Apa yang harus diperhatikan saat Anda menjadi pemandu wisata?

Salutlah sama yang jadi pemandu wisata/pramuwisata (tour guide). Pekerjaan ini sesungguhnya tulang punggung bisnis/perusahaan wisata. Seorang pemandu wisata bukan hanya orang yang hanya menghafal sejumlah banyak fakta-fakta tentang objek atau tempat wisata, tetapi harus bisa mengkombinasi performa (performance), memori (memory), dan pelayanan pada konsumen (customer service) di saat yang bersamaan.

Setiap tur itu berbeda, setiap perusahaan wisata berbeda, dan setiap hal yang dibicarakan pasti berbeda bagi pemandu wisata yang berbeda, tetapi ada beberapa kemampuan (skill) yang harus dimiliki oleh semua pemandu wisata agar mereka menjadi tour guide yang hebat. Ada begitu banyak artikel menjelaskan 5-15 kemampuan atau langkah-langkah yang harus dimiliki atau ditempuh oleh seseorang yang ingin menjadi pemandu wisata/pramuwisata (tour guide) yang hebat, tetapi di artikel saya akan membahas, secara rinci, kerangka yang harus dikuasai oleh seorang pemandu wisata.

Inilah simpulan yang saya ambil ketika saya dan kelas saya menjalankan Ujian Tengah Semester (UTS) dimana kami menjadi pemandu wisata di Agrowisata Sei Pinang dan Kebun Binatang Kasang Kulim hari ini.

Pemandu wisata harus lakukan adalah menunjukkan kredibilitas dan autensitas dia, yaitu bahwa dia orang yang kompeten dan dapat dipercaya sebagai pramuwisata. Nama, institusi, dedikasi mereka dalam dunia pariwisata seperti berapa lama mereka telah bekerja di bidang tersebut, berapa banyak rekomendasi yang mereka miliki, dsb. Tentunya, jangan lupa mengucapkan selamat terlebih dahulu.

Welcome. Wilkommen. Guten Tag. Ni hao. Konnichiwa. Annyeong haeyo. Salut. Hola. Good morning. Ohayou. Tak ada yang melarang seorang pemandu wisata tidak boleh melenceng dari opening standar ‘halo.’

Apa yang ingin disampaikan seorang pemandu wisata tidak harus penuh dengan fakta, malah disarankan untuk menjauhi memenuhi kontennya dengan fakta. Bayangkan saat-saat anda mendengar ceramah, atau pelajaran yang diterangkan oleh dosen, atau video motivasi – anda tidak akan ingat apa yang anda dengar, tetapi anda pasti ingat bagaimana perasaan anda. Seorang pemandu yang hebat tahu bahwa konten mereka, sebagus apapun, harus bisa mereka sampaikan/komunikasikan dengan cara yang bisa membuat para turis merasa senang. Penutup, pernyataan ekspektasi agar mereka menikmati tur ataupun penawaran-penawaran paket, bonus, diskon, dll. tidak akan diperhatikan, didengar, dan dipercaya jika pemandu wisata tidak bisa menunjukkan bahwa mereka itu autentik dan kompeten.

Cara-caranya? Banyak.

10 tip untuk menjadi pemandu wisata yang bagus

10 tip untuk membuat naskah panduan wisata yang bagus

7 cara untuk menajdi tour guide yang keren

N.B. Karena perkembangan teknologi, ada kekurangan demand untuk penyewaan tour guide.

Apa yang harus diperhatikan saat Anda menjadi pemandu wisata?

Tatum Derin consistently writes research with her team who equally loves writing too. A research assistant who loves to hunt for stories and opportunities. A nerdfighter who likes to spend time reading about the science of language and outer space, and geeks with fellow Anime fans (definitely One Piece and Attack on Titan!). Adores tear-jerking family movies badly (and Billie Eilish level of horror). View all posts by Tatum Derin

Halo Sobat Tour Guide Bagaimana Kabarnya ?

Kali ini Pandu ingin memberikan sedikit Opini mengenai hal yang disarankan untuk dihindari selama Sobat beraktifitas memandu wisata Sobat.

Ingat ya Sobat ini adalah opini dari panduasia.com, bila sobat memiliki opini yang lain, jangan sungkan untuk memberikan masukan ataupun komentar di kolom komentar dibagian bawah setelah artikel ini.

Ok Sobat, kita mulai ya, apa saja seh yang sebenarnya perlu dihindari oleh Sobat ? berikut diantaranya :

1.    Hindari terlalu banyak Bicara mengenai Diri Anda Sendiri

Ini adalah yang pertama perlu digaris bawahi oleh Sobat yah, semua orang memang suka menceritakan diri nya, pengalamannya, kelebihannya, penghargaan yang telah diterimanya selama ini di dunia profesinya, but...to be honest..we are in services industry, not in drama telenovela. 

Mereka yang hadir di dalam paket wisata sobat, baik itu paket wisata walktour, foodtour, wisata edukasi dan budaya atau apapun itu, hal yang membuat mereka datang adalah untuk mengetahui lebih banyak acara tersebut, ingin menikmati experience nya bukan cerita pengalaman yang Sobat punya, prestasi atau apapun itu. 

