Apa manfaat kotoran kambing untuk tumbuhan?

Kambing adalah hewan herbivora yang memakan tumbuhan saja atau dedauanan oleh karena itu kambing memiliki banya kandungan protein, baik di dagingnya maupun kotorannya(untuk kesuburan tanah), Dari makanan inilah kotoran kambing menjadi banyak manfaat terutama pada tanaman yang di gunakan sebagai pupuk kompos organik tapi bukan itu saja manfaat dari kotoran kambing masih banyak lainnya. kotoran kambing dapat diolah menjadi berbagai macam kegunaan, salah satunya adalah pupuk organik. pupuk organik adalah pupuk yang diolah tanpa menggunakan bahan-bahan kimia.
berikut beberapa manfaat dari pupuk organik

Berikut Manfaat Pupuk Kotoran Kambing

  1. Penyediaan hara makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur) dan mikro seperti zink, tembaga, kobalt, barium, mangan, dan besi, meskipun jumlahnya relatif sedikit.
  2. Penambahan kompos kotoran domba akan meningkatkan rasio organik pada tanah yang mana dapat membantu tanah menyimpan air dan membantu proses aerasi serta memasok mikroorganisme yang dibutuhkan oleh tanaman.
  3. Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah
  4. Menggemburkan dan menyuburkan tanah
  5. Meningkatkan produktivitas tanaman
  6. Meningkatkan kandungan unsur hara yang dibutuhkan tanaman
  7. Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun

kurang lebih manfaat dari kotoran kambing seperti untuk leih lanjut tentang kandungan unsur hara kotoran kambing bisa click link berikut ini : Kandungan unsur hara yang terdapat di kotoran kambing / domba

untuk order pupuk kompos kandang kambing clik link berikut ini :

Pupuk Kambing Fermentasi

atau order langsung ke WA/telp 085735660673

Mujiyo Mujiyo, Suryono Suryono



Program IbM ini bekerjasama dengan dua mitra, yaitu: (1) UKM Peternakan Kambing “Maendo Mulyo”, dan (2) Pondok Pesantren “Al Mukhlishin”. Mitra (1) berlokasi di Desa Bakalan Desa Ngadirejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar yang berjarak tempuh sekitar 25 km dari Fakultas Pertanian UNS. Bidang usaha yang dikembangkan oleh mitra (1) tersebut adalah usaha kambing. Sedangkan Mitra (2) berlokasi di Desa Tegalgede Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar. Pondok Pesantren Al Muklishin tergolong Pondok Pesantren Salafiyah; yang masih tetap mempertahankan sistem pendidikan khas Pondok Pesantren, baik kurikulum maupun metode pendidikannya. Selain kegiatan Keagamaan, PonPes Al Muklishin juga megadakan kegiatan lain diantaranya adalah pertanian. Permasalahan Mitra 1 (UKM Peternakan Kambing “Maendo Mulyo”) : Mitra 1 dalam kegiatan IbM ini menghadapi permasalahan utama yaitu banyaknya kotoran kambing yang belum termanfaatkan, produksi limbah ternak kambing (kotoran kambing) yang sangat tinggi, yaitu sekitar 50 kg limbah per hari (1,5 ton per bulan), dan jika hal ini dibiarkan akan menjadi tumpukan kotoran kambing yang sangat berbau dan dapat mengundang lalat sebagai penular berbagai macam penyakit, apabila dikelola/diolah/difermentasi bisa digunakan sebagai pupuk organik yang sangat bermutu. Dalam usaha peternakan kambing ini ingin mengarah pada peternakan yang ramah lingkungan sehingga tidak menjadi masalah di masyarakat. Permasalahan Mitra 2 (Ponpes “Al Mukhlishin”) : Mitra 2 dalam kegiatan IbM ini menghadapi permasalahan utama yaitu tingginya kebutuhan buah harian untuk santri mukim sejumlah 95 orang yang diasuh oleh 4 orang guru pondok tetap. Oleh karena itu diperlukan penyediaan buah secara mandiri yang harganya lebih murah, seperti buah organik yang ditanam dalam pot dengan memanfaatkan pupuk dari kotoran kambing yang dibuat dengan menggunakan kotoran ternak kambing yang belum dimanfaatkan. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan utama yang dihadapi mitra (1) adalah teknologi pembuatan pupuk organik yang dapat digunakan sebagai pupuk organik yang sangat bermutu yang dapat digunakan sebagai pupuk organik bagi usaha budidaya buah organik dalam pot pada mitra (2).


DOI: https://doi.org/10.20961/prima.v1i1.35147

  • There are currently no refbacks.

View My Stats


Apa manfaat kotoran kambing untuk tumbuhan?

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

dungmiri.ngawikab.id – Sabtu Pagi (03/04), Santosa bersama dengan 2 orang pekerjanya sedang membuang pupuk organik atau pupuk kandang kotoran kambing ke lahan sawahnya, di Dusun Dungmiri 2, Desa Dungmiri Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.

