Apa yang menyebabkan harga cabai naik menjelang bulan puasa

Pedagang mengambil cabai merah keriting di kiosnya di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Kamis (10/3/2022). Pedagang di pasar tersebut menyatakan, menjelang Ramadhan sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan diantaranya harga daging ayam dari Rp33 ribu menjadi Rp36 ribu per kilogram, telur ayam dari Rp21 ribu menjadi Rp26 ribu per kilogram, harga cabai rawit dari Rp40 ribu menjadi Rp80 ribu dan harga cabai merah keriting dari Rp40 ribu menjadi Rp50 ribu. Foto: Republika/Abdan Syakura

Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Harga cabai rawit naik dari semula Rp 40 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilogram

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti daging sapi dan daging ayam mengalami kenaikan jelang bulan puasa 1443 Hijriah termasuk untuk komoditas telur dan cabai rawit. Penyebabnya karena jelang Ramadan permintaan meningkat dan kondisi pasokan.

"Harga cabai rawit Rp 70.000 per kilogram, harga sekarang ada kenaikan tapi kalau cabai rawit kondisi cuaca mempengaruhi jadi kalau hujan ada produksi panen gagal, juga ada serangan hama kualitas cabai kurang bagus," ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah, Jumat (11/3/2022).

Ia mengatakan harga cabai rawit naik dari semula Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Namun begitu, ia mengklaim harga cabai merah tanjung relatif tidak mengalami kenaikan.

Selain itu harga daging sapi per kilogram mencapai Rp 140 ribu termasuk daging ayam naik antara Rp 36 ribu hingga Rp 38 ribu per kilogram. Pihaknya berencana mengadakan operasi pasar daging apabila harga terus naik sebelum puasa.

"Daging ayam dan dan daging sapi merangkak naik," katanya. Selain itu harga telur naik di angka Rp 23 hingga 26 ribu per kilogram. Pihaknya berencana mengadakan operasi pasar untuk konoditas daging sapi, ayam, telur dan minyak goreng.

Elly mengatakan penyebab harga naik karena jelang puasa Ramadan dan juga kondisi pasokan. Ia menuturkan ketersediaan daging sapi di Kota Bandung bergantung kepada kondisi di Australia sebab daging yang beredar impor dari negara tersebut."90 persen daging impor dan 10 persen lokal. Jika ada kenaikan harga di Australia maka terbanting karena pakai impor. Mudah mudahan sapi lokal lebih banyak ke Kota Bandung," katanya.

Jakarta, Beritasatu.com - Menjelang datangnya bulan Ramadan pada awal April 2022, harga cabai rawit merah di pasar tradisional sudah mengalami kenaikan dan juga kelangkaan.

Menurut Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri, harga cabai rawit merah kini sudah di atas Rp 70.000 per kilogram dari harga normal Rp 25.000 per kilogram.

"Tidak hanya minyak goreng, pasokan cabai rawit juga tidak aman. Harganya sudah naik tinggi dari harga normal Rp 25.000 menjadi Rp 70.000-an per kilogram. Ini kan lagi musim hujan ya dan cukup deras. Harusnya sudah ada panen di sentra-sentra produksi, tapi terhambat,” kata Abdullah Mansuri kepada Beritasatu.com, Sabtu (12/3/2022).

Dikatakan Mansuri, kondisi ini memberi tekanan pada pedagang pasar. Dengan modal yang minim, harga yang tinggi membuat pembelian oleh pedagang menjadi terbatas. Di sisi lain, daya beli masyarakat juga belum sepenuhnya pulih.

"Jadi memang kondisinya berat sekali buat pedagang. Padahal biasanya fase pertama puncak permintaan itu satu minggu sebelum Ramadan, tetapi sekarang harganya sudah mulai naik,” kata Mansuri.

Baca selanjutnya
Selain aneka cabai, komoditas pangan lainnya yang mengalami kenaikan harga mulai ...

