Apa yang dimaksud dengan majemuk

Apa yang dimaksud dengan majemuk

Dalam tata bahasa Indonesia, kita mengenal istilah kata majemuk, frasa, dan idiom. Walaupun sama-sama gabungan dari beberapa kata yang membentuk suatu makna tertentu, ketiganya memiliki pengertian yang berbeda-beda. Kami sudah merangkum contoh kata majemuk beserta pengertian, jenis, dan ciri-cirinya.

Pengertian Kata Majemuk

Kata majemuk, atau sering juga disebut sebagai ‘kompositum’, adalah penggabungan dua kata atau lebih yang membentuk makna baru. Masing-masing kata yang membentuk sebuah kata majemuk dapat berdiri sendiri dan memiliki maknanya sendiri. Namun, ketika membentuk sebuah kompositum, gabungan kata tersebut mendapat makna baru yang berbeda dari pembentuknya.

Kata majemuk dan frasa adalah dua entitas yang berbeda. Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang tidak membentuk suatu makna baru. ‘Rumah sakit’ adalah sebuah kata majemuk, sedangkan ‘rumah mewah’ adalah sebuah frasa.

Sementara itu, idiom adalah gabungan kata yang pada dasarnya tidak bersifat logis dan dapat digambarkan sebagai sebuah kiasan untuk menambah keindahan dalam bertutur kata. Idiom bisa juga digunakan untuk menyampaikan sesuatu secara tidak langsung kepada lawan bicara, seperti idiom ‘hotel prodeo’ yang berarti penjara atau rumah tahanan. Pada dasarnya, idiom adalah salah satu contoh kata majemuk.

Ciri-ciri Kata Majemuk

Untuk membedakan kata majemuk dengan gabungan kata lain seperti frasa atau idiom, terdapat ciri-ciri yang dapat diperhatikan.

Ini merupakan ciri utama dari sebuah kata majemuk. Berbeda dengan frasa yang dapat disisipi oleh kata hubung atau kata lainnya untuk mempertegas makna, antara dua unsur kata majemuk tidak dapat disisipi kata apa pun.

Bandingkan ‘rumah mewah’ dengan ‘rumah sakit’. ‘Rumah mewah’ adalah sebuah frasa karena di antara kedua kata penyusunnya dapat disisipkan kata ‘yang’ dan tidak mengubah maknanya secara keseluruhan. ‘Rumah sakit’ adalah kata majemuk karena di antara komponennya tidak dapat disisipkan apa pun.

Sebuah kompositum tidak dapat diperluas menggunakan imbuhan pada salah satu komponennya saja, kecuali jika diaplikasikan kepada keseluruhan kompositum tersebut. Sebagai contoh, kata majemuk ‘tanggung jawab’ tidak bisa dibentuk menjadi ‘pertanggungan jawab’ atau ‘tanggung perjawaban’, tetapi bisa dibentuk menjadi ‘pertanggungjawaban’.

Begitu pun jika diberikan satu imbuhan berupa awalan atau akhiran saja. Prefiks hanya dapat diimbuhkan pada kata pertama, sedangkan sufiks hanya dapat diimbuhkan pada kata terakhir. Sebagai contoh, ‘tanggung jawab’ dapat diberi awalan ‘pe-‘ menjadi ‘penanggung jawab’, bukan ‘tanggung penjawab’, dan jika diberi akhiran ‘-nya’ menjadi ‘tanggung jawabnya’, bukan ‘tanggungnya jawab’.

Posisi dua kata dasar pembentuk sebuah kompositum tidak dapt ditukar atau dibalik tanpa mengubah atau malah menghilangkan maknanya. Kata ‘kacamata’ yang bermakna alat bantu penglihatan, jika dibalik menjadi ‘mata kaca’, maknanya berubah menjadi ‘mata yang terbuat dari kaca’. Kata ‘buah bibir’ yang berarti ‘bahan pembicaraan’ tidak dapat ditukar posisinya menjadi ‘bibir buah’ yang tidak bermakna.

Baca juga: Kata-Kata Motivasi yang Bikin Semangat Investasi!

Jenis Kata Majemuk

Kata majemuk dapat diklasifikasikan berdasarkan kedudukan dari komponen kata dasar yang membentuknya. Sistem klasifikasi ini digunakan juga dalam membagi frasa ke dalam kelompok-kelompok tertentu. 

Kompositum endosentris atributif adalah kelompok kata majemuk yang konstruksi komponen penyusunnya satu kata inti dan komponen lainnya bertindak sebagai pembatas. Idiom dan metafora termasuk ke dalam jenis kompositum ini, bersama dengan kata-kata seperti ‘rumah makan’, ‘balairung’, dan ‘mahasiswa’.

Sebuah kata majemuk dikelompokkan ke dalam jenis endosentris koordinatif apabila komponen-komponen pembentuknya memiliki kedudukan yang setara. Yang termasuk contoh kata majemuk endosentris koordinatif adalah ‘pecah belah’, ‘asyik masyuk’, ‘senda gurau’, dan ‘canda tawa’.

Kompositum eksosentris terjadi apabila komponen penyusunnya bukan merupakan subkelas atau hiponim dari komponen yang lain. Kata dasar penyusunnya pun dapat berasal dari dua kelas kata yang berbeda. Kata majemuk yang termasuk ke dalam kelompok eksosentris adalah ‘kapal terbang’, ‘sapu tangan’, ‘orang tua’, ‘keras kepala’, ‘tridharma’, ‘pulang pergi’, dan ‘cerdik pandai’.

