Tulisan ini membahas ketahanan pangan dan politik pangan pada periode pendudukan Jepang dan Orde Lama dalam periodisasi sejarah Indonesia. Argumentasi dibangun dengan memanfaatkan sumber-sumber sejarah baik primer maupun sekunder, termasuk informasi statistik yang relevan. Permasalahan pokok yang dikaji menyangkut kondisi ketahanan pangan pada kedua periode, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta langkah-langkah dalam pelaksanaan politik pangan. Pembahasan dilakukan dengan melihat sisi produksi maupun konsumsi pangan. dan kebijakan dalam mewujudkan ketersediaan ban pangan secara mencukupi. Show tirto.id - Sejarah pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada 1942 dan berlangsung selama kurang lebih 3,5 tahun hingga proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dinyatakan tanggal 17 Agustus 1945. Lantas, apa saja dampak penjajahan Jepang di Indonesia dalam berbagai bidang, mulai dari sosial, ekonomi, budaya, militer, hingga pendidikan? Anik Sulistiyowati dalam Sejarah Indonesia (2020) mencatat bahwa pertama kali Jepang menginjakkan kaki di Indonesia pada 1 Maret 1942 di Teluk Banten. Jepang kala itu berhasil mengalahkan Sekutu dalam Perang Dunia Kedua. Indonesia sebelumnya adalah wilayah jajahan Belanda yang merupakan bagian dari Sekutu. Tanggal 8 Maret 1942, Belanda menyerahkan kekuasaannya atas wilayah Indonesia kepada pemerintah militer Jepang. Di sisi lain, Indonesia yang sudah lama dijajah oleh Belanda semula menyambut gembira kedatangan Jepang yang dianggap saudara tua karena sama-sama merupakan bangsa Asia.
Jepang alias Dai Nippon memang awalnya memposisikan sebagai saudara tua bagi Indonesia dengan mengusung semangat 3A, yaitu Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Akan tetapi, Jepang ternyata tidak berbeda dengan Belanda, sama-sama bangsa penjajah yang memberikan banyak kerugian terhadap rakyat Indonesia. Jepang bahkan memanfaatkan sumber daya Indonesia untuk membiayai perang mereka melawan Sekutu. Selama kurang lebih 3,5 tahun menguasai wilayah Indonesia, pendudukan pemerintahan militer Jepang menyebabkan munculnya banyak dampak di berbagai bidang yang dirasakan oleh rakyat Indonesia.
Baca juga:
Dampak di Bidang SosialBerdasarkan catatan Soepriyanto dalam Perjuangan Meraih Kemerdekaan (2018:10), semasa pendudukan Jepang, komunikasi antar pulau atau dengan luar negeri mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena pihak Jepang yang berwenang mengendalikan saluran komunikasi. Selain masalah sosial berupa komunikasi, dampak sosial juga terjadi ketika orang-orang Indonesia mengalami tindakan sewenang-wenang dari Jepang, seperti penahanan, penyiksaan, menjadi korban salah tangkap, dan lainnya. Bukan hanya itu, warga Indonesia juga dijadikan sebagai pekerja paksa (romusha) yang tidak mendapatkan upah.Selain itu, seperti yang diungkap Irma Samrotul dalam Sejarah Kelas XI (2020:7) para perempuan tidak jarang menjadi korban penipuan lowongan kerja. Mereka ternyata dipekerjakan sebagai gadis penghibur (Jugun Ianfu) dan dipaksa untuk memuaskan nafsu para tentara Nipon.
Baca juga:
Dampak di Bidang EkonomiSaat menduduki Indonesia, Jepang juga sedang terlibat perang dengan pihak Sekutu. Oleh karena itu, Nipon memiliki siasat licik untuk memanfaatkan Indonesia sebagai sumber kebutuhan menjalankan peperangan. Sistem ekonomi perang ini mengakibatkan munculnya penyitaan pabrik, perkebunan, bank, hingga beberapa perusahaan. Lebih lanjut, hal tersebut berdampak pada terjadinya penurunan produksi pangan, kelaparan, sampai kemiskinan.
Dampak di Bidang BudayaPada bidang ini, masyarakat Indonesia dipaksa untuk melakukan penghormatan kepada Tenno Heika (kaisar) yang dianggap sebagai keturunan dewa matahari. Ritual tersebut dilakukan dengan membungkukan badan tepat ke arah kaisar yang berada di arah matahari terbit (dikenal sebagai budaya Seikeirei). Kala membungkukan badan, masyarakat juga disuruh untuk menyanyikan lagu kebangsaan negara Jepang, yakni Kimigayo. Kebiasaan yang sudah terkesan asing dalam budaya Indonesia ini pada akhirnya ditentang oleh beberapa ulama, bahkan hingga memunculkan pertempuran.
Dampak di Bidang MiliterSaat pendudukan terjadi, Jepang memanfaatkan masyarakat untuk bisa terlibat dalam Perang Pasifik melawan Sekutu. Alasannya sudah tentu dikarenakan Jepang membutuhkan pasukan agar bisa memenangkan perang tersebut. Dengan cara membujuk masyarakat Indonesia untuk ikut melawan pihak musuh, Jepang pada akhirnya berhasil membentuk beberapa organisasi semi-militer. Di antaranya ada Seinendan, Keibodan, Hizbullah, Fujinkai, Barisan Pelopor, PETA, dan Heiho. Organisasi tersebut dilatih sedemikian rupa untuk bisa menggunakan senjata, baris-berbaris, dan latihan militer lainnya. Salah satu organisasi, PETA, berkembang seiring dengan perubahan situasi Indonesia. Mula-mula, berubah menjadi Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan kini menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Dampak di Bidang PendidikanPada masa pendudukan Jepang, pendidikan dapat dibilang mengalami kemajuan, yakni tidak ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan lagi serta dibentuknya sistem tahapan (SD, SMP, dan SMA). Namun, tetap ada motivasi pemanfaatan masyarakat untuk bisa terlibat perang kala itu. Para siswa diwajibkan untuk mengikuti latihan dasar kemiliteran, yaitu baris-berbaris dan menyanyikan lagu kebangsaan Jepang.
Baca juga
artikel terkait
MASA PENDUDUKAN JEPANG
atau
tulisan menarik lainnya
Yuda Prinada
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
April 14, 2020 | Masa Pendudukan Jepang | |
Kebijakan pemerintah Jepang di Indonesia Sudah tahukah kalian kalau negara kita, pernah dijajah oleh Jepang? Sejak kapan Indonesia dijajah Jepang? Kebijakan apa saja yang diterapkan Jepang ketika menjajah Indonesia? Pada sub bab kali ini kita akan membahas “KEBIJAKAN PEMERINTAH JEPANG DI INDONESIA”. Dari periode 1942 hingga 1945, Indonesia di bawah pendudukan Jepang. Belanda gagal menghadapi serbuan tentara Jepang. Tepatnya pada tanggal 8 Maret 1942, berdasarkan hasil Perjanjian Kalijati, Belanda menyerahkan wilayah Hindia Belanda kepada Jepang. Sehingga resmi semenjak tanggal tersebut, Indonesia dijajah Jepang. Perjanjian KalijatiKemudian Jepang mengambil berbagai kebijakan untuk menanamkan pengaruhnya di Indonesia. Berikut ini merupakan kebijakan Jepang dalam berbagai bidang. Dalam bidang Politik, antara lain:
Dalam bidang Ekonomi
Bidang Sosial Budaya
Dalam Bidang Pertahanan dan Militer Pasukan PETAUntuk membangun mentalitas, ditanamkan seiskin atau semangat serta bhusido atau jalan ksatria yang berani mati, rela berkorban, siap menghadapi bahaya, dan menjunjung tinggi keperwiraan. Jepang membentuk Kampetai yakni polisi rahasia yang bertugas mengawasi aktivitas tokoh pergerakan nasional. Bentuk-bentuk organisasi kemiliteran yang dibentuk Jepang sebagai berikut.
Untuk meteri secara lengkap mengenai Masa Pendudukan Jepang di Indonesia silahkan klik link youtube berikut ini. Jika bermanfaat, jangan lupa subscribe, like, komen dan share. Terimakasih Sumber referensi: Hesti Dwi Rachmawati. 2013. Mandiri Sejarah Indonesia untuk SMA dan MA kelas XI Kurikulum 2013. Jakarta : Erlangga Ririn Darini, Wahjudi Djaja,dkk. Buku Siswa Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan Ilmu Ilmu Sosial. Klaten : Cempaka Putih. Sh. Musthofa dkk. 2009. Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI Program Bahasa. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Tarunasena. 2009. Sejarah 2 : SMA/MA untuk kelas XI Semester 1 dan 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Wardaya. 2009. Cakrawala Sejarah 2 : untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. LATIHAN SOAL: Nama: Kelas : Tanggal tugas :
Selamat mengerjakan Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih |