Perubahan iklim menjadi tema Hari Bumi 2022 yang diperingati pada 21 April. Perubahan iklim merupakan isu penting yang harus disadari oleh masyarakat di seluruh dunia. Penyebab utama perubahan iklim adalah aktivitas manusia. Show Aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil, meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Gas rumah kaca termasuk karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida semakin meningkat sejak sekitar dua ratus tahun yang lalu, menurut Australian Academy of Science. Gas rumah kaca karbon merupakan gas yang menyerap dan memancarkan panas. Gas ini memerangkap panas dan meningkatkan suhu rata-rata Bumi sehingga disebut efek rumah kaca. Menurut Komisi Eropa, faktor utama pendorong perubahan iklim adalah efek rumah kaca dari aktivitas manusia. Pengertian Perubahan IklimTerdapat sejumlah pengertian perubahan iklim yang dapat dipahami sebagai berikut.
Baca JugaPBB mengungkapkan sejumlah penyebab perubahan iklim yaitu:
Baca JugaDirektorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim membagi dampak perubahan iklim dalam lima jenis, yaitu air, habitat, hutan, kesehatan, pertanian, dan pesisir. Dampak perubahan iklim mencakup:
Baca JugaPBB menghimbau masyarakat di seluruh dunia melalui cara mengatasi perubahan iklim, yaitu:
Perubahan iklim adalah perubahan signifikan pada iklim, suhu udara, dan curah hujan mulai dari 10 sampai jutaan tahun. Dampak perubahan iklim ini bisa dirasakan di berbagai bidang mulai dari lingkungan, kesehatan, hingga ekonomi. Pada kesempatan kali ini kita akan mengulas tentang dampak yang ditimbulkan akibat perubahan iklim. Untuk informasi lebih lengkap, berikut penjelasannya. Berdasarkan penjelasan di Indonesia.un.org, peningkatan suhu terus menerus membuat pola cuaca berubah dan mengganggu keseimbangan alam. Kondisi tersebut dapat memicu risiko bagi makhluk hidup yang menempati bumi. Adapun beberapa dampak perubahan iklim, sebagai berikut: 1. Peningkatan Suhu BumiPerubahan iklim dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca. Kondisi ini jika terus menerus terjadi, maka suhu permukaan global akan meningkat. Berdasarkan data dari National Aeronautics and Space Administration (NASA), suhu permukaan bumi di tahun 2021 mengalami kenaikan 0,86 oC dibandingkan suhu rata-rata tahunan pada periode 1951-1980. NASA juga menyebutkan bahwa dalam 10 tahun terakhir, suhu permukaan bumi sempat mengalami peningkatan sebenar 1,02 oC pada tahun 2016 dan 2020. NASA menyebutkan tren peningkatan suhu ini diakibatkan oleh aktivitas manusia yakni meningkatkan polusi karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya ke atmosfer bumi. Pemanasan global ini kemudian menyebabkan beberapa masalah terhadap lingkungan, seperti meningkatkan permukaan air laut, kebakaran hutan, hingga pola migrasi hewan yang berubah. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), juga menyebutkan bahwa pemanasan global yang menjadi salah satu contoh perubahan iklim dapat meningkatkan risiko kekeringan, perubahan pola hujan, dan meningkatkan intensitas cuaca ekstrem. 2. Menyebabkan Badai DestruktifDampak perubahan iklim lainnya yaitu menyebabkan badai destruktif menjadi lebih kuat dan sering di beberapa wilayah. Seiring dengan meningkatkan suhu, maka banyak suhu air menguap. Kondisi tersebut bisa menyebabkan curah hujan ekstrem dan banjir, sehingga menimbulkan badai destruktif. Frekuensi dan luasnya badai tropis juga dapat dipengaruhi oleh meningkatnya suhu lautan. Badai seperti siklon, hurikan, dan taifun diketahui lebih kuat pada permukaan air laut yang lebih hangat. Tak jarang, badai tersebut menghancurkan rumah hingga menyebabkan kematian. 3. Mengakibatkan KekeringanPerubahan iklim turut mengubah ketersediaan air yang dapat memicu kekeringan di berbagai wilayah. Pemanasan global juga bisa memperburuk kekeringan di wilayah yang telah mengalami kesulitan air. Kekeringan ini dapat mengakibatkan kerugian terutama pada sektor pertanian. Pasalnya, bidang pertanian sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air dalam menjalankan usahanya. Tak hanya itu, kekeringan juga dapat memicu badai pasir dan debu yang dapat memindahkan miliaran ton pasir hingga ke berbagai benua. Baca JugaDampak perubahan iklim lainnya yaitu terjadi peningkatan volume dan suhu laut. Dalam beberapa tahun terakhir, suhu air laut meningkat lebih cepat di hampir seluruh kedalaman laut. Saat suhu air laut meningkat, maka volume air akan bertambah karena air mengalami pemuaian. Peningkatan volume air laut juga disebabkan oleh mencairnya lapisan es. Peningkatan volume air laut ini bisa mengancam komunitas pesisir dan pulai. Tak hanya itu, lautan bisa menerap karbon dioksida. Saat perubahan iklim, emisi karbon dioksida meningkat. Semakin banyak karbon dioksida yang terserap lautan, maka kehidupan biota laut dan terumbu karang akan terancam. 5. Menyebabkan Beberapa Spesies PunahPerubahan iklim bisa menyebabkan beberapa spesies punah. Contoh perubahan iklim seperti cuaca ekstrem bisa menyebabkan beberapa spesies terancam punah. Pasalnya, banyak spesies yang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada. 6. Mengganggu Suplai MakananTak hanya menyebabkan kepunahan pada beberapa spesies, dampak perubahan iklim lainnya yaitu bisa menggangu suplai makanan. Hal tersebut dikarenakan, perubahan iklim dapat menggangu sektor perikanan, pertanian, dan peternakan. Ketiga sektor tersebut menjadi kurang produktif saat terjadi perubahan iklim. Kondisi tersebut membuat suplai makanan menjadi terganggu. Baca JugaPerubahan iklim juga bisa menyebabkan risiko kesehatan pada manusia. Dampak perubahan iklim ini dipicu oleh peristiwa seperti polusi udara, perubahan cuaca yang ekstrem, dan lain sebagainya. Sementara itu, dalam Ditjenppi.menlhk.go.id disebutkan bahwa, kemarau panjang akibat perubahan iklim dapat menyebabkan bakteri, virus, jamur, dan parasit berkembang dengan cepat. Mikroorganisme tersebut bisa berkembang dengan cepat akibat kelembapan udara saat musim kemarau cukup tinggi. Kondisi ini menyebabkan banyak orang terjangkit penyakit yang berhubungan dengan bakteri dan udara seperti penyakit kulit. Kemarau panjang juga bisa menyebabkan kebakaran hutan. Akibatnya, kualitas udara memburuk dan dan bisa memicu infeksi pada saluran pernapasan. Tak hanya itu, perubahan iklim juga bisa memicu kemunculan penyakit seperti malaria dan demam berdarah. Penyakit-penyakit tersebut bisa muncul saat terjadi banjir. Pasalnya, saat banjir lingkungan menjadi lebih kotor dan kumuh. Itulah sejumlah dampak perubahan iklim di berbagai sektor. Dampak tersebut bisa dihindari jika selalu menjaga lingkungan sekitar. |