Apa perbdaan teknik penangkapan ikan dan metode penangkapan ikan

Syarat Daerah Penangkapan Ikan yang Baik

Menurut Syahrodin dan Suhadja (1982), Penangkapan ikan yang baik apabila dilakukan di daerah penangkapan yang tepat, yakni tepat lokasi dan waktunya.Cara untuk menentukan lokasi daerah penangkapan adalah dengan penyelidikan. Kondisi-kondisi yang perlu dijadikan acuan atau persyaratan dalam dalam menentukan daerah penangkapan ikan yang baik adalah sebagai berikut :

  1. Daerah tersebut harus memiliki kondisi dimana ikan dengan mudahnya datang bersama-sama dalam kelompoknya, dan tempat yang baik untuk dijadikan habitat ikan tersebut. Kepadatan ikan sepanjang tahun pada suatu lokasi menjadi indikator penting dalam menentukan daerah penangkapan ikan. Kepadatan  dari ukuran  distribusi ikan dapat berubah menurut musim, khususnya pada ikan pelagis. Daerah yang sesuai untuk habitat ikan, secara alamiah diketahui sebagai daerah penangkapan ikan. Kondisi yang diperlukan sebagai daerahpenangkapan ikan harus dimungkinkan dengan lingkungan yang sesuai untuk kehidupan dan habitat ikan, dan juga melimpahnya makanan untuk ikan. Tetapi ikan dapat dengan bebas memilih tempat tinggal dengan kehendak mereka sendiri menurut keadaan dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Oleh karena itu, jika mereka tinggal untuk waktu yang agak lebih panjang pada suatu tempat tertentu, tempat tersebut akan menjadi daerah penangkapan ikan.
  2. Daerah tersebut harus merupakan tempat dimana mudah menggunakan peralatan penangkapan ikan bagi nelayan. Umumnya perairan pantai yang bisa menjadi daerah penagkapan ikan memiliki kaitan dengan kelimpahan makanan untuk ikan. Tetapi terkadang pada perairan tersebut susah untuk dilakukan pengoperasian alat tangkap, khususnya peralatan jaring karena keberadaan kerumunan bebatuan dan karang koral walaupun itu sangat berpotensi menjadi pelabuhan. Terkadang tempat tersebut memiliki arus yang menghanyutkan dan perbedaan pasang surut yang besar. Pada tempat tersebut para nelayan sedemikian perlu memperhatikan untuk menghiraukan mengoperasikan alat tangkap. Terkadang mereka menggunakan trap nets, gill nets dan peralatan memancing ikan sebagai ganti peralatan jaring seperti jaring trawl dan purse seine. Sebaliknya, daerah penangkapan lepas pantai tidak mempunyai kondisi seperti itu, tapi keadaan menyedihkan datang dari cuaca yang buruk dan ombak yang tinggi. Para nelayan juga harus mengatasi kondisi buruk ini dengan efektif menggunakan peralatan menangkap ikan.
  3. Daerah tersebut harus bertempat di lokasi yang bernilai ekonomis, dalam hal ini sedapat mungkin tidak jauh dari pelabuhan. Ini sangat alamiah di mana manajemen akan berdiri atau jatuh pada keseimbangan antara jumlah investasi dan pemasukan. Anggaran dasar yang mencakup pada investasi sebagian besar dibagi menjadi dua komponen, yakni modal tetap seperti peralatan penangkapan ikan dan kapal perikanan, dan modal tidak tetap seperti gaji pegawai, konsumsi bahan bakar dan biaya perbekalan. Para manajer perikanan harus membuat keuntungan pada setiap operasi. Jika daerah penangkapan tersebut terlalu jauh dari pelabuhan, itu akan memerlukan bahan bakar yang banyak. Jika usaha perikanan tersebut benar-benar memiliki harapan yang besar, usaha yang dijalankan mungkin boleh pergi ke tempat yang lebih jauh. Nelayan yang dalam kasus demikian dapat memperoleh keuntungan dengan manajemen usaha perikanan. Jika kita dapat membuat alat untuk meningkatkan efisiensi usaha perikanan seperti menggunakan mesin perikanan yang lebih efisien, kemudian kita dapat juga memperbesar kapasitas kita untuk menangkap ikan ke tempat yang lebih jauh.  Daerah penangkapan ikan juga dikontrol oleh permintaan pasar untuk ikan. Permintaan untuk produk ikan akan dipengaruhi oleh kapasitas ketersediaan dari tempat tersebut, sebagai contoh, adalah baru saja dikembangkan sebagai daerah penangkapan ikan. Jadi, daerah penangkapan ikan selalu memiliki nilai yang relatif, berhubungan dengan keseimbangan ekonomi, daerah penangkapan ikan lainnya, efisiensi usaha perikanan dan permintaan ikan di dalam pasar. Begitulah, harus selalu berusaha menemukan daerah penangkapan ikan yang ekonomis dan efektif dari metode penangkapan ikan yang dimodernisasi.
  4. Daerah tersebut merupakan daerah yang aman yaitu tidak dilazim dilalui oleh angin topan atau cuaca buruk, dan tidak terlarang oleh peraturan dan undang-undang. Cuaca masih merupakan pertimbangan utama dalam melaksanakan kegiatan pelayaran apalagi operasi penangkapan ikan. Walaupun suatu daerah diketahui memiliki potensi sumberdaya ikan yang melimpah akan tetapi sering dilalui cuaca buruk, maka tidak bisa dikategorikan daerah penangkapan ikan.  Cuaca buruk akan berpotensi menghambat proses penangkapan ikan serta membahayakan keselamatan kru kapal penangkapan.  
  1. Pemilihan Daerah Penangkapan Ikan

