Kekurangan oksigen di otak biasa dikenal dengan istilah hipoksia serebral. Hal ini bisa menjadi sangat berbahaya mengingat otak merupakan organ penting bagi kelangsungan hidup seseorang. Show Lalu apa saja hal yang dapat menyebabkan kekurangan oksigen di otak? Apakah hal ini bisa dicegah? Lalu bagaimana jika sudah terlanjur mengalaminya? Yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini! Apa itu kekurangan oksigen di otak?Kondisi ini terjadi ketika otak tidak mendapat asupan oksigen dalam jumlah yang seharusnya. Ini bisa terjadi meski aliran darah ke dalam otak tetap berjalan normal. Menurut Medical News Today, kondisi termasuk situasi darurat karena bisa mengancam jiwa seseorang. Penyebab kekurangan oksigen di otakTerdapat beberapa hal yang bisa menjadi faktor penyebab terjadinya hipoksia serebral. Secara umum yang paling sering terjadi adalah akibat tenggelam, dicekik, dan serangan jantung. Adapun menurut Healthline, penyebab lain terjadinya gangguan ini adalah:
Baca juga: Punya Asma? Ketahui Beberapa Faktor Penyebab Asma Kambuh Berikut Ini Gejala kekurangan oksigen di otakKondisi hipoksia serebral bisa ditandai dengan gejala yang ringan sampai berat. Ini semua bergantung pada jumlah kekurangan dan lama otak tidak menerima oksigen yang dibutuhkan. Adapun gejala yang termasuk ringan di antaranya adalah:
Perlu diketahui bahwa sel-sel otak bisa mati jika selama 5 menit kekurangan oksigen. Oleh sebab itu, gejala-gejala di atas akan semakin parah apabila lama otak kekurangan oksigen semakin panjang. Adapun gejala kekurangan oksigen di otak yang termasuk berat adalah: Pada kasus otak mati, pupil mata tidak dapat merespons terhadap cahaya dan penderitanya tidak bisa bernapas tanpa alat bantu. Meski demikian jantung terus memompa darah kepada organ lain di dalam tubuh. Baca juga: Miliki Riwayat Penyakit Anemia? Yuk Ketahui Daftar Buah Penambah Darah! Siapa yang lebih berisiko mengalami gangguan ini?Pada dasarnya semua orang memiliki risiko terkena gangguan ini. Namun terdapat beberapa kategori orang yang memiliki risiko lebih besar, di antaranya: Atlet dan profesi tertentuOlahraga seperti tinju, menyelam, atau mendaki gunung, adalah aktivitas yang memiliki risiko tinggi membuat pelakunya terkena hipoksi serebral. Orang yang memiliki profesi seperti pemadam kebakaran terpapar risiko yang lebih besar atas gangguan ini. Penderita penyakit tertentuBeberapa jenis penyakit seperti asma, serangan jantung, hipotensi, kelainan paru-paru, atau sakit otot, juga sangat rentan membuat seseorang terkena gangguan ini. Penanganan kekurangan oksigen di otakKondisi ini harus segera diatasi agar aliran oksigen dapat segera masuk ke dalam otak. Adapun langkah penanganannya akan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan yang terjadi. Misalnya jika kamu mengalami hal ini karena mendaki gunung, kamu disarankan untuk segera kembali ke dataran rendah. Pada kasus tertentu yang lebih berat, umumnya tenaga medis akan memakai alat bantu pernapasan untuk mengatasi situasi ini. Selain melakukan penanganan terhadap otak, biasanya jantung juga menjadi organ yang mendapat perhatian khusus dalam kondisi ini. Baca juag: Daftar Antibiotik Obat Tipes di Apotek, Mau Tahu Apa Saja? Bisakah hipoksi serebral dicegah?Kamu dapat mencegah hal ini terjadi dengan memantau kondisi kesehatanmu secara berkala. Temui dokter apabila tekanan darah dirasa terlalu rendah, dan siapkan obat hirup setiap saat jika kamu memiliki riwayat asma. Hindari bepergian ke daerah dengan ketinggian tertentu. Jika tanpa diduga kamu terjebak kebakaran, segera lakukan cardiopulmonary resuscitation atau CPR sebelum kondisimu semakin buruk. Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.
Kekurangan oksigen Kondisi kekurangan oksigen biasa disebut hipoksia. Kondisi ini terjadi karena kadar oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh tidak terpenuhi. Oksigen dialirkan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah, oleh karena itu kekurangan oksigen dapat mengakibatkan kekurangan oksigen dalam darah yang dikenal dengan nama hipoksemia. Berikut adalah beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan kekurangan oksigen dalam darah :
Dampak buruk kekurangan oksigen dalam darah :
Dampak buruk kekurangan oksigen dalam darah dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan yang serius. Oleh karena itu, tindakan pencegahan yang tepat harus dilakukan dan metode pengobatan perlu dijalankan tanpa menunggu lama. Meningkatkan oksigen dalam darah dapat dilakukan dengan cara olahraga dan transfusi darah, selain itu nutrisi tertentu juga bisa meningkatkan oksigen dalam darah. Berikut nutrisi penting yang dapat meningkatkan kadar oksigen dalam darah :
Kelebihan oksigen Oksigen, suatu unsur gas yang vital bagi kehidupan manusia, ternyata juga dapat meracuni manusia. Oksigen dapat meracuni kita (dinamakan oxygen poisoning), apabila tekanan oksigen lebih tinggi dari 1 bar (tekanan normal) atau apabila kadar oksigen ini lebih tinggi dari 21%. Kondisi kelebihan oksigen umumnya terjadi pada seseorang yang menggunakan alat bantu pernapasan dengan tabung oksigen (seperti penyelam laut dalam, petugas ruang terbatas), orang yang menjalani terapi hiperbarik dan pada bayi prematur yang diberi oksigen dalam inkubator. Keracunan oksigen pada manusia membawa akibat buruk pada tiga organ yang amat vital, yaitu : Pada sistem syaraf yang mengakibatkan kejang-kejang dan tidak sadar (dinamakan Paul Bert effect). Pada paru-paru yang mengakibatkan sesak nafas dan sakit dada (dinamakan Lorrain Smith effect). Pada mata yang mengakibatkan rabun jauh (myopia). Umumnya gangguan ini tidak bersifat menetap pada orang dewasa dan membaik dengan berjalannya waktu. Namun pada bayi yang lahir prematur, efek pemberian oksigen yang berlebihan ini dapat mengakibatkan kelainan mata yang lebih serius bahkan sampai menjadi buta. Hal ini disebabkan, karena pada bayi prematur, organ paru-paru dan organ matanya belum berkembang secara sempurna, sehingga tekanan oksigen yang berlebihan ini mengakibatkan kerusakan sel pada bronchus dan retina mata. Kerusakan pada retina yang ‘terlepas’ (detached) ini dinamakan retinopathy of prematurity (ROP). Agar tidak mengalami kelebihan oksigen (keracunan oksigen), maka gunakanlah alat bantu pernapasan (seperti tabung oksigen), inkubator, dan alat bantu terkait penggunaan oksigen lainnya sesuai dengan aturan dan standard keselamatan / medis yang sudah ada. Seperti halnya segala sesuatu, oksigen pun baik dan berguna pada kadar yang cukup, dan tidak baik pada kadar yang berlebihan maupun kekurangan. Semoga bermanfaat. Sumber : http://artikel-k3.blogspot.com/2015/11/cara-mengatasi-efek-buruk-kekurangan-kelebihan-kadar-oksigen-dalam-darah.html |