Apa yang di maksud dengan mustahiq zakat? sebutkan dan jelaskan pengertian masing-masing!

Mustahik adalah istilah atau sebutan bagi orang-orang yang berhak menerima zakat. Zakat sendiri merupakan ibadah yang dilakukan dengan tujuan untuk menyucikan diri, membersihkan harta, dan berbagi kepada orang yang membutuhkan. Perintah zakat termasuk dalam rukun Islam sehingga hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memenuhi syarat sesuai syariah.

Zakat terbagi ke dalam dua jenis, yakni Zakat Fitrah dan Zakat Maal. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib ditunaikan oleh muslim menjelang Hari Raya Idulfitri. Sementara zakat maal merupakan zakat penghasilan yang didapat dari hasil perkebunan, pertanian, perdagangan, peternakan, ataupun harta temuan. Zakat maal wajib hukumnya bagi orang yang mampu, yakni telah melampaui nisab.

Dibandingkan zakat fitrah, perhitungan zakat maal lebih rumit karena memiliki aturan sendiri. Perhitungan untuk hasil pertanian akan berbeda dengan hitungan untuk emas atau harta temuan.

Apa yang di maksud dengan mustahiq zakat? sebutkan dan jelaskan pengertian masing-masing!

Mustahik Berhak Menerima Zakat, Siapa Saja Mereka?

Zakat yang telah dikumpulkan oleh lembaga akan dibagikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Lantas, siapa saja yang termasuk golongan mustahik? Berikut delapan golongan orang yang berhak menerima zakat.

Fakir

Para fakir termasuk golongan utama yang berhak menerima zakat. Menurut Imam Syafi’i, fakir merupakan orang yang tidak memiliki harta benda atau mata pencaharian. Keadaan ini terjadi secara terus-menerus atau dalam rentang waktu tertentu.

Miskin

Berbeda dengan fakir, orang yang termasuk ke dalam kategori miskin adalah orang yang memiliki harta dan pekerjaan, tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Riqab

Riqab atau memerdekakan budak menjadi penerima zakat yang utama. Budak yang dimaksud adalah seorang muslim yang dijadikan budak kemudian dibeli dari harta zakat dan dibebaskan di jalan Allah SWT.

Gharim

Gharim adalah orang yang memiliki utang dan terdesak mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, baik kepentingan pribadi, sosial, maupun agama. Ada dua jenis gharim. Pertama, gharim limaslahati nafsihi yang terlilit utang demi kepentingan atau kebutuhan pribadi. Kedua, gharim li ishlahi dzatil yang terlilit utang karena mendamaikan manusia, suku, atau qabilah.

Mualaf

Mualaf adalah orang muslim yang imannya masih lemah, tetapi memiliki pengaruh terhadap kaumnya atau sebutan bagi orang yang baru memeluk agama Islam.

Fi sabilillah

Fi sabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah demi mengharapkan rida. Orang yang masuk dalam golongan ini, baik kaya maupun miskin berhak mendapatkan zakat. Namun perlu dingat bahwa di masa kini jihad fi sabilillah tidak selalu berarti perang.

Jihad seorang pelajar harus dilakukan dengan belajar giat untuk mendapatkan rida Allah. Selain itu, fi sabilillah juga bisa berupa organisasi penyiaran dakwah Islam, proyek pembangunan masjid, dan kegiatan lain di jalan Allah SWT.

Ibnu Sabil

Ibnu sabil adalah seorang muslim yang melakukan perjalanan dan memerlukan uang untuk bekal perjalanannya. Orang yang masuk dalam golongan ini berhak menerima zakat sesuai kebutuhannya.

Amil Zakat

Jika mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat, maka Amil Zakat adalah badan yang dipercaya mengurusi zakat. Amil zakat adalah orang yang telah ditunjuk oleh seorang pemimpin atau wakilnya dan ditugaskan untuk mengumpulkan zakat.

Syarat menjadi amil zakat harus merdeka, laki-laki, dan muslim mukalaf. Amil boleh berasal dari orang miskin ataupun kaya. Jika ketujuh golongan sudah menerima haknya, maka amil berhak menerima zakat.

sumber : lazismugresik

Apa yang di maksud dengan mustahiq zakat? sebutkan dan jelaskan pengertian masing-masing!
Ilustrasi sedekah . alalam.ir

JATENG | 10 Januari 2021 11:30 Reporter : Jevi Nugraha

Merdeka.com - Sebagaimana kita tahu, umat Muslim diwajibkan untuk mengeluarkan zakat setiap bulan Ramadhan atau sebelum Idul Fitri. Dalam penyaluran zakat, tak jarang kita mendengar istilah mustahik. Meski sudah tidak asing lagi, namun masih banyak orang Muslim yang belum mengerti istilah tersebut.

Melansir dari NU Online, mustahik adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang berhak menerima zakat. Mengetahui para mustahik sangat penting, mengingat hal ini berkaitan dengan kesejahteraan umat muslim. Dengan begitu, bisa mengetahui siapa yang boleh dan tidak boleh, serta bagaimana sifat penyaluran kepada mereka.

Salah satu jenis zakat yang wajib dikeluarkan umat Islam adalah zakat fitrah. Adapun macam-macam zakat fitrah menggunakan makanan atau kebutuhan pokok dari suatu wilayah terkait seperti beras, gandum, kurma, susu dan lain sebagainya. Menurut mayoritas pendapat ulama bahwa zakat fitrah di keluarkan dengan kadar ukuran 1 sha atau sekitar 2,5 sampai 3,0 kilogram.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan mustahik dan bagaimana cara menyalurkannya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari NU Online:

2 dari 3 halaman

Apa yang di maksud dengan mustahiq zakat? sebutkan dan jelaskan pengertian masing-masing!

©2019 Merdeka.com/Free Images

Dalam Islam, tata cara penyaluran zakat telah diatur di dalam Al-Qur'an. Adapun zakat hanya boleh diterima oleh para mustahik. Para mustahik sendiri dibagi menjadi delapan golongon (ashnaf), di antaranya fakir, miskin, panitia zakat, mualaf, budak, orang yang tidak sanggup membayar hutang, pejuang Islam, dan Ibnu Sabil.

Penerima zakat tersebut juga telah ditentukan dalam Al-Qur'an. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah At-Taubah:60,"

"Sesungguhnya zakat itu diperuntukkan bagi orang-orang fakir, orang miskin, pengelola zakat (amil), orang yang dibujuk hatinya (muallaf), dalam memerdekakan budak, orang yang memiliki utang, dan perjuangan di jalan Allah dan ibnu sabil. Demikianlah ketentuan dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" (QS Al-Taubah [9]: 60).

Ayat di atas jelas menyebutkan dengan tegas bahwa kedelapan ashnaf tersebut dijadikan tolok ukur keabsahan oleh para ulama. Oleh karena itu, selain para mustahik, penyaluran zakat hukumnya menjadi tidak sah.

3 dari 3 halaman

Apa yang di maksud dengan mustahiq zakat? sebutkan dan jelaskan pengertian masing-masing!
©2015 Merdeka.com

Zakat juga memiliki keutamaan dan manfaat, salah satunya dapat menghilangkan kejelekan yang ada pada diri manusia. Sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadits berikut ini, artinya:

"Barangsiapa membayar zakat hartanya, maka kejelekannya akan hilang dari dirinya." (HR. al-Haitsami).

Tidak hanya itu, zakat juga memiliki keutamaan dan manfaatnya untuk setiap umat muslim. Berikut ini beberapa manfaat zakat bagi umat muslim, di antaranya:

Jaminan Masuk Surga

Manfaat zakat yang pertama ialah jaminan masuk surga. Hal ini sebagaimana dalam salah satu surah Al-Qur'an berikut ini, Allah SWT berfirman:

"Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang Itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar." (QS. An-Nisa’: 162).

Diampuni Dosa-dosanya

Seorang Muslim yang membayar zakat, maka kesalahan dan dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah SWT. Tidak hanya itu, Allah SWT juga telah menjamin bagi setiap Muslim yang mendirikan salat dan menunaikan zakat akan dijamin masuk surga. Sebagaiamana dalam Al-Qur'an Surat Al-Ma’iddah: 12, Allah SWT berfirman:

"Dan Sesungguhnya Allah telah mengambil Perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka orang pemimpin dan Allah berfirman:"Sesungguhnya aku beserta kamu, Sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik Sesungguhnya aku akan menutupi dosa-dosamu. dan Sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka Barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, Sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.” (QS. Al-Ma’iddah: 12).

Mendapatkan Pahala Terbaik

Manfaat zakat lainnya ialah Allah akan memberikan kepada hambanya pahala yang terbaik. Selain itu, setiap Muslim yang menunaikan zakat juga akan ditambahkan rezkinya oleh Allah. Sebagaimana dalam Al-Qur'an Surah An-Nuur ayat 37-38 berikut ini, artinya:

"(Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dariapa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (QS. An-Nuur: 37 - 38).

(mdk/jen)