Apa yang dimaksud wali songo

mulai dariIDR 1,485,000 /Pax

Wali Songo dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14. Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya - Gresik - Lamongan - Tuban di Jawa Timur, Demak - Kudus - Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat. Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat para Walisongo ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.

Dari nama para Walisongo tersebut, pada umumnya terdapat 9 nama yang dikenal sebagai anggota Walisongo yang paling terkenal, yaitu:

  • Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim
  • Sunan Ampel atau Raden Rahmat
  • Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim
  • Sunan Drajat atau Raden Qasim
  • Sunan Kudus atau Ja'far Shadiq
  • Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul Yaqin
  • Sunan Kalijaga atau Raden Sahid
  • Sunan Muria atau Raden Umar Said
  • Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah

Untuk mengenang jasa para wali tersebut, masyarakat melakukan kegiatan ziarah dengan tujuan kesembilan makam para wali. Ziarah Wali Songo sudah biasa dilakukan oleh umat muslim khususnya di Pulau Jawa. Walaupun kesembilan makam ini berada di Pulau Jawa, namun para pengunjungnya juga banyak yang berasal dari luar pulau. 

Harga diatas sudah termasuk: 

  • Transportasi bus pariwisata 30 seat (2-2) AC / TV / DVD / Reclining Seat
  • Akomodasi 2 malam di hotel / penginapan standart (1 kamar 2 orang)
  • Makan sesuai jadwal
  • Air mineral selama tour
  • Tour Leader
  • Ustadz pembimbing
  • Asuransi
  • Spanduk
  • Dokumentasi
  • Tips Driver
  • Parkir / Tol

Harga belum termasuk:

  • Tiket pesawat / kereta api
  • Donasi sumbangan sosial di tempat ziarah
  • Transportasi lokal (Becak / Ojek)
  • Pengeluaran pribadi (Telepon, laundry, belanja oleh-oleh)

Hari 1: Surabaya – Lamongan – Gresik – Tuban (L / D)                                                      

Peserta dijemput pagi di tempat yang telah ditentukan - Langsung pertama kali mengunjungi Makam Sunan Ampel dan Masjid Ampel di Surabaya - Dilanjutkan ke makam Sunan Giri serta Sunan Maulana Malik Ibrahim di Gresik - Setelah selesai berziarah dilanjutkan dengan menuju ke Sunan Drajat di Lamongan - Yang terakhir melaksanakan ziarah ke makam Sunan Bonang di Tuban - Menjelang malam hari melanjutkan perjalanan ke Kota Kudus untuk menginap di Penginapan/Hotel.

Hari 2: Kudus - Cirebon (B / L / D)                                                  

Pagi hari setelah makan pagi check out Hotel/Penginapan  dan melanjutkan ziarah ke Makam Sunan Kudus - Dilanjutkan ke Sunan Muria di Desa Colo Kudus - Dan setelah ziarah melanjutkan ke Desa Kadilangu Demak untuk ziarah ke makam Sunan Kalijaga - Sore hari melanjutkan perjalanan ke Cirebon – Check in Hotel / Penginapan.

Hari 3: Cirebon - Surabaya (B / L / D)                                                

Pagi hari setelah makan pagi, check out Hotel / Penginapan dan melaksanakan ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati - Setelah ziarah - Perjalanan pulang kembali ke kota asal.

Hari 4: Surabaya (B / L)

Tiba ditempat dan acara wisata religi berakhir.

Umum:

1. Minimum keberangkatan 2 peserta dewasa

2. Details rundown akan diinformasikan bila deposit telah diterima oleh pihak kami

3. Konfirmasi melalui email dalam kurun waktu 1 x 24 jam (Jam kerja) berupa rundown dan invoice setelah ada deposit yang diterima oleh pihak kami

4. Program tour di luar paket silakan konfirmasi ke CS

5. Apabila ada penambahan dan pengurangan jumlah peserta dan itinerary dalam waktu selambat-lambatnya (H-14) silakan dikonfirmasi ke CS

Harga:

1. Harga dalam kurs Rupiah

2. Harga bisa berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan

3. Harga paket sesuai dengan itinerary

4. Harga berlaku untuk LOW SEASON

5. Harga untuk weekend / long weekend / peak season silakan konfirmasi ke CS terlebih dahulu

Cara Pembayaran:

1. Pembayaran tunai atau melalui transfer bank

2. DP hanya berlaku untuk keberangkatan H-14. Time limit 1 x 24 jam akan diberlakukan

3. DP minimum 30% dari total harga paket

4. Pelunasan maksimum 14 hari sebelum keberangkatan

Booking Tour:

