tirto.id - Sebuah tulisan atau teks biasanya mengandung kalimat langsung dan kalimat tak langsung. Berdasarkan pengertiannya secara umum, kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan apa yang disampaikan secara cermat. Sementara kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan apa yang diujarkan orang lain. Seperti dikutip dari buku Bahasa Indonesia tulisan Yohanni Johns, kalimat langsung biasanya disertai dengan tanda kutip berupa kalimat tanya, kalimat berita, atau kalimat perintah. Sementara bagian kutipan dalam kalimat tidak langsung semuanya berupa kalimat berita. Show
Ciri-ciri Kalimat Langsung
Ciri-ciri Kalimat Tidak Langsung
Sementara itu, seperti dikutip buku Think Smart Bahasa Indonesia, kalimat langsung adalah kalimat berita yang memuat peristiwa dari sumber lain dengan langsung menirukan, mengutip atau mengulang kembali ujaran dari sumber lain. Contoh:
Cari soal sekolah lainnya
KOMPAS.com - Dalam menggunakan kalimat terdapat dua jenis, yaitu kalimat langsung dan kalimat langsung. Tahukah kamu apa perbedaan keduanya? Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berikut ini perbedaan antara kalimat langsung dan kalimat tak langsung: Pengertian dan ciri kalimat langsungKalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan secara langsung kepada orang yang dituju. Kalimat langsung ditandai dengan pemakaian tanda petik ("..."). Ciri-ciri kalimat langsungCiri-ciri kalimat langsung adalah:
Baca juga: Teks Laporan Hasil Observasi Cara menulis kalimat langsungCara penulisan kalimat langsung adalah: Bagian kalimat langsung diapit oleh tanda petik dua (") bukan petik satu ('). Tanda petik penutup ditaruh setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat petikan. Contoh: Andi mengatakan, "Aku akan pergi ke sekolah besok."
Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan satu spasi apabila bagian kalimat pengiring terletak sebelum kalimat petikan. Contoh: Ulu berkata, "Biarlah saya bernyanyi sendiri." Baca juga: Fabel: Pengertian, Ciri dan Unsurnya
Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan satu spasi apabila bagian kalimat pengiring terletak setelah kalimat petikan. Contoh: "Ulu, aku tidak suka dengan hujan," kata Semut lirih.
Jika ada 2 kalimat petikan, huruf awal pada kalimat petikan pertama menggunakan huruf kapital. Sedangkan pada kalimat petikan kedua menggunakan huruf kecil kecuali nama orang dan kata sapaan. Contoh: "Coba saja minta sama ayah," kata ibu, "dia pasti akan memberikannya." Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat, jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Baca juga: Ciri-ciri Puisi Rakyat (Pantun, Gurindam, Syair) Pengertian dan ciri kalimat tidak langsungKalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita. Ciri-ciri kalimat tidak langsungCiri-ciri kalimat tidak langsung adalah:
Perubahan kata ganti yang dimaksud adalah:
Cari soal sekolah lainnya
Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung – Ketika hendak menulis sebuah cerpen atau kerangka karya prosa lainnya, apakah Grameds pernah memperhatikan jenis kalimat apa yang sekiranya cocok untuk digunakan? Yap, proses menulis itu tidak hanya semata-mata menuangkan gagasan dan bentuk bahasa tulis saja ya, tetapi juga harus mempertimbangkan kalimat apa yang sesuai. Dalam sekian ragamnya kalimat, terdapat kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Apakah Grameds masih mengingat materi Bahasa Indonesia tersebut? Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung ini memiliki bentuk yang berbeda. Bahkan beberapa orang sering membedakannya dari adanya keberadaan tanda petik yang mengisi dua jenis kalimat tersebut. Lalu sebenarnya, apa sih kalimat langsung dan kalimat tidak langsung itu? Apa saja ciri-ciri yang membedakan antara keduanya? Bagaimana pula dengan jenis kalimat selain kalimat langsung dan kalimat tidak langsung ini? Nah, supaya Grameds memahami hal-hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini! Kalimat LangsungPengertian Kalimat LangsungPada dasarnya, kalimat langsung adalah kalimat yang langsung diucapkan oleh seorang pembicara. Menurut Kosasih (2017), menyatakan bahwa kalimat langsung merupakan kalimat yang secara cermat menirukan sesuatu yang telah diujarkan oleh seseorang. Biasanya pada bagian kutipan akan berupa kalimat tanya, kalimat berita, maupun kalimat perintah. Lalu, Asul Wiyanto (2019) juga turut berpendapat mengenai definisi dari kalimat langsung yakni kalimat yang memberitahukan bagaimana ucapan yang telah dikatakan oleh orang ketiga seperti apa adanya. Apabila perkataan tersebut ditulis, maka ucapan aslinya akan diapit oleh tanda petik dua. Pada kalimat langsung yang berupa kalimat berita, nantinya akan memuat peristiwa atau kejadian dari sumbernya secara langsung. Ketika dituliskan, nantinya akan menirukan, mengutip, atau mengulang kembali ujaran dari sumber tersebut, yang tentu saja akan diapit oleh tanda petik dua. Ciri-Ciri Kalimat LangsungDalam sebuah kalimat langsung ini memiliki ciri-ciri berupa:
Struktur Kalimat LangsungStruktur pada penulisan sebuah kalimat langsung biasanya sangat sederhana, yakni berupa:
Contoh: “Kemarin Arkie mengerjakan tugas kelompok matematika”, kata Felix.
Contoh: Felix berkata, “Kemarin Arkie mengerjakan tugas kelompok matematika.” Namun, terdapat beberapa sumber yang menyatakan bahwa struktur dari penulisan sebuah kalimat langsung berupa: Contoh: Meta menyuruh, “Bukakan jendela itu supaya tidak panas!” Contoh: “Ayo berangkat sekarang saja!” teriak Claire marah kepada teman-temannya di lapangan sekolah.
Contoh: “Pak, Anda diminta datang” kata Lukas, “ke ruangan praktikum Biologi nanti pukul 11 siang.” Contoh Kalimat Langsung
Kalimat Tidak LangsungPengertian Kalimat Tidak LangsungPada dasarnya, kalimat tidak langsung ini tidak akan menggunakan tanda petik. Menurut Kosasih (2017), kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan sesuatu atas ujaran seseorang. Bagian kutipan nantinya akan berbentuk kalimat berita. Kemudian menurut Abdul Chaer (2018), kalimat tidak langsung merupakan ubahan dari kalimat langsung, yakni yang tidak langsung diucapkan oleh seorang pembicara. Definisi dari kalimat tidak langsung ini juga diutarakan oleh Asul Wiyanto (2019), bahwa kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menyampaikan isi atau maksud atas perkataan orang ketiga. Jadi, dalam kalimat tidak langsung ini, tidak menirukan secara langsung seperti apa adanya. Dalam sebuah kalimat tidak langsung, terdapat ciri-ciri sebagai berikut:
Struktur Kalimat Tidak LangsungSama halnya dengan kalimat langsung, pada kalimat tidak langsung ini juga memiliki strukturnya tersendiri, yakni berupa:
[subjek] [predikat] kata sambung] [kata yang diucapkan oleh subjek] Contoh: Kynan mengatakan bahwa kemarin Fara telah pergi ke sekolah Contoh Kalimat Tidak Langsung
Perbedaan Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak LangsungSebenarnya, antara kalimat langsung dan kalimat tidak langsung ini memiliki perbedaan yang paling mencolok yakni ada tidaknya tanda petik dua (“…”). Pada kalimat langsung adalah berupa kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain, dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang kembali ujaran dari sumber tersebut. Sementara itu, kalimat tidak langsung adalah ragam kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain tetapi susunannya telah diubah oleh penutur, yakni dengan tidak menirukan atau mengucapkannya lagi secara langsung. Nah, berikut ini beberapa perbedaan antara kalimat langsung dan kalimat tidak langsung.
Mengenal Jenis Kalimat LainnyaSebelum membahas mengenai jenis-jenis kalimat lainnya, ada baiknya jika Grameds memahami mengenai apa itu kalimat. Pada dasarnya, kalimat adalah salah satu unsur bahasa yang berupa rentetan kata. Dalam kalimat biasanya akan menunjukkan isi pemikiran dari penulisnya secara lengkap. Pola dasar kalimat adalah Subjek + Predikat + Objek + Keterangan atau Pelengkap. Predikat pada sebuah kalimat juga tidak harus berupa kata kerja atau verba, tetapi juga kata benda (nomina) dan kata sifat (adjektiva). Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tertulis yang mengungkapkan pikiran penulis secara utuh dan diakhiri oleh intonasi final alias tanda baca titik (.). Kalimat juga sebagai susunan dasar dari sebuah wacana. Artinya, sebuah wacana hanya akan terbentuk apabila terdapat dua kalimat, atau lebih yang letaknya berurutan dan berdasarkan pada kaidah kewacanaan. Jenis-jenis kalimat yang biasa digunakan dalam sebuah teks dapat ditinjau berdasarkan beberapa hal tertentu, yakni mulai dari:
Jenis Kalimat Menurut Jenis PredikatnyaYakni suatu kalimat yang predikatnya terbentuk dari adanya kata kerja atau verba. Contoh: Rafa mengendarai sepeda barunya tadi pagi. Yakni suatu kalimat yang predikatnya terbentuk dari kata benda atau frase benda (nomina). Contoh: Kynan seorang perempuan. Jenis Kalimat Menurut Letak PredikatnyaYakni sebuah kalimat yang subjeknya mendahului predikat. Biasanya, pola kalimat dalam jenis kalimat ini adalah pola dasar yakni berupa SPOK. Contoh: Yudha mencatat pertanyaan guru. Yakni sebuah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya. Contoh: Dibuangnya sampah itu oleh Bapak. Jenis Kalimat Menurut Kelengkapan UnsurnyaYakni sebuah kaimat yang terdiri dari satu unsur pusat saja. Maksudnya, hanya terdapat satu kata saja tetapi sudah mampu menunjukkan maksud kalimatnya. Contoh: “Tutup!”, “Tolong!”, “Cepat!”. Yakni sebuah kalimat yang salah satu unsur pusatnya dihilangkan karena pembaca pasti sudah memahaminya meskipun unsur tersebut tidak ada. Contoh: Dia akan pergi ke Jakarta, tetapi saya pergi ke Bandung. – Dia akan pergi ke Jakarta, tetapi saya ke Bandung. Dalam kalimat kedua, kata “pergi” pada anak kalimat dapat dihilangkan dan maknanya akan tetap sama. Yakni sebuah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat yang mana terdiri dari subjek dan predikat (S-P) atau bahkan dapat lebih dari itu, misalnya diberikan keterangan (S-P-O-K). Contoh: Alam (S) akan pergi (P) besok pagi (K) Jenis Kalimat Berdasarkan Perluasan UnsurnyaSebenarnya, kalimat inti ini adalah kalimat mayor yang mana hanya terdiri dari dua inti saja untuk menjadi unsur pusatnya, yakni inti unsur subjek dan unsur predikat. Ciri-ciri kalimat inti adalah sebagai berikut:
Contoh: Anak yang terlahir kembar itu, meninggal dunia setelah dirawat selama enam belas hari di inkubator. Kalimat inti: anak itu meninggal dunia. Yakni sebuah kalimat inti yang telah mendapatkan perluasan. Contoh: Kalimat inti: Dia pergi Kalimat transformasional:
Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah PolanyaYakni sebuah kalimat yang hanya terdiri atas satu pola kalimat atau satu klausa saja. Pola kalimat pada jenis ini dibentuk oleh adanya subjek dan predikat. Namun, ada pula pola yang lebih lengkap, yakni subjek, predikat, objek, pelengkap atau keterangan. Contoh: Raka pulang dari sekolah. Yakni sebuah kalimat yang terdiri atas adanya dua pola kalimat atau dua klausa yang bahkan lebih. Kalimat majemuk ini biasanya dapat dibentuk dari adanya paduan atas beberapa buah kalimat tunggal. Dalam kalimat jenis ini, dapat digolongkan menjadi tiga macam, yakni:
Jenis Kalimat Berdasarkan Pelakunya1. Kalimat AktifYakni sebuah kalimat yang predikatnya melakukan suatu pekerjaan. Ciri utama dari kalimat ini adalah predikatnya berupa kata kerja berawalan me(N) dan ber-. Contoh: Fikri sedang membaca. 2. Kalimat Pasif Yakni sebuah kalimat yang subjeknya dikenai oleh pekerjaan. Biasanya, predikat pada jenis kalimat ini akan berawalan di- atau ter-. Contoh: Bola itu ditendang oleh Arkie. 3. Kalimat Langsung dan Tak Langsung a) Kalimat Langsung Yakni kalimat yang berupa kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain, dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang kembali ujaran dari sumber tersebut. Contoh: Adi berkata, “Segera kumpulkan buku gambar hari ini!” b) Kalimat Tidak Langsung Yakni ragam kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain tetapi susunannya telah diubah oleh penutur, yakni dengan tidak menirukan atau mengucapkannya lagi secara langsung. Contoh: Pak Agus berkata bahwa kita semua diminta untuk segera menuju ke aula sekolah sekarang. Nah, itulah ulasan mengenai apa itu kalimat langsung dan kalimat tidak langsung beserta jenis-jenis kalimat yang biasa digunakan oleh para penulis dalam rangka menuangkan gagasan mereka. Apakah Grameds sering menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung ini ketika menuliskan sebuah karya tulis? Baca Juga!
|