Apa yang dimaksud dengan bhuana agung

11/09/2015  · pengertian Bhuana Agung dan Bhuana Alit ... Bhuana Agung dan Bhuana Alit memiliki unsur-unsur yang sama. Dalam proses penciptaan meskipun ada perbedaan waktu antara penciptaan alam semesta dengan mahluk yang ada di dalamnya, tetapi unsur-unsur pembentukannya adalah sama. 3., Kata bhuana agung adalah istilah yang dipergunakan dalam agama hindhu untuk menyebutkan alam semesta atau alam raya. Bhuana agung juga disebut dengan istilah Makrokosmos,jagat raya, alam besar, dan Brahmanda. Semua gugusan: matahari, planet, bintang, bumi, bulan dan yang menjadi isi alam semesta ini disebut Bhuana Agung ., Pengertian Bhuana Agung dan Bhuana Alit ... Bhuana Agung dan Bhuana Alit diciptakan oleh pencipta yang sama. 2. Bhuana Agung dan Bhuana Alit memiliki unsur-unsur yang sama. Dalam proses penciptaan meskipun ada perbedaan waktu antara penciptaan alam semesta dengan mahluk yang ada di dalamnya, tetapi unsur-unsur pembentukannya adalah sama. ..., 25/09/2012  · A. Pengertian Bhuana Alit Bhuana : alam, dunia atau jagat Alit : kecil Jadi, Bhuana Alit adalah alam kecil atau atau sering disebut dengan MikrokosmosB. Proses Penciptaan Bhuana Alit Sari-sari Panca Maha Bhuta menjadi Sad Rasa ialah manis, pahit, asam, asin, pedas dan sepat. Unsur Sad Rasa bergabung dengan unsur Citta, Budhi, Manah, Ahangkara, Dasendria, Panca…, 19/09/2016  · Bhuana Agung Pengertian Bhuana Agung Kata bhuana agung adalah istilah yang dipergunakan dalam agama hindhu untuk menyebutkan alam semesta atau alam raya. Bhuana agung juga disebut dengan istilah Makrokosmos,jagat raya, alam besar, dan Brahmanda. Semua gugusan: matahari, planet, bintang, bumi, bulan dan yang menjadi isi alam semesta ini disebut Bhuana Agung ., Unsur-unsur dan Perbedaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit . Bhuana Agung disebut juga dengan Macrocosmos, jagat raya, alam semesta atau alam besar yang kita muliakan karena keluhuran dan kemampuannya memberikan kehidupan kepada semua makhluk tanpa henti-hentinya., Jelaskan pengertian Bhuana Agung dan Bhuana Alit ? 2. Jelaskan asal mula alam semesta beserta unsur-unsurnya ? 3. Jelaskan dampak ketidakselarasan dari Bhuana Agung dan Bhuana Alit ? 1.3 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Mampu menjelaskan proses terciptanya Bhuana Agung dan Bhuana Alit . 2., b. Bhuana Agung dan Bhuana Alit saling mempengaruhi. Karena Bhuana agung dan bhuana alit memiliki unsur-unsur yang sama maka dalam proses hubungannya akan saling mempengarui. Pribadi, budaya masyarakat serta kegiatan fisik manusia sangat dipengaruhi oleh alam. Alam memiliki unsur Triguna juga akan mempengaruhi semua pribadi dan …, Kata Bhuana Agung berasal dari kata bhuana dan agung . Bhuana berarti dunia, jagat, benua, sedangkan kata agung berarti besar,mulia luhur ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal.12-147,tahun 1995). Bhuana agung merupakan salah satu dari berbagai istilah yang digunakan dalam agama Hindu untuk menyebutkan alam semesta., 25/09/2012  · PENGERTIAN BHUANA AGUNGKata bhuana agung adalah istilah yang dipergunakan dalam agama hindhu untuk menyebutkan alam semesta atau alam raya. Bhuana agung juga disebut dengan istilah Makrokosmos,jagat raya, alam besar, dan Brahmanda. Semua gugusan: matahari, planet, bintang, bumi, bulan dan yang menjadi isi alam semesta ini disebut Bhuana Agung .

Pengertian Bhuаna Agung Dаn Bhuana Alit

Bhuаnа agung dаn bhuana аlit menurut pandangan yаng berkembаng dalаm tradisi kejawen, merupаkan suatu konsep yang memiliki аrti dаlam filsаfat kehidupan. Nаmun, kedua konsep ini juga memiliki sebuah mаknа dan pemаhaman yаng sangat luas.

Jikа dilihаt dalаm cerita atаu legenda, silsilah bhuanа аgung dan bhuаna alit sаngat mudah diingat. Ditemukаn dаlam ceritа Rama dengаn Sinta atau legendа Rаmayаna. Silsilah Bhuаna Agung dan Bhuаnа Alit berisi tujuh pаsang ayаh-ibu yang tinggal bersamа di kuil (kаhyangаn). Mereka adаlah:

I Gusti Agung Sang Hyаng Widhi Wаsa (Tuhаn Yang Mahа Esa)

I Gusti Pangeran Rаtu Giri Sаri Dewi Kunti (

Pengertian Bhuаna Agung dаn Bhuana Alit

Hаkikаt bhuanа agung adаlah ciptaan yаng dibentuk oleh Idа Sang Hyаng Widhi Wasa dengаn kreatifitas yang tiаdа batаs, sehingga memiliki keluasаn (keagungan) yang tidаk terbаtas. Mаksudnya adаlah bhuana аgung itu tаk terbatаs walaupun secаra riil sudah dipisahkаn menjаdi alаm-alam.

Sementаra pengertian bhuanа аlit adаlah ciptaаn yang dibentuk oleh Ida Sang Hyаng Widhi Wаsa dengаn kreativitas yаng terbatas, sehingga memiliki keluаsаn (keagungаn) yang juga terbаtas. Maksudnya аdаlah bhuаna alit itu terbаtas, dan ini sesuai dengаn prinsip-prinsip ilmu pengetаhuan, misаlnya ukuran pаnjangnya dap

Bhuаnа agung аdalah kаta bahasа sаnsekerta yаng artinya kehidupаn atau alаm semestа. Bhuanа alit artinyа kehidupan manusia yаng sifаtnya selаlu berubah dari wаktu ke waktu, dari masа hidupnyа yang kecil sаmpai mati. Keduаnya mengandung pengertian yаng sаngat luаs dan besar.

Bhuаna agung adаlаh keseluruhan аlam semesta sebаgai manifestasi Tuhаn Yаng Mahа Esa dan kesаtuan jiwa manusiа dengаn Sang Penciptа.

Bhuana аgung adalah segаlа sesuatu yаng berhubungan dengan kehidupаn, kematian dan kebаngkitаn manusiа. Sedangkan Bhuаna Alit adаlаh segalа sesuatu yang аda di dunia ini. Dua istilаh tersebut sering disebut sebаgai keduа dasar pemikirаn dari agamа Hindu, yаitu mengenai prinsip kehidupаn dan mati.

Dаlam bahasа Bаlinese, Bhuanа Agung dapаt diartikan sebagаi аlam besаr atau аlam semesta. Sementarа itu, Bhuаna аlit merupakan istilаh untuk alam kecil atаu аlam duniаwi.

Bhuana аgung meliputi alam semesta dаn berbаgai mаkna yang diperoleh mаnusia tentang pengetahuаnnyа akаn Tuhan sebagаi Pencipta Alam Semestа. Bhuаna аlit merupakan аlam duniawi manusiа, dimаna rodа kehidup

Bhuana аlit (small elements of life) adalаh kаta yаng dipakai untuk menggаmbarkan keseluruhan unsur-unsur kehidupаn mulаi dari tumbuhаn, hewan, manusiа dan benda-benda buаtаn manusiа serta peristiwa-peristiwа yang terjadi padа аlam kehidupаn.

Bhuana аgung (Great Elements of Life), adalаh istilаh yang dipаkai untuk menggambаrkan bhuana аlit yаng telah dikelompokkаn menjadi beberapа kategori seperti;

1. Alam Semestа

2. аlam Bendа

3. Alam Mаhluk Hidup

4. Alam Jiwa Mаnusiа

Dalаm agamа Hindu, Bhuana Agung аdаlah nаma bagi аlam semesta. Secarа hаrfiah berаrti “alam yаng mengejutkan”. Bhuana аlit аdalаh alam duniа fana, yaitu аlаm semesta ini.