1. Booking bisa dilakukan 1 bulan sebelum keberangkatan atau lebih

2. Apabila H-7 (Hari kerja) sebelum keberangkatan maka administrasi harus lunas pada hari itu juga

Pembatalan dan Refunds:

1. Pembatalan H-7 (Hari kerja): Biaya tour akan dikembalikan 50% 

2. Pembatalan H-5 (Hari kerja): Biaya tour dikembalikan 10% 

3. Pembatalan H-3 (Hari kerja): Tidak ada pengembalian biaya tour / hangus 

4. Apabila ada pengurangan jumlah peserta dan itinerary dalam waktu (H-7) DP akan hangus

5. Tidak ada nilai pengembalian apabila peserta membatalkan sebagian atau seluruh acara tour yang telah ditentukan oleh karena:

  • a) Peserta sakit
  • b) Force majeur: Apabila ada kejadian yang terjadi diluar kemampuan kami (Force Majeur), maka Tour Operator berhak mengubah tanggal keberangkatan, hotel, transportasi, acara tour dan lain–lainnya dengan pemberitahuan terlebih dahulu

Reservasi Hotel:

1. Apabila hotel yang dimaksud penuh akan terkondisi hotel dengan kualitas yang setara

2. Harga kamar based on twin share atau triple share (1 kamar 2 / 3 pax) 

3. Harga anak-anak:

  • a) Anak dengan extra bed (2 - 10 tahun ): 75% dari harga dewasa
  • b) Anak no bed (2 - 10th): 50% dari harga dewasa (Didampingi orang tua)
  • c) Anak 0 - 23 bulan: Free

Apa yang dimaksud wali songo
Wali Songo

Pengertian Wali SongoWali Songo adalah sembilan tokoh Islam yang berperan besar dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Wali Songo berasal dari kata Wali adalah orang yang dipercaya atau orang yang ditugaskan sedangkan kata Songo dalam (Jawa: Sɔngɔ) berarti nomor sembilan. Demikian, istilah ini sering diterjemahkan sebagai Sembilan Wali atau Wali Sembilan. Setiap anggota Wali Songo saling dikaitkan dengan gelar Sunan dalam bahasa Jawa, konteks ini berarti "terhormat". Sebagian besar wali juga dijuluki Raden selama hidup mereka, karena mereka berketurunan ningrat (istilah bangsawan Jawa.) Makam (Dalam tradisi Jawa makam memiliki istilah pundhen) para wali dihormati oleh masyarakat Jawa sebagai lokasi ziarah di Jawa sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih atas manfaat dan syafaat yang mereka amalkan pada masa hidupnya.

