Apa yang dimaksud dengan hukum bacaan Idgham Mutamatsilain

Setelah mempelajari tentang bacaan Idgham dan Idhar pada Mim Sukun dan Nun Sukun, kali ini kita akan belajar tentang hubungan antar huruf. Tulisan ini akan mengulas tentang hukum bacaan pada hubungan antar huruf, yaitu bacaan Idgham Mutamatsilain.

Sebagian ulama menyebutnya dengan Idgham Mutamatsilain, dan sebagian yang lain menganggapnya sebagai bacaan Mutamatsilain saja karena tidak hanya mencakup hukum Idgham. Sebelum memahaminya kita perlu mengenal pengertiannya terlebih dahulu.

Pengertian

Ad-Dhoba’ mendefinisikan Idgham Mutamatsilain dengan istilah berikut

الحرفان اللذان اتحدا اسما و رسما أو مخرجا و صفة

(Idghom Mutamatsilain adalah) dua huruf hijaiyah yang keduanya menggabungkan isim dan model penulisan hurufnya(rasm) ataupun menggabungkan Makharijul huruf dan shifatul hurufnya.

Contohnya huruf Ba’ (ب) bertemu huruf Ba’ (ب). Pendapat ini dinuqil oleh Sa’ad Abdul Hamid dalam Taysir ar-Rahman fi Tajwid al-Qur’an.

Ulama Qiraat berbeda pendapat tentang batasan kesamaan huruf itu sendiri. Sebagian ulama berpendapat jika yang dimaksud adalah sama jenis huruf dan tulisannya (rasamnya), adapun bunyi (harakat) dari huruf tersebut tidak menjadi ketentuan, walaupun harakat dari huruf bisa menyebabkan perbedaan bunyi bacaan. Contohnya pada huruf و dalam kalimat:

الّذِيْنَ امنُوْا وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ

Pendapat kedua mengatakan jika yang dimaksud sama disitu adalah sama dari segi sifat huruf dan makharijul hurufnya. Dengan definisi ini, memungkinkan untuk disisipin Nun sukun atau tanwin. Contohnya:

 إذا ما اتَّقَوْا وَّءَامَنُوْا و عملوا الصالحات

Adapun Idghom Mutamatsilain terbagi menjadi tiga jenis bacaan.

Apabila terdapat dua huruf sama yang bertemu, yang mana huruf pertama sukun dan huruf kedua berharakat maka hukum membacanya Idgham dan disebut Idgham Mutamatsilain Shaghir. Contoh: إِذْهَبْ بِكِتَابِيْ هذَا

Bacaan ini dinamakan Shaghir karena, posisi huruf pertama yang Sukun sementara huruf kedua berharakat, dianggap lebih mudah untuk membaca Idgham. Sehingga dinamakan Shaghir (artinya kecil). Hukum ini sebagian dibaca Ghunnah dan sebagiannya tidak. Contoh yang dibaca Ghunnah, إِنْ نَشَأْ

Contoh Idgham Mutamatsilain Shaghir yang tidak dibaca Ghunnah, يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتَ

Adapun Mutamatsilain Shaghir tidak berlaku bagi posisi pertemuan huruf tertentu. Contohnya pada lafadz مَالِيْهْ هَلَكَ Menurut riwayat Hafs, lafadz tersebut bisa dibaca Idgham ketika diwashal (tidak dibaca Saktah), dan bisa dibaca Izhhar ketika di Saktah. Selain itu juga berlaku jika huruf pertamanya adalah Huruf Mad, contohnya, قَالُوْا وَهُمْ فِيْهَا يَخْتَصِمُوْنَ

Suatu bacaan dinamakan Idgham Mutamatsilain Kabir ketika tedapat dua huruf sama yang keduanya berharakat. Hukum bacaanya menurut Imam Hafs wajib dibaca Idhar (jelas), kecuali pada ayat berikut:

Surat Yusuf ayat 11

لا تَأْمَنَّا عَلَى يُوْسُفَ

Surat al-Kahfi ayat 95

قال ما مَكَّنِّيْ فيه ربي

Bacaan ini berkebalikan dengan Idgham Mutamatsilain Shaghir. Mutamatsilain Muthlaq yaitu huruf yang pertama berharakat dan huruf yang kedua disukun. Hukum bacaannya adlah Idgham. Contoh: ما نَنْسَخْ

Contoh-contoh Idgham Mutamatsilain dalam al-Qur’an

  • Surat Ali ‘Imran Ayat 120

إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ

قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَى إِخْوَتِكَ

وَمَنْ يُكْرِهّْهُنَّ فَإِنَّ اللهَ مِنْ بَعْدِ إِكْرَاهِهِنَّ غَفُوْرٌ رَحِيْمٍ

عَلَى أَنْ تَأْجُرَنِيْ ثَمَانِيَ حِجَجٍ

  • Surat al-Muddasir Ayat 42

مَا سَلَكَكُمْ فِى سَقَرٍ

Wallahu A’lam. Semoga bermanfaat.

Hukum bacaan Idgham Mutamatsilain dalam Ilmu tajwid. (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNews.id - Idgham Mutamatsilain merupakan salah satu hukum bacaan dalam Ilmu Tajwid. Idgham Mutamatsilain juga biasa disebut dengan Idgham Mimi.

Hukum bacaan Idgham Mutamatsilain terjadi apabila ada mim mati atau sukun ( مْ ) bertemu dengan huruf hijaiyah Mim yang mempunyai harakat [ مَ  مِ , مُ ].  

Cara baca Idgham Mutamatsilain (Mimi) yakni dibaca dengan mendengung [makhraj) huruf hijaiyah mimnya jelas dan mengalun kurang lebih sekitar 2-3 harakat (1) Alif hingga 1 1/2 alif.

Pengertian Idgham

Pengertian Idgham menurut bahasa artinya memasukkan, memadukan atau meleburkan. Sedangkan Mutamatsilain artinya dua huruf yang serupa atau kembar.

Menurut istilah ilmu Tajwid, arti idgham mutamatsilain adalah memasukkan huruf mati ke dalam huruf hidup berikutnya seakan terdapat tanda tasydid.

Idgham Mimi juga disebut dengan Idgham Mutamatsilain atau Mitslain sebab terjadinya pertemuan dua huruf hijaiyah yang makhraj dan juga sifatnya adalah sama persis [identik], tetapi khusus bagi huruf hijaiyah Mim Sukun yang ketemu huruf Mim yang mempunyai harakat.  

Selain dari huruf hijaiyah Mim tersebut di atas, maka hukum yang berlaku bagi pertemuan 2 [dua] huruf yang sama yaitu huruf sukun dan huruf berharakat yaitu Hukum Mad Tamkin dan Hukum Idgham Mutamasilain.

Ciri-Cirinya

Di dalam Al-Quran Al Kariim ayat yang mengandung hukum Idgham Mimi atau Mutamatsilain telah ada tanda tasydidnya. Tasydid Idgham Mutamtsilain merupakan Tasydid Hukum, yaitu sebuah tanda tasydid yang ada dan diberikan sebab terjadinya suatu hukum peleburan atau pertemuan.

Contoh Idgham Mutamatsilain

Contoh singkat hukum bacaan Idgham Mutamatsilain dalam Al Quran:

فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ 

Mim mati bertemu mim tasydid. Dibaca Fii quluubihimmarodhoo. Terdapat dalam Surat Al Baqarah ayat 10.

فِيْٓ اٰذَانِهِمْ مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِۗ

Mim mati bertemu mim tasydid. Dibaca Fii aadzaanihimminash showaa'iqi khadzarol mauut. Terddapat dalam surat Al Baqarah ayat 18.

اَوْلَادُهُمْ مِّنَ اللّٰهِ شَيْئًاۗ

Dibaca: Aulaaduhumminallahi syaiaa. Terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 10.

وَمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ

Dibaca: Wamaa lahumminnaashiriin. Terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 22.

 وَهُمْ مُّعْرِضُوْنَ

Dibaca: Wahummu'ridhuun. Terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 23.

 اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۙ

Mim tanwin bertemu mim tasydid. Dibaca Ayyaamamma'duudaat. Terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 24.

Hukum Belajar Ilmu Tajwid

Hukum belajar Ilmu tajwid adalah Fardhu Kifayah, sedang membaca Al Quran dengan baik dan benar sesuai ilmu tajwid hukumnya Fardhu Ain.

Bagi orang yang belum mampu membaca Al Qur'an sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu Tajwid wajib hukumnya untuk berusaha membaguskan bacaannya sehingga mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.

Hukum bacaan tajwid penting diketahui Muslim dalam membaca Alquran. Sebab, membaca Alquran  harus benar dan tartil serta tahu makhrojul khuruf maupun kapan harus berhenti dan lanjut. Salah satu upaya agar bisa membaca Alquran dengan baik dan tartil yakni belajar ilmu tajwid yakni ilmu yang mempelajari tentang cara pengucapan dan pelafalan Al quran. 

Allah SWT berfirman:

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)

Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca, dan memang demikianlah bacaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW Sehingga Siti Aisyah radhiallahu 'anha mengatakan bahwa Nabi SAW bila membaca Alquran yaitu perlahan-lahan sehingga bacaan beliau terasa paling Iama dibandingkan dengan orang lain. 

Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui sahabat Anas ra, bahwa ia pernah ditanya tentang bacaan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Maka ia menjawab, bahwa bacaan Alquran yang dilakukan oleh beliau panjang.

Wallahu A'lam

Sumber: Buku Quran Hadis Kelas VI MI Kemenag

Artikel Asli

Ilustrasi Contoh Idgham Mutamatsilain. Foto: pixabay.com

Untuk menyempurnakan bacaan Alquran, penting bagi umat Muslim mempelajarai hukum tajwid. Tajwid merupakan kaidah yang harus diperhatikan agar bacaan ayat suci Alquran yang dilantunkan benar dan maknanya tidak berubah.

Mengutip buku berjudul Panduan Lengkap Belajar Ilmu Tajwid oleh Siti Nur Aida, secara bahasa, tajwid berasal dari kata Jawwada’ yang artinya melakukan sesuatu dengan indah dan bagus. Dalam ilmu qiraah, tajwid adalah mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat yang dimiliki.

Di dalam bacaan Alquran, terdapat macam-macam tajwid seperti idzhar, ikhfa, iqlab, idgham bighunnah, idgham mutamatsilain dan masih banyak lagi. Dalam artikel ini akan membahas mengenai pengertian idgham mutamatsilain dan contohnya.

Ilustrasi Contoh Idgham Mutamatsilain. Foto: pixabay.com

Pengertian Idgham Mutamatsilain

Disadur dari Buku Pintar Alquran karya Abu Nizan, idgham mutamatsilain terdiri atas dua kata. Idgham memiliki arti bercampur atau melebur dengan huruf lain. Sedangkan mutamatsilain artinya sama atau serupa.

Idgham mutamatsilain terjadi apabila ada dua huruf yang sama berharakat sukun dan yang kedua hidup, cara membacanya dengan meleburkan huruf pertama ke dalam huruf kedua. Dalam bacaan Idgham Mutamatsilain pasti terdapat tanda tasydid di atas huruf kedua sehingga membacanya juga harus ditekan.

Ilustrasi Contoh Idgham Mutamatsilain. Foto: pixabay.com

Contoh Idgham Mutamatsilain

Berikut contoh idgham mutamatsilain yang ada dalam ayat Alquran:

1. QS. An Nisa’ ayat 63 (lam sukun bertemu lam)

أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُ ٱللَّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمۡ فَأَعۡرِضۡ عَنۡهُمۡ وَعِظۡهُمۡ وَقُل لَّهُمۡ فِيٓ أَنفُسِهِمۡ قَوۡلَۢا بَلِيغٗا.

Cara membacanya "Ula ikalladzina ya'lamullahu ma fī qulụbihim fa a'riḍ 'an-hum wa'iz-hum wa qul lahum fī anfusihim qaulam baliga."

2. QS. An Nisa ayat 75 (lam sukun bertemu lam)

وَمَا لَكُمۡ لَا تُقَٰتِلُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلۡمُسۡتَضۡعَفِينَ مِنَ ٱلرِّجَالِ وَٱلنِّسَآءِ وَٱلۡوِلۡدَٰنِ ٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَخۡرِجۡنَا مِنۡ هَٰذِهِ ٱلۡقَرۡيَةِ ٱلظَّالِمِ أَهۡلُهَا وَٱجۡعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ وَلِيّٗا وَٱجۡعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ نَصِيرًا

Cara membacanya "Wa maa lakum la tuqatilụna fi sabilillahi wal mustad'afina minar rijali wan-nisa`i wal wildanilladzinaa yaquluna rabbana akhrijna min hazihil qaryatiz zalimi ahluha, waj'al lana mil ladungka waliyya, waj'al lana mil ladungka nashira."

3. QS. Al Baqarah ayat 16 (ta bertemu dengan ta)

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الضَّلَالَةَ بِالْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَت تِّجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ

Cara membacanya "Ulaikalladzina sytarawud dalalata bil huda fa ma rabihat tijaratuhum wa ma kanumuhtadin."

4. QS. Al Baqarah ayat 60 (ba sukun bertemu dengan ba)

وَإِذِ ٱسۡتَسۡقَىٰ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِۦ فَقُلۡنَا ٱضۡرِب بِّعَصَاكَ ٱلۡحَجَرَۖ

Cara membacanya “Wa izistasqa musa liqaumihi fa qulnaḍrib bi'asakal hajar.

5. QS. Al Baqarah ayat 61 (wau sukun bertemu wau)

ذَٰلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ يَعۡتَدُونَ

Cara membacanya "Dzalika bimaa ashauu wa kaa nu yaa' taduun."

6. QS. Al Baqarah ayat 116 (lam sukun bertemu lam)

بَل لَّهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ

Cara membacanya "Bal lahu maa fii sshamawati wal ardhi."

7. QS. Al Baqarah ayat 259 (lam sukun bertemu lam)

قَالَ بَل لَّبِثۡتَ مِاْئَةَ عَامٖ فَٱنظُرۡ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمۡ يَتَسَنَّهۡۖ

Cara membacanya "Qoola bal labits ta mi' nahuu 'ama fandur ilaa tha'a mika wa syara bika lam yatasannah."

8. QS. Ali Imran ayat 61 (lam sukun bertemu dengan lam)

ثُمَّ نَبۡتَهِلۡ فَنَجۡعَل لَّعۡنَتَ ٱللَّهِ عَلَى ٱلۡكَٰذِبِينَ.

Cara membacanya "Tsumma nabhil fanaj 'al la'nata allahi alaal kaadzibin."

9. QS. Ali Imran ayat 112 (wau sukun bertemu wau)

ذَٰلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ يَعۡتَدُونَ.

Cara membacanya "Dzalika bimaa 'ashau wa kaanu ya'taduun."

10. QS. Ali Imran ayat 154 (lam sukun bertemu lam)

يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ ٱلۡأَمۡرِ مِن شَيۡءٖۗ قُلۡ إِنَّ ٱلۡأَمۡرَ كُلَّهُۥ لِلَّهِۗ يُخۡفُونَ فِيٓ أَنفُسِهِم مَّا لَا يُبۡدُونَ لَكَ

Cara membacanya "Yaquluuna hal lana minal-amri min syai, qul innal-amra kullahu lillah, yukhfụna fi anfusihim ma laa yubduna lak."

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA