Apa saja contoh penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan tanaman dan hewan?

Pewarisan sifat dapat digunakan untuk pemuliaan tumbuhan dan hewan. Pemuliaan tumbuhan berfungsi untuk memperoleh sifat unggul. Pewarisan sifat juga berperan penting dalam pemuliaan hewan, yaitu dalam rangka untuk menghasilkan hewan ternak berkualitas tinggi.

Pemuliaan makhluk hidup merupakansuatuusahapenerapan pewarisan sifatagar memiliki keturunan dengan kualitas yang lebih baik. Pewarisan sifat sendiri bukan hanya terjadi pada manusia namun juga terjadi pada tumbuhan maupun hewan. Pada umumnya cara memperoleh kualitas keturunan yang lebih baik antara lain dengan cara seleksi bibit unggul serta hibridisasi.

Baca Juga:

Gen dan Kromosom dalam Pewarisan Sifat

Persilangan Monohibrida pada Tanaman Kacang Ercis

Berikut ini penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk hidup antara lain:

a. Penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan Tumbuhan

- Padi hibrida dapat menghasilkan beras lebih banyak, lebih wangi, lebih pulen, dan lebih cepat dipanen. Contoh pada padi hibrida adalah varietas Arize, IPB 4S, Intani, Bernas Prima, dan juga PPH.

- Menyilangkan tanaman kedelai biji bulat hijau dengan tanaman kedelai biji kisut warna kuning untuk mendapatkan hasil kedelai biji bulat warna kuning.

- Jagung hibrida, yaitu jagung jenis unggul yang sering digunakan oleh petani supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun jenis jagung hibrida antara lain Hibrida C1, Hibrida CP1 dan CP2, Hibrida IPB 4, HIbrida Pioneer 2, Malin, metro, dan varietas Bima.

b. Penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan Hewan

- Menyilangkan kucing dengan rambut lebat dan halus dengan sesamanya agar diperoleh anakan dengan rambut lebat dan halus pula.

- Ayam boiler yang merupakan hasil persilangan dari beberapa jenis ayam. Ayam boiler dikenal dengan daging banyak dan menghasilkan banyak telur jika dibandingkan dengan ayam jenis lain.

- Sapi Madrasin yang merupakan hasil persilangan antara sapi Madura dengan sapi Limousin.


Genetika merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pewarisan sifat makhluk hidup dari induk kepada keturunannya.

Tokoh yang mencetuskan mengenai hukum pewarisan sifat yaitu Gregor Mendel yang kemudian membuat Hukum I Mendel dan Hukum II Mendel berdasarkan percobaan persilangan yang dilakukan Gregor Mendel menggunakan kacang kapri atau Pisum sativum.

Hukum I Mendel berbunyi pada saat pembentukan gamet, maka gen-gen akan berpisah secara bebas.

Hukum I Mendel ini dicontohkan dengan persilangan monohybrid.

Persilangan monohibrid merupakan persilangan dengan satu sifat beda.

Misalnya yaitu persilangan kambing berbulu hitam (HH) disilangkan dengan kambing berbulu putih (hh).

Hukum II Mendel berbunyi pada saat fertilisasi maka gen-gen akan berpasangan secara bebas.

Hukum II Mendel ini dicontohkan dengan persilangan dihibrid.

Persilangan dihibrid merupakan persilangan dengan dua sifat beda.

Misalnya yaitu persilangan katak besar warna hijau dengan katak kecil warna kuning.

Dalam persilangan dikenal beberapa istilah antara lain:

- Fenotip, yaitu sifat yang tampah pada makhluk hidup misalnya warna merah pada bunga mawar, bentuk lonjong pada biji kedelai, ekor panjang pada kucing dan lain sebagainya

- Genotip, yaitu sifat yang tidak tampak pada makhluk hidup karena berada di dalam inti sel. Maka genotip ini kemudian kita simbolkan dengan huruf huruf berpasangan, misalnya warna merah pada bunga mawar kita simbolkan dengan huruf MM atau Mm dan warna bunga putih kita simbolkan dengan huruf mm.

- Parental, yaitu indukan yang melakukan perkawinan.

- Filial, yaitu anakan hasil perkawinan.

- Gamet, yaitu sel kelamin berupa sperma dan ovum. Gamet pada diagram persilangan berisi separuh dari genotip. Misalnya genotip HH maka gametnya H, jika gneotip Hh maka gametnya H dan h.

Pembahasan

Pemuliaan makhluk hidup merupakan salah satu cara untuk memperoleh bibit unggul.

Cara memperoleh bibit unggul antara lain dengan cara seleksi bibit unggul serta hibridisasi untuk memperoleh sifat unggul.

Contoh-contoh penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk hidup antara lain:

- Menyeleksi bibit tanaman pada unggul untuk dijadikan benih pada penanaman selanjutnya.

- Menyeleksi bibit lele dengan kualitas unggul sebagai benih untuk ditebar di kolam pembesaran.