Nama dan Biografi Singkat Wali Songo

Kesembilan wali tersebut di antaranya, 1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)Maulana Malik Ibrahim dipercaya sebagai keturunan dari Nabi Muhammad. Wali yang disebut Sunan Gresik ini dianggap sebagai wali pertama yang mendakwahkan Islam di Pulau Jawa. Selain berdakwah, Sunan Gresik mengajarkan cara baru dalam bercocok tanam.Ia membangun pondokan tempat belajar agama di Leran, Gresik. Saat Majapahit sedang berada diambang keruntuhan karena perang saudara hingga ada masalah politik dan krisis ekonomi maka Sunan Gresik berusaha menenangkan dan menggugah semangat masyarakat.Bersama dengan pasukan dan tentara dari Laksamana Cheng Ho, Sunan Gresik mencetak sawah baru dan membangun irigasi untuk pertanian rakyat. Tindakannya ini berhasil membawa perbaikan pada masyarakat pesisir Gresik. Melalui pendekatan yang halus maka secara perlahan agama Islam dapat disebarkan dengan baik.2. Sunan AmpelSunan Ampel memiliki nama asli Raden Rahmat. Ia memulai dakwahnya dari sebuah pondok pesantren yang didirikan di Ampel Denta, Surabaya. Ia dikenal sebagai pembina pondok pesantren pertama di Jawa Timur. Sunan Ampel memiliki murid yang mengikuti jejak dakwahnya, yaitu Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat.Suatu ketika, Sunan Ampel diberi tanah oleh Prabu Brawijaya di daerah Ampel Denta. Ia lantas mendirikan sebuah masjid. Di sana, masjid tersebut dijaga oleh Mbah Sholeh. Ia sangat terkenal sebagai orang yang selalu menjaga kebersihan. Hal itu juga diakui oleh Sunan Ampel. Hingga suatu hari, Mbah Sholeh meninggal dunia. Ia lantas dimakamkan di samping masjid.Sepeninggal Mbah Sholeh, Sunan Ampel tak kunjung menemukan  pengganti penjaga masjid yang serajin Mbah Sholeh. Akibatnya, masjid tak terurus dan kotor. Sunan Ampel kemudian bergumam, “Seandainya Mbah Sholeh masih hidup, pasti masjidnya jadi bersih.”Seketika itu pula sosok serupa Mbah Sholeh muncul. Ia lantas menjalankan rutinitas yang biasa dilakukan Mbah Sholeh, namun tak lama kemudian meninggal lagi dan dimakamkan persis di samping makam Mbah Sholeh. Peristiwa itu terulang hingga sembilan kali. Konon, Mbah Sholeh baru benar-benar meninggal setelah Sunan Ampel meninggal dunia.Metode dakwah dari Kanjeng Sunan Ampel terkenal dengan keunikannya di mana ia melakukan upaya akulturasi dan asimilasi dari aspek budaya pra-Islam dengan Islam, baik melalui jalan sosial, budaya, politik, ekonomi, mistik, kultus, ritual, tradisi keagamaan, maupun konsep sufisme yang khas untuk merefleksikan keragaman tradisi muslim secara keseluruhan yang dibahas pada buku Mazhab Dakwah Wasathiyah Sunan Ampel.3. Sunan Bonang (Raden Makhdum Ibrahim)Sunan Bonang adalah salah satu Wali Songo yang menyebarkan ajaran agama Islam di Tanah Jawa. Ia memiliki nama asli Syekh Maulana Makdum Ibrahim, putra dari Sunan Ampel dan Dewi Condrowati (Nyai Ageng Manila). Namun, ada versi lain yang mengatakan Dewi Condrowati adalah putri Prabu Kertabumi. Dengan demikian, Sunan Bonang adalah Pangeran Majapahit.Sebab, ibunya adalah putri Raja Majapahit dan ayahnya menantu Raja Majapahit. Sunan Bonang menyebarkan ajaran agama Islam dengan cara menyesuaikan diri terhadap corak kebudayaan masyarakat Jawa. Seperti diketahui, orang Jawa sangat menggemari wayang dan musik gamelan. Karena itulah, Sunan Bonang menciptakan gending-gending yang memiliki nilai-nilai keislaman.Setiap bait lagu ciptaannya diselingi ucapan dua kalimat syahadat sehingga musik gamelan yang mengiringinya kini dikenal dengan istilah sekaten. 4. Sunan Drajat (Raden Qasim Syarifuddin)Raden Qasim Syarifuddin adalah putra Sunan Ampel dan adik dari Sunan Bonang. Sunan Drajat banyak berdakwah kepada masyarakat kalangan rakyat kecil. Ia menekankan kedermawanan, kerja keras, dan peningkatan kemakmuran masyarakat, sebagai pengamalan dari agama Islam.Dakwahnya diselingi dengan tembang suluk yang berisi petuah-petuah indah dan mendalam. Minat yang tinggi dari masyarakat terhadap dakwahnya mendorong Sunan Drajat untuk mendirikan pesantren yang dijalankan secara mandiri sebagai wilayah otonom dan bebas pajak.5. Sunan Kudus (Jafar Shaddiq)Sunan Kudus (Jafar Sadiq) diberi gelar oleh para wali dengan nama Wali Al-ilmi yang memiliki arti orang yang berilmu luas. Sunan  Kudus memiliki keahlian khusus