Program bayi tabung bukanlah sebuah metode yang sempurna tanpa resiko dan tanpa sisi buruk. Apalagi program ini hanyalah program yang didesain oleh manusia untuk mengatasi berbagai persoalan di dunia. Tentu saja pasti tidaklah tanpa cacat. Bahkan program yang didesain oleh tuhan saja masih memiliki faktor resiko bila dijalankan oleh manusia. tetapi bagaimanapun resiko mengambil program bayi tabung, program ini tetaplah bisa menjadi solusi yang tepat terutama untuk pasangan yang sudah mengidamkan momongan tetapi belum juga dikaruniai momongan. Show
In vitro fertilization (IVF) atau yang lebih umum dikenal dengan nama bayi tabung merupakan program pembuahan atau mempertemukan sel sperma dan sel telur di luar rahim. Keduanya dipertemukan dalam sebuah tabung. Cara ini bisa menjadi solusi yang tepat bila rahim atau sperma sulit membuahi dalam keadaan normal. Maka bisa mengambil program bayi tabung. Setelah dipertemukan di dalam tabung, maka dalam beberap waktu akan dipindahkan di dalam rahim. Terlihat sempurna, tetapi tetap memiliki resiko. Resiko Program bayi Tabung Proses atau program bayi tabung merupakan hasil perkembangan pengetahuan dan teknologi dalam bidang medis. Tetapi tetap memiliki resiko yang cukup fatal. Karena itu ada baiknya pasangan suami istri yang memutuskan untuk menjalani bayi tabung mengetahui atau sebaiknya mempertimbangkanya sebelum benar-benar melakukan prgram ini. ada banyak resiko yang cukup fatal bila mengambil program ini. salah satunya adalah saat proses mengambil sel telur. Saat melakukan pengambilan sel telur bisa saja terjadi yang namanya infeksi, atau bahkan pendarahan yang bisa saja menyebabkan kerusakan pada bagian usus atau organ tubuh yang lain. selain itu juga ada beberapa resiko lainya, misalnya:
In vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung merupakan serangkaian prosedur kompleks yang bertujuan untuk mengatasi masalah sulit hamil atau mencegah kelainan genetik tertentu.
Apa Itu Bayi Tabung?Program bayi tabung atau bahasa medisnya in vitro fertilization (IVF) adalah salah satu jenis teknologi reproduksi berbantu (TRB), yang digunakan untuk membantu pasangan infertil, yakni yang sulit hamil atau mendapatkan keturunan. Tujuan utamanya adalah mencapai kehamilan yang sehat dan sukses. Secara sederhana, program bayi tabung melibatkan pengambilan sel telur dari dalam ovarium wanita dan membuahinya dengan sel sperma pasangan di laboratorium. Sel telur yang berhasil dibuahi akan membentuk embrio, yang kemudian bisa dibekukan untuk disimpan atau ditransfer ke dalam rahim wanita. Indikasi Program Bayi TabungProgram bayi tabung biasanya menjadi opsi untuk mengatasi kasus infertilitas pada pasangan yang belum hamil setelah lama menikah. Atau, pada kasus keguguran berulang maupun kondisi-kondisi lain yang menyulitkan terjadinya kehamilan alami. Pada umumnya, program ini ditawarkan bila terdapat kondisi-kondisi berikut:
Sebelum memutuskan untuk menjalani program bayi tabung, wanita dan pasangan dapat mencoba pilihan yang lebih kurang invasif, seperti penggunaan obat-obat penyubur untuk meningkatkan produksi sel telur atau inseminasi buatan. Persiapan Sebelum Menjalani Proses Bayi TabungSebelum memulai suatu siklus atau proses bayi tabung, wanita dan pasangan perlu menjalani berbagai skrining, yang mencakup:
Bagaimana Proses Bayi Tabung?Proses bayi tabung dapat menyulitkan karena pasangan harus melalui berbagai tahapan sebelum mencapai kehamilan yang sukses. Secara umum, siklus atau proses bayi tabung memiliki 5 tahap, yakni induksi ovulasi, pengambilan sel telur, pengambilan sel sperma, pembuahan, dan transfer embrio. Satu siklus bayi tabung memakan waktu kurang lebih 3 minggu. Ada kalanya, tahapan-tahapan ini dibagi lagi menjadi beberapa bagian dan prosesnya memakan waktu lebih lama. 1. Induksi ovulasiSiklus bayi tabung diawali dengan pemberian hormon sintetis untuk menstimulasi ovarium agar mampu memproduksi banyak sel telur. Diperlukan banyak sel telur oleh karena sebagian tidak dapat dibuahi atau berkembang secara normal setelah pembuahan. Obat-obatan yang digunakan, di antaranya:
Stimulasi ovarium umumnya berlangsung antara 1-2 minggu sebelum sel telur siap diambil. Untuk menentukan apakah sel telur telah siap dipanen, dilakukan pemeriksaan berikut:
Kadang-kadang, siklus bayi tabung harus dibatalkan sebelum proses pengambilan sel telur karena salah satu alasan berikut:
Bila siklus bayi tabung dibatalkan, dokter mungkin menyarankan untuk mengubah regimen obat-obatan atau dosisnya agar respon ovarium lebih baik di siklus bayi tabung berikutnya. 2. Pengambilan sel telurDalam bahasa medis, pengambilan sel telur disebut dengan ovum pick-up atau pungsi folikel. Ini merupakan prosedur bedah untuk mengumpulkan sel telur yang sudah matang. Proses ini dapat dilakukan di ruang periksa dokter 34-36 jam setelah injeksi terakhir dan sebelum ovulasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama proses pengambilan sel telur, yakni:
3. Pengambilan spermaSampel cairan sperma umumnya diambil di klinik pada pagi hari pengambilan sel telur. Sampel dikumpulkan melalui masturbasi, meski dapat pula dilakukan melalui aspirasi sperma atau biopsi testis. Setelah terkumpul, sampel cairan sperma dicuci agar potensi pembuahannya meningkat. 4. Fertilisasi/Pembuahan
Pertemuan sel telur dan sel sperma berlangsung pada tahap ini. Ada dua cara pembuahan yang bisa terjadi, yakni:
Pemilihan cara IVF konvensional maupun ICSI tergantung pada penyebab infertilitas pada pasangan, serta fasilitas atau kepakaran yang ada pada suatu klinik fertilitas. Setelah sel telur berhasil dibuahi, dilakukan pemantauan perkembangan embrio. Tahapan ini disebut dengan kultur embrio dimana embrio ditempatkan di dalam inkubator agar tumbuh kembangnya optimal. 5. Transfer embrioSetelah dikultur, embrio dengan kualitas terbaik akan dipilih untuk ditransfer ke dalam rahim wanita. Biasanya, antara 1 sampai 2 embrio yang ditransfer. Tiga embrio juga dapat ditransfer tergantung kebijakan setempat dan tempat prosedur. Embrio berkualitas baik yang tidak ditransfer akan dibekukan untuk digunakan di kemudian hari. Transfer embrio dilakukan antara 2 sampai 5 hari setelah pengambilan sel telur. Prosesnya adalah sebagai berikut:
Bila sukses, embrio akan berimplantasi ke dalam dinding rahim sekitar 6-10 hari setelah pengambilan sel telur. 6. Pasca prosedurSetelah embrio ditransfer, wanita dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari. Namun, ovarium masih akan membengkak. Oleh sebab itu, wanita disarankan untuk menghindari aktivitas berlebihan, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Efek samping yang umum, antara lain:
Bila muncul nyeri sedang atau berat pasca transfer embrio, segera hubungi dokter. Dokter akan mengevaluasi ada tidaknya komplikasi seperti infeksi, ovarium yang terpelintir (torsi ovarium) dan sindrom hiperstimulasi ovarium yang berat. Kapan Hasil Siklus Bayi Tabung Bisa Diketahui?Untuk memastikan ada tidaknya kehamilan pasca prosedur bayi tabung, dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan berikut: 1. Pemeriksaan darahKurang lebih dua minggu setelah transfer embrio, kadar hormon beta-hCG yang menandakan kehamilan dapat diperiksa. Meski dapat dideteksi melalui testpack urin, pemeriksaan ini kurang disarankan karena tidak sensitif untuk mendeteksi kehamilan dini. Interpretasi hasil pemeriksaan hormon beta-hCG melalui darah adalah sebagai berikut:
2. UltrasonografiBila kadar hCG meningkat sesuai yang diharapkan, USG perut dapat dilakukan 3-4 minggu setelah transfer embrio. Di waktu ini (setara dengan usia kehamilan 5-6 minggu), biasanya sudah bisa dilihat adanya kantong kehamilan di dalam rahim. Dan pada usia kehamilan 6-6,5 minggu (4-4,5 minggu setelah transfer embrio), detak jantung janin sudah bisa dilihat dan didengar. 3. Perawatan antenatalPada sebagian besar kasus, perawatan antenatal dimulai pada usia kehamilan 6-10 minggu (4-8 minggu setelah transfer embrio). Sejak saat ini, wanita perlu kontrol kehamilan secara rutin sesuai anjuran dokter. Berapa Persen Tingkat Keberhasilan Bayi Tabung?Pada banyak kasus, program bayi tabung memiliki tingkat keberhasilan yang wajar, yakni sekitar 30 persen. Artinya dari 100 siklus bayi tabung, terdapat 30 kelahiran hidup. Peluang Peluang sukses, secara kumulatif juga lebih tinggi bila program bayi tabung dilakukan lebih dari satu siklus. Akan tetapi, peluang keberhasilan program ini juga tergantung pada beberapa faktor, yang mencakup usia wanita, penyebab infertilitas, dan teknik atau pengobatan yang dipilih. Tidak bisa dipungkiri, usia adalah faktor kunci. Kualitas sperma juga berperan utama dalam menentukan peluang hamil dengan bayi tabung. Berdasarkan hasil dari berbagai studi, para pakar telah membuat serangkaian pola untuk menilai peluang keberhasilan bayi tabung sesuai usia wanita.
