Apa yang dimaksud sistem peredaran darah besar brainly?

“Tubuh memiliki sistem peredaran darah yang terdiri dari peredaran darah besar dan kecil. Keduanya sangat penting untuk menjaga darah dapat mencapai semua bagian tubuh agar berfungsi dengan normal.”

Apa yang dimaksud sistem peredaran darah besar brainly?

Halodoc, Jakarta – Tubuh memiliki sistem peredaran darah yang mampu memenuhi semua kebutuhan seluruh bagian untuk kebutuhan hidup. Perlu diketahui jika sistem peredaran darah di tubuh terdiri dari peredaran darah besar dan kecil. Setiap orang disarankan untuk memahami tentang hal ini agar lebih mengerti tentang tubuhnya. Untuk lebih lengkapnya, baca ulasan berikut!

Ketahui Lebih Lengkap tentang Sistem Peredaran Darah Besar dan Kecil

Sistem peredaran darah terdiri dari jantung dan arteri serta vena yang membawa darah ke seluruh tubuh. Hal ini sangat penting untuk membawa oksigen ke seluruh sel-sel di tubuh. Satu bagian pembuluh darah mengedarkan darah melalui paru-paru untuk pertukaran gas. Lalu, bagian lainnya mengisi bahan bakar seluruh tubuh. Maka dari itu, sistem peredaran darah sangat penting dijaga kelancarannya.

Lalu, apa sih yang dimaksud dengan sistem peredarah darah besar dan kecil? Berikut penjelasannya:

1. Sistem Peredaran Besar

Sistem peredaran darah besar, atau disebut juga sistemik, adalah sirkulasi di dalam tubuh yang menggerakkan darah antara jantung dan seluruh tubuh. Bagian ini berguna untuk mengirimkan darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh dan mengembalikan darah yang terdeoksigenasi kembali ke jantung.

Darah yang mengandung oksigen akan memasuki atrium kiri dari vena pulmonalis. Setelah itu, darah kemudian dipompa melalui katup mitral ke ventrikel kiri. Dari ventrikel tersebut, darah dipompa melalui katup aorta dan masuk ke dalam aorta yang merupakan arteri terbesar di tubuh. Untuk pertukaran gas dan nutrisi dengan jaringan tubuh terjadi di dalam kapiler yang mengalir melalui jaringan.

Sirkulasi sistemik menjaga metabolisme setiap organ dan setiap jaringan dalam tubuh tetap hidup, kecuali parenkim paru-paru, yang disuplai oleh sirkulasi pulmonal. Sirkulasi sistemik secara keseluruhan adalah sistem tekanan yang lebih tinggi dibandingkan sirkulasi pulmonal. Hal ini karena sirkulasi sistemik harus memaksa volume darah yang lebih besar untuk mencapai bagian tubuh yang lebih jauh dibandingkan dengan sirkulasi pulmonal.

2. Sistem Peredaran Darah Kecil

Sistem peredaran darah kecil, atau pulmonal, adalah sirkulasi yang berguna untuk menggerakkan darah antara jantung dan paru-paru. Hal ini berfungsi untuk mengangkut darah yang tidak mengandung oksigen ke paru-paru untuk menyerap oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Darah yang sudah diisi oksigen akan mengalir kembali ke jantung.

Di paru-paru, darah mengalir melalui kapiler di alveoli, yang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, untuk menghilangkan karbon dioksida dan menambahkan oksigen ke darah. Darah yang sudah terisi oksigen kemudian meninggalkan paru-paru melalui vena pulmonalis, yang mengembalikannya ke atrium kiri agar sirkuit pulmonal. Saat sirkuit pulmonal berakhir, maka sirkuit sistemik dimulai.

Nah, itulah penjelasan mengenai sistem peredaran darah besar dan kecil yang perlu kamu ketahui. Hal tersebut juga membuat kamu paham tentang cara darah mengalir di dalam tubuh dan bagaimana oksigen bisa disimpan ke dalam darah lalu menyebarkannya ke seluruh sel di dalam tubuh.

Jika kamu memiliki pertanyaan yang berhubungan dengan sistem peredaran darah di dalam tubuh, kamu bisa bertanya pada dokter di Halodoc. Cukup dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam berinteraksi dengan ahli medis bisa dilakukan hanya melalui smartphone di tangan.

Referensi:
Visible Body. Diakses pada 2022. Pulmonary Circulation and Systemic Circulation: The Routes and Function of Blood Flow.
LibreTexts. Diakses pada 2022. Systemic and Pulmonary Circulation.

Pengertian Paru-Paru

Paru-paru merupakan organ respirasi (pernapasan) yang berhubungan dengan sistem pernapasan dan sirkulasi (peredaran darah) dalam tubuh vertebrata yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah. Jika paru-paru terganggu fungsinya, maka kesehatan tubuh manusia bisa terpengaruh secara keseluruhan.

Meski berjumlah sepasang, tetapi paru-paru kanan dan kiri punya ciri yang berbeda. Contohnya, paru-paru kiri orang dewasa umumnya berbobot sekitar 325–550 gram, sementara itu bagian kanan memiliki berat sekitar 375–600 gram. Lalu, paru-paru kanan memiliki tiga bagian (lobus), sedangkan paru-paru bagian kiri memiliki dua bagian lobus.

Baca juga: Gejala Berupa Sesak Napas, Bronkitis Sering Dikira Asma

Bagian Paru-Paru

Paru-paru terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:

Pleura merupakan membran tipis berlapis ganda yang melapisi paru-paru. Lapisan pada sistem pernapasan ini mengeluarkan cairan (pleural fluid) yang disebut cairan serous. Fungsinya sebagai pelumas bagian dalam rongga paru agar tidak mengiritasi paru saat mengembang dan berkontraksi saat bernapas.

