Arti hidup berkelimpahan ~ Ladasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari Injil Yohanes 10:10: "Pencuri datang, hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan". Bagian ayat tersebut merupakan pernyataan langsung dari Tuhan Yesus Kristus. Dan Dia menegaskan perbedaan yang sangat jauh antara Iblis (pencuri) dengan diri-Nya (sumber hidup dan berkat) bagi kita. Tuhan Yesus menjelaskan tentang arti hidup berkelimpahan dalam perspektif Allah yang tentunya sangat berbeda dengan pemahaman manusia tentang arti hidup berkelimpahan itu sendiri. Baca juga: Ini Yang Harus Kita Lakukan. Memahami arti hidup. Dalam bahasa Yunani ada dua kata yang bisa diterjemahkan hidup. Selain kata “zoe” ada juga kata “bios”. Kata bios adalah hidup yang dimiliki oleh semua makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Dari kata inilah kemudian kita mengenal Ilmu Biologi. Ciri bios ini paling tidak dapat kita lihat bahwa tujuan makhluk hidup adalah makan, kenyang, berkembangbiak, begitu seterusnya sampai kemudian mati sebagai akhir segalanya. Hidup yang Tuhan mau adalah “zoe” seperti yang dipakai dalam kata ini. Berbeda dengan “bios”; kata “zoe” artinya hidup dalam segala kekayaan dan kualitas sebagai manusia yang sesunggguhnya. Zoe adalah hidup yang membawa arti, bukan sekedar membawa arti untuk orang lain tapi arti untuk kekekalan.
Singkatnya zoe adalah hidup seperti Tuhan Yesus. Zoe selalu berbicara tentang kehidupan dalam hubungannya dengan Tuhan yang dimanifestasikan dalam segala hal. Dengan kata lain zoe adalah kehidupan yang berfokuskan pada hal-hal yang rohani,dan tidak bersentuhan denga hal-hal yang bersifat fisik atau sementara. Zoe juga berbicara bagaimana kita mengisi hari-hari hidup kita agar apapun yang kita lakukan memiliki nilai kekal. Zoe tidak berbicara tentang panjangnya hidup dengan segala prestasi yang kita dapatkan, tetapi tentang dalamnya hidup, dan segala makna yang mampu kita berikan untuk orang lain dan kerajaan Allah. Kata zoe ini juga yang dipakai dalam Yohanes 3:16. Arti hidup yang berkelimpahan. Kita perlu memahami ayat ini dengan konteks yang tepat sehingga kita tidak salah memaknai ayat ini dan menjadikan Tuhan sebagai alat untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Baca juga: Pilih Berkat Atau Sumber Berkat. Kelimpahan yang Tuhan maksudkan bukanlah sekedar berbicara kelimpahan hal-hal materi. Tapi lebih dari itu, kelimpahan yang Tuhan maksudkan adalah: a. Hidup dalam providensia Tuhan. Hidup dalam providensia Tuhan adalah hidup yang dipelihara oleh Tuhan, sampai mengucap syukur kepada Tuhan. Jadi, hidup dalam kelimpahan tidak diukur dari jumlah (berapa juta, dll), tapi bagaimana kita mengucap syukur berapapun yang Tuhan berikan kepada kita. Demikianlah arti hidup berkelimpahan itu. b. Hidup dalam kegerakan rohani. Hidup dalam kegerakan rohani artinya kita secara bersinambung terus bertumbuh ke arah Kristus sebagai tujuan hidup kita menjadi sempurna. Kita terus mengalami gairah rohani untuk selalu dekat dengan Tuhan.
Kata kelimpahan dalam ayat ini dari kata “perisso” artinya kelimpahan
sampai meluber, bisa dikatakan tidak terukur. Apa itu kekayaan yang tidak dapat
diukur? Jelas ini bukan keayaan jasmani yang sudah pasti ada ukurannya Tetapi
kekayaan rohani yang memang tidak ada ukurannya. Percayalah bahwa Tuhan datang
kepada kita untuk memberikan kehidupan yang berkelimpahan. Mari masuki tahun
baru ini dengan hati dan iman yang baru. (Yeremia 4:3, Hosea 10:12).
“Supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” Yohanes 10:10 Pada umumnya setiap orang ingin hidup berkelimpahan. Hidup berkelimpahan yang bagaimana? Apakah kelimpahan secara material (harta dan kekayaan) saja? Menurut ajaran teologi kemakmuran atau teologi sukses (prosperitytheology), kemakmuran dan sukses (kaya, berhasil, dan sehat sempurna) adalah tanda-tanda eksternal dari Allah untuk orang-orang yang dikasihinya. Ayat yang menjadi acuannya adalah Yohanes 10:10. Sehingga menghasilkan orang-orang Kristen yang memiliki prinsip dan pemikiran yang pragmatis, yakni pergi beribadah ke gereja diukur dari untung dan rugi. Dalam teologi sukses, manusia sebagai pusat, bukan Tuhan. Tetapi dalam teologi injili, yang menjadi pusat iman kita hanyalah Allah atau Kristus saja.
Kesimpulan dan aplikasi
SUMBER Page 2 |