Santosa, seorang petani padi sekaligus berprofesi sebagai perangkat desa Dungmiri, sebelumnya telah memanfaatkan pupuk kandang (kompos) dari kotoran ayam sebagai pengganti pupuk kimia untuk tanaman padinya. Kini ia memanfaatkan kembali pupuk kandang dari kotoran kambing.

BERITA TERKAIT : MEMANFAATKAN KOTORAN AYAM SEBAGAI PUPUK ORGANIK TANAMAN PADI

“Niki tanaman pupuk kompos yang cukup banyak. Luasan 60 are, kemarin, kotoran ayam 100 sak , kotoran kambing 40 sak dan pupuk kimia dua kuintal setengah. Harapane niki mpun cukup. Nggeh mugo-mugo mawon tandure iso maksimal .(Ini tanaman dengan pupuk kompos yang cukup banyak. Untuk luasan 60 are, kemarin, kotoran ayam 100 sak, kotoran kambing 40 sak, dan pupuk kimia 2,5 kuintal. Harapannya ini sudah cukup. Ya semoga saja tanamannya bisa maksimal.)”, tuturnya.

Santosa saat bersama 2 orang pekerja saat membuang pupuk organik kotoran kambing di lahan sawahnya di Dusun Dungmiri 2, Desa Dungmiri, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.

Bersama dua pekerjanya, Tarmijan dan Priyadi, ia membuang kompos kotoran kambing di lahan sawahnya yang mulai menghijau.

Kompos kotoran kambing diyakini memiliki kandungan Kalium (K) yang tinggi. Sehingga sangat cocok diterapkan pada paruh pemupukan kedua guna untuk merangsang tumbuhnya bunga dan buah.

Pemanfaatan kotoran hewan atau pupuk kandang selain untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah, juga dapat meningkatkan kebersihan lingkungan.

Tidak hanya itu, penggunaan pupuk kandang juga mendukung terciptanya sistem pertanian organik yang menghasilkan produk-produk yang sehat dan alami.

BACA JUGA :

RAKOR PPDI KARANGJATI, KADES DANGUK MERESPON POSITIF

SINDEN CILIK, BERMULTITALENTA DENGAN SEGUDANG PRESTASI

Salah satu keunggulan yang dimiliki pupuk organik cair adalah konsentratnya lebih mudah diserap oleh tanaman, pupuk organik cair juga lebih efektif untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Bahan yang tidak boleh dilupakan untuk pupuk ini adalah kotoran kambing, ya, cara membuat pupuk cair dari kotoran kambing dapat kita pelajari dengan mudah dari beberapa sumber. Seperti halnya pupuk kandang yang memiliki kandungan sama, pupuk cair dari kotoran kambing ini dapat pula kita aplikasikan secara langsung pada tanaman.

Namun meskipun unggul dalam beberapa hal, pupuk cair mempunyai sejumlah kekurangan, diantaranya nutrisi yang terkandung dalam pupuk cair lebih rentan hilang oleh sebab terbawa erosi.

Cara Pembuatan Pupuk Cair ada 2 Jenis

Menurut cara pembuatannya, pupuk cair dibedakan menjadi dua jenis. Yang pertama yaitu pupuk organik yang dilarutkan ke dalam air sebelum pengaplikasiannya, pupuk organik yang dilarutkan atau diencerkan dapat berupa pupuk apa saja seperti pupuk kompos, pupuk kandang, atau campuran antar keduanya.

Meskipun lebih instan serta praktis dalam mendapatkannya, namun banyak keluhan seputar penggunaan dan penerapnnya dalam tanaman. Pupuk ini memiliki suspensi yang kurang stabil dan mudah mengendap, dalam hal penyimpanannya pun tidak bertahan lama.

Sedangkan yang kedua adalah pupuk yang dibuat dengan cara memfermentasikan bahan-bahan organik dengan bantuan organisme hidup. Pupuk ini tentu saja memiliki suspensi yang lebih stabil karena unsur hara di dalamnya telah bersifat cair sepenuhnya. Nah, pada kesempatan ini, kita akan belajar membuat jenis pupuk cair yang kedua ini, bahan utamanya tidak lain adalah dari kotoran kambing.

Cara Membuat Pupuk Cair dari Kotoran Kambing

Yang pertama kita persiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu, berikut diantaranya:

Kotoran kambing Gula merah / gula pasir Bioaktivator Karung bekas Urine kelinci (bisa pakai urine kambing) Dedaunan Air Tong plastik

Cara Pembuatan:

OlehBisri Mustopa, SSTDinas Pertanian dan Peternakan

2019

Sejarah

Di Indonesia , pupuk organik sudah lama dikenal para petani sebelum diterapkannya revolusi hijau. Setelah revolusi hijau, kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena praktis dalam penggunaannya, jumlahnya jauh lebih sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah, dan mudah diperoleh. Kebanyakan petani sudah sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian. Tumbuhnya kesadaran para petani akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan dan sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan telah membuat mereka beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik.

Pengertian Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi mahluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia.

Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik dari pada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian dan limbah kota (sampah).

Salah Satu Jenis Pupuk Organik (Pupuk Kandang)

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang dipelihara masyarakat, seperti kambing, sapi, domba dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro. Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerangnatrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat.

Pupuk kandang terdiri dari dua bagian yaitu :

  1. Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk kotoran sapi, kerbau, dan babi.
  1. Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas contonya pupuk kotoran kambing, kuda dan ayam.

Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan-bahan an organik di dalam tanah, termasuk pupuk an organik.selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal. Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak nampak, dan baunya telah berkurang. Penggunaan pupuk kandang yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman. Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan sehingga penguapan unsur hara akibat proses kimia dalam tanah dapat dikurangi. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair akan cepat diserap oleh tanaman.

Cara Membuat Pupuk Organik Kotoran Kambing

  • Pupuk Organik Padat dari Inthil Kotoran Kambing

Bahan :

  1. 1 ton kotoran kambing
  2. 200 kg kapur pertanian (Dolomit)
  3. 200 kg abu/sekam/bekas gergaji
  4. 4 botol EM4 (Decomposer)

Alat : Cangkul, Terpal, Ember.

*Sebelum kita membuat campuran bahan tersebut di atas, kotoran kambing harus kita hancurkan terlebih dahulu dengan memakai alat (mesin) atau manual atau dicampur dengan Urea (1%).

Tahapan pembuatan :

  1. Siapkan tempat atau hamparan yang ternaungi dan jika hujan tempat tersebut tidak tergenang air
  2. Lakukan proses pencampuran bahan, agar mudah dan merata bisa dilakukan dengan cara membuat lapisan-lapisan
  3. Pembuatan lapisan dengan cara menghamparkan kotoran kambing dan setebal ±20-30 cmdan taburkan dolomit , abu dan decomposer secukupnya.

Kemudian siapkan EM4 dari dosis yang ditetapkan yang dilarutkan dalam air Kemudian disiramkan pada lapisan tersebut hingga kadar

air mencapai 40% atau bisa diukur dengan cara diremas dengan tangan, air tidak menetes atau bahan organik tidak pecah saat genggaman tangan di buka.

  1. Buat lapisan berikutnyahingga semua bahan habis, kemudian lapisan tersebut dicangkul dari salah satu sisi searah hingga menimbulkan timbunan baru.
  2. Lakukan lagi ke arah kebalikannya, kemudian ditimbun atau dibuat gunungan sebesar lebar terpal penutup.
  3. Timbunan ditutup rapat dengan terpal dan bagian pinggir terpal diberi beban sehingga jika ada angin terpal tidak terbuka.
  4. Diamkan selama 1 minggu. Setelah 1 minggu terpal dibuka dan timbunan diaduk dengan tujuan pemberian airasi pada proses pengomposan. Proses pengomposan yang berhasil akan timbul panas dan dapat dirasakan saat pembongkaran gundukan.
  5. Perkirakan setelah 3 minggu kompos sudah bisa dibongkar dan diangin-anginkan supaya menghilangkan bau amoniak dan sudah dapat dipakai.

Cara aplikasi pada tanaman :

Aplikasi pupuk organik untuk tanaman musiman dapat dilakukan bersamaan saat pengolahan lahan, pemupukan pada tanaman tahunan, sebaiknya dibenam pada bagian ujung perakaran, dan setiap tanaman umumnya memiliki ujung perakaran berada tepat di bawah daun paling ujung dari tanaman tersebut. Semakin banyak pupuk organik diberikan semakin meningkat kesuburan tanah.

  • Pupuk Organik Cair dari Urine Kambing

Bahan :

  1. 1 drum plastik urine dengan kapasitas 150 liter
  2. Tetes tebu / Molasses 1 liter
  3. Empon-empon (Temulawak, Temuireng, Kunyit, Laos, Kunci, dll) 5 Kg.
  4. EM4 atau merk dagang lain yang banyak di pasaran sebagai stater fermenter.

Tahapan pembuatan :

  1. Bakteri EM4 dan Molasses dilarutkan dalam air jernih sebanyak 10 liter kemudian dituangkan ke dalam drum urine.
  2. Empon-empon dihancurkan dan dimasukkan ke dalam drum.
  3. Setelah tercampur antara urine dan bahan-bahan tersebut kemudian urine diaduk sampai rata selama 15 menit kemudian drum plastik ditutup rapat.
  4. Lakukan pengadukan setiap hari selama 15 menit dan kemudian drum ditutup rapat kembali selama 7 hari. Setelah 7 hari urine dipompa dengan menggunakan pompa yang biasa dipakai pada aquarium untuk meniriskan urine dan dilewatkan melalui talang plastik dengan panjang 2 m yang dibuat seperti tangga selama 3 jam. Tujuannya untuk menguapkan kandungan gas amoniak agar tidak berbahaya bagi tanaman. Pupuk siap digunakan.

Cara Aplikasi:

Dengan cara disiramkan/disemprotkan pada tanaman.