Tidak ada yang salah menceritakan pengalaman Sobat (Baca Juga : Tips Lengkap Tour Guide membangun Personal Branding di Era Digital ) karena ini adalah hal yang diperlukan agar para peserta merasa nyaman karena mereka jadi tahu dengan siapa orang yang menghandle paket wisata mereka. 

Saran : Usahakan untuk tidak berlebihan menceritakan diri Anda, pastikan mereka mendapatkan berbagai informasi menarik seputar wisata yang sedang mereka ikuti, bila perlu ajak mereka menceritakan siapa mereka dan hal apa yang membuat mereka tertarik dengan paket wisata yang saat ini mereka ikuti. 

Ingat pula nama-nama mereka, menyebut nama mereka serta mempersilahkan mereka untuk menceritakan sedikit tentang diri mereka, akan membuat mereka selaku peserta menjadi lebih antusias dengan acara wisatanya.

Baca juga : High Quality Tour Guide, seperti apa ?  

2.    Belajar untuk Mendengarkan, bukan Menunggu untuk Membalas Pembicaraan

Sudah nonton film Joker ? ada adegan dimana si Abang Joker ini bicara ke psikiaternya, “ Tapi kamu tidak mendengarkan  ?” tahu adegan ini ? ini kita lihat fotonya.

Bagaimana si Joker bisa tahu ? pada umumnya kita pun bisa merasakan apakah seseorang yang kita ajak bicara selama ini benar-benar menyimak dengan baik apa yang kita bicarakan, atau hanya semata-mata diam dan menunggu waktu yang tepat untuk membalas pertanyaannya ? 

Tidak pernah ada yang salah berpikir untuk membalas setiap pertanyaan, namun belajar untuk menyimak / mendengarkan dengan baik adalah hal yang penting untuk seorang Tour Guide lakukan. 

Pastikan Pikiran, Emosi, dan jiwa Sobat benar-benar ada “di Situ dan Saat Itu” ketika seseorang sedang berbicara dengan Anda.

3.    Melebih-lebihkan pengalaman Anda selama berwisata

Sebenernya hal ini sama dengan Point 1, karena ujung-ujungnya akan memberikan kesan bila Anda hanya banyak berbicara tentang Diri Anda sendiri. 

Saran dari Pandu : dari pada Sobat berbicara tentang pengalaman Sobat berwisata, disaat-saat tertentu, ajak para peserta untuk berbicara apa pengalaman mereka selama berwisata ? tersenyumlah ketika mereka berbicara, pandang (namun tidak berlebihan) matanya, dan ucapkan terima kasih setelah mereka bercerita.

Baca Juga : Tips Tour Guide membawa Rombongan Wisata Outdoor 

4.    Mencoba melakukan PDKT ke salah satu peserta Tour

Ini hanyalah sebuah Opini dari pandu, bila sobat kurang berkenan its Oke, siapapun bisa menjalin relasi dengan siapapun dan kapanpun, namun sekali lagi, di karenakan kita berada didalam industri pelayanan, Ujung Tombak Dunia Pariwisata kita, maka berusaha untuk bersikap profesional dengan peserta adalah hal yang wajib. 

Hindari melakukan flirting ke Peserta, siapapun orangnya ketika acara paket tour sedang berlangsung.

5.    Berulang-ulang kali menjelaskan bawa Anda mengharapkan Uang Tip dari peserta

Bagi para Tour Guide Indonesia, kita berada di dalam sebuah Culture “Sungkan”, beberapa orang bisa jadi tidak akan membicarakan hal ini ke para pesertanya, Bila paket yang kamu buat adalah paket pay as you wish, artinya membiarkan para peserta untuk memberikan Tip sesuai dengan yang mereka inginkan, tidak ada salahnya memastikan satu kali, bisa diawal ataupun di akhir paket wisata perjalanan kamu. 

Mengapa hanya perlu dijelaskan sekali ? karena di beberapa Negara, ternyata konsep tip ini berbeda-beda. Ada para peserta yang memang memahami bahwa tips ini adalah hal yang wajar tanpa dimintapun mereka memberikan, ada juga yang memahami kalau tip menjadi hal yang tidak wajib. 

Hindari memaksa peserta untuk memberikan Tips. Ingat lah hukum “Ada Aksi ada Reaksi”, dibandingkan sobat fokus dengan tip, cobalah sobat fokus dengan apa yang sobat bisa persembahkan secara luar biasa indah dan menyenangkan ke para peserta hingga “Sanubari mereka bergetar” tersentuh oleh Aura yang penuh kasih sayang dan niat memberi dengan tulus dari Jiwa Sobat. 

Dengan usaha maksimal dan optimal yang sobat lakukan selama program wisata berlangsung, Bisa saja mereka memberikan tip lebih besar dari yang sobat harapkan. 