Bhuаna Agung dibаgi lagi menjadi tiga аlаm yang besаr. Alam Bhuvаna Agung terdiri dari tigа kesаtuan аlam yang mаsing-masing disebut Maha Sthаnа. Mahа Sthana аdalah lebih kecil dari Bhuаnа Agung, kаrena memiliki cakupаn ruang dan waktu yаng lebih terbаtas.

Mаha Sthanа ini terbagi atas tigа bаgian: Nаma Sthanа, Parinama Sthаnа, dan Siwа Sthana.

Mаha Sthana ini dаpаt diibarаtkan sebagаi galaksi-galаksi yаng adа di langit.

Bhuanа Agung adalаh bhuаna yаng mengandung perwujudan dаri Sang Hyang Widhi dan semuа mаkhluk ciptaаnnya. Bhuanа Agung ini juga memiliki ciri-ciri :

Diibarаtkаn sebagаi bumi, tempat tumbuhnya berbаgai makhluk ciptaаn yаitu makhluk hidup

Diibаratkan sebаgai sistem tata suryа, mаtahаri ialah penggerаk keseluruhan semesta

Menyatukаn indrа-indra mаnusia yaitu pаnca indera dengan tujuаn untuk mencаpai Mаnunggaling Kawulа Gusti (berhubungan dengan Sang Hyаng Widhi)

Dаlam rаhasia Trikа (3) terdapat darаh dаn bhuta (roh) mаnusia. Ketiga unsur tersebut diibаratkan sebagаi bumi di mаna Plаsma Darmа dalam artiаn bhuаna аgung berada. Plаsma Darma ini bergerаk nаik ke arаh atas

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 8 are not shown in this preview.

Apa yang dimaksud dengan bhuana agung

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Apa yang dimaksud dengan bhuana agung

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.


A.        Pendahuluan

Dalam keyakinan Agama Hindu, istilah alam semesta atau alam raya lebih dikenal dengan istilah Bhuwana Agung yang di dalam nya terdapat berjuta-juta binatang, planet-planet, matahari, bulan, dan lainnya. Salah satu planet yang paling deket dan paling penting untuk diketahui adalah planet bumi, karena di planet bumi ini terdapat manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan hidup, tumbuh, dan berkembang biak.Menurut para ahli Agama Hindu, yaitu para maharsi yang menceritakan dalam Weda, bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan yang bergelar Brahman. Brahman inilah yang dipandang umat Hindu sebagai Tat Yang Agung dan Yang Maha Mulia. Dari Yang Agung inilah kemudian muncul alam semesta ini dan Beliau pulalah sebagai pelindung, dan atas kehendak Beliau ala ini akan mengalami kehancuran atau Pralaya. Adapun tujuan Brahman atau Tuhan menciptakan alam semesta adalah sebagai tempat hidup terutama manusia, sehingga dapat menikmati kehidupan dalam hidupnya.

A.  Proses Terjadinya Bhuwana Agung

            Menurut ajaran Agama Hindu dinyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari Bhatara Siwa, yang disebut juga Rudra. Proses terjadinya alam semesta ini dimulai dari tahapan yang sangat halus dan gaib (niskala), berevolusi ke tahap yang semakin kasar atau nyata (sekala). Disebutkan ada duabelas tahapan yang disebut “Tattwa rwawelas”.Rudra merupakan asal mula alam semesta ini, beliau berkeadaan sunya (sepi). Dari Rudra muncullah Sang Purusa “Brahma” yang merupakan benih kehidupan bersifat nitya (abadi). Selain sifat Purusa muncul juga Awyakta (Pradhana atau Prakerti) yang bersifat material. Dari Awyakta (Wisnu) muncul Budhi yang bersifat sattwa sebagai asa kesadaran. Dari Budhi muncullah Ahamkara yang bersifat rajas sebagai asas individualis. Dari Ahamkara muncullah yang bersifat tamas yaitu Panca Tan Matra yang kemudian memunculkan Manah yang merupakan asas akal dan pikiran. Dari Manah muncullah Akasa yang bersifat sabda (suara). Dari Akasa muncullah Bayu yang bersifat sabda, sparsa (suara dan rabaan). Dari Bayu muncullah Agni yang bersifat sabda, rupa, rasa (suara, rupa dan rasa). Dari Agni muncullah Apah yang bersifat sabda, sparsa, rupa, rasa (suara, rabaan, rupa dan rasa). Dari Apah muncullah Perthiwi bersifat sabda, sparsa, rupa, rasa, dan gandha (suara, rabaan, rupa, rasa, dan bau) yang merupakan bagian dari Panca Tan Matra. Sedangkan Akasa, Bayu, Teja, Apah dan Perthiwi adalah bagian dari Panca Maha Butha.kedua unsure inilah yang membangun alam semesta.

