Apa yang dimaksud dengan pemimpin sebutkan dan jelaskan model-model kepemimpinan

Macam-Macam Gaya Kepemimpinan 1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan. 2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. 3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Sumber: http://organisasi.org/jenis_dan_macam_gaya_kepemimpinan_pemimpin_klasik_otoriter_demokratis_dan_bebas_manajemen_sumber_daya_manusia EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN DARI EMPAT MACAM KEPRIBADIAN Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah : 1. Gaya Kepemimpinan Karismatis 2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis 3. Gaya Kepemimpinan Otoriter 4. Gaya Kepemimpinan Moralis GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan. Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji. GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya. Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin. GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis. Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya. GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya. Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat. Sumber: http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html Jika saya menjadi pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan demokratis. Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan dapat di selesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik. Refrensi:

http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/#ixzz1ijX4CPTU


http://organisasi.org/jenis_dan_macam_gaya_kepemimpinan_pemimpin_klasik_otoriter_demokratis_dan_bebas_manajemen_sumber_daya_manusia

http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html

Apa yang dimaksud dengan pemimpin sebutkan dan jelaskan model-model kepemimpinan

Terdapat macam-macam gaya kepemimpinan yang dapat disukai oleh karyawan. Ya, sebenarnya cukup banyak gaya kepemimpinan yang dapat terlihat dari masing-masing individu. Biasanya, gaya ini dapat muncul karena pengalaman dan budaya yang selama ini dilakukan. Jadi, apa saja gaya kepemimpinan serta sifat-sifat yang terkandung di dalamnya? Berikut penjelasan selengkapnya bersama Sodexo.

Macam-macam Gaya Kepemimpinan

Total ada tujuh gaya kepemimpinan yang bisa muncul secara alami dari setiap pemimpin. Bisa jadi salah satunya adalah gaya kepemimpinan yang selama ini Anda terapkan.

1. Demokratis

Gaya kepemimpinan yang pertama adalah demokratis. Mungkin Anda sudah sering mendengar tentang gaya kepemimpinan ini. Mengusung konsep demokrasi, pemimpin yang demokratis mau untuk selalu berdiskusi dengan anak buahnya sebelum mengambil keputusan.

Gaya ini sebenarnya mencoba mengambil masukan dari setiap anak buahnya agar mampu mendapatkan keputusan terbaik dan paling banyak didukung. Inilah yang membuat pemimpin dengan sifat ini menjadi favorit banyak orang. Komunikasi atasan ke bawahan tetap terjalin dengan lancar dan efektif, tanpa adanya sikap otoriter di sana.

2. Visioner

Sesuai namanya, pemimpin visioner mampu memberikan ide dan rencana yang dapat dimanfaatkan untuk masa depan perusahaan. Bahkan ide dan rencana ini belum pernah terpikirkan oleh pihak lainnya.

Pemimpin visioner memiliki gaya kepemimpinan yang berani ambil risiko, mau mendengar masukan, serta bertanggung jawab. Bahkan pemimpin visioner juga berani untuk mendengar kritikan terhadapnya. Ketika Anda mendapatkan pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini, jangan aneh jika diajak untuk melakukan training dan meeting agar kemampuan semakin meningkat.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Pemimpin dan Manajer di Dunia Kerja

3. Multikultural

Gaya kepemimpinan ini diaplikasikan dalam perusahaan dengan karyawan yang memiliki lintas budaya. Salah satu keputusan yang biasa diambil oleh pemimpin dengan gaya multikultural adalah mau merayakan berbagai perayaan hari raya dari ragam latar belakang bersama seluruh karyawan. Dengan begitu, maka rasa kebersamaan di dalam perusahaan ini semakin kuat lagi.