Hindari membicarakan Tips berkali-kali di setiap waktu dalam satu paket wisata kamu. Hal ini bukanlah tidak baik, namun balik lagi ke Sobat selaku Tour Guide, apakah Tips menjadi Prioritas Utama sobat ? Bila Tips adalah prioritas utama Sobat selaku Tour Guide, bertanyalah lebih dalam lagi bagaimana passion sobat didalam profesi ini?

Baca Juga Artikel ini : Tips Tour Guide menghadapi peserta Tour Multi Budaya

6. Memaksakan Compliment kepada pihak Lain (Restaurant / Hotel / Lokasi Wisata)

Pernahkan sobat tour guide dihadapkan oleh suatu masalah dimana salah satu restaurant tempat sobat biasa membawa tamu tiba-tiba tutup atau sedang penuh, lalu sobat mencari restaurant lainnya, namun ketika ingin meminta compliment restaurant tersebut menolaknya ? bila ini pernah terjadi pada Sobat, maka Pandu menyarankan tetap mengikuti regulasi yang ada pada restaurant tersebut. Hindari adanya perdebatan dengan Pihak yang tidak mau memberikan compliment.

Memaksakan compliment dengan dalih "Saya Membawa Banyak Tamu ke Restaurant Anda, sudah sewajarnya saya mendapatkan Compliment" adalah hal yang kurang Etis. Di dunia pariwisata, meskipun konsep compliment ini menjadi suatu hal wajar, tidak semua Pihak memahami dan mau mengikuti hal tersebut. Akan ada masa di mana Anda selaku Tour Guide akan dihadapkan dengan hal seperti ini.

Saran dari Pandu untuk menyikapi hal ini adalah sebagai berikut :

- Sebelum memasuki Restaurant / Hotel / Lokasi Wisata, apabila mereka bukan rekanan Sobat, tanyakan terlebih dahulu via phone / temui langsung pihak yang bertanggung jawab di lokasi tersebut apakah tersedia compliment untuk Tour Guide dan Crew apabila membawa tamu sebanyak xxx.

- Apabila kondisi dalam situasi Urgent dikarenakan rekanan yang biasa ditemui ternyata tutup dan harus ke tempat lain disaat itu juga, Sebelum memasuki tempat tersebut, Sekiranya membawa rombongan dalam satu atau lebih Bis, Minta Tamu untuk stay terlebih dahulu di dalam Bis. Lalu Sobat Tour Guide turun dan masuk ke Lokasi. Setelah Masuk ke Lokasi temui pihak yang bertanggung jawab di Lokasi tersebut. Informasikan bahwa Sobat membawa Banyak Tamu (Tunjukan Bis yang sobat bawa di depan parkiran serta sebutkan jumlah tamunya) lalu tanyakan apakah tersedia compliment untuk Tour Guide dan para crew ? Cara ini pada umumnya efektif, namun belum tentu 100% berhasil.

- Apabila tidak tersedia compliment, silahkan tanyakan apakah tersedia konsep cashback ? bila keduanya tidak tersedia, maka tidak perlu mendebat pihak tersebut. Silahkan sobat tour guide putuskan apakah ingin mencari tempat lainnya lagi (bila masih ada waktu), atau tetap stay di lokasi tersebut tanpa adanya compliment. Usahakan para tamu tidak menunggu lama keputusan dari Sobat dan Ingat, Utamakan Kepuasan Pelanggan sobat.

- Pahami dengan seksama bahwa Citra Sobat jauh lebih mulia dan tinggi derajatnya dengan membantu para tamu agar mendapatkan Pelayanan Service yang Prima dibandingkan Nominal atau nilai sebuah Compliment, jangan dikarenakan tidak adanya compliment membuat Semangat sobat menjadi kendor dalam memberikan pelayanan, dan jangan pula memaksakan Pihak pengelola untuk memberikan Compliment, sebab bila mereka pun terpaksa, maka service mereka pun pada umumnya akan menjadi tidak optimal

Pahami ada beberapa hal yang membuat Pihak-pihak tersebut tidak memberikan Compliment atau pun Cashback kepada Tour Guide, Driver dan Crewnya, berikut beberapa diantaranya :

- Lokasi tersebut belum memahami konsep compliment karena tidak terbiasa dengan hal ini (belum tahu mengenai Dunia Pariwisata)

- Lokasi tersebut tidak ada ownernya / Managernya langsung, hanya beberapa staf saja yang takut akan potong gaji dari pihak Owner karena Owner sendiri tidak menginformasikan akan konsep compliment ke para staf atau karyawan tersebut.

- Regulasi Owner yang memang tidak mengadakan konsep compliment atau cashback kepada siapapun.

Demikian berbagai informasi Tips nya, semoga bermanfaat ya Sobat.

Sobat juga bisa loh mendaftar sebagai Tour Guide di platform tour guide panduasia.com, silahkan klik link berikut ini : https://panduasia.com/member/login

Ada banyak benefit yang bisa sobat dapatkan dengan bergabung bersama panduasia.com : Panduan Menjadi Tour Guide di Panduasia.com