SENTANI- Seperti yang kita ketahui, Indonesia sedang dilanda wabah DBD diberbagai tempat. Secara nasional, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) semakin bertambah. Berdasarkan data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan, jumlah kasus DBD per 29 Januari 2019 mencapai 13.683 dengan jumlah meninggal dunia 133 jiwa. Show Jumlah tersebut pun terus bertambah ditandai dengan jumlah kasus DBD hingga 3 Februari 2019 yang mencapai 16.692 kasus dan 169 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Kasus terbanyak ada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, NTT, dan Kupang. Dijelaskan dalam breakdengue.org, demam berdarah dengue (DBD) adalah demam yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Ada empat serotipe virus dengue (DENV) yaitu DENV-1, -2, -3, dan -4, dan infeksi dari virus tersebut menyebabkan berbagai gejala seperti demam, pusing, nyeri pada bola mata, otot, sendi, dan ruam. Orang yang terinfeksi virus denguesering kali juga mengalami kelelahan jangka panjang. Virus dengue dapat berkembang menjadi hal yang dapat mengancam jiwa (severe dengue), mengakibatkan nyeri perut dan muntah, sulit bernapas, dan penurunan trombosit darah yang bisa mengakibatkan pendarahan internal. Penyakit demam berdarah biasa ditemukan pada daerah tropis dan sub-tropis, terutama di area urban dan semi-urban. Hingga saat ini belum ada penanganan yang spesifik untuk demam berdarah. Namun, vaksin demam berdarah telah dikembangkan oleh WHO pada bulan April 2016. Vaksin tersebut berfungsi untuk mencegah terjadinya fase ke-2 demam berdarah. Bagaimana virus dengue menyebar?Virus dengue disebarkan oleh infeksi gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk tersebut mendapatkan virus dengan menggiggit orang yang telah terinfeksi. Gejala perdarahan berlangsung setelah terjadi demam selama 3-7 hari. Demam tinggi berlangsung selama 5-6 hari (39-40 ̊C), lalu demam akan turun pada hari ketiga atau keempat namun setelah itu akan muncul lagi. Kita tidak bisa mengetahui nyamuk mana yang membawa virus dengue. Oleh karena itu, kita harus melindungi diri kita dari segala gigitan nyamuk. Di mana nyamuk Aedes Aegypti bersarang?Nyamuk bersarang di dalam ruangan, dalam lemari, dan tempat-tempat gelap lainnya. Di luar, mereka tinggal di tempat yang dingin dan gelap. Nyamuk betina bertelur di wadah air yang terdapat di dalam maupun di lingkungan rumah, sekolah, dan area lainnya. Telur akan berkembang menjadi nyamuk dewasa dalam waktu 10 hari. Fase demam berdarahAda tiga tahapan yang akan dilalui penderita demam berdarah, yaitu:
Tanda-tanda Anda berada dalam fase kritisDemam kemungkinan akan menghilang dalam waktu 24 jam ke depan ketika terdapat tanda-tanda berikut:
Menghilangnya demam menandakan bahwa pasien sedang memasuki fase kritis. Indikator yang menyatakan pasien telah memasuki fase kritis mencakup perubahan mendadak dari tinggi suhu 38°C ke suhu normal atau di bawah normal, trombositopenia/penurunan trombosit (≤100.000 sel/mm³) dengan kenaikan hematokrit (perbandingan sel darah merah dengan volume darah) yang meningkat (kenaikan ≥20% dari garis dasar), hipoalbuminemia (kekurangan albumin/protein) atau hipokolesterolemia (kolesterol yang melebihi kadar normal), efusi pleura (penumpukan cairan di dada) atau ascites (penumpukan cairan di perut) dan tanda-tanda syok. Fase kritis setelah/saat menurunnya demam dapat ketahui dengan tanda-tanda berikut:
Bagaimana cara menghindari gigitan demam berdarah?Untuk menghindari demam berdarah, yang harus kita lakukan adalah menghindari gigitan nyamuk pembawa virus dengue tersebut. Apa saja langkah-langkah yang bisa dilakukan?
Sumber : ditulis Oleh Adinda Rudystina (Hallo Sehat) 17 Desember 2016 | Dilihat 21319 Kali
Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Di Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. Gejala yang akan muncul seperti ditandai dengan demam mendadak, sakir kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan menifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita. Pada umumnya penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, fase pertama: 1-3 hari ini penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi 400C, kemudian pada fase ke-dua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami turunnya demam hingga 370C dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan). Di fase yang ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali. Sampai saai ini BD masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Kerugian sosial yang terjadi antara lain karena menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan berkurang usia harapan dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan berkurangnya usia harapan hidup msyarakat. Dampak ekonomi langsung adalah biaya pengobatan yang cukup mahal, sedangkan dampak tidak langsung adalah kehilangan waktu kerja dan biaya lain yang dikeluarkan selain pengobatan seperti transportasi dan akomodasi selama perawatan sakit. Mengingat obat untuk membunuh virus Dengue hingga saat ini belum ditemukan dan vaksin untuk mencegah DBD masih dalam tahap ujicoba, maka cara yang dapat dilakukan sampai saat ini adalah dengan memberantas nyamuk penular (vektor). Pemberantasan vektor ini dapat dilakukan pada saat masih berupa jentik atau nyamuk dewasa. Apa yang harus anda ketahui agar dapat mencegah DBD :
|