- Menyilangkan indukan padi yang tahan hama dan hasil panen sedikit dengan indukan padi yang tidak tahan hama dan hasil panen banyak untuk mendapatkan bibit unggul padi tahan hama dan hasil panen banyak.

- Menyilangkan tanaman kedelai biji bulat hijau dengan tanaman kedelai biji kisut warna kuning untuk mendapatkan hasil kedelai biji bulat warna kuning.

- Menyilangkan jagung warna kuning dengan jagung warna merah sehingga diperoleh jagung dengan warna campuran dalam satu tongkol.

- Menyilangkan kucing dengan rambut lebat dan halus dengan sesamanya agar diperoleh anakan dengan rambut lebat dan halus pula.

- Menyilangkan sapi betina dengan sapi jantan unggul agar memperoleh anakan dengan sifat unggul.  

Kesimpulan

Pemuliaan makhluk hidup dapat dilakukan dengan cara:

- Seleksi bibit unggul untuk dijadikan benih

- Hibridisasi indukan dengan sifat unggul agar dipeoleh anakan dengan sifat unggul.

Pelajari lebih lanjut

1. materi tentang fenotip: brainly.co.id/tugas/907039

2. materi tentang persilangan monohobrid: brainly.co.id/tugas/13804097

3. materi tentang persilangan monohobrid: brainly.co.id/tugas/13280377

Detil Jawaban

Kelas: IX

Mapel: biologi

Bab: Pewarisan Sifat

Kode: 9.4.6


Kata kunci: pemuliaan tanaman, pemuliaan hewan, seleksi, hibridisasi


Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, hereditas atau pewarisan sifat bukan hanya terjadi pada manusia namun juga terjadi pada tumbuhan maupun hewan. Umumnya penerapan pewarisan sifat dilakukan untuk pemuliaan makhluk hidup agar memiliki kualitas yang lebih baik.

Lalu apa saja penerapan pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk hidup? Pemuliaan tanaman dan hewan dilakukan untuk menyiapkan bibit jenis-jenis unggul atau memiliki sifat-sifat yang baik. Berikut ini adalah pewarisan sifat dalam pemuliaan makhluk hidup, diantaranya :

Pewarisan Sifat dalam Pemuliaan Tumbuhan

Manusia memanfaatkan ilmu pengetahuannya terkait dengan genetika di bidang pertanian salah satunya dalam penyiapan bibit unggul melalui pembuatan varietas hibrida. Apa itu varietas hibrida?Varietas hibrida adalah contoh dari jenis tumbuhan yang merupakan hasil persilangan antara dua atau lebih sifat tumbuhan yang berbeda.

Varietas hibrida dilakukan untuk diambil manfaatnya dari munculnya kombinasi yang baik dari persilangan antara induk-induknya. Salah satu contohnya adalah jagung hibrida, yaitu jagung jenis unggul yang sering digunakan oleh petani supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Adapun jenis jagung hibrida antara lain Hibrida C1, Hibrida CP1 dan CP2, Hibrida IPB 4, HIbrida Pioneer 2, Malin, metro, dan varietas Bima.

(Baca juga: Peranan Materi Genetik Dalam Pewarisan Sifat)

Disamping itu, varietas hibrida lainnya adalah pagi. Dimana, padi hibrida dapat menghasilkan beras lebih banyak, lebih wangi, lebih pulen, dan lebih cepat dipanen. Contoh pada padi hibrida adalah varietas Arize, IPB 4S, Intani, Bernas Prima, dan juga PPH.

Pewarisan sifat dalam pemuliaan hewan

Pewarisan sifat juga berperan penting dalam pemuliaan hewan. Hal ini dilakukan agar bisa menghasilkan hewan ternak yang berkualitas tinggi. Dimana, hewan-hewan tersebut diharapkan mampu menghasilkan telur yang lebih banyak, menghasilkan kualitas susu, serta daging dengan lebih baik.

Cara untuk mendapat bibit unggul pada hewan, pada prinsipnya yakni persilangan antara dua individu yang berbeda rasa tau varietas tetapi masih dalam satu spesies. Misalnya, ayam boiler yang merupakan hasil persilangan dari beberapa jenis ayam. Ayam boiler dikenal dengan daging banyak dan menghasilkan banyak telur jika dibandingkan dengan ayam jenis lain.

Selain itu, ada Sapi Madrasin yang merupakan hasil persilangan antara sapi Madura dengan sapi Limousin. Persilangan sapi ini diharapkan mampu memperbaiki sifat sapi dari induknya di mana sapi Madura yang sudah beradaptasi dengan cuaca Madura yang panas namun memiliki pertumbuhan yang kurang bagus.

Sedangkan Sapi Limousin yang secara iklim tidak sesuai di Madura tetapi memiliki pertumbuhan badan yang bagus atau cepat, sehingga diharapkan dengan persilangan ini bisa menghasilkan bibit sapi yang tahan terhadap cuaca panas dan pertumbuhan badannya cepat.