Apa yang dilakukan coach dalam membantu coachee mengenali situasi permasalahan yang dihadapi coachee

 Lulu Yudhsinta Nuranggeraini, S.Pd.,Kons_CGP Angkatan 2_Bandar Lampung

1.Apa yang dilakukan coach dalam membantu coachee mengenali situasi permasalahan yang dihadapi coachee?

coach membantu coachee mengenali masalah situasi permasalahan yang dihadapi dengan melakukan komunikasi asertif membina hubungan yang kemitraan yang setara, dengan memberikan pertanyaan yang reflektif dan mendalam menginspirasi coachee untuk menemukan jawaban-jawaban sendiri atas permasalahannya sehingga dapat berpikir kritis yang mendalam dan meningkatkan potensi.

coach juga dapat menerapkan model coaching TIRTA. coach dapat memulai nya dengan menanyakan tujuan dari sesi coaching tersebut kepada couchee, apa tujuaan yang ingin coachee dapatkan dan apa ukuran keberhasilannya. Kemudian ajak coachee mengidentifikasi atau mengenali permasalahan yang dihadpai coachee Di sini, coach berperan sebagai pendengar yang aktif dengan merespon apa yang disampaikan coachee serta memberikan pertanyaan-pertanyaan yang efektif yang dapat membantunya menggali permasalahan, penyebabnya, serta melihat potensi dan menemukan solusinya.Lalu, coachee diajak unruk merancang aksi nyata; mencari strategi yang tepat dan menentukan jangka waktu serta ukuran keberhasilannya. Tahapan terakhir yaitu coachee diajak untuk membuat komitmen dari rancangan aksi nyata yang telah disusun dan menanyakan tindak lanjut dari coaching tersebut.

2.Bagaimana cara coach memberi respons terhadap situasi (Permasalahan) yang dihadapi coachee? (Perhatikan secara cermat sikap dan perilaku coach)

cara coach memberi respons terhadap situasi permasalahan yang dihadapi coachee yang pertama adalah membina rasa saling mempercayai, coach memberikan perhatian kepada keadaan pribadi peserta didik terutama kualitas belajarnya, coach juga menyampaikan data yang berhubungan dengan peserta didik, dari gesture bahasa tubuh coach juga memberikan kesan setara dengan peserta didik, terkadang juga coach menyelaraskan emosi dengan kata-kata yang menunjukan bahwa coach memahami masalah yang dialami peserta didik

yang kedua coach juga menjadi pendengar yang aktif saat duduk berhadapan dengan coachee atau peserta didik, tanpa memberikan penilaian terhadap coachee, mendengarkan penuh rasa hormat dan fokus berusaha mendengar secara aktif dan memberikan respon singkat seperti kata oh, iya, hm.., anggukan kecil, raut wajah positif dana tersenyum

yang ketiga adalah menanggapi perasaan dengan tepat (Parafrase) menegaskan kembali makna pesan yang disampaikan dengan menggunakan kalimat kita sendiri, mengajukan pertanyaan , agar mendorong coachee menguraikan lebih banyak lagi perasaannya

  Positive self-talk adalah berdialog dengan diri sendiri menggunakan kalimat positif. Meski tidak terdengar di telinga, positive self-talk dapat memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku diri sendiri. Sadarkah kamu bahwa sebenarnya kamu kerap berbicara pada dirimu sendiri? Tak jarang pula hal yang diutarakan berupa kalimat negatif dan jelek mengenai dirimu. Hal ini biasanya berasal dari pemikiran negatif dan tentu tidak boleh dibiarkan begitu saja.   Untuk mengatasinya, mulai saat ini kamu harus membiasakan diri melakukan positive self-talk . Banyak manfaat yang diperoleh dari melakukan ini dan cara melakukannya juga tidak sulit, kok . Berbagai Manfaat Positive Self-Talk Positive self-talk terbukti memiliki peranan yang cukup besar terhadap performa dan kehidupan sehari-hari seseorang. Sebagai contoh, atlet yang terbiasa melakukan positive self-talk cenderung memiliki performa yang lebih baik saat pertandingan dibandingkan dengan yang tidak. Selain itu, manfaat yang jug

  Mencintai diri sendiri atau sel-love bukan berarti Anda egois dan mengembangkan kepribadian narsisistik yang menyimpang. Justru, Anda menerima segala kelebihan tanpa merasa tinggi hati, tetapi juga berlapang dada untuk merangkul semua kekurangan diri tanpa ditutupi. Sederhananya, mencintai diri sendiri haruslah sepenuh hati dan tanpa syarat. Mencintai diri sendiri berarti memenuhi segala kebutuhan Anda dan tidak mengorbankan kesejahteraan Anda untuk menyenangkan orang lain. Ini juga bisa berarti memprioritaskan diri sendiri, percaya pada diri sendiri, jujur atau tidak membohongi diri sendiri , bersikap baik pada diri sendiri, serta memaafkan diri sendiri saat Anda melakukan hal buruk pada diri Anda. Dengan mencintai diri sendiri setulus hati, Anda dapat memperoleh sejumlah manfaat yang baik bagi diri Anda dan juga orang sekitar. Anda dapat terbebas dari beban sosial, karena tidak akan membandingkan diri dengan kehidupan orang lain. Anda pun akan punya banyak waktu untuk mengurus d

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu menganalisa setiap proses coaching dan mengeksplorasi teknik yang digunakan dalam coaching.

  1. Apa yang dilakukan coach dalam membantu coachee mengenali situasi  (permasalahan atau tantangan) yang dihadapi coachee? 
  2. Bagaimana cara coach memberi respons terhadap situasi yang dihadapi coachee? (perhatikan secara cermat sikap dan perilaku coach)
  3. Apakah praktek coaching model TIRTA dapat dipraktekkan dalam situasi dan konteks lokal kelas dan sekolah Anda? apa tantangan utama Anda dalam melakukan praktek coaching model TIRTA?
  4. Siapakah yang dapat membantu Anda melatih praktek coaching model TIRTA di kelas dan sekolah Anda? Bagaimana Anda melibatkan mereka?

