vertebrata. Selain mengisap, lalat jenis ini juga diketahui dapat menggigit manusia. Untuk jenisnya sendiri, lalat tse tse diketahui sebagai bagian dari genus Glossina. Di mana spesies ini umumnya digolongkan ke dalam famili tersendiri, yakni famili Glossinidae. 

Selain kemampuannya untuk mengisap darah dan menggigit, nyatanya lalat ini diketahui dapat menularkan penyakit tidur. Nah, penyakit tidur tersebut disebut sebagai African trypanosomiasis. Sebagai penyakit yang dapat menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan tidur, koma, hingga terancam keselamatan jiwanya. 

Berdasarkan beberapa hal tersebut, sebaiknya kamu mengetahui lebih mendalam mengenai lalat ini, sekaligus penyakit yang dapat ditularkannya. Yuk, baca penjelasannya di sini! 

Karakteristik Morfologi Lalat Tse Tse

Lalat tse tse merupakan serangga yang kuat dan berbulu jarang yang biasanya memiliki panjang berkisar antara 6 hingga 16 mm (0,2 hingga 0,6 inci). Untuk karakteristik tubuhnya, serangga ini diketahui memiliki penampilan yang cukup mencolok. Sebab, lalat ini memiliki warna yang bervariasi, seperti dari cokelat kekuningan, hingga cokelat tua. Selain itu, lalat ini juga memiliki thorax abu-abu yang umumnya memiliki tanda atau bercak gelap secara alami. 

Lalat tse tse juga diketahui memiliki mata yang besar dan lebar, dengan bagian mulut yang menonjol ke depan. Perlu diketahui bahwa lalat tse tse juga termasuk ke dalam jenis serangga holometabolous, di mana serangga betina akan melahirkan larva dewasa yang dengan cepat akan menjadi kepompong di dalam tanah.  

Untuk habitatnya sendiri, serangga ini secara alami menetap pada vegetasi lebat di sepanjang sungai. Selain itu, mereka juga dapat hidup di danau pada kawasan gersang, sekaligus hutan hujan ekuatorial yang lebat dan basah. 

Daur Hidup Lalat Tse Tse 

Jenis lalat yang satu ini memiliki daur hidup yang cukup unik, berikut adalah penjabarannya: 

  • Seumur hidupnya, lalat tse tse betina kawin hanya sekali saja. Setelah 7 – 9 hari pasca kawin, maka serangga betina tersebut akan menghasilkan satu telur yang berkembang menjadi larva di dalam rahimnya. 
  • Sekitar sembilan hari kemudian, induknya menghasilkan larva yang akan menggali ke dalam tanah di mana larva tersebut akan menjadi kepompong.
  • Induk lalat juga akan terus menghasilkan satu larva dengan interval kira-kira sembilan hari sepanjang hidupnya.
  • Telur menetas pada betina dan setelah perkembangan larva, larva yang disimpan akan segera menjadi kepompong. 
  • Tahapan kepompong atau pupa lalat ini akan berlangsung sekitar 3 minggu.
  • Kemudian, lalat dewasa muncul dari kepompong di tanah setelah sekitar 30 hari. 
  • Selama periode 12-14 hari ia matang, kawin dan, jika betina, maka serangga tersebut akan menyimpan larva pertamanya.
  • Kedua jenis kelamin dari serangga ini pemakan darah dan memakan berbagai inang, termasuk manusia. 

Mengapa Lalat Tse Tse dapat Menularkan Penyakit Tidur?

Lalat tse tse merupakan inang dari berbagai parasit berbahaya. Salah satunya adalah Trypanosoma brucei yang umum menjadi penyebab penyakit tidur. Nah, ketika serangga ini mengisap darah manusia, parasit T. brucei akan masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan penyakit tidur. 

Itulah penjelasan mengenai lalat tse tse yang dapat menyebabkan penyakit tidur African trypanosomiasis. Lalat tse tse merupakan serangga yang kuat dan berbulu jarang dan diketahui memiliki penampilan yang cukup mencolok.

Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar serangga penyebab penyakit, atau memiliki keluhan kesehatan setelah digigit serangga, segeralah hubungi dokter. Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa tanya dokter tepercaya untuk mendapatkan informasi atau saran medis yang dibutuhkan. Tentunya melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Apa penyebab penyakit tidur di Afrika?

Lalat Tsetse banyak ditemukan di Afrika dan bisa menularkan penyakit tidur. Penyakit yang disebabkan oleh lalat ini disebut African trypanosomiasis. Lalat Tsetse menyerang sistem saraf manusia dan menyebabkan penderitanya mengalami gangguan tidur, koma, bahkan kematian.

Apakah protozoa yang menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan lalat?

Penyakit tidur atau African trypanosomiasis adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Trypanosoma dan ditularkan lalat tsetse.

Apa penyebab dan bagaimana persebarannya penyakit tidur?

Tidur Penyebab : Lalat Tsetse adalah salah satu serangga yang bertanggung jawab atas penyebaran penyakit tidur. Lalat ini dikenal sebagai inang dari beragam parasit, termasuk Trypanosoma brucei yang menjadi penyebab penyakit tidur.

Apakah protozoa yang menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan lalat tse tse sebagai vektornya?

Penyakit tidur Afrika pada manusia disebabkan oleh protozoa Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodesiense yang ditularkan melalui vektor lalat tse tse.