Apa maksud dynamo 2 & 4 pole

Dinamo listrik adalah generator listrik pertama yang mampu memberikan daya untuk industri dan fondasi yang menjadi dasar banyak perangkat konversi tenaga listrik lainnya, termasuk motor listrik, alternator arus bolak-balik, dan konverter putar. Untuk menghasilkan daya tersebut, dinamo ini menggunakan prinsip-prinsip elektromagnetik untuk mengubah rotasi mekanik menjadi arus listrik bolak-balik. Mesin dinamo pertama dibentuk berdasarkan prinsip Faraday pada tahun 1832 oleh Hippolyte Pixii, seorang pembuat instrumen Perancis.

Cara Kerja Dinamo Listrik

Mesin ini terdiri dari struktur stasioner, yang disebut stator, yang menyediakan medan magnet konstan, dan satu set belitan berputar yang disebut armature yang berputar di dalam bidang itu. Karena hukum induksi Faraday yang digunakan, gerakan kawat dalam medan magnet menciptakan gaya gerak listrik yang mendorong elektron dalam logam, menciptakan arus listrik di kawat. Adapun melalui hukum induksi Faraday ini, mesin ini bekerja menggunakan magnet permanen yang diputar oleh engkol. Magnet berputar tersebut diposisikan sedemikian rupa sehingga kutub utara dan selatannya dilewati sepotong besi yang dibungkus dengan kawat. Selanjutnya, magnet yang berputar menghasilkan arus di kawat setiap kali sebuah kutub melewati koil yang menyebabkan kutub utara dan selatan magnet menginduksi arus dalam arah yang berlawanan. Untuk mengatasi hal tersebut, menambahkan komutator dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.

Penggunaan Dinamo Listrik

Dikarenakan fungsinya dalam menghasilkan daya, dinamo ini banyak digunakan dalam berbagai bidang. Berikut ini adalah berbagai penggunaan dinamo tersebut.

Dinamo banyak digunakan di pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik untuk keperluan industri dan rumah tangga.

Dinamo banyak digunakan dalam kendaraan bermotor untuk menghasilkan listrik untuk pengisian baterai.

Untuk Anda yang ingin memperoleh berbagai model dinamo listrik murah, namun berkualitas, maka Anda dapat memperolehnya melalui teknikmart.com, sebuah situs berbelanja mesin dan peralatan teknik secara online.

Berbagai Produk Unggulan Dari Teknikmart, Klik Juga

Apa maksud dynamo 2 & 4 pole

Perlu diketahui, dalam dunia kelistrikan ada alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran yang disebut dinamo listrik.

Sebaliknya dari motor listrik, terdapat alat pengubah energi mekanik menjadi energi listrik yaitu generator. Namun terdapat sebuah alat yang berfungsi sebagai generator dan motor listrik.

Dinamo listrik terbagi menjadi 2 jenis dalam segi supply, yaitu arus Direct Current (DC) dan arus Alternating Current (AC).

Dinamo listrik Alternating current (AC)

Dinamo listrik Alternating Current (AC) umumnya digunakan pada peralatan rumah tangga seperti pada mesin cuci, pompa air dan peralatan lainnya. AC merupakan standar yang digunakan arus PLN. Arus ini dapat bekerja dengan posisi apa saja karena merupakan arus bolak balik.

Dinamo listrik Direct Current (DC)

Dinamo listrik Direct Current (DC) umumnya terdapat pada komponen elektronika yang dilengkapi dengan baterai seperti pada starting sepeda motor dan kipas baterai. Karena dilengkapi dengan magnet permanen, jenis dinamo DC dapat digunakan sebagai motor juga generator.

Jenis DC merupakan arus searah sehingga harus diperhatikan posisi penghantarnya. Jangan salah memposisikan min (-) dan plus (+) nya agar tidak merusak komponen yang sedang digunakan.

Sementara terdapat 2 jenis motor listrik yaitu :

Dinamo listrik 3 phase

Dinamo listrik ini dijalankan dengan supply listrik 3 phase RST, umumnya berjenis motor kapasitor atau motor induksi  yang memiliki 3 kutub saling  mendorong sehingga menghasilkan putaran yang lebih bertenaga. Karena listrik rumah tidak dapat menjalankan motor 3 phase secara optimal maka di perlukan supply arus ke 3 phase dari PLN.

Dinamo listrik 1 phase

Jenis dinamo listrik ini dijalankan dengan supply listrik 1 phase yang merupakan listrik pada rumah-rumah komersial bertegangan 220V. Dinamo listrik 1 phase dibagi menjadi 3 jenis motor yaitu :

1. Motor induksi kapasitor

Jenis ini merupakan jenis motor 1 phase yang mengandalakan dua kumparan yaitu kumparan utama dan kumparan bantu. Umumnya kumparan utama memiliki ukuran yang lebih besar dan kumparan bantu berukuran kecil namun jumlahnya banyak. Jenis ini dilengkapi dengan kapasitor sebagai pembantunya.