Halaman: 12selengkapnya

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Sumber: BeritaSatu.com

Apa yang menyebabkan harga cabai naik menjelang bulan puasa

PURBALINGGA – Hari ke empat Bulan Suci Ramadhan, harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) mulai berangsur naik. Berdasarkan data yang dirilis oleh pasar Sega Mas Purbalingga Sabtu (19/5), harga kepokmas yang mulai naik seperti cabe besar keriting dari Rp 23 ribu perkilogram menjadi Rp 24 ribu perkilogram atau terjadi kenaikan Rp 1 ribu.

Harga Cabe Rawit Merah terjadi kenaikan Rp 1 ribu perkilogram yakni dari Rp 22 ribu menjadi Rp 23 ribu perkilogram. Bawang Merah naik Rp 500 dari Rp 32 ribu menjadi Rp 32.500, serta bawang putih karung dari Rp 23 ribu menjadi Rp 24.500 atau naik Rp 1.500.

Kenaikan tersebut menurut Kabid perdagangan pada Dinas perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Purbalingga, Johan Arifin dikarenakan kebutuhan masyarakat meningkat sedangkan pasokannya masih tetap. Kebutuhan masyarakat terkait dengan bulan suci Ramadhan diakuinya untuk akhir pekan ini terjadi peningkatan terutama untuk komoditas seperti cabe, bawang merah dan bawang putih.

” Walaupun bulan puasa para pembeli terutama pedagang eceran tidak menurun malah cenderung meningkatkan ragam dagangannya, seperti bahan makanan pembuat takjil, gula Jawa dan santan kelapa, ” katanya saat dihubungi, Minggu (20/5).

Untuk memberikan informasi yang update terkait harga kepokmas, Johan juga menambahkan Dinperindag telah membuat sebuah aplikasi Sistem Manajemen Informasi Harga Pasar (SIMHP) berbasis Android. Rilis harga pasar juga bisa dilihat media sosial yakni di Facebook dan Instagram dengan akun @pasarsegamas. Selain itu Dinperidag juga akan memasang papan informasi harga di pasar Segamas, kedepan pasar Bobotsari dan pasar Bukateja juga akan dipasang.

” Kami juga menghimbau kepada konsumen agar menjadi konsumen cerdas dengan belanja sesuai kebutuhan bukan keinginan, telitii sebelum membeli, ” katanya. Terkait dengan isu kelangkaan barang terutama kepokmas, Johan  menghimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan isu tersebut.

Guna menyambut Bulan Suci Ramadhan, menurut Johan, Pemerintah Kabupaten Purbalingga juga akan mengadakan pasar murah yang akan dilaksanakan di 4 lokasi yakni di Desa Karangnangka Kecamatan Bukateja, Desa Jatisaba Kecamatan Purbalingga, Desa Binangun Kecamatan Mrebet, serta Desa Tlahab Kidul Kecamatan Karangreja. (PI-2)

Apa yang menyebabkan terjadi kenaikan harga pada cabe?

LINK UMKM - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kenaikan harga cabai dan bawang disebabkan berkurangnya suplai dari produksi daerah. Saat melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Pabaeng-baeng, Kota Makassar, Senin 11 Juli 2022, Syahrul mengungkapkan terjadinya dinamika pada sistem suplai.

Mengapa harga cabai bisa naik turun?

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut tingginya permintaan dari industri horeca menjadi salah satu penyebab harga komoditas cabai-cabaian menjadi dinamis (naik-turun). Hal itu terjadi pasca pandemi COVID-19 yang mulai melandai.

Mengapa harga cabai bisa meroket di pasaran?

Gagal panen yang dialami banyak petani cabai membuat produksi mereka menurun, sehingga berakibat pada berkurangnya jumlah pasokan cabai di pasar. Sesuai mekanisme pasar, hal itu kemudian membuat harga naik.

Kapan cabai akan naik?

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Pertanian (Kementan) memprediksi harga semua jenis cabai akan terus naik hingga akhir Juni 2022.