4. Strategis

Gaya kepemimpinan strategis identik dengan tim riset karena mampu merancang pola dinamis agar sesuai perkembangan pasar. Semua keputusan yang dikeluarkan sudah didasari oleh berbagai riset sehingga menjadi lebih meyakinkan untuk dijalankan. Jika memang ada peluang baru, maka pemimpin dengan gaya strategis dapat segera sadar untuk memanfaatkan hal itu.

5. Suportif

Pemimpin yang bersifat suportif memiliki berbagai ciri-ciri serta mampu menguntungkan pihak bawahan juga. Setiap kebutuhan karyawan dapat terpenuhi dan dilibatkan dalam memecahkan masalah. Pemimpin seperti ini juga menggunakan pendekatan personal dalam interaksi bersama bawahan agar mampu meningkatkan hubungan personal. Bahkan gaya kepemimpinan terkadang tidak berfokus pada pencapaian target.

6. Otokratis

Apakah Anda pernah mendengar tentang gaya kepemimpinan otokratis? Seseorang dengan gaya kepemimpinan ini memiliki kuasa penuh di dalam memimpin. Pemimpin otokratis akan mengambil keputusan secara mutlak tanpa meminta masukan dari bawahan.

Selain itu, pengambilan keputusan dilakukan secara mutlak tanpa boleh ada bawahan yang mengganggu gugat. Bahkan pemimpin otokratis jarang membuka komunikasi dengan bawahan sehingga ada kesan hubungan yang jauh dan kaku.

7. Transaksional

Seseorang dengan gaya kepemimpinan transaksional berfokus pada aturan atau kontrak kerja yang telah disetujui pihak karyawan. Bawahan juga tidak bisa memberikan masukan atau kritik terhadap kinerja divisi tersebut karena pemimpin ini sangat berorientasi pada pencapaian target. Dengan begitu, ada kinerja yang harus dicapai bawahan jika tidak mau terkena sanksi. Namun, jika memang kinerja bawahan ternyata optimal, maka pemimpin transaksional tidak ragu untuk memberikan reward.

Itulah penjelasan tentang macam-macam gaya kepemimpinan. Semoga informasi yang diberikan Sodexo dapat bermanfaat untuk Anda.

Sumber gambar: cdn.pixabay.com

Apa yang dimaksud dengan pemimpin sebutkan dan jelaskan model-model kepemimpinan

Ada dua macam model kepemimpinan yang bisa ditemukan dalam sebuah organisasi, yaitu kepemimpinan situasional, dan kepemimpinan transformasional. Kedua istilah ini mungkin cukup asing di telinga Anda, karena terbilang jarang disebut dalam sehari-hari. 

Kepemimpinan situasional, seperti namanya, model kepemimpinan ini sangat adaptif, di mana para pemimpin menyesuaikan gaya memimpinnya dengan kebutuhan tim atau lingkungan kerja. Setelah memilih kandidat terbaik, pemimpin biasanya akan menakar tingkat kemampuan pengikutnya, guna memutuskan gaya kepemimpinan mana yang paling sesuai dengan tujuan tim.

Teori kepemimpinan situasional awalnya disebut sebagai teori siklus hidup kepemimpinan, lalu berubah nama menjadi model kepemimpinan situasional pada tahun 1970-an. Teori ini diperkenalkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard sekitar tahun 1969 dalam buku Management of Organizational Behavior. 

Sedangkan kepemimpinan transformasional, adalah seni memimpin yang memberikan dorongan kepada para pengikutnya untuk mencapai tujuan akhir organisasi dengan kemampuan dan moralitas yang tinggi. Di sini pimpinan akan menginspirasi serta memberdayakan pengikutnya lewat transformasi visi misi untuk terus melangkah maju, sehingga muncul tujuan yang jelas dalam tim yang dikelolanya.

Istilah kepemimpinan transformasional telah diciptakan oleh James MacGregor Burns sejak tahun 1978.

Dasar Kepemimpinan Situasional

  • Memiliki gaya kepemimpinan yang adaptif, model ini berpatokan pada ide atau gagasan pimpinan yang telah dianalisis sesuai dengan situasi yang sedang dihadapinya.
  • Kemampuan anggota tim menjadi hal penting dalam menimbang jenis kepemimpinan mana yang sesuai untuk diterapkan.

Dasar Kepemimpinan Transformasional

  • Pemimpin adalah sosok yang visioner dan inspiratif, yang mampu membuat orang yang ia pimpin memiliki visi misi yang sama dengannya.
  • Pemimpin menjadi kunci penting dalam membawa organisasi, atau perusahaan mencapai tujuan yang telah ditentukan.
  • Pemimpin terbuka untuk setiap masukan, sekalipun berasal dari anggotanya, karena baginya tim adalah kerja sama.

Perbedaan Kepemimpinan Situasional Transformasional

  • Pada model situasional, pimpinan berupaya mengembangkan kompetensi pengikut lewat perubahan gaya kepemimpinan tergantung situasi tim dan lingkungan kerja. Di lain sisi kepemimpinan transformasional justru akan mendorong pengikutnya sesuai visi organisasi, untuk mencapai tujuan akhir.
  • Kepemimpinan situasional mengandalkan analisa situasi dan intuisi tertentu untuk memimpin dengan cara yang logis berdasarkan situasi. Namun, kepemimpinan transformasional lebih berfokus pada upaya pimpinan dalam mengembangkan visi misi organisasi.
  • Dalam kepemimpinan situasional, pimpinan berupaya mengenali perkembangan dan kemampuan anggotanya, guna memilih gaya kepemimpinan yang paling tepat untuk diterapkan. Namun, pada kepemimpinan transformasional, pemimpinlah yang harus visioner dalam memprediksi kondisi yang ideal bagi organisasi untuk mencapai tujuan akhir,
  • Dalam model kepemimpinan situasional, para pengikut dituntut untuk terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan kerja. Sebaliknya, model kepemimpinan transformasional justru menitik beratkan pada pimpinan yang harus memberikan visi misi yang inspiratif bagi anggotanya, sehingga tim dapat memberikan hasil yang optimal.
  • Biasanya pemimpin model situasional akan mencari kandidat-kandidat terbaik untuk dimasukkan ke dalam tim-nya.
  • Saat pemimpin transformasional berusaha membangun hubungan baik dalam tim, pemimpin situasional justru menghindari terbentuknya hubungan yang dekat dengan anggota agar bisa mencapai tujuan secara efektif.

Setelah mengetahui sejumlah perbedaan antara keduanya, Anda mungkin bisa menyimak apa saja keterampilan yang dibutuhkan bila ingin menjadi seorang pemimpin, baik secara situasional maupun transformasional.

Baca juga : Program Leadership Training

Karakteristik Pemimpin Situasional

  • Pemimpin mampu menetapkan tujuan organisasi secara jelas, spesifik dan terukur.
  • Pemimpin mampu menganalisa tingkat perkembangan setiap orang yang bekerja sama dengannya, guna mengenali kompetensi para anggota di dalam tim.
  • Pemimpin cakap dalam menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan tingkat perkembangan para pengikutnya.

Karakteristik Pemimpin Transformasional

  • Pemimpin memiliki tekad dan komitmen kuat untuk menyelesaikan tujuan organisasinya.
  • Pemimpin mampu menciptakan sinergi dalam organisasi untuk mengoptimalkan anggotanya serta mendapatkan komitmen semua orang yang terlibat dalam visi misi tersebut.
  • Pemimpin mampu mengerahkan seluruh sumber daya anggota untuk saling menguatkan dalam mencapai tujuan tim.

Kedua model kepemimpinan ini tidak dibuat untuk saling menandingi satu sama lain. Baik kepemimpinan situasional maupun kepemimpinan transformasional bisa diterapkan oleh masing-masing pemimpin sesuai kebutuhan tim serta kemampuan anggotanya