Apa saja bentuk perjuangan secara diplomasi

Apa saja bentuk perjuangan secara diplomasi

NIGIS (Netherlands Indies Government Information Service), Nationaal Archief/Wikimedia Commons

Pertemuan tokoh perwakilan negara yang terlibat Perjanjian Linggarjati. Paling kanan, Sutan Sjahrir, wakil Indonesia yang tandatangani isi Perjanjian Linggarjati.

Fotokita.net - Berikut jawaban bentuk perjuangan fisik dan diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan soal buku tematik kelas 5 SD Tema 7 halaman 134.

Dikutip dari jurnal Perjuangan Lasykar Rakyat dalam Mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Lampung Selatan tahun 1945, karya Dany Lapeba, dkk, disebutkan bahwa perjuangan fisik merupakan perjuangan yang dilakukan dengan menggunakan senjata atau mengandalkan kekuatan militer.

Selain itu, biasanya perjuangan fisik dapat menimbulkan banyak korban yang berjatuhan.

Perjuangan para pahlawan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan dua cara, yakni perjuangan fisik dan diplomasi.

Perjuangan fisik dilakukan dengan mengandalkan kontak senjata, sementara perjuangan diplomasi dilakukan melalui meja-meja perundingan.

Perjuangan diplomasi adalah kebalikan dari perjuangan fisik.

Perjuangan diplomasi merupakan perjuangan yang lebih mengutamakan perundingan, menarik simpati dunia internasional, serta menghasilkan kesepakatan.

Baca Juga: Jawaban Unsur Pembeda Suku Bangsa Kelas 5 SD Tema 7 Halaman 55

Perjuangan diplomasi sama sekali tidak menggunakan senjata sehingga tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan.

Perjuangan secara diplomasi juga dilakukan dari perundingan satu ke
perundingan yang lain.

Berikut ini contoh perjuangan fisik, dikutip dari Materi Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 Peristiwa dalam Kehidupan:

1. Pertempuran 10 November 1945

Pertempuran 10 November 1945 terjadi di Surabaya, yang kemudian setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Berawal dari tewasnya Jenderal Mallaby, pimpinan Sekutu. Adapun tokoh yang terlibat adalah Bung Tomo, Gubernur Suryo, dan Kolonel Sungkono.

2. Palagan Ambarawa

Palagan Ambarawa terjadi pada tanggal 15 Desember 1945 di Ambarawa, Jawa Tengah. Setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infantri Nasional. Insiden ini bermula dari Sekutu mempersenjatai tawanan yang sudah dibebaskan. Sekutu juga membebaskan orang-orang Belanda secara sepihak. Adapun tokoh yang terlibat dalam peristiwa ini antara lain Kolonel Isdiman dan Kolonel Sudirman.

Baca Juga: Jawaban Peristiwa Perlawanan Terhadap Portugis Kelas 5 SD Tema 7

3. Bandung Lautan Api

Bandung Lautan Api terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. Insiden ini bermula dari ultimatum Sekutu meminta senjata yang diperoleh dari tentara Jepang untuk diserahkan kepada Sekutu. Namun, rakyat Bandung menolaknya, bahkan membakar Kota Bandung agar tidak dikuasai Sekutu. Tokoh yang terlibat antara lain Moh. Toha, Abdul Haris Nasution, dan Suryadi Suryadarma.

4. Medan Area

Medan Area terjadi pada tanggal 10 Desember 1945 karena orang-orang Belanda menginjak-injak bendera Merah Putih. Tokoh yang terkenal adalah Ahmad Tahir.

5. Serangan Umum 1 Maret 1949

Serangan Umum 1 Maret 1949 terjadi di Yogyakarta. Peristiwa ini dipicu Belanda yang menduduki Kota Yogyakarta dan mempropagandakan bahwa TNI telah hancur. Tokoh yang terlibat antara lain Letkol Suharto dan Sultan Hamengkubuwono IX.

Berikut ini contoh perjuangan diplomasi, dikutip dari Materi Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 Peristiwa dalam Kehidupan:

Baca Juga: Jawaban Peristiwa Apa yang Menjadi Latar Belakang Ditetapkannya Hari Kebangkitan Nasional

Apa saja bentuk perjuangan secara diplomasi

Istimewa

Ini jawaban bentuk perjuangan fisik dan diplomasi dalam mempertahankan kemerdekaan soal buku tematik kelas 5 SD Tema 7.

 

1. Perundingan Linggarjati

Diadakan pada tanggal 10 November 1946 di Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat. Dalam perundingan ini, Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir dan Belanda diwakili oleh Prof. Schermerhon. Hasil perjanjian ini sebagai berikut:

- Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra.

- Negara Indonesia Serikat terdiri dari Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan.

- Negara Indonesia Serikat dan Belanda merupakan satu uni dengan nama Uni Indonesia-Belanda yang diketuai Belanda. Namun, Belanda mengingkari perjanjian ini dan melancarkan Agresi Militer Belanda I pada tanggal 21 Juli 1947.

2. Perjanjian Renville

Perjanjian Renville diadakan pada tanggal 17 Januari 1948 di atas kapal USS Renville milik Amerika Serikat. Isi perjanjian ini sebagai berikut:

Baca Juga: Jawaban Bagaimanakah Menciptakan Kerukunan dalam Kelasmu Kelas 5 SD

- Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatra.

- Semua pasukan RI harus ditarik mundur dari wilayah-wilayah yang diduduki Belanda.

- Belanda tetap berdaulat di seluruh wilayah Indonesia sampai diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) yang akan segera dibentuk. Namun, Belanda lagi-lagi mengingkari isi Perjanjian Renville dan melakukan Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1949.

3. Perjanjian Roem Royen Diadakan pada tanggal 17 April 1949 di Jakarta. Indonesia diwakili oleh Moh. Roem dan Belanda diwakili oleh Van Royen. Isi perjanjian ini sebagai berikut:

- Pemerintah Indonesia dikembalikan ke Yogyakarta.

- Menghentikan gerakan militer dan mengembalikan tawanan.

- Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.

- Akan segera dilaksanakan Konferensi Meja Bundar.

Baca Juga: Jawaban Apa Isi Ikrar Sumpah Pemuda Kelas 5 SD Tema 7 Halaman 53

(*) 

Diplomasi merupakan penghubungan resmi antara satu negara dengan negara lain. Tentunya guna mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari negara lain, Indonesia banyak menempuh jalur diplomasi, diantaranya seperti :

  • Diplomasi beras dengan India, Hal ini dilakukan guna menarik simpatik India agar mau mengakui kemerdekaan Indonesia.
  • Perjanjian Linggarjati,
    Berikut ini merupakan hasil dari perjanjian Linggarjati, yaitu :
  1. Belanda mengakui secara de facto atas eksistensi Negara Republik Indonesia yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Madura,
  2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam bentuk membentuk negara Serikat, yang salah satu negaranya adalah Republik Indonesia,
  3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia - Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
  • Perjanjian Renville,
    Berikut ini merupakan hasil dari perjanjian Renville, yaitu :
  1. Belanda hanya mengakui Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia,
  2. disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda,
  3. TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur. 
  • Perjanjian Roem-Royen,
    Berikut ini merupakan hasil dari perjanjian Roem-Royen, yaitu :
  1. pengembalian Pemerintah RI ke Yogyakarta dilaksanakan pada 24 Juni 1949,
  2. pasukan Belanda akan ditarik mundur dari Yogyakarta pada 1 Juli 1949,
  3. pemerintah RI kembali ke Yogyakarta setelah TNI menguasai keadaan sepenuhnya di daerah itu,
  4. mengenai penghentian permusuhan akan dibahas setelah kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta Konferensi Meja Bundar diusulkan akan diadakan di Den Haag, Belanda,
  5. Yogyakarta baru sepenuhnya ditinggalkan tentara Belanda pada 29 Juni 1949
  • Konferensi Meja Bundar,
    Berikut ini merupakan hasil dari Konferensi Meja Bundar, yaitu :
  1. Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir Desember 1949,
  2. akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda. Dalam uni tersebut, Indonesia dan Belanda akan bekerja sama. Indonesia dan Belanda memiliki kedudukan yang sederajat,
  3. Indonesia akan mengembalikan semua milik Belanda dan membayar utang-utang Hindia Belanda sebelum tahun 1949,
  4. masalah Irian Barat akan dibahas satu tahun kemudian.

Dengan demikian, akhirnya perjuangan diplomasi Indonesia pun mendapatkan hasil yang memuaskan. Persyaratan secara de jure kemerdekaan Indonesia tertolong dengan adanya pengakuan dari negara-negara yang berempati terhadap perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan sehingga negara Indonesia dapat menjadi berdaulat dan mendapat pengakuan Internasional.

Jika bermanfaat, jangan lupa bagikan artikel ini yaa..