Seseorang mendapat rukhsah (boleh meninggalkan) salat jum'at asalkan ada sebab yang dibenarkan syara’. Sebab yang tidak dibenarkan adalah . . . . a. s … tolong dijawabbesok dikumpul tolong di jawabbesok udah dikumpul tolong di bantu kakak 1. Apa yang dilakukan ayah Nabi Ibrahim as. setelah diajak mengikuti ajaran Tauhid?2. Apa keistimewaan Nabi Ibrahim as.sejak kecil? 3. Mengapa ayah Na …
Senin , 08 Oct 2012, 21:01 WIB myspace.com llustrasi Red: Chairul Akhmad Oleh: Prof Dr Achmad Satori Ismail
Ahad, 12 Juni 2016 Secara urutan Mushaf dan turunnya surat Al Insyirah (As Syarah) setelah surat Ad Dhuha. Umar Abdul Azis ketika membaca surat Ad Dhuha dan surat As Syarah, dia tidak membaca basmillah, karena dianggap kesatuan tema, yaitu Allah berbicara langsung dengan RasulNya,Muhammad SAW. Jika di jumlah kata “ka” yang artinya kamu (Muhammad) dalam surat Ad Dhuha dan surat As Syarah ada total 23 kata. 23 ini adalah jumlah tahun lamanya Nubbuwah (kenabian). Inilah kebersamaan dan kelapangan yang Allah berikan selama 23 tahun kepada Muhammad. (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ * وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ * الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ * وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ * فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا * إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا * فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ * وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ) * Nabi Musa tidak meminta kemenangan saat melawan Firaun. Yang ia minta adalah Syarah (kelapangan dada). Begitu juga para ashabul Kahfi, mereka meminta kelapangan dada kepada Allah. * Nabi Musa meminta kelapangan dada karena ia tau bahwa ia adalah orang yang mudah marah. Orang yang mudah marah, akan cepat kalah. Jawaban Firaun saat didakwahi nabi Musa pertama kali : “bukankah yang mendidik kamu itu aku?” Kalau nabi Musa tidak lapang dada, saat diawal dakwah itu ia akan kalah. Maka seperti doa nabi Musa yang terkenal : (قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي * وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي * وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي * يَفْقَهُوا قَوْلِي) [Surat Ta-Ha 25 – 28] Artinya: Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku, dan lancarkanlah lidahku serta mudahkanlah urusanku * Nabi Muhammad tidak minta kelapangan dada. Tapi Allah yang memberikan kelapangan dada. Surat Al Insyirah/ As Syarah أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, –> arti ayat ini adalah kelapangan dada secara fisik. Rasulullah telah mengalami kelapangan dada secara fisik saat pembedahan dadanya saat usia 4 tahun. Macam-macam dada/hati : 1. Dada/hati orang beriman — > akan diberikan Berupa petunjuk. Siapapun orang yang mau diberikan petunjuk, akan Allah lapangkan dadanya dengan Islam. Dan Islam itu seperti cahaya. Perumpamaan cahaya Allah seperti misykat. Misykat itu dadanya orang beriman. (surat An Nuur 35) اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ ۖ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 2. Dadanya orang munafik Surat Al Baqarah ayat 17 مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. 3. Dada/hati orang kafir Surat An Nuur ayat 40 أَوْ كَظُلُمَاتٍ فِي بَحْرٍ لُجِّيٍّ يَغْشَاهُ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ مَوْجٌ مِنْ فَوْقِهِ سَحَابٌ ۚ ظُلُمَاتٌ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَا أَخْرَجَ يَدَهُ لَمْ يَكَدْ يَرَاهَا ۗ وَمَنْ لَمْ يَجْعَلِ اللَّهُ لَهُ نُورًا فَمَا لَهُ مِنْ نُورٍ Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun. –> jadi hati orang kafir ini sangat hitam. Bahkan untuk melihat dirinya sendiri saja sulit . Ayat Al Insyirah 2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, –> Beban nabi disini ada yang mengatakan adalah umatnya. Umur umat Muhammad hanya berkisar 60 tahun. Nabi khawatir kalau usia umatnya pendek, bagaimana dengan jumlah kebaikan yang dikumpulkan? Itu yang menjadi beban nabi. Ayat 3 yang memberatkan punggungmu? –> memberatkan punggung ini maksudnya dosa. Jadi nanti saat masuk neraka setiap manusia membawa tiap dosanya di atas punggungnya. Kita dapat bayangkan betapa beratnya punggung kita karena membawa dosa kita yang begitu banyak. Memang saat di dunia ini dosa-dosa kita terasa ringan dan tak terlihat. Karena kita tidak membawa di punggung kita. Padahal semua dosa itu adalah beban kita, yang akan kita panggul di punggung saat di akhirat nanti. Jadi dosa itu adalah beban di dunia, dan beban di akhirat. Ayat 4 وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu, –> maksudnya orang yang merendahkan diri untuk Allah (tawadhu) akan Allah tinggikan derajatnya. Dan Rasulullah adalah orang yang paling tawadhu dari seluruh manusia yang pernah ada. Ayat 5 sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Ayat 6 إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. –> maksud 2 ayat ini adalah, setiap 1 kesulitan, akan Allah berikan 2 kemudahan فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, Ayat 8 وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. Hanya Allah lah yang mampu menolong kita kelak. Maka, berikan semua harapan itu hanya kepada Allah, maka yakinlah Allah akan membantu kita dengan jalanNya yang terbaik. Wallahu’alam bishshowwab. #DaurohQuran4 |