2. Motor shaded pole

Jenis ini memiliki konstruksi yang paling sederhana karena terdapat kawat di kedua ujung stator yang berfungsi sebagai kumparan. Pada jenis ini bentuk kumparannya mengumpul seperti kumparan transformator dan rotornya berbentuk sangkar tupai yang posisi porosnya ditempatkan pada rumah stator. Dari dua kawat yang dialiri daya magnet pada kumparan inilah yang mengasilkan putaran pada motor shaded pole.

Jenis motor shaded pole memiliki keunggulan  yang sangat irit dan awet. Karena itu umumnya jenis ini digunakan pada peralatan yang dapat digunakan secara lama seperti pada kipas angin. Namun motor jenis ini tidak cukup kuat sehingga tidak cocok digunakan pada pekerjaan industri.

3. Motor universal

Motor universal merupakan jenis motor listrik dengan dua tenaga sekaligus yaitu tenaga dari kumparan stator dan dari rotor yang dilengkapi juga dengan kumparan. Jenis motor listrik ini memiliki kecepatan paling tinggi dan kekuatan yang paling besar, namun dengan daya yang lebih besar juga.

Peralatan listrik yang umum digunakan motor universal adalah bor listrik, mixer, gerinda tangan, blender dan peralatan kecil berkecepatan tinggi lainnya. Motor listrik jenis ini harus dirawat dengan baik dan tepat terutama pada bagian penggunaan sikat karbon yang harus diganti karena sering habis.

Baca juga : Mengenal dinamo listrik dan bagian – bagian dinamo listrik

Produk Unggulan Dari Teknikmart : 

Dinamo atau istilah lainnya disebut sebagai generator adalah sebuah mesin listrik yang dapat mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Konsep kerja dinamo sama dengan generator yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan. Bagian dinamo yang berputar disebut rotor, sedangkan bagian dinamo yang tidak bergerak disebut stator. Pada posisi ini dinamo akan menerima energi dalam bentuk gerak dan mengeluarkannya menjadi sebuah aliran listrik statis. Pada konsep yang sederhana, dinamo terdiri dari sebuah lilitan kawat yang diletakan di dalam kumaparan atau medan magnet, hal ini dapat ditemui pada pembangkit listrik tenaga air, di mana aliran air akan diarahkan pada turbin untuk menghasilkan gerak rotasi yang berulang-ulang.[1]

Dinamo atau istilah lainnya di sebut juga sebagai generator dibedakan menjadi dua, yaitu dinamo arus dua arah atau bolak-balik AC (Alternating Current) dan dinamo arus satu arah DC (Direct Current).

  • Dinamo AC memiliki dua buah cincin putar sehingga arus listrik yang dihasilkan berupa arus listrik bolak-balik. Dinamo AC juga disebut sebagai generator alternator. GGL (Gaya Gerak Listrik) induksi pada generator AC bisa diperbesar dengan cara menambah dan memperbanyak lilitan kawat pada kumparan, mempercepat putaran rotor, menambahkan inti besi lunak ke dalam kumparan, hingga menggunakan magnet permanen yang lebih kuat dan tahan panas. Secara keseluruhan, generator AC terdiri dari rotor, stator, dan celah udara (ruang antara stator dan rotor).[1][2]
  • Dinamo DC hanya memiliki satu cincin yang terbelah di tengah, cincin ini biasa disebut dengan komutator atau cincin belah. Dengan adanya komutator, arus listrik yang dihasilkan berupa arus listrik searah. Sedangkan prinsip kerja generator DC sama halnya dengan dinamo AC, namun yang membedakan dinamo AC dan DC adalah ada pada arah arus induksinya yang tidak berubah atau tetap, komutator ini dapat menghasilkan komutasi, di mana peristiwa komutasi ini dapat mengubah arus yang dihasilkan dinamo menjadi searah. Dinamo DC terdiri dari 2 bagian yaitu stator atau kumparan kawat yang diam, dan rotor berputar mengikuti arus magnet yang berputar.[2][1]

Prinsip kerja dinamo ini berlandaskan pada hukum Faraday yang membuktikan apabila lilitan kawat yang dapat menghantarkan listrik berada pada medan magnet yang dapat berubah-ubah, maka pada lilitan kawat tersebut akan terbentuk GGL induksi. Begitu pula sebaliknya, apabila lilitan kawat yang dapat menghantarkan listrik tersebut diubah sedemikian rupa dalam medan magnet, maka lilitan kawat tersebut akan terbentuk GGL induksi. Tegangan GGL induksi ini dapat dibentuk dan diperbesar dayanya, namun hal ini tergantung pada jumlah lilitan kawat dalam kumparan, kekuatan medan magnet yang dihasilkan, dan kecepatan perputaran dinamo. Hukum Faraday sangat berkaitan erat dengan sudut pandang Relativitas Einstein tentang induksi elektromagnetik.[2][3]

Alat pembangkit listrik arus bolak-balik yang paling sederhana ada pada dinamo sepeda. