Lihat Foto Show KOMPAS.com - Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh sistem timbal balik yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungan. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara organisme dengan lingkungan hidupnya. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), ada komponen-komponen yang menjadi penyebab terbentuknya ekosistem, yakni komponen biotik dan abiotik. Makhluk hidup dan faktor abiotik pada suatu lingkungan merupakan satu kesatuan yang disebut ekosistem. Berikut penjelasannya: Komponen BiotikKomponen biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup. Biasanya ini disebut komponen hidup. Baca juga: Mentan: Kostratani Wujud Membangun Ekosistem Pertanian Lewat Digital
Komponen AbiotikKomponen abiotik ini merupakan komponen berupa makhluk mati. Sebagian besar komponen ini bervariasi dalam ruang dan waktu. Faktor yang memengaruhi komponen abiotik ini: Baca juga: Bangun Ekosistem Ekonomi Kreatif, Ini Saran Para Pelaku Ekonomi Kreatif
Jenis ekosistemEkosisrem alami di bumi terbagi menjadi dua, yakni ekosistem darat dan ekosistem perairan. Selain itu, ada juga ekosistem buatan manusia. Ekosistem daratEkosistem darat ini adalah ekosistem yang ditentukan oleh suhu dan curah hujan. Ini banyak memiliki sifat, iklim dan tempat berkumpulnya berbagai macam makhluk hidup. Ekonomi darat itu meliputi gurun, padang rumput atau hutan hujan tropis. Baca juga: Kebakaran Ancam Ekosistem Hutan Lindung Gunung Slamet
SuaraJogja.id - Ekosistem memiliki peranan penting bagi manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam tulisan ini akan kami bahas pengertian dan jenis ekosistem. Lengkap dengan kompoten penyusun ekosistem hingga manfaatnya untuk manusia. Ekosistem menjadi tempat tinggal, hidup, dan pemenuhan kebutuhan manusia. Ekosistem dapat terganggu apabila adanya kerusakan, kepunahan, pencemaran, atau eksploitasi sumber daya alam berlebihan. Tentu saja hal ini berangsur-angsur dapat mengganggu keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, manusia juga bertanggung jawab menjaga dan melestarikan lingkungan hidup. Pengertian Ekosistem Baca Juga: Seberapa Besar Antusiasme Peminat Mobil Listrik di Indonesia Dibandingkan Tetangga ASEAN? Pengertian ekosistem terdapat pada Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang berbunyi: “Ekosistem sumber daya alam hayati adalah sistem hubungan timbal balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun nonhayati yang saling bergantung dan mempengaruhi.” Pengertian ekosistem lainnya disampaikan oleh Tansley A dalam bukunya yang berjudul The Use and Abuse of Vegetational Concept and Terms (1935), bahwa ekosistem merupakan suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksud yakni berkaitan dengan keanekaragaman spesies, sedangkan yang dimaksud dengan fungsi adalah siklus materi dan arus energi dalam ekosistem. Tansley mengartikan ekosistem merupakan kombinasi makhluk hidup dan lingkungannya sebagai satu kesatuan sistem dan konsep. Berdasarkan pengertian di atas, dapat diketahui secara sederhana bahwa ekosistem merupakan kesatuan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi, baik makhluk hidup maupun makhluk tak hidup. Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu ekosistem yakni makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan yang berada dalam suatu lingkungan. Macam Ekosistem Baca Juga: 5 Manfaat Eceng Gondok yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Bisa Jadi Pupuk Organik Ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yakni ekosistem alamiah dan ekosistem buatan. Ekosistem alamiah merupakan ekosistem yang terbentuk secara alami oleh alam sekitarnya. Contohnya yakni seperti gunung, hutan, lautan, padang pasir, padang rumput, dan sebagainya. Sedangkan ekosistem buatan yakni ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Contohnya yakni kebun, taman, waduk, sawah, dan sebagainya.
Kita mungkin sering mendengar petani gagal panen karena banyaknya serangan hama. Meskipun seringkali merugikan petani, namun hama yang ada di lahan budidaya tidak seluruhnya dimusnahkan. Hal tersebut karena hama juga merupakan penyusun ekosistem. Ketika hama tersebut dimusnahkan, maka keseimbangan sistem ekologi bisa terganggu. Ekosistem adalah sebuah sistem ekologi yang dibentuk dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Ekosistem juga bisa dimaknai sebagai tatanan kesatuan utuh dan menyeluruh yang terjadi antara unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Di bumi ini, banyak sekali jenis ekosistem dari ekosistem darah hingga laut. Semua sistem kehidupan tersebut penting bagi organisme didalamnya. Komponen EkosistemMelihat dari pengertiannya, sistem ekologi terbentuk karena ada komponen penting didalamnya. Menurut penjelasan di buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, komponen ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Baca JugaKomponen biotik sering disebut juga sebagai komponen hidup. Hal tersebut dikarenakan, kelompok ini terdiri dari makhluk hidup yang hidup didalamnya. Organisme yang ada didalamnya memiliki perannya masing-masing dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Berdasarkan peran dan fungsinya, komponen biotik terbagi menjadi: Produsen adalah organisme yang bisa membuat senyawa organik dari bahan anorganik untuk dijadikan sebagai makanan. Organisme yang masuk dalam kelompok produsen bisa membuat makanan untuk dirinya sendiri dan makhluk hidup lain. Sehingga produsen disebut juga organisme autotrof. Contoh produsen yaitu tumbuhan, ganggang hijau biru, bakteri, dan organisme lain yang memiliki klorofil. Sementara itu, konsumen berkebalikan dengan produsen. Kelompok ini tidak bisa menghasilkan makanan sendiri dan membutuhkan peran produsen. Konsumen disebut juga sebagai organisme heterotrof. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, karnivora atau pemakan daging. Kedua, herbivora atau pemakan tumbuhan. Ketiga, omnivora atau pemakan segala (daging dan tumbuhan). Komponen biotik yang terakhir yaitu pengurai atau dekomposer. Pengurai adalah organisem yang memiliki kemampuan untuk menghancurkan sampah atau sisa makhluk hidup lain yang telah mati. Pengurai juga berperan untuk menghubungkan konsumen dengan produsen. Zat yang diambil konsumen dari produsen, akan dikembalikan lagi ke produsen dengan bantuan perngurai melalui proses pembusukan. Proses tersebut akan menghasilkan zat anorganik sederhana, yang diperlukan produsen untuk membuat makanan. Pengurai memiliki ciri, ukuran tubuh yang kecil. Dekomposer bisa dijumpai dimana saja, baik di darat, air, bahkan udara. Contohnya jamur dan bakteri. Baca JugaSementara itu, komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri atas benda mati. Meskipun demikian komponen ini juga sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan sistem ekologi. Apa saja yang masuk dalam kelompok komponen abiotik? Berikut penjelasan lengkapnya. Air menjadi komponen abiotik yang sangat diperlukan dalam kehidupan. Manfaat air tidak hanya untuk menjaga agar tubuh tetap sehat atau agar tanaman tetap bisa tumbuh. Namun air juga menjadi tempat tinggal makhluk hidup seperti, ganggang, dan organisme yang habitatnya di dalam air. Udara dibutuhkan makhluk hidup untuk bisa bernafas dengan baik. Manusia dan hewan membutuhkan oksigen untuk bernafas dan metabolisme tubuh. Sedangkan tanaman membutuhkan karbon dioksida untuk proses fotosintesis. Mungkin banyak diantara kita yang mengeluh ketika terkena paparan sinar matahari. Namun ternyata, cahaya matahari juga bagian dari komponen abiotik yang penting. Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi tumbuhan. Produsen nomor satu itu, butuh cahaya untuk fotosintesis dan menghasilkan makanan. Sementara manusia dan hewan membutuhkan cahaya matahari untuk memperoleh kehangatan dan membantu proses metabolisme. Bahkan vitamin D yang ada di tubuh manusia, bisa diaktifkan dengan bantuan sinar matahari pagi. Sinar matahari juga akan membuat temperatur udara menjadi lebih stabil. Dengan demikian, iklim tetap terjaga dan bumi bisa ditempati dengan nyaman. Baca JugaTahan juga menjadi bagian dari komponen ekosistem yang penting. Selain menjadi tempat berpijak, tanah juga merupakan sumber kehidupan terutama bagi kelompok produsen. Tanaman memperoleh berbagai nutrisi dari dalam tanah. Adanya nutrisi tersebut membuat tanaman bisa tumbuh dengan baik. Letak geografis adalah letak atau posisi suatu wilayah tertentu di muka bumi. Letak geografis ini ditentukan dari segi astronomis, geologis, dan sosial budaya. Perbedaan letak gerografis akan membuat jenis dan sebaran makhluk hidup yang hidup didalamnya beragam. Dengan kata lain, letak geografis mempengaruhi distribusi makhluk hidup dan mempengaruhi ekosistem. Iklim merupakan kondisi cuaca rata-rata di seluruh tempat yang luas dalam waktu yang lama. Biasanya terbentuk karena adanya interaksi antara kelembapan udara, suhu, curah hujan, dan cahaya matahari. Iklim berhubungan erat dengan keburuan tanah dan produktifitas tumbuhan. Daerah yang memiliki hutan lebat umumnya memiliki tanah yang subuh. Hal ini bisa dilihat di Indonesia yang memiliki hutan hujan tropis lebat, disana memiliki keanekaragaman hayati yang kaya. pH atau derajat keasaman mnunjukan kondisi tanah dalam keadaan asam atau basa. pH saangat berpengaruh terhadap ekosistem. Biasanya setiap makhluk hidup memerlukan standar pH untuk bisa hidup di lingkungan tersebut. Pola Interaksi dalam EkosistemSelain mengenal beragam komponen sistem ekologi, hal lain tak kalah penting untuk dipelajari yaitu terkait interaksi yang terjadi di sistem ekologi. Menurut penjelasan di buku “Biologi untuk SMA/MA Kelas X”, pola interaksi tersebut terbagi menjadi arus energi dan daur materi, rantai makanan dan jaring-jaring makanan, piramida ekologi, dan daur biogeokimia. Untuk lebih jelasnya, mari simak uraian berikut. 1. Arus energi dan daur materiArus energi dan daur materi bisa diartikan sebagai suatu proses perpindahan energi dan materi dari satu komponen ekosistem ke komponen lain. Misalnya saja perpindahan energi dan materi dari produsen ke konsumen kemudian dari konsumen ke pengurai. Selanjutnya komponen biotik tersebut melakukan respirasi yang merupakan interaksi dengan komponen abiotik. Baca JugaRantai makanan merupakan perpindahan energi dari sumbernya melalui serangkaian organisme yang makan dan dimakan. Rantai makanan ini terbagi menjadi produsen (organisme autotrof), konsumen tingkat 1 (herbivora), konsumen tingkat 2 dan seterusnya (karnivora), dan dekomposer. Misalnya dalam ekosistem sawah terdapat rantai makanan sebagai berikut: Padi – tikus – ular – dekomposer Padi berperan sebagai produsen. Tikus sebagai konsumen tingkat 1. Ular sebagai konsumen tingkat 2. Dan dekomposer yang akan mengurai ketika ular mati. Selain rantai makanan, ada juga istilah jaring-jaring makanan yang merupakan kumpulan dari berbagai rantai makanan. Istilah tersebut muncul, sebab dalam satu ekosistem kegiatan makan dan dimakan terjadi lebih kompleks. Misalnya saja pada eksosistem sawah, tikus tidah hanya memakan padi. Tidak menutup kemungkinan tikus memakan tanaman lain yang ada di sawah tersebut seperti jagung. 3. Piramida ekologiPiramida ekologi adalah diagram yang menunjukan jumlah relatif makhluk hidup dalam rantai atau jaring-jaring makanan. Umumnya, semakin tinggi tingkatan trofiknya maka populasinya semakin sedikit. Piramida ekologi biasanya terbagi menjadi empat tingkatan trofik. Adapun urutan dari trofik tersebut berdasarkan jumlah populasinya sebagai berikut: Trofik 1 > trofik 2 > trofik 3 > trofik 4 Misalnya dalam ekosistem sawah, maka gambaran piramida ekologi sebagai berikut: Padi > ulat > burung > burung elang Baca JugaDaur biogeokimia adalah proses penggunaan dan pelepasan unsur anorganik yang esensial dengan melibatkan peristiwa biologi, geologis, dan kimia. Daur biogeokimia diperlukan sebab diperlukan untuk seluruh komponen biotik atau abiotik. Daur biogeokimia terbagi menjadi lima macam. Proses yang terjadi karena terdapat pemanasan air oleh sinar matahari terus menerus. Proses pemanfaatan karbon dioksida untuk beragam kepeluan. Misalnya karbon dioksida diserap tanaman untuk fotosintesis, kemudian tanaman menghasilkan oksigen yang dimanfaatkan hewan dan manusia untuk bernafas. Proses penyerapan gas nitrogen bebas untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Misalnya tanaman berbintil akar yang menyerap nitrogen bebas. Oleh tanaman, N bebas itu diubah menjadi senyawa lebih sederhana untuk mendukung pertumbuhan. Tanaman melakukan fotosintesis yang hasilnya dimanfaatkan makhluk hidup lain. Setelah tanaman mati dan diurai oleh dekomposer, maka akan menghasilkan N bebas lagi. Baca JugaFosor di alam terdapat dalam dua bentuk yaitu fosfor organik dan anorganik. Kedua bentuk tersebut dimanfaatkan oleh komponen ekosistem lain melalui daur fosfor. Sulfur di alam tersedia dalam bentuk sulfur anorganik. Perpindahan sulfur dan pemanfaatannya oleh komponen di sistem ekologi terjadi melalui proses yang bernama daun sulfur. Contoh EkosistemEksistem di muka bumi sebenarnya sangat banyak. Berikut ini dua contoh ekosistem yang ada di bumi. 1. Ekosistem sawahMenurut penjelasan di buku “Ilmu Pengetahuan Alam”, ekosistem sawah adalah sistem ekologi buatan manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Tumbuhan yang tumbuh di tempat tersebut sebagian besar dimanfaatkan sebagai produk pangan seperti padi. Di tempat tersebut, padi berperan sebagai sumber energi dan materi bagi organisme lain. Ilustrasi rantai makanan di ekosistem sawah (pintar.jatengprov.go.id) 2. Ekosistem lautMengutip dari p2k.unkris.ac.id, ekosistem laut atau ekosistem bahari merupakan sistem ekologi yang ada diperairan laur termasuk perairan dalam, pasir pantai dangkal, dan sistem ekologi pasang surut. Ciri-ciri dari ekosistem ini antara lain:
Gambar Rantai Makanan dalam Ekosistem Laut (bahanajarkelompok3.blogspot.com) Demikian penjelasan mengenai ekosistem. Mengetahui ruang lingkup sistem ekologi akan membuat kita lebih bijak dalam menjaga alam sekitar. Hal tersebut akan berdampak pada kestabilan ekosistem yang kita tempati. |