Tuhan menciptakan alam semesta berdasarkan Tapa yang memunculkan dua kekuatan yang saling melengkapi yaitu Purusa bersifat kejiwaan dan Prakerti bersifat kebendaan yang memunculkan zat yang sangat halus yaitu Citta yang berpengaruh pada Tri Guna yaitu Satwam bersifat bijaksana Rajas bersifat aktif dan Tamas bersifat gelap. Melalui Prakerti dan Tri Guna maka bergeraklah unsur-unsur yang menjadikan alam semesta seperti Pramanu, Akasa, Kola, dan Dik. Pramanu dan Akasa disebut juga Panca Maha Bhuta. Panca Maha Bhuta kemudian berevolusi terciptalah Brahmanda-Brahmanda dalam jagat raya, salah satu wujud Brahmanda adalah bumi.

B.     Pengertian Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit

      Bhuwana Agung

Bhuwana Agung terdiri atas dua kata, yaitu kata “Bhuwana” yang artinya dunia, alam, loka dan jagat dan kata “Agung” berarti besar atau raya. Jadi, dari penggabungan kata-kata tersebut Bhuwana Agung berarti dunia yang besar atau lebih dikenal dengan sebutan alam semesta. Nama lain dari alam semesta adalah Makrokosmos. Dalam ajaran Agama Hindu, Bhuana Agung atau alam semesta terdiri atas beberapa unsure. Unsur-unsur tersebut dalam istilah Agama Hindu disebut Panca Maha Bhuta, yaitu lima unsur zat alamyang terdiri atas:

  1. Pertiwi, yaitu zat padat
  2. Apah, yaitu zat cair
  3. Teja, yaitu zat sinar atau cahaya
  4. Bayu, yaitu udara atau gas yang ada di sekitar manusia
  5. Akasa, yaitu Ether atau ruang.

Bumi sebagai tempat hidup makhluk hidup yang diciptakan Tuhan meiliki beberapa lapisan, yaitu :

1.            Lapisan menuju ruang jagat raya disebut sapta Loka, diantaranya :


2.            Lapisan langit / sapta bunana.

Keterangan:

  1. Bhurloka
  2. Bhuwahloka
  3. Swahloka atau Swargaloka
  4. Mahaloka
  5. Janaloka
  6. Tapaloka
  7. Satyaloka atau Brahmaloka


Lapisan menuju inti bumi (Kalagni Rudra) disebut Sapta Petala, diantaranya : 1.Atala2.Witala.3..Sutala.4.Talatala.5.Mahahatala.6.Rasatla.7.Patala.8.KalageniRudra (inti bumi)

 


 Setelah alam semesta ini ada, bila Tuhan berkehendak maka yang ada di alam semesta ini akan kembali kepada-Nya. Saat itu disebut dengan Pralaya (Brahmanakta). Gambaran saat terjadinya Pralaya dikatakan bermula dari hancurnya ikatan kesatuan api (teja) lalu menyebar ke seluruh ruangan besar yang menyebabkan udara menjadi panas dan air menjadi menguap. Zat logam atau tanah huncur menjadi cair kemudian menjadi asap. Panca Maha Bhuta kembali menjadi atom-atom. Segala ruang dipenuhi hawa kemerah-merahan dengan gejolak yang hebat dan dentuman halilintar sambung-menyambung. Tuhan mengembalikan semua unsur alam melalui hukum-Nya yang disebut “Rta”. Demikianlah ajaran Agama Hindu menyebutkan proses terjadinya alam semesta dan saat Pralayanya alam semesta ini.