Satu hal yang perlu digarisbawahi, ketika membandingkan tingkat kesuksesan berbagai teknik atau klinik fertilitas, Anda perlu memperhatikan arti keberhasilan pada setiap kasus. Terkadang, data yang ada mengacu pada persentase yang berbeda, misalnya angka kehamilan, angka kelahiran secara menyeluruh atau angka kelahiran hidup. Definisi sukses yang sebenarnya untuk siklus bayi tabung harus berdasarkan angka kelahiran hidup yang diperoleh dengan cara ini, bukan hanya pada angka kehamilan yang terjadi. Harus diperhitungkan bahwa tidak semua kehamilan berhasil. Keunggulan dan Kekurangan Bayi TabungSama seperti terapi infertilitas lainnya, prosedur bayi tabung tentu memiliki plus minusnya tersendiri. Berikut adalah beberapa keunggulan dari program bayi tabung:
Sedangkan kekurangan dari program bayi tabung adalah:
PenutupBiaya program bayi tabung bisa tinggi, tergantung jenis pemeriksaan yang disyaratkan, jenis dan dosis obat-obatan, serta jumlah siklus yang perlu dilalui untuk bisa hamil. Biaya program bayi tabung di Indonesia memakan biaya mulai dari 40 juta per siklus dan sampai saat ini belum ada asuransi yang menanggung prosedur ini. Meski demikian, pada kasus-kasus infertilitas berat, ini merupakan bentuk paling efektif dari teknologi reproduksi berbantu. Sebelum memutuskan untuk menjalaninya, pastikan Anda dan pasangan sudah yakin secara mental dan finansial. Diperlukan kesabaran dan konsistensi dalam menjalani setiap tahapan siklus bayi tabung, agar bisa mencapai hasil yang betul-betul optimal. Jika Anda mencari alternatif program hamil berbantu, kami menyediakan layanan IVF untuk Anda. Silakan isi formulir di bawah. Tim kami akan segera menghubungi Anda!Layanan IVF diperuntukkan bagi pasangan suami istri yang telah 1 tahun menikah belum memiliki keturunan dan juga memiliki masalah infertilitas. Jika Anda mengalami keduanya, segera konsultasikan bersama ahlinya!
Program bayi tabung itu seperti apa?Proses Bayi Tabung yang Perlu Diketahui
Secara sederhana, bayi tabung bisa dipahami sebagai sebuah proses yang dilakukan dengan cara menggabungkan sel telur dan sperma di luar tubuh. Sel telur yang diambil dari calon ibu, kemudian dibuahi dan setelahnya akan dipindahkan ke dalam rahim wanita.
Apa itu bayi tabung dan bagaimana prosesnya?Bayi tabung adalah istilah untuk bayi yang didapatkan dari proses pembuahan sel telur oleh sel sperma di laboratorium alias in vitro fertilization (IVF). Pembuahan itu bertujuan menciptakan embrio-embrio calon bayi.
Apakah bayi tabung merupakan anak kandung?Bayi tabung merupakan anak kandung jika sperma dan telur yang digunakan untuk program bayi tabung adalah milik suami istri. Bayi tabung biasa dilakukan oleh pasangan suami istri yang sperma dan telurnya mengalami kesulitan pembuahan di dalam rahim, hingga akhirnya menjalani program untuk memperoleh keturunan.
Apakah bayi tabung dari sperma orang lain?Namun, inseminasi buatan maupun bayi tabung tetap boleh dilakukan, asalkan sel telur dan sperma berasal dari pasangan suami dan istri itu sendiri.
|