Hal pertama yang harus kita ketahui tentang keberadaan daerah penangkapan ikan menurut spesies ikan dan dari musim. Pemilihan daerah penangkapan ikan akan dibahas dengan sesuai pemahaman dari efisiensi, keuntungan dan ekonomi usaha perikanan.  Metode pemilihan akan dibahas sebagai berikut :

  1. Asumsi awal tentang area lingkungan yang cukup sesuai dengan tingkah laku ikan yang diarahkan dengan menggunakan data riset oseanografi dan meteorologi.
  2. Asumsi awal tentang musim dan daerah penangkapan ikan, dari pengalaman menangkap ikan yang lampau yang dikumpulkan ke dalam arsip kegiatan penangkapan ikan masa lampau.
  3. Pemilihan daerah penangkapan ikan yang bernilai ekonomis dengan mempertimbangkan dengan seksama jarak dari pangkalan, kepadatan gerombolan ikan, kondisi meteorologi, dan lain sebagainya.

Beberapa petunjuk untuk keperluan riset daerah penangkapan ikan yang baik misalnya :

  1. pengetahuan mengenai terdapatnya jenis plankton
  2. keadaan dasar laut mengenai jenis sedimen yang menyusun dasar laut serta sifat dan profil yang menyusunnya
  3. sifat kimia dari air laut, suhu dan kejernihannya
  4. data dari penangkapan ikan selama beberapa tahun terhadap jenis ikan tertentu
  5. Daerah Perairan yang Subur

Daerah perairan yang subur merupakan tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan.  Daerah tersebut menjadi subur karena beberapa hal :

  1. Mintakat konvergesi atau convergence zone yaitu pertemuan dua massa air yang kuat, karena tumbukan yang kuat mengakibatkan up welling ; yaitu pengadukan air dari dalam sehingga air dasar laut naik ke permukaan dan hal tersebut diikuti oleh kenaikan zat hara yang sangat disukai oleh ikan-ikan
  2. Mintakat divergensi atau divergence zone yaitu arus yang bercabang ke arah dua jurusan sehingga menciptakan pula up welling dan menciptakan fenomena yang sama seperti di atas
  3. Pasang surut dimana daerah perairan dengan pasang surut yang tinggi akan terjadi turbulensi yang membawa kesuburan sedangkan daerah perairan yang dangkal, turbulensi tidak menunjukkan perbedaan yang jelas
  4. Muara sungai atau estuaria yang merupakan daerah pertemuan air asin dan air tawar dimana pertemuan tersebut berpotensi mengakibatkan pengadukan yang akan mengangkat garam hara yang berguna untuk fotosintesis di permukaan air.  Kesuburan tergantung dari profil dasar laut dimana sungai bermuara dan sumber aliran sungai
  5. Perairan pantai umumnya subur karena proses fotosintesis berlangsung sepanjang hari dan sepanjang tahun
  6. Gunung berapi di mana perairan yang terdapat gunung berapi yang masih aktif akan membawa abu vulkanik yang akan menyuburkan perairan
  7. Perairan berkarang dimana terdapat organisme karang yang membentuk koloni dan tumbuh-tumbuhan yang bersimbiosis dengan ikan-ikan karang. Ikan-ikan di karang ditangkap dengan menggunakan bubu dan pancing
  8. Perairan berbatu-batu dimana biasanya di daerah ini banyak ditumbuhi vegetasi berupa rumput laut dan lumut. Daerah berbatu-batu relatif dangkal dan merupakan habitat dari udang-udangan
  9. Mencari Gerombolan Ikan

Gerombolan ikan bisa dilacak atau scouting di daerah penangkapan melalui pengamatan langsung dengan melihat gerakan ikan di dalam dan di permukaan laut atau secara tidak langsung dengan mengawasi tanda-tanda di permukaan air.  Observasi secara tidak langsung dengan teropong dengan tanda-tanda yaitu :

  1. Adanya ikan yang berloncatan ke atas permukaan air
  2. Adanya burung-burung yang beterbangan di atas permukaan air dan sesekali menukik masuk ke dalam air
  3. Perubahan warna air di permukaan
  4. Adanya buih-buih di permukaan air
  5. Adanya percikan-percikan air di permukaan
  6. Nampak adanya kilatan-kilatan dari warna ikan di dalam air

Di era yang maju sekarang, gerombolan ikan dapat dideteksi dengan menggunakan fish finder dan sonar.Selain itu, data osenografi dan meteorologi terutama hasil penelitian daerah penangkapan ikan dapat dijadikan acuan dalam mencari gerombolan ikan.


  1. Ruang Lingkup Perikanan Tangkap

Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Cakupan dalam statistik perikanan, meliputi kegiatan ekonomi di bidang penangkapan, pembudidayaan, pengolahan dan pemasaran ikan.Pemanfaatan sumber daya ikan dilakukan melalui kegiatan usaha perikanan. Usaha perikanan mencakup semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap, membudidayakan, mengolah dan memasarkan ikan untuk tujuan komersial.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan, menyatakan bahwa yang dimaksud dengan ”ikan” adalah :

  1. Pisces (ikan bersirip);
  2. Crustacea (udang, rajungan, kepiting dan sebangsanya);
  3. Mollusca (kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput dan sebangsanya);
  4. Coelenterata (ubur-ubur dan sebangsanya);
  5. Echinodermata (teripang, bulu babi dan sebangsanya);
  6. Amphibi (kodok dan sebangsanya);
  7. Reptilia (buaya, penyu, kura-kura, biawak, ular air, dan
  8. Mammalia (paus, lumba-lumba, pesut, duyung dan sebangsanya);
  9. Algae (rumput laut dan tumbuh-tumbuhan lain yang hidup di dalam air); dan
  10. Biota air lainnya yang ada kaitannya dengan jenis-jenis tersebut di atas.

Perikanan Tangkap adalah perikanan yang basis usahanya berupa penangkapan ikan di laut maupun di perairan umum. Adapun penjelasan dari perikanan tangkap tersebut diatas sebagai berikut:

  1. Perikanan Tangkap di Laut adalah perikanan yang basis usahanya berupa penangkapan ikan di laut.
  2. Perikanan Tangkap di Perairan Umum adalah perikanan yang basis usahanya berupa penangkapan ikan di perairan umum (sungai, danau, waduk, rawa dan genangan air lainnya).

Ada beberapa istilah yang perlu diketahui dalam mempelajari atau mendalami ilmu perikanan tangkap, antara lain sebagai berikut :

  1. Penangkapan Ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah dan/atau mengawetkannya.
  2. Perusahaan Perikanan Tangkap adalah perusahaan yang melakukan usaha perikanan dan dilakukan oleh perorangan (rumah tangga) atau badan hukum. Dalam perstatistikan perikanan, perusahaan perikanan dibedakan menjadi dua, yakni rumah tangga perikanan yang dilakukan oleh usaha perorangan dan perusahaan perikanan yang dilakukan oleh badan hukum. Hal ini bertujuan untuk mempertegas perbedaan antara status usaha perorangan dengan skala kecil yang biasanya dilakukan oleh perorangan dengan perusahaan berbadan hukum yang berskala lebih besar. Sedangkan yang dimaksud dengan Perusahaan Perikanan (PP) Tangkap adalah unit ekonomi berbadan hukum yang melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan tujuan sebagian/seluruh hasilnya untuk dijual. Perusahaan perikanan yang tidak melakukan kegiatan operasi penangkapan ikan secara langsung, tidak dinyatakan sebagai perusahaan Perikanan Tangkap. Bila suatu perusahaan perikanan memiliki kantor pusat dan kantor cabang tetapi hanya kantor cabang yang melakukan operasi penangkapan ikan, maka kantor cabang 6 inilah yang dinyatakan (dihitung) sebagai Perusahaaan Perikanan Tangkap, demikian sebaliknya. Namun jika kantor pusat dan kantor cabang masing-masing melakukan kegiatan penangkapan ikan, maka baik kantor pusat maupun kantor cabang tersebut masing-masing dihitung sebagai Perusahaan Perikanan Tangkap.
  3. Rumah Tangga Perikanan (RTP) Tangkap adalah rumah tangga yang melakukan usaha penangkapan ikan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual. Dalam hal ini RTP merupakan suatu unit ekonomi. RTP dapat dibagi menjadi RTP Laut dan RTP Perairan Umum yang dibedakan berdasarkan tempat kegiatannya. Pengertian rumah tangga perikanan tangkap ini dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
  • Apabila dalam suatu RTP terdapat beberapa anggota keluarga yang mempunyai usaha penangkapan ikan tersendiri, maka masing-masing anggota rumah tangga tersebut dihitung sebagai satu RTP.
  • Apabila dalam suatu RTP terdapat anggota keluarga yang bekerja sebagai buruh perikanan pada usaha yang dilakukan oleh kepala keluarga yang bersangkutan, maka rumah tangga tersebut dihitung satu RTP.
  • Apabila dalam suatu RTP terdapat anggota keluarga yang bekerja sebagai buruh perikanan pada RTP/PP lain, maka rumah tangga tersebut tetap dihitung sebagai satu RTP.
  1. Rumah Tangga Buruh Perikanan (RTBP) Tangkap adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya bekerja pada perusahaan/rumah tangga Perikanan Tangkap. Dalam hal ini Rumah Tangga Buruh Perikanan Tangkap bukan merupakan unit ekonomi.
  2. Kapal Perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan dan penelitian/eksplorasi perikanan.
  3. Kapal Penangkap Ikan adalah kapal perikanan yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan termasuk menampung, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.
  4. Kapal Pengangkut Ikan adalah kapal perikanan yang secara khusus dipergunakan untuk mengangkut ikan termasuk memuat, menampung, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan. Apabila satuan unit penangkapan terdapat kapal yang berfungsi sebagai Kapal Bantu Penangkapan maka kapal bantu tersebut tidak dihitung sebagai unit kapal penangkap ikan. Di dalam statistik perikanan tangkap, kapal yang digunakan secara permanen untuk kegiatan survei/penelitian, rekreasi, hobi atau olah raga, tidak dikategorikan sebagai kapal penangkap ikan. Kapal pengangkut yang digunakan untuk mengangkut hasil tangkapan atau hasil olahan dari daerah produsen atau dari daerah penangkapan ikan ke daerah konsumen, tidak dikategorikan sebagai kapal penangkap ikan. Dalam hal penangkapan ikan dengan alat penangkap yang menetap seperti sero, bagan dan kelong, maka kapal yang digunakan untuk mengangkut nelayan, alat-alat penangkap ikan ataupun hasil penangkapannya, dikategorikan sebagai kapal penangkap ikan.
  5. Alat Penangkapan Ikan adalah sarana, perlengkapan, atau benda lain yang dipergunakan untuk menangkap ikan.
  6. Alat Bantu Penangkapan Ikan adalah sarana, perlengkapan, atau benda lain yang dipergunakan untuk membantu dalam rangka efisiensi dan efektifitas penangkapan ikan.
  7. Alat Bantu Pengumpul Ikan adalah sarana, perlengkapan atau benda lain yang dipergunakan untuk membantu mengefisienskan dan mengefektifkan pengumpulan ikan untuk ditangkap, seperti rumpon dan alat bantu lampu.
  8. Rumpon(Fish Aggregation Devices / FADs) adalah suatu jenis alat pengumpul ikan berupa alat, objek atau struktur yang bersifat permanen atau sementara yang didesain dan dikonstruksikan dari jenis material alami dan buatan yang di jangkar menetap di laut atau dapat dipindahkan di laut dalam atau dangkal dengan maksud untuk memikat ikan dengan efek utama memusatkan ikan agar memudahkan penangkapannya.
  9. Alat Bantu Lampu adalah lampu dengan sumber tenaga generator listrik atau lainnya yang berfungsi sebagai alat untuk mengumpulkan ikan-ikan pelagis kecil maupun besar yang memiliki sifat fototaksis positif, yang dipasang di perairan laut pada bagian atas permukaan air atau dibawah permukaan air.
  10. Alat Bantu Penginderaan Ikan adalah sarana, perlengkapan atau benda lain yang dipergunakan untuk penginderaan keberadaan gerombolan ikan seperti fishfinder, sonar, echosounder, under water camera.
  11. Alat Bantu Pengoperasian Alat Tangkap adalah sarana, perlengkapan atau benda lain yang dipergunakan untuk membantu pengoperasian alat penangkap ikan seperti line hauler, winch, power block dan lain sebagainya.Dalam perstatistikan perikanan tangkap, alat-alat bantu tersebut diatas tidak dihitung sebagai unit penangkapan ikan.
  12. Unit Penangkapan Ikandapat didefenisikan sebagai :
    • Kesatuan teknis dalam suatu operasi penangkapan ikan, yang terdiri dari satu kapal penangkap ikan beserta nelayannya dan satu jenis alat penangkap ikan yang dapat dilengkapi dengan alat bantu penangkapan ikan; atau
    • Kesatuan teknis dalam suatu operasi penangkapan ikan, yang terdiri dari nelayan dan satu jenis alat penangkap ikan yang dapat dilengkapi dengan alat bantu penangkapan ikan tanpa menggunakan kapal penangkap ikan.
  13. Daerah dan Metode Penangkapan Ikan

Dimensi daerah, metode dan teknik penangkapan ikan secara terdiri atas beberapa aspek.  Adapun aspek-aspek tersebut antara lain sebagai berikut :

  1. Alat penangkapan ikan yang meliputi instrumentasi, bahan dan perangkat penangkapan ikan
  2. Metode penangkapan yang berkaitan dengan metode seperti apa yang digunakan sehingga sumber daya ikan bisa tertangkap
  3. Tingkah laku ikan yang berisi pengetahuan antara lain ;penyebaran ikan, ruaya-ruaya ikan, pengelompokan ikan (schooling behaviour), kebiasaan serta kecepatan renang, kebiasaan makan, pola penyelamatan diri ikan, serta berbagai pola tingkah laku ikan lainnya yang memungkinkan ikan dapat tertangkap.
  4. Daerah penangkapan yang berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan atau habitat biota laut yang menjadi target penangkapan ikan
  5. Manajemen sumberdaya alam yang berkaitan dengan pola pengelolaan sumber daya ikan dan perairan secara luas agar penangkapan ikan dapat berkelanjutan

Sedangkan faktor-faktor yang mendukung penangkapan ikan antara lain :

  • Sumber Daya Manusia (SDM) penangkapan ikan
  • Lingkungan atau habitat biota yang menjadi target penangkapan ikan
  • Alat tangkap dan Kapal yang digunakan untuk mengeksploitasi sumber daya ikan

Keberhasilan suatu penangkapan ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah keahlian nelayan dalam mengoperasikan alat tangkap (teknik penangkapan), daerah penangkapan yang  tepat, dan masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam sebuah operasi  penangkapan  ikan. Dalam pembahasan kali ini akan dibahas mengenai klasifikasi teknik dalam penangkapan ikan.

  1. Klasifikasi Teknik Penangkapan Ikan

Menurut Sudirman (2000), ada perbedaan pengklasifikasian dari masing-masing ahli yang telah melakukan klasifikasi teknik penangkapan ikan. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan titik pandang, tujuan dan kondisi perairan.Namun, prinsip dasar dari pengklasifikasian adalah bagaiman ikan tertangkap oleh alat tangkap yang dioperasikan.Berikut pengklasifikasian teknik penangkapan ikan menurut beberapa ahli.

  • Menurut Kishinouye (1902)

Kamakichi Kishinouye dalam Sudirman (2000) membagi teknik penangkapan ikan ke dalam 10 (sepuluh) jenis. Jenis-jenis tersebut adalah sebagai berikut:

No.