  • Apa yang dilakukan coach dalam membantu coachee mengenali situasi  (permasalahan atau tantangan) yang dihadapi coachee?  Coach terlebih dahulu mengenali tujuan utama yang ingin dicapai coachee dalam proses coaching tsb. Kemudian coach menggali semua hal yang terjadi pada diri coachee (identifikasi). Selama proses coaching, coach dapat melakukan gaya komunikasi asertif dengan coachee agar timbul rasa percaya dan aman. Ketika rasa aman itu hadir dalam sebuah hubungan coach and coachee, maka coachee akan lebih terbuka dan menerima ajakan kita untuk berkomunikasi. Keselarasan pada tujuan mulai terbangun. Coach dapat mengajukan pertanyaan yang dapat menstimulasi pemikiran coachee, memunculkan hal-hal yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya, mengungkapkan emosi atau nilai dalam diri dan yang dapat mendorong coachee untuk membuat sebuah aksi bagi pengembangan potensi dirinya. Namun demikian coach juga harus menjadi pendengar aktif. Coach menunjukkan bahwa dia mendengarkan coachee, bisa melalui bahasa tubuh seperti respon singkat, anggukan, kontak mata, dll. Dengan mengajukan pertanyaan dapat mendorong coachee menguraikan lebih lagi keyakinan atau perasaannya. Setelah itu coachee dapat memberikan umpan balik untuk membangun potensi yang ada pada coachee dan menginspirasi mereka untuk berkarya. Umpan balik yang berupa dorongan positif diperlukan agar coachee meneruskan hasil coaching ini sampai pada tahap aksi.  Langkah akhir adalah coach menuntun komitmen coachee dalam membuat sebuah rencana aksi dan menjalankannya.
  • Bagaimana cara coach memberi respons terhadap situasi yang dihadapi coachee? (perhatikan secara cermat sikap dan perilaku coach)?  Dengan komunikasi asertif, coach membangun sebuah kepercayaan diri, keakraban dan rasa hormat. coach menjadi pendengar aktif dengan melakukan kontak mata, mendengarkan coachee, mengajukan pertanyaan, anggukan kepala, merespon dengan bahasa tubuh yang tepat, fokus kepada apa yang dikatakan, mengulangi apa yang didengar dari coachee, menunggu coachee berhenti sebelum berbicara.
  • Apakah praktek coaching model TIRTA dapat dipraktekkan dalam situasi dan konteks lokal kelas dan sekolah Anda? apa tantangan utama Anda dalam melakukan praktek coaching model TIRTA? Praktek coaching model TIRTA dapat dipraktekkan dalam situasi dan konteks lokal kelas dalam mengatasi kompleksitas permasalahan murid. Setelah saya benar-benar memahami modul ini, saya baru menyadari bahwa tantangan yang paling berat bagi saya untuk menerapkan praktek coaching model TIRTA ini adalah pada tahap Identifikasi bukan pada tahap tujuan akhir seperti saya sebutkan pada modul sebelumnya. Pada tahap identifikasi inilah kunci keterampalian komunikasi seorang coach dalam memfasilitasi coachee dan kunci suksesnya proses coaching. Dengan keterampilan coachee berkomunikasi melalui mengajukan pertanyaan yang efektif maka akan menstimulasi pemikiran coachee, memberikan perspektif yang lebih luas, menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam, memberdayakan potensi coachee dalam menganalisa topik, serta mampu memotivasi diri dalam mengambil keputusan.
  • Siapakah yang dapat membantu Anda melatih praktek coaching model TIRTA di kelas dan sekolah Anda? Bagaimana Anda melibatkan mereka? Secara umum Kepala sekolah dan rekan kerja dapat membantu saya dalam melatih praktek coaching model TIRTA di kelas dan sekolah. Namun akan lebih spesifik lagi jika praktek coaching model TIRTA dibantu oleh Wakasek kesiswaan, Guru BP/BK dan walikelas. Hal ini disebabkan karena Wakasek kesiswaan, Guru BP/BK dan walikelas lah yang paling sering terlibat dalam penyelesaian permasalahan dan kasus murid. Saya melibatkan mereka ketika adanya permasalahan murid. Adanya permasalahan murid saya akan mengkomunikasikan dengan Wakasek kesiswaan dan/atau Guru BP/BK dan/atau walikelas untuk melakukan proses coaching.


Page 2

If you require any more information or have any questions about our site's disclaimer, please feel free to contact us by email at

Disclaimers for Irawati

All the information on this website - https://www.guru-cetar.com/ - is published in good faith and for general information purpose only. Irawati does not make any warranties about the completeness, reliability and accuracy of this information. Any action you take upon the information you find on this website (Irawati), is strictly at your own risk. Irawati will not be liable for any losses and/or damages in connection with the use of our website. Our Disclaimer was generated with the help of the Disclaimer Generator.

From our website, you can visit other websites by following hyperlinks to such external sites. While we strive to provide only quality links to useful and ethical websites, we have no control over the content and nature of these sites. These links to other websites do not imply a recommendation for all the content found on these sites. Site owners and content may change without notice and may occur before we have the opportunity to remove a link which may have gone 'bad'.

Please be also aware that when you leave our website, other sites may have different privacy policies and terms which are beyond our control. Please be sure to check the Privacy Policies of these sites as well as their "Terms of Service" before engaging in any business or uploading any information.

Consent

By using our website, you hereby consent to our disclaimer and agree to its terms.

Update

Should we update, amend or make any changes to this document, those changes will be prominently posted here.