Show Smarteen.co.id — Berprestasi memang harus dipahami dari dua sisi, dunia dan akhirat. Sebagai seorang remaja muslim, kita harus berusaha untuk meraih keduanya. Dengan cara apa? Mengutip dari mirajnews.com, Taufiqurrahman, seorang master dari Omdurman University, Sudan, menjelaskan beberapa karakteristik pribadi berprestasi. Pertama, akidah yang lurus. Dengan akidah yang lurus, maka seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan tidak akan menyimpang dari jalan serta ketentuan-ketentuan-Nya. Kedua, ibadah yang benar. Selain akidah yang lurus, ibadah yang benar merupakan salah satu pilar utama manusia berprestasi. Ketiga, akhlak yang mulia. Akhlak yang mulia merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap manusia, baik dalam hubungannya kepada Allah Swt, maupun dengan makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Keempat, wawasan yang luas. Wawasan yang luas wajib dipunyai oleh pribadi muslim. Karena itu salah satu sifat Rasulullah Saw adalah fatonah (cerdas). Kelima, fisik yang kuat. Seorang muslim haruslah memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Salat, puasa, zakat, dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan kondisi fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.
Keenam, melawan hawa nafsu. Hal ini penting bagi seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk sangat menuntut adanya kesungguhan. Ketujuh, disiplin waktu. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk disiplin mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif. Maka di antara yang disinggung oleh Nabi Saw tentang waktu adalah memanfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara. Kedelapan, profesional. Teratur dalam suatu urusan termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al-Qur’an maupun sunah. Di mana segala suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional dan tepat waktu. Kesembilan, mandiri. Mandiri merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian. Kesepuluh, bermanfaat bagi orang lain. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. [] Dalam bahasa Inggris, wirausaha dikenal dengan istilah entrepreneur, yang berarti seseorang atau kelompok yang mendirikan sebuah usaha atau bisnis dalam membuat suatu produk, mulai dari mengidentidikasi, mengembangkan, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan, hingga mengatur pemasarannya. Wirausaha sangat berkaitan erat dengan kreativitas, berani mencoba, memiliki pengetahuan yang luas, hingga keterampilan seseorang atau kelompok. Tidak mudah untuk menjadi seorang wirausaha. Nah, untuk itu, Popmama.com telah merangkum 5 sikap dan perilaku wirausaha yang perlu diketahui. Disimak, ya! 1. Kreatif dan inovatifPexels/kaboompicsSeorang wirausaha harus memiliki daya kreativitas dan inovatif yang tinggi. Sebab, di zaman sekarang ini sudah banyak produk-produk unik yang menjadi daya tarik. Untuk itu, agar dapat memenangkan persaingan, kreatif dan inovatif dalam diri wirausaha sangat diperlukan. Kreativitas yang tinggi memerlukan daya inovasi agar sebuah produk dapat laku di pasaran. Sementara inovasi, hal tersebut berkaitan dengan manfaat atau nilai guna suatu produk. Semakin bertambahnya nilai guna atau manfaat sebuah produk, daya jual produk tersebut akan meningkat di mata konsumen. 2. Pantang menyerahPexels/thirdmanSikap an perilaku yang wajib dimiliki oleh seorang wirausaha adalah pantang menyerah. Sebab, untuk mencapai suatu tujuan akan selalu ada berbagai macam kegagalan. Dengan sikap dan perilaku yang pantang menyerah, seorang wirausaha diharapkan akan bangkit dan mencoba berbagai alternatif lainnya untuk menghindari kegagalan yang sama. Dalam mengerjakan pekerjaannya, seorang wirausaha juga harus bersungguh-sungguh dan percaya diri. EDITORS' PICKS