Penutup

Baik frasa maupun kata majemuk merupakan gabungan dari dua kata atau lebih yang membentuk sebuah makna, tetapi terdapat perbedaan di antara keduanya. Semoga contoh kata majemuk beserta pengertian dan ciri-cirinya yang telah kami rangkum dapat membantu Anda memahami perbedaan di antara keduanya.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Apa yang dimaksud dengan majemuk

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected]

Apa yang dimaksud dengan majemuk

Ilustrasi menulis. (Photo by John on Pexels)

Bola.com, Jakarta - Di dalam pelajaran Bahasa Indonesia, kita diajarkan bagaimana cara menulis kalimat yang baik dan benar. Bagi kamu suka menulis, pastinya sudah tidak asing lagi dengan istilah kalimat majemuk.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat majemuk bisa diartikan oleh sebagai kalimat yang terjadi dari dua klausa atau lebih yang dipadukan menjadi satu.

Setiap kalimat selalu memiliki klausa yang merupakan paduan antara satu subjek dan predikat, serta bisa ditambahi objek, pelengkap, maupun keterangan.

Jadi, kalimat majemuk merupakan sebuah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.

Untuk menandai antarklausa, biasanya yang bersifat penggabungan akan ditemukan keberadaan kata hubung (konjungsi).

Dalam kalimat majemuk, konjungsi memegang peranan penting untuk menjadi jembatan antardasar kalimat dalam satu kalimat majemuk.

Itulah sedikit gambaran secara umum tentang kalimat majemuk. Adapun untuk lebih detailnya, kamu bisa menyimak pembahasannya di bawah ini, seperti dikutip dari laman Materibelajar dan Dosenpendidikan, Rabu (2/2/2022).

Beberapa ciri-ciri kalimat majemuk, sebagai berikut:

  • Adanya perluasan pada kalimat inti.
  • Perluasan maupun penggabungan di dalam kalimat, nantinya juga akan menghasilkan pola kalimat baru.
  • Mempunyai lebih dari satu subjek/predikat.

- Kalimat Majemuk Setara

Kalimat ini memiliki terdiri dari klausa yang memiliki derajat yang sama. Kalimat ini tidak memiliki anak kalimat maka jika dipisahkan dengan lainnya tentunya kalimat ini akan berdiri sendiri. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

  • Memiliki kedudukan yang sama pada klausannya.
  • Klausa ini berdiri sendiri-sendiri, namun menjadi satu kalimat dengann kata penghubung.
  • Terdapat kata penghubung seperti: sebelum, setelah, ketika, dan lain-lain.

- Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat ini memiliki kedudukan yang berbeda setiap klausanya. Hal ini akan berbeda dengan majemuk setara karena kedudukan majemuk bertingkat tidak setara. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

  • Klausa-klausanya tidak memiliki posisi yang sama.
  • Terdapat kalimat yang tidak bisa beridiri sendiri jika tidak ada kalimat lainnya.
  • Menggunakan kata penghubung seperti: jika, sebab, ketika, dan lain-lain.

- Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat ini memiliki gabungan antara majemuk setara dan bertingkat. Adapun di dalam kalimat majemuk ini terdapat kalimat tunggal berjumlah tiga. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

  • Terdapat klausa setara dan bertingkat.
  • Terdapat dua konjungsi atau lebih untuk penghubung klausa.
  • Terdapat tiga atau lebih klausa dan induk kalimat serta anak kalimat.

- Kalimat Majemuk Rampatan

Kalimat ini adalah kalimat majemuk yang memiliki kesamaan dengan majemuk setara, tetapi memiliki rapatan yakni bagian-bagian di dalamnya. Pasalnya, klausa memiliki kedudukan yang sama. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:

  • Menggunakan pemisahan dengan tanda koma atau kata konjungsi.
  • Kalimat berdiri sendiri jika dipisahkan.

- Contoh Kalimat Majemuk Setara

  • Aku mengambil jurusan IPA sedangkan adikku mengambil jurusan IPS.
  • Aku memiliki tinggi badan yang prosposional sedangkan adikku tidak terlalu tinggi.
  • Ibuku seorang penyanyi solo sedangkan ayahku penyanyi jazz.
  • Ibuku memakai baju biru sedangkan ayah memakai baju hitam.
  • Ani memasak lodeh sedangkan aku memasak opor.

- Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat

  • Andi mengepel lantai saat Fani belajar di teras.
  • Anggi pulang dari sekolah, kemudian aku mengajaknya pergi.
  • Setelah dirinya menjadi yatim, dia makin bekerja keras.
  • Anggi menyapu lantai, ketika Fani bermain ke rumahnya.
  • Ani mencuci piring, ketika ibunya menyuruhnya.

- Contoh Kalimat Majemuk Campuran

  • Ani sedang menyapu lantai ketika ibunya di rumah karena Ani dimarahi ibunya.
  • Adi sedang menonton televisi ketika ayahnya tidak di rumah karena Adi merasa kesepian.
  • Ani merasa sedih ketika ibunya pergi karena urusan kantor.

- Contoh Kalimat Majemuk Rampatan

  • Fani bekerja dengan rajin, karena minggu depan BBM diinformasikan akan naik.
  • Setelah ia pulang sekolah, Beni belajar naik motor.

Sumber: Materibelajar, Dosenpendidikan

Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.