Teknik Penangkapan Ikan

Contoh

1

Memaksa ikan dengan suatu kecepatan untuk memasuki daerah alat penangkapan arus air dihadang pada arah kanan dan kiri, penghadang makin lama makin menyempit sehinggga arus mencapai suatu kecepatan yang tidak mampu lagi dilawan ikan. Dengan demikian, ikan-ikan secara terpaksa masuk ke dalam alat tangkap

Jermal

2

Menghadang arah renang ikan

Jaring insang hanyut

3

Mengajak atau mengiring, lalu menyesatkan ikan ke dalam alat tangkap

Penaju pada Sero

4

Mengusahakan masuk ke alat penangkap  dengan mudah, tetapi dengan mempersulit ikan untuk keluar

Bubu

5

Mengarit, menggaruk

Menggarit Kerang-kerang

6

Menjerat

bubu

7

Terkait dan tidak terlepas lagi

Pancing

8

Mencemarkan keadaan lingkungan hidup ikan

Mengeruhkan air

9

Membelit

Gill net

10

Menjepit lalu menangkap

 
  • Menurut Miyamoto Hideaki (1956)

Miyamoto Hideaki membagi teknik penangkapan ikan ke dalam 13 jenis yang menekankan kepada cara langsung bagaimana ikan tersebut tertangkap. Ke-13 jenis tersebut adalah sebagai berikut:

No.

Teknik Penangkapan Ikan

Contoh

1

Cara menusuk lalu menagkap,

Tempuling, Tombak

2

Cara mengait dan mengaitkan

Jenis Pancing

3

Cara menjepit, dan setelah terjepit memulir

Pengumpul Kerang

4

Cara menggaruk dan mengais

Mengambil tiram dalam pasir

5

Cara mengundang masuk, mengajak masuk, masuk dipermudahkan tetapi dipersulit untuk keluar

Bubu

6

Cara menghadang dan mengarahkan arah renang ikan kea lat tangkap

Penaju pada Sero

7

Cara menghadang dengan paksa lalu menangkap

Cakalak di Sumbar

8

Cara menyungkup di atas

Jala

9

Cara menyerok, diserok dari bawah

Tangguk

10

Cara menyerok horizontal

Jenis Trawl

11

Cara melingkari, membatasi dengan daerah luar, areal ruang gerak dipersempit

Purse seine

12

Cara menghamparkan alat, menunggu sampai ikan berada di atasnya, sesudak ikan ada lalu diangkat dari bawah ke atas

Stick held dipt net

13

Cara terjerat atau terbelit

Gill net

  • Menurut T.Laevastu (1965)

Laevastu membagi teknik penangkapan ikan atas 5 (lima) jenis, yaitu:

No.

Teknik Penangkapan Ikan

Contoh

1

Mengumpulkan

Mengumpulkan molusca

2

Membunuh dan menahan secara serentak

Penangkapan ikan paus dengan Tombak

3

Membunuh dan mengumpulkan

Bahan peledak

4

Menarik perhatian ikan, kemudian membunuh dan menangkap

Pole and line

5

Menangkap, kemudian dibunuh dengan trap dan jarring

Trap dan jaring

  • Menurut Nomura dan Yamazaki (1975)

Nomura dan Yamazaki mengklasifikasikan alat penangkapan ikan menjadi 9 (sembilan) jenis, 7 (tujuh) golongan alat tangkap dikategorikan menggunakan jaring, 1 (satu) golongan pancing, dan 1 (satu) golongan alat tangkap lainnya. Alat tangkap dan teknikpenangkapan tersebut pada halaman berikutnya :

  1. Alat Tangkap yang Memakai Jaring

No

Klasifikasi

Contoh

1

Gill net

Surface gill net, mid water gill net, bottom gill net, dan sweeping gill net

2

Entage net

Tuna drift net dan trammel net

3

Towing net

Beach seine, cantrang, trawl

4

Lift net

Floating lift net, bottom lift net

5

Surrounding net

Purse seine

6

Covering net

Jala lempar, lantern net (net berbingkai)

7

Trap net

Jenis-jenis bubu, sero, jermal, dll

Alat tangkap pancing adalah semua jenis alat tangkap pancing, termasuk long line misalnya pole anda line,trolling line, bottom long line.

Alat tangkap lainnya adalah alat tangkap yang tidak termasuk ke dalam kelompok alat tangkap di atas. Alat tangkap tersebut antara lain harpoons dan spears (menangkap ikan dengan menggunakan panah dan tombak), menggunakan skop, electrical fishing, dan lain-lain.

  • Menurut Von Brandt (1984)

Von Brandt telah melakukan klasifikasi teknik penangkapan ikan pada tahun 1964 menjadi 15 jenis, kemudian berdasarkan saran-saran yang masuk dari berbagai ahli, maka pada tahun 1984 klasifikasinya berubah menjadi 16 jenis antara lain:

No.

Teknik Penangkapan Ikan

Contoh

1

Penangkapan ikan dengan tidak menggunakan alat

Menggunakan tangan

2

Penangkapan ikan dengan menjepi dan menggunakan alat untuk melukai

Tombak

3

Penangkapan ikan dengan memabukkan

Mekanik, pemboman, Kimiawi, racun dan arus listrik

4

Penangkapan ikan dengan menggunakan pancing

Semua jenis pancing

5

Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap

Sero, bubu

6

Penangkapan ikan dengan menggunakan perangkap terapung

Menagkap ikan yang sedang melompat

7

Bagnets

Scoop net

8

Penangkapan ikan dengan menarik alat tangkap

Jenis trawl

9

Seine nets

Pukat pantai, beach seine

10

Surrounding nets (alat tangkap yang melingkari gerombolan ikan denga menutup pada bagian tepid an bagian bawah  jaring)

Purse seine

11

Drive in nets

Muroami

12

Lift nets

Bagan, stick held dip net

13

Falling gear, yaitu alat tangkap yang cara penangkapannya dilakukan dengan membuang alat dari atas ke bawah

Jala lempar

14

Gill net

Jaring insang hanyut

15

Tangle nets, yaitu penangkapan dengan alat tangkap jariong dengan maksud agar ikan terbelit

Jaring klitik

16

Harvesting machines (yaitu semua jenis alat tangkap yang disebutkan di atas yang semua penanganannya dengan mesin

Fish pump

  1. Klasifikasi Alat Penangkapan Ikan Menurut Badan Dunia dan Pemerintah

Berdasarkan klasifikasi International Standard Statistical Classification of Fishing Gear (ISSCFG), maka alat tangkap dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

No

N a m a

Singkatan

Kode ISSCFG

1.

JARING LINGKAR

Bertali Kerut (purse seine)

- Purse seine satu kapal

- Purse seine dua kapal

Tanpa Tali Pengerut

-

PS

PS1

PS2

LA

01.0.0

01.1.0

01.1.1

01.1.2

01.2.0

2.

PUKAT

Pukat Pantai

- Pukat berkapal

- Danish seine (dogol)

- Scottish seine

- Pair seine

Pukat lainnya

-

SB

SV

SDN

SSC

SPR

SX

02.0.0

02.1.0

02.2.0

02.2.1

02.2.2

02.2.3

02.9.0

3.

TRAWL

Trawl dasar (Bottom trawl)

- Trawl berpalang

- Trawl berpapan (otter trawl)

- Trawl dua kapal (pair trawl)

- Nephtops trawl

- Trawl udang

- Trawl dasar lainnya

Trawl Pertengahan (Midwater trawl)

- Trawl berpapan

- Trawl dua kapal

- Trawl udang

- Trawl pertengahan lainnya

Trawl kembar berpapan

Trawl berpapan lainnya

Trawl dua kapal lainnya

Trawl lainnya

-

-

TBB

OTB

PTB

TBN

TBS

TB

-

OTM

PTM

TMS

TM

OTT

OT

PT

TX

03.0.0

03.1.0

03.1.1

03.1.2

03.1.3

03.1.4

03.1.5

03.1.9

03.2.0

03.2.1

03.2.2

03.2.3

03.2.9

03.3.0

03.4.9

03.5.9

03.9.0

4.

PENGGARUK

Penggaruk berperahu/kapal

Penggaruk biasa

-

DRB

DRH

04.0.0

04.1.0

04.2.0

5.

TANGKUL

-    Tangkul biasa (Portable liftnet)

-    Bagan perahu (Boat operatedliftnet)

-    Tangkul pantai

-

LNP

LNB

LNS

05.0.0

05.1.0

05.2.0

05.3.0

6.

ALAT YG DIJATUHKAN

-    Jala

-    Alat jatuh lainnya

-

FCN

FG

06.0.0

06.1.0

06.9.0

7.

JARING INSANG & JARING PUNTAL

-    Jaring insang menetap

-    Jaring insang hanyut

-    Jaring insang lingkar

-    Jaring insang berpancang

-    Jaring gondrong (trammel net)

-    Jaring kombinasi gillnet–trammel net

-    Jaring insang & jaring puntal lainnya

-    Jaring insang lainnya

-

GNS

GND

GNC

GNI

GTR

GTN

GEN

GN

07.0.0

07.1.0

07.2.0

07.3.0

07.4.0

07.5.0

07.6.0

07.9.0

07.9.1

8.

PANCING

-    Pancing ulur dan pancing berjoran biasa

-    Pancing ulur dan pancing berjoran dimekanisasi

-    Rawai menetap

-    Rawai hanyut

-    Rawai lainnya

-    Tonda

-    Pancing lainnya

-

LHP

LHM

LLS

LLD

LL

LTL

LX

09.0.0

09.1.0

09.2.0

09.3.0

09.4.0

09.5.0

09.6.0

09.9.0

9.

ALAT PENJEPIT & MELUKAI

Tombak

-

HAR

10.0.0

10.1.0

10

MESIN PEMANEN

-    Pompa

-    Penggaruk mekanis

-    Mesin pemanen lainnya

-

HMP

HMD

HMX

11.0.0

11.1.0

11.2.0

11.9.0

Berdasarkan Data Statistik Perikanan Tangkap Indonesia, maka alat Penangkapan Ikan yang ada di Indonesia diklasifikasikan sebagai berikut :

NO.

Group

Kategori Statistik

Nama Indonesia

Nama Indonesia

Nama Inggris

1

Pukat Udang

1.1 Pukat Udang

BED equipment shrimp net

2

Pukat Ikan

2.1 Pukat Ikan

Fish Net

3

Pukat Kantong 

(Seine Nets)

3.1 Payang(termasuk lampara)

3.2 Dogol

3.3 Pukat Pantai

Payang(include lampara)

Danish Seine

Beach Seine

4

Pukat Cincin

(Purse Seine)

4.1 Pukat Cincin

Purse Seine

5

Jaring Insang 

(Gill Net)

5.1 Jaring InsangHanyut

5.2 Jaring InsangLingkar

5.3 Jaring Klitik

5.4 Jaring Insang Tetap

Drift Gill Net

Encircling Gill Net

Shrimp Gill Net

Set Gill Net

6

Jaring Angkat 

(Lift Net)

6.1 Bagan Perahu

6.2 Bagan Tancap(termasuk Kelong)

6.3 Serok

6.4 Jaring AngkatLainnya

Boat/Raft Lift Net

Bagan

(Include kelong)

Scoop Net

Other Gill Net

7

Pancing

(Hook and Lines)

7.1 Rawai Tuna

7.2 Rawai Hanyutlainnya, selain

7.3 Rawai Tetap

7.4 Huhate

7.5 Pancing denganjoran lainnya

7.6 Pancing Tonda

Tuna Long Line

Drift Long Line Other than

Set Long Line

Skipjack Pole and Line

Other Pole and Line

Troll Line

8

Perangkap (Trap)

8.1 Sero

8.2 Jermal

8.3 Bubu

8.4 Perangkap lainnya

Guiding Barrier

Stow net

Portable Trap

Other Trap

9

Alat Pengumpul kerang dan rumput laut (Shell fish andseaweed collection with manual gear)

9.1 Alat PengumpulKerang

9.2 Alat PengumpulRumput Laut

Shellfish Collection

Seaweed Collection

10

Muroami

10.1 Muroami

(termasuk Malalugis)

Muroami

(include Malalugis)

11

Lain-lain

11.1 Jala Tombak

dan lain-lain

Cast Net, Harpoon

Berdasarkan sifat pengoperasian alat penangkapan ikan dibagi 3 (tiga) jenis antara lain ;

NO.

N a m a

Alat

1.

PASIF

Adalah alat tangkap yang menetap, yang mana ikan mendatangi alat tersebut sehingga tertangkap. Ikan yang memburu alat tangkap.

Pancing

Gillnet

Perangkap

2.

AKTIF

Adalah alat tangkap yang digerakkan memburu ikan, yang mana alat tangkap yang mendatangi ikan sehingga tertangkap.

Pukat Udang

Pukat Ikan

Pukat Kantong

Purse Seine

Jaring Angkat

3.

SEMI AKTIF

Adalah alat tangkap yang awalnya bersifat pasif karena ada gerakkan disentak atau ditarik sehingga ikan tertangkap.

Pole And Line

Pancing Tonda

Trammel Net