dalam bidang agama. Ia juga dipercaya untuk memegang pemerintahan di daerah Kudus. Sunan Kudus merupakan salah satu Wali Songo penyebar agama Islam di Jawa, khususnya wilayah Jawa Tengah.Sunan Kudus merupakan putra dari Raden Usman Haji yang bergelar Sunan Ngudung di Jipang Panolan, dekat Blora. Selain belajar agama kepada ayahnya, Sunan Kudus juga belajar kepada beberapa ulama terkenal, seperti Kiai Telingsing, Ki Ageng Ngerang dan Sunan Ampel.Setelah menimba ilmu agama dari Kyai Telingsing, Sunan Kudus mewarisi ketekunan dan kedisiplinan dalam mengejar atau meraih cita-cita. Selanjutnya, Sunan Kudus juga berguru kepada Sunan Ampel di Surabaya selama beberapa tahun lamanya.Perjuangan Sunan Kudus dalam menyebarkan agama Islam sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan para wali lainnya. Ia senantiasa menempuh jalan kebijaksanaan. Dengan siasat dan taktik itu, masyarakat dapat diajak memeluk agama Islam.Saat itu, masyarakat di Kudus masih banyak yang belum beriman. Tentu saja bukan pekerjaan yang mudah untuk mengajak mereka memeluk agama. Apalagi mereka yang masih memeluk kepercayaan lama dan memegang teguh adat-istiadat jumlahnya tidak sedikit. Di dalam masyarakat dengan kondisi seperti itulah Sunan Kudus harus berjuang menegakkan agama.6. Sunan Giri (Muhammad Ainul Yaqin)Wali yang termasyur dengan sebutan Sunan Giri ini bernama asli Raden Paku. Sejak remaja ia belajar agama Islam di pondok pesantren Ampel dan berguru kepada Sunan Ampel. Ia mendirikan pesantren di Giri Kedaton yang berperan sebagai pusat dakwah di wilayah Jawa dan Indonesia Timur bahkan sampai ke Kepulauan Maluku.  Sunan Giri terkenal dengan dakwahnya yang membawa keceriaan, yang mana di tengah dakwahnya, ia menyelipkan tembang yang riang seperti cublak cublak suweng, lir ilir, dan jamuran.7. Sunan Kalijaga (Raden Mas Said)Masa muda dari Sunan Kalijaga dihabiskan sebagai “perampok budiman”, yang mengambil harta orang kaya untuk dibagikan ke rakyat miskin. Petualangannya itu berakhir saat bertemu Sunan Bonang, sehingga bertobat dan tergerak untuk menimba ilmu agama Islam.Sunan Kalijaga menjadikan Demak sebagai pusat dakwahnya. Di mana, ia berdakwah menggunakan pendekatan budaya dan kesenian yaitu wayang kulit serta tembang suluk. Ciri khas dari dakwahnya adalah toleransinya terhadap budaya dan tradisi setempat yang secara bertahap ia tanamkan kesadaran akan nilai-nilai Islam pada budaya masyarakat.8. Sunan Muria (Raden Umar Said)Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga. Seperti ayahnya, Sunan Muria menggunakan budaya dan kesenian dalam dakwahnya, di mana tembang sinom, kinanti, dan tradisi kenduri merupakan hasil kreativitasnya.Ia berupaya menanamkan kesadaran akan keluhuran nilai-nilai Islam secara bertahap. Pendekatannya disesuaikan dengan kondisi para pendengarnya yang kebanyakan berasal dari kalangan pedagang, nelayan, dan rakyat biasa. Adapun wilayah dakwahnya meliputi Pati, Juwana, Tayu, dan Kudus.9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) berperan penting dalam penyebaran Islam di Jawa Barat, khususnya Cirebon. Sunan Gunung Jati adalah pendiri dinasti kesultanan Banten yang dimulai dengan putranya, Sultan Maulana Hasanudin. Pada tahun 1527, Sunan Gunung Jati menyerang Sunda Kelapa di bawah pimpinan panglima perang Kesultanan Demak, Fatahillah.Sunan Gunung Jati merupakan sosok yang cerdas dan tekun dalam menuntut ilmu. Karena kesungguhannya, ia diizinkan ibunya untuk menuntut ilmu ke Makkah. Di sana, dia berguru pada  Syekh Tajudin Al-Qurthubi. Tak lama kemudian, ia lanjut ke Mesir dan berguru pada Syekh Muhammad Athaillah Al-Syadzili, ulama bermadzhab Syafi’i. Di sana, Sunan Gunung Jati belajar tasawuf tarekat syadziliyah.Setelah diarahkan oleh Syekh Ataillah, Syarif Hidayatullah memutuskan pulang ke Nusantara untuk berguru pada Syekh Maulana Ishak di Pasai, Aceh. Kemudian, ia melanjutkan perjalanan ke Karawang, Kudus, sampai di Pesantren Ampeldenta, Surabaya. Di sana, ia berguru pada Sunan Ampel.Sunan Gunung Jati lantas diminta untuk berdakwah dan menyebarkan agama Islam di daerah Cirebon dan menjadi guru agama. Ia menggantikan Syekh Datuk Kahfi di Gunung Sembung. Setelah masyarakat Cirebon banyak yang memeluk agama Islam, Syarif Hidayatullah lantas lanjut berdakwah ke daerah Banten.

Selama berdakwah di Cirebon, Syarif Hidayatullah menikahi Nyi Ratu Pakungwati, putri dari Pangeran Cakrabuana atau Haji Abdullah Iman, penguasa Cirebon saat itu. Di sana, ia mendirikan sebuah pondok pesantren, lalu mengajarkan agama Islam kepada penduduk sekitar. Para santri di sana memanggilnya dengan julukan Maulana Jati atau Syekh Jati. Selain itu, ia juga mendapatkan gelar Sunan Gunung Jati karena berdakwah di daerah pegunungan.

 

Dari berbagai sumber

Download

Ket. klik warna biru untuk link

Lihat Juga  

Materi Sosiologi SMA
1. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.1 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
2. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.2 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
3. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.3 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)
4. Materi Sosiologi Kelas XI Bab 3.4 Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum Revisi 2016)   
5. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 3. Perbedaan, Kesetaraan, dan Harmoni Sosial (Kurikulum 2013)
6. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 1. Bentuk-bentuk Struktur Sosial (KTSP)
7. Materi Ujian Nasional Kompetensi Dinamika Struktur Sosial 
8. Materi Sosiologi Kelas XI. Bab 6. Masyarakat Multikultural (KTSP)
9. Materi Ujian Nasional Kompetensi Masyarakat Multikultural
10. Materi Ringkas Struktur Sosial dan Diferensiasi Sosial


Page 2

At Sosial79, accessible from https://sosial79.blogspot.com, one of our main priorities is the privacy of our visitors. This Privacy Policy document contains types of information that is collected and recorded by Sosial79 and how we use it.
If you have additional questions or require more information about our Privacy Policy, do not hesitate to contact us.
Sosial79 follows a standard procedure of using log files. These files log visitors when they visit websites. All hosting companies do this and a part of hosting services' analytics. The information collected by log files include internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date and time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. These are not linked to any information that is personally identifiable. The purpose of the information is for analyzing trends, administering the site, tracking users' movement on the website, and gathering demographic information.
Like any other website, Sosial79 uses 'cookies'. These cookies are used to store information including visitors' preferences, and the pages on the website that the visitor accessed or visited. The information is used to optimize the users' experience by customizing our web page content based on visitors' browser type and/or other information.
For more general information on cookies, please read the "What Are Cookies" article on Cookie Consent website.
Google is one of a third-party vendor on our site. It also uses cookies, known as DART cookies, to serve ads to our site visitors based upon their visit to www.website.com and other sites on the internet. However, visitors may choose to decline the use of DART cookies by visiting the Google ad and content network Privacy Policy at the following URL – https://policies.google.com/technologies/ads
Some of advertisers on our site may use cookies and web beacons. Our advertising partners are listed below. Each of our advertising partners has their own Privacy Policy for their policies on user data. For easier access, we hyperlinked to their Privacy Policies below.

  • Google https://policies.google.com/technologies/ads
You may consult this list to find the Privacy Policy for each of the advertising partners of Sosial79. Our Privacy Policy was created with the help of the Free Privacy Policy Generator and the Privacy Policy Generator Online.
Third-party ad servers or ad networks uses technologies like cookies, JavaScript, or Web Beacons that are used in their respective advertisements and links that appear on Sosial79, which are sent directly to users' browser. They automatically receive your IP address when this occurs. These technologies are used to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on websites that you visit.
Note that Sosial79 has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.
Sosial79's Privacy Policy does not apply to other advertisers or websites. Thus, we are advising you to consult the respective Privacy Policies of these third-party ad servers for more detailed information. It may include their practices and instructions about how to opt-out of certain options.
You can choose to disable cookies through your individual browser options. To know more detailed information about cookie management with specific web browsers, it can be found at the browsers' respective websites. What Are Cookies?
Another part of our priority is adding protection for children while using the internet. We encourage parents and guardians to observe, participate in, and/or monitor and guide their online activity.
Sosial79 does not knowingly collect any Personal Identifiable Information from children under the age of 13. If you think that your child provided this kind of information on our website, we strongly encourage you to contact us immediately and we will do our best efforts to promptly remove such information from our records.
This Privacy Policy applies only to our online activities and is valid for visitors to our website with regards to the information that they shared and/or collect in Sosial79. This policy is not applicable to any information collected offline or via channels other than this website.
By using our website, you hereby consent to our Privacy Policy and agree to its Terms and Conditions.