Bronkus adalah cabang batang tenggorokan yang terletak setelah tenggorokan (trakea) dan sebelum paru-paru. Sebagai saluran udara, bronkus memastikan udara masuk dengan baik dari trakea ke alveolus. Bagian sistem pernapasan ini berfungsi untuk mencegah infeksi bakteri penyebab penyakit.

Bronkiolus adalah cabang dari bronkus yang berfungsi sebagai penyalur udara dari bronkus ke alveoli. Fungsi lain dari bagian paru-paru ini adalah mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar ketika proses bernapas berlangsung.

Alveoli merupakan rongga cekung yang dikelilingi oleh kapiler kecil. Alveoli memiliki peran sebagai tempat oksigen dan karbon dioksida saling bertukar. Setelah oksigen diserap, darah akan mengalirkan karbon dioksida menuju alveoli untuk diembuskan keluar. Pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida tersebut terjadi pada dinding alveoli dan kapiler yang sangat tipis.

Penyakit yang Menyerang Paru-Paru

Ada banyak penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernapasan seseorang, kemungkinan terjadi saat proses pertukaran udara antara oksigen dengan karbon dioksida. Beberapa gejala yang dapat timbul saat mengalami gangguan pada paru-paru adalah sesak napas, batuk yang tidak kunjung sembuh, dan mengi. Gangguan pernapasan mungkin bersifat sementara atau kronis (jangka panjang). Penyakit yang dapat menyerang sistem pernapasan, antara lain:

  • Bronkitis. Penyakit pernapasan yang terjadi akibat infeksi saluran pernapasan atas dan biasanya disebabkan oleh virus.
  • Pneumonia. Gangguan pernapasan yang menyebabkan peradangan pada bagian terkecil dari paru-paru, yaitu bronkiolus dan jaringan alveolar.
  • Asma. Penyakit ini biasanya disebabkan peradangan pada saluran pernapasan. Peradangan tersebut akan menyebabkan pembengkakan dan penyempitan saluran napas. Udara yang seharusnya mengalir ke paru-paru menjadi terhambat.
  • Tuberkulosis. Infeksi bakteri yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang menyerang dan merusak jaringan tubuh. Bakteri dapat ditularkan melalui saluran udara. TBC umumnya akan menyerang paru-paru, tetapi juga berisiko menyebar ke kelenjar getah bening, tulang, sistem saraf pusat, jantung, dan organ lainnya.

Baca juga: Dari Kecil Sering Naik Motor, Waspada Ancaman Bronkitis

Pemeriksaan Fungsi Paru-Paru

Jika seseorang mengalami gangguan pada sistem pernapasan, beberapa pemeriksaan perlu dilakukan untuk menentukan seberapa efektif paru-paru bekerja. Pemeriksaan juga dapat membantu mendiagnosis penyakit paru-paru kronis, seperti asma. Berikut ini beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan:

  • Tes gas darah arteri.
  • Tes darah.
  • Pemeriksaan sinar-X di dada.
  • Tes oksida nitrat.
  • Kapasitas difusi paru.
  • Oksimetri denyut.
  • Spirometri.
  • Sampel dahak atau lendir.

Menjaga Kesehatan Paru-paru

Meski tubuh memiliki sistem bawaan untuk menjaga kesehatan paru-paru, tetapi ada beberapa hal penting yang harus dilakukan dan diperhatikan setiap hari untuk membantu mengurangi risiko penyakit paru-paru atau meredakan gejala. Berikut ini beberapa kebiasaan sehat yang perlu dilakukan:

  • Berhenti merokok. Merokok merupakan penyebab utama penyakit paru-paru, seperti kanker paru dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Selain berhenti merokok, kamu dianjurkan untuk menghindari paparan asap rokok. Alasannya karena perokok pasif yang menghirup asap rokok memiliki risiko penyakit yang sama dengan perokok aktif.
  • Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Risiko terinfeksi virus dan bakteri dapat dihindari dengan mencuci tangan setiap sebelum makan, sesudah makan, dan sesudah buang air.
  • Menghindari polusi udara. Polusi udara dapat menyebabkan iritasi hingga menghancurkan jaringan paru-paru. Bahkan, polusi udara pada tingkatan yang rendah dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan.
  • Rutin berolahraga. Melakukan aktifitas fisik (seperti berolahraga) secara rutin minimal 30 menit setiap hari dapat menjaga kesehatan paru-paru, menjaga kestabilan emosi, dan membantu mengelola stres.

Baca juga: 4 Kebiasaan Sehat untuk Mencegah Kanker Paru

Kapan Harus ke Dokter?

Jika memiliki beberapa gejala gangguan pernapasan yang berlangsung selama beberapa minggu atau menjadi lebih parah, segera kunjungi dokter. Kamu bisa memilih dokter yang sesuai dengan kebutuhan di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Kemudahan ini bisa didapatkan cukup dengan download aplikasi Halodoc.

Apa yang dimaksud sistem peredaran darah besar brainly?

Referensi:
Livescience.com. Diakses pada 2021. Lungs: Facts, Function and Diseases
Web MD. Diakses pada 2021. Picture of the Lungs.
Healthline. Diakses pada 2021. Breathtaking Lungs: Their Function and Anatomy
Klikpdpi. Diakses pada 2021. Ketahui Dimana Letak Paru Paru dan Berbagai Gangguannya.

Diperbaharui tanggal 27 Mei 2021.