Disleksia disinggung-singgung sebagai salah satu penyebab anak lambat membaca. Benarkah demikian? Kenali tanda-tanda disleksia berikut ini. Show
Saat melihat anak-anak yang seusia anak Anda sudah lancar membaca, sementara anak Anda baru belajar mengeja, rasa frustrasi dan emosi Anda sebagai orang tua pasti akan timbul. Kekhawatiran tersebut semakin menjadi ketika isu disleksia dihubung-hubungkan dengan keterlambatan anak dalam membaca. Rasa khawatir wajar terjadi, karena sebagian besar orang tua memiliki ekspektasi tinggi agar anak memiliki kemampuan akademik yang cemerlang. Kemampuan membaca merupakan salah satu parameter akademik yang penting dalam kehidupan anak. Meski demikian, kondisi anak yang lambat membaca harus disikapi dengan tenang dan bijak. Kondisi tersebut bisa saja merupakan hal yang normal, namun lambat membaca karena gejala disleksia. Artikel Lainnya: Latihan Membaca untuk Anak Disleksia 1 dari 2 Tahapan Belajar Membaca yang NormalAgar dapat mengetahui apakah lambatnya anak membaca merupakan hal yang normal atau tidak, Anda harus mengetahui dahulu tahapan belajar membaca yang normal. Pada usia 3 tahun, anak sudah mampu diajari alfabet, yaitu mulai mengenali huruf A-Z. Mungkin tidak semua huruf dapat dikuasai dengan benar, tapi anak biasanya mulai bisa mengenali setidaknya 10-15 huruf dari keseluruhan alfabet. Pada usia 4 tahun, anak bisa diajari untuk membaca namanya sendiri, ia pun bisa mengerti bahwa huruf dibaca dari kiri ke kanan, dan dari atas ke bawah. Sebagian besar anak juga bisa membaca 1-2 suku kata, seperti “pipa”, “babi”, “mama”, dan sebagainya. Pada usia 5 tahun, anak bisa membaca dua hingga tiga suku kata yang memiliki alfabet bervariasi, misalnya “gembira”, “rumah”, “pisang”, dan sebagainya. Anak juga sudah bisa membaca kalimat yang sederhana, misalnya “Ini rumah saya”, “Itu sepatu adik”. Pada usia 7 tahun, anak bisa membaca buku cerita yang sederhana, dan memahami isi ceritanya dengan baik. Namun yang perlu diingat, di Indonesia, anak tidak diwajibkan untuk belajar membaca hingga ia menginjak sekolah dasar. Oleh karena itu, jika tidak diberi stimulasi, anak berusia di bawah 7 tahun yang belum bisa membaca bisa jadi hal yang wajar terjadi. Artikel Lainnya: Kenali Tanda-Tanda Anak Disleksia di Sini 2 dari 2
Kapan Perlu Menduga Anak Mengalami Disleksia?Disleksia merupakan gangguan perkembangan belajar yang ditandai adanya kesulitan membaca dengan lancar. Kondisi ini tidak ada hubungannya dengan tingkat kecerdasan anak. Karena sebagian besar penderita disleksia memiliki IQ (intellectual quotion/ IQ) yang normal. Seorang anak patut diduga mengalami disleksia bila terdapat salah satu tanda berikut ini: Pada usia 5-6 tahun:
Pada usia 7-8 tahun:
Jika mendapati salah satu tanda tersebut pada anak, segera bawa anak ke psikiater untuk memastikan diagnosis disleksia. Dan jika benar anak mengalami disleksia, jangan panik dulu. Disleksia bukanlah akhir segalanya. Banyak penderita disleksia menghasilkan karya yang hebat dan menjadi terkenal. Sebut saja Albert Einstein yang jenius, pelukis terkenal Leonardo da Vinci, Co-founder Apple inc Steve Jobs, juga sederetan bintang film ternama seperti Tom Cruise, Tom Holland, dan Patrick Dempsey. Bila kondisi anak lambat membaca disebabkan oleh disleksia, konsultasikan dengan psikiater dan ahli tumbuh kembang anak mengenai cara belajar yang tepat bagi anak. Dengan metode belajar yang tepat, anak disleksia bisa tumbuh menjadi anak yang memiliki masa depan cemerlang. [NP/ RVS] AnakKecerdasan Anakanak disleksiaDisleksia
Disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Penderita disleksia akan kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan dan mengubahnya menjadi huruf atau kalimat. Disleksia tergolong sebagai gangguan saraf pada bagian otak yang memproses bahasa. Kondisi ini dapat dialami oleh anak-anak atau orang dewasa. Meskipun disleksia menyebabkan kesulitan dalam belajar, penyakit ini tidak memengaruhi tingkat kecerdasan penderitanya. Meskipun mirip, disleksia berbeda dengan auditory processing disorder (APD). APD adalah kondisi otak yang tidak dapat mengolah suara yang didengar dengan baik, sehingga penderitanya mendengar informasi yang salah, misalnya “kotak” menjadi “katak”. Sedangkan disleksia terjadi pada bagian otak yang mengolah bahasa. Penyebab dan Faktor Risiko DisleksiaBelum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan disleksia, tetapi kondisi ini diduga terkait dengan kelainan genetik yang memengaruhi kinerja otak dalam membaca dan berbahasa. Sejumlah faktor yang diduga memicu kelainan genetik tersebut adalah:
Gejala DisleksiaDisleksia dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, tergantung pada usia dan tingkat keparahannya. Pada balita, gejala dapat sulit dikenali, tetapi setelah anak mencapai usia sekolah, gejalanya akan mulai terlihat, terutama saat anak belajar membaca. Gejala yang muncul dapat terbagi dua berdasarkan waktu kemunculannya, yakni: 1. Gejala disleksia pada anak
Selain keluhan di atas, anak dengan disleksia dapat mengalami kesulitan dalam sejumlah aktivitas berikut:
2. Disleksia pada remaja dan orang dewasaPada remaja dan orang dewasa, disleksia dapat menyebabkan penderitanya sering salah mengucapkan nama atau kata, dan kesulitan dalam membaca atau menulis. Oleh sebab itu, penderita cenderung menghindari aktivitas membaca dan menulis. Disleksia juga dapat menyebabkan penderita kesulitan dalam:
Kapan harus ke dokterSegera lakukan konsultasi ke dokter jika perkembangan kemampuan membaca dan menulis anak terlihat lambat, atau anak memperlihatkan gejala disleksia seperti yang telah disebutkan di atas. Jika tidak segera ditangani, kesulitan membaca yang ia alami dapat berlangsung hingga dewasa. Diagnosis DisleksiaUntuk mendiagnosis disleksia, dokter akan terlebih dahulu menyingkirkan kemungkinan gangguan membaca disebabkan oleh kondisi lain. Dokter juga dapat memberi rujukan ke psikolog anak, dokter anak ahli tumbuh kembang anak, atau terapis wicara jika dibutuhkan. Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut untuk lebih memastikan diagnosis:
Penanganan DisleksiaMeskipun disleksia tergolong penyakit yang tidak dapat disembuhkan, tetapi deteksi dan penanganan sejak usia dini terbukti efektif meningkatkan kemampuan penderita dalam membaca. Salah satu metode yang paling efektif dalam meningkatkan kemampuan baca tulis penderita disleksia adalah fonik. Metode fonik berfokus meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi dan memproses suara. Dalam metode fonik, penderita akan diajari untuk:
Penanganan disleksia pada anakGuna membantu proses penyembuhan anak, orang tua dapat melakukan sejumlah hal berikut:
Penanganan disleksia pada orang dewasaSementara itu, penanganan disleksia untuk pasien dewasa antara lain:
Komplikasi DisleksiaDisleksia dapat menyebabkan beberapa komplikasi, yaitu:
Pencegahan DisleksiaHingga saat ini, tidak ada cara untuk mencegah disleksia. Namun, orang yang memiliki keluarga dengan riwayat disleksia disarankan untuk melakukan konseling pranikah sebelum merencanakan kehamilan. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar risiko anak mengalami disleksia. Meski disleksia adalah penyakit seumur hidup, tetapi deteksi dan penanganan sedini mungkin dapat membantu proses belajar. Upaya mandiri yang dapat dilakukan untuk menolong penderita disleksia, khususnya anak-anak, antara lain:
Terakhir diperbarui: 17 Januari 2022 Bagaimana cara mengatasi anak yang belum bisa membaca?7 Strategi Mengatasi Anak Sulit Belajar Membaca. Pastikan Anak Mengenal Huruf dengan Baik. (Sumber: Alodokter.com) ... . 2. Ajak Anak Memahami Kata yang Dibaca. ... . 3. Belajar dengan Kartu Kata. ... . Perkuat Pemahaman Fonemik. ... . Baca Buku yang Tepat. ... . 6. Jangan Memaksa Anak. ... . 7. Berikan Dukungan Penuh.. Bagaimana cara agar anak bisa cepat membaca?12 Cara Mengajari Anak Membaca yang Mudah dan Menyenangkan. Gunakan lagu anak-anak untuk memperkenalkan huruf. ... . Membuat atau membeli flashcard huruf. ... . 3. Tempelkan beberapa poster huruf dan kata. ... . 4. Bantu anak mengucapkan bunyi huruf. ... . Ajari anak menghafal suku kata. ... . 6. Membaca suku kata yang lebih variatif. ... . 7. Ajarkan huruf mati.. Kenapa anak 7 tahun belum bisa baca?Anak 7 tahun belum bisa membaca mungkin saja memiliki kondisi disleksia, gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan anak untuk mengenali huruf dan memanipulasi suara dalam bahasa.
Apa penyebab siswa kesulitan membaca?Hasil peneletian menunjukkan bahwa penyebab kesulitan membaca siswa disebabkan karena: 1) kurangnya perhatian baik guru maupun orang tua, 2) kurangnya konsentrasi, 3) siswa masih kesulitan mengeja huruf, 4) siswa masih kesulitan membedakan huruf, 5) siswa masih tersendat-sendat membaca kalimat.
|