3. Berani mengambil risikoPexels/fauxelsDalam dunia bisnis, berani mengambil risiko merupakan salah satu nilai yang paling penting. Ada banyak pilihan yang dapat memengaruhi sebuah bisnis yang dibangun. Setiap pilihan akan selalu ada risiko. Oleh sebab itu, dibutuhkan keberanian dalam menentukan pilihan dan bertanggung jawab atas risiko yang akan dihadapi. Sebelum menentukan pilihan, ada baiknya melakukan pengamatan terlebih dahulu, sehingga dapat membuat strategi untuk meminimalisir tingkat risiko yang akan dihadapi. Selain itu, sesuaikan modal dengan besaran bisnis, jangan terburu-buru atau terlalu ambisi, serta konsultasikan dengan orang-orang yang ahli dibidangnya. 4. Tekun dan telitiPexels/lexovertoomSetiap pekerjaan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, penuh ketekunan dan ketelitian. Dengan adanya sikap tekun dan teliti, usaha atau bisnis yang dijalankan dapat terlaksana dengan baik, terhindardari risiko yang akan merugikan perusahaan, dan mendapatkan hasil yang diinginkan. Segala macam rintangandan kemalasan akan mulai terkikis, sehingga akan timbul kemauan yang kuat untuk terus mengembangkan produk. 5. Berkomitmen tinggiPexels/startup-stock-photosKomitmen merupakan sebuah perjanjian atau keterikatan untuk melakukan sesuatu terhadap seseorang atau dirinya sendiri. Dalam membangun atau mengembangkan sebuah bisnis, seorang wirausaha harus memiliki komitmen yang terarah dan bersifat progresif, yang berarti berorientasi pada kemajuan. Komitmen yang dibuat untuk dirinya sendiri, di antara lain memperluas ilmu penetahuan terkait bisnis yang dijalankan dan produk yang dirancang, mempersiapkan diri untuk dapat bertanggung jawab terhadap risiko kegagalan, dan lain sebagainya. Sementara komitmen yang dibuat untuk orang lain atau konsumen adalah memberikan pelayanan yang beriorientasi pada kepuasan konsumen, menciptakan produk-produk dengan kualitas tinggi, hingga penyelesaian masalah terhadap konsumen. Itulah 5 sikap wirausahawan dan perilaku usaha yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat! Baca juga:
You may have mistyped the address or the page may have moved.
Lihat Foto KOMPAS.com - Masa pubertasakan dialami manusia saat remaja atau berusia 10 atau 12 tahun. Masa pubertas merupakan masa peralihan dari remaja menjadi dewasa. Peralihan ini meliputi perubahan fisik, emosi, sikap, serta perilaku. Semua peralihan atau perubahan ini sangat wajar untuk dialami manusia. Saat akan memasuki bahkan sedang mengalami masa pubertas, ada beberapa hal yang harus dilakukan serta dihindari. Salah satu contoh hal yang harus dilakukan adalah tetap percaya diri meskipun sedang mengalami pubertas atau puberty. Sedangkan contoh hal yang tidak boleh dilakukan adalah emosi setiap saat, misalnya karena masalah studi atau karena hal lainnya. Selain itu masih ada beberapa hal yang harus dilakukan dan dihindari pada masa pubertas. Berikut adalah penjelasannya yang mengutip dari situs Femme Projects: Baca juga: Cara Menyikapi Remaja Pubertas Hal yang harus dilakukan pada masa pubertasBagi sebagaian manusia, pubertas merupakan masa yang cukup sulit untuk dilewati. Namun, mau tidak mau harus tetap dijalani. Berbagai hal yang harus dilakukan ini sangat penting, karena baik untuk kesehatan tubuh serta membuat diri jauh lebih mudah dalam menjalani masa pubertas, Berikut adalah penjelasannya:
Baca juga: Masa Pubertas dan Ciri-cirinya Hal yang harus dihindari pada masa pubertasBerkebalikan dari hal yang harus dilakukan, hal ini harus dihindari karena tidak baik untuk kesehatan. Apa sajakah itu?
Baca berikutnya |