   Bhuana Alit

Bhuwana Alit adalah dunia kecil yang unsur-unsurnya sama dengan Bhuwana Agung. Bhuwana Alit sama dengan Diri manusia. Bhuwana Alit disebut juga dengan Mikrokosmos. Unsur-unsur Bhuwana Alit pada diri manusia terdiri atas unsur Purusa menjadi Jiwatman, sedangkan unsur Prakerti menjadi bahan manusia, baik itu badan halus atau suksma sarira maupun badan kasar atau stula sarira.

Unsur - Unsur Bhuana Agung

Agung artinya alam besar atau jagat raya yang kita muliakan karena keluhuran dan kemampuannya untuk memberikan kehidupan kepada semua makhluk tanpa henti-hentinya. Bhuana agung juga disebut Macrocosmos. Terjadinya Bhuana Agung atau alam semesta ini diciptakan oleh Sang Hyang Widhi pada waktu Sresti (penciptaan) dan akan kembali pada waktu Pralaya. Pada waktu masa Sresti (penciptaan) disebut "Brahma Dewa" (siang hari Brahma) dan pada masa Pralaya (kiamat) disebut "Brahma Nakta" (malam hari Brahman). Lingkaran dari Utpeti, Sthiti, dan Pralina dari alam semesta disebut "Akalpa" yaitu sehari dan semalam Brahman disebut "Brahman Kalpa". Pada permulaannya ketika dunia ini belum ada yang ada hanyalah Sang Hyang Widhi sebagai Nirguna Brahman yang berwujud : - Sepi - Sunyi - Kosong - Hampa Kemudian lebih lanjut Sang Hyang Widhi menjadikan dirinya Saguna Brahman yaitu mulai ada aktivitas keduniawian. Dalam tahap ini Sang Hyang Widhi menciptakan unsur Purusa dan Prakerti. - Purusa adalah unsur dasar yang bersifat kejiwaan. - Prakerti adalah unsur dasar yang bersifat kebendaan. Kedua unsur tersebut : Purusa dan Prakerti bersifat tak dapat diamati (abstrak) dan tanpa permulaan. Prakerti yang merupakan asas kebendaan memiliki Tri Guna yaitu : - Satwam sifat dasarnya terang, bijaksana - Rajas sifat dasarnya aktif, dinamis dan rajin - Tamas sifat dasarnya berat, malas dan lamban Dari ketiga Tri Guna pada awalnya Sattwam yang lebih kuat menyebabkan lahirnya Mahat yang artinya Maha Agung. Dari Mahat lahirnya Buddhi, dari Buddhi lahirlah Ahamkara, dari Ahamkara lahirlah manas. - Buddhi adalah benih kejiwaan tertinggi, fungsinya adalah untuk menentukan keputusan. - Ahamkara adalah asas individu, ego, berfungsi untuk merasakan. - Manas adalah alam pikiran yang gunanya untuk berpikir. Dari Manas selanjutnya lahirlah Panca Tan Mantra yaitu lima benih unsur yang sangat halus, terdiri dari : a. Sabda Tan Mantra adalah benih suara b. Rupa Tan Mantra adalah benih dari sari warna

c. Rasa Tan Mantra adalah benih sari rasa                                                                                     d. Gandha Tan Mantra adalah benih sari bau


e. Sparsa Tan Mantra adalah benih sari raba, sentuhan

PANCA BUDINDRIYA

 Panca budindriya Artinya lima indriya untuk mengetahui antara lain:

1.Sratendriya yaitu indriya pada telinga yang berfungsi untuk mendengar.

2.Tuakindriya yaitu indriya pada kulit yang berfungsi untuk meraba,merasakan.

3.Caksuindriya yaitu indriya pada mata yang berfungsi untuk melihat,

4.Jihwendriya yaitu indriya pada lidah yang berfungsi untuk merasakan makanan,atau    pengecapan.

5.Gramendriya yaitu indriya pada hidung yang berfungsi untuk mencium bau dan bernafas.

PANCA KARMENDRIYA

  Panca Karmendriya Artinya lima indriya pelaku pada tubuh manusia antara lain:

1.Panindriya yaitu indriya pada tangan yang berfungsi untuk mengambil,memegang,dll.

2.Padendriya yaitu indriya pada kaki yang berfungsi untuk berjalan.

3.Garbendriya yaitu indriya pada perut.

4.Upasthendriya yaitu indriya pada kelamin laki-laki

   Bhagendriya yaitu indriya pada alat kelamin wanita.

5.Payuwindriya yaitu indriya pada anus

Setelah melalui proses evolusi yang amat panjang lahirlah lima unsur yang lebih kasar.

Kelima unsur ini disebut Panca Maha Butha yang terdiri dari : a. Akasa atau Ether timbul dari sabda dan sparsa tanmantra b. Bayu atau hawa timbul dari sabda dan sparsa tanmantra c. Teja atau panas timbul dari sabda dan rupa tanmantra d. Apah atau cair timbul dari sabda, sparsa, rupa dan rasa tanmantra e. Pretiwi atau padat timbul dari kelima unsur tanmantra Bhuwana Agung terbetuk dari lima macam unsur yang disebut Panca Maha Bhuta terdiri dari: 1. Akasa yaitu Ether atau ruang angkasa 2. Bayu yaitu udara yang ada disekitar manusia. Makhluk-makhluk lain sehingga bisa hidup.

3. Teja yaitu panas, sinar yang memberikan penerangan pada alam semesta ini seperti,            Matahari dan api.

4. Apah yaitu Zat cair yang terdiri dari : Air, minyak 5. Pertiwi yaitu Zat padat yang terdiri dari : Tanah, Karang, Batu. Akhirnya dari unsur Panca Maha Bhuta berkembanglah Bhuana Agung dengan segala isinya : Matahari, bumi, planet-planet yang ada di jagat ini

. Contoh-contoh Bhuana Agung dan Bhuana Alit

1.      Bhuana Agung artinya alam besar atau jagat raya yang kita tempati karena keluhuran dan kemampuannya untuk memberikan kehidupan kepada semua makhluk tanpa henti-hentinya.
Bhuana agung juga disebut Macrocosmos. Yang termasuk Bhuana Agung adalah Alam Semesta termasuk planet-planet yang ada di dalamnya.

2.      Bhuana Alit berarti alam kecil atau dunia kecil, yaitu suatu istilah untuk  menyebutkan bersemayamnya Sang Atma.
Yang termasuk Bhuana Alit adalah tubuh manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Hubungan Bhuana Agung dengan Bhuana Alit

Bhuana Agung dan Bhuana Alit memiliki hubungan yang sangat erat satu sama lain. Hubungan itu dapat diuraikan minimal sebagai berikut :

1.       Bhuana Agung dan Bhuana Alit diciptakan oleh pencipta yang sama.

2.       Bhuana Agung dan Bhuana Alit memiliki unsur-unsur yang sama. Dalam proses penciptaan meskipun ada perbedaan waktu antara penciptaan alam semesta dengan mahluk yang ada di dalamnya, tetapi unsur-unsur pembentukannya adalah sama.

3.      Bhuana Agung dan Bhuana Alit saling melengkapi.  Mahluk hidup diciptakan berada dan berkembang pada alam semesta. Alam dilengkapi dengan berbagai ornamen untuk kehidupan dan perkembangan mahluk hidup.

4.      Bhuana Agung dan Bhuana Alit saling mempengaruhi. Karena Bhuana agung dan bhuana alit memiliki unsur-unsur yang sama maka dalam proses hubungannya akan saling mempengaruhi.

Tidak Selarasnya Hubungan antara Bhuana Agung dengan Bhuana Alit

Dampak ketidak selarasnya hubungan antara Bhuana Agung dengan Bhuana Alit antara lain :

1.Warga yg bertempat tinggal dipesisir pantai dahulunya berjarak ratusan meter   sekarang menjadi sangat dekat dengan lautan.

2.Rumah yg berada di pegunungan sering terkena longsor saat hujan deras.

3.Rumah Penduduk tergenang air karena banjir.

4.Bangunan hancur karena terkena bencana alam.

5.Muncul angin puting beliung yang merusak bangunan bahkan menelan korban jiwa.

Menyeimbangkan Hubungan antara Bhuana Agung dengan Bhuana Alit

Upaya-upaya yg dilakukan untuk Menyeimbangkan Bhuana Agung dengan Bhuana Alit :

1.Melaksanakan Upacara Bhuta Yadnya.

Melaksanakan upacara pencaruan yang bermakna untuk mengkomunikasikan Bhuana Agung dan Bhuana Alit.

2.Melaksanakan Upacara Tumpek Pegatang.

Upacara ini bermakna sebagai pernyataan terima kasih atas keseimbangan diciptakannya tumbuh-tumbuhan sebagai penyeimbang Bhuana Agung dengan Bhuana Alit.

3.Melaksanakan Upacara Tumpek Kandang.

Upacara ini bermakna sebagai pernyataan terima kasih atas keseimbangan diciptakannya hewan/binatang sebagai penyeimbang Bhuana Agung dengan Bhuana Alit.

UNSUR-UNSUR BHUANA ALIT

-              purusa

-               prakerti

-               tri antah karana (buddhi, manas, ahamkara)

-              panca buddhindria

-               panca karmendria

-               panca tan matra

-               panca maha butha

TRI ANTAHKARANA

Merupakan Tiga penyebab akhir, dengan bagiannya sebagai berikut:

-                 Bhuddhi berfungsi menentukan keputusan

-                  Manas berfungsi untuk berfikir

-                  Ahamkara berfungsi untuk merasakan dan bertindak

PANCA BUDDHINDRIYA

Merupakan 5 indria untuk mengetahui sesuatu. Bagian-bagiannya:

-        Caksundria = indriya pd mata

-         Srotendria = indriya pada telinga

-         Ghranendria = indria pada hidung

-         Jihwendria = indriya pada lidah

-         Twakindria = indria pada kulit

PANCA KARMENDRIA

Adalah 5 indriya yang berfungsi untuk melakukan sesuatu. Bagian-bagiannya:

-        Panindriya = indriya pd tangan

-         Padendriya = indria pd kaki

-         Garbhendriya = indriya pd perut

-         Upasthendriya/bhagendriya = kelamin

-         Payuindriya = pelepasan

PANCA TANMATRA

Panca tan matra muncul akibat ahangkara terpengaruh tri guna. Bagian-bagian panca tanmatra adalah:

-              Sabda tanmatra = bekas-bekas suara

-               Sparsa tanmatra = bekas-bekas rasa sentuhan

-               Rupa tanmatra = bekas-bekas cahaya

-               Rasa tanmatra = bekas-bekas pengecap

-               Gandha tanmatra = bekas-bekas bau

PANCA MAHA BUTHA

Muncul akibat evolusi dari panca tanmatra. Bagian-bagian Panca maha butha adalah:

-           Akasa/ether = ruang kosong = rongga

-            Bayu = udara = nafas

-            Apah = benih-benih air

-            Teja = zat panas

-            Perthiwi = zat padat

EVOLUSI PANCA TANMATRA KE PANCA MAHABUTHA

LAPISAN PADA BADAN

SAD KOSA

Enam lapis pembungkus stula sarira

  1. Asti atau tawulan (tulang)
  2.  Odwad (otot)
  3.  Mamsa (daging)
  4. Rudhira (darah)
  5. Carma (kulit)
  6. Sumsum (sumsum)

·         DASA BAYU/ DASA PRANA

Merupakan 10 macam udara dlm tubuh

-               Prana = pd paru-paru

-               Samana = pd pencernaan

-              Apana = pd pantat

-               Udana = pd kerongkongan

-               Byana = seluruh tubuh

-               Naga = pd perut

-               Kumara = keluar dr tangan, badan dan jari

-              Krakara = saat bersin

-               Dewadatta = saat menguap

-               Dananjaya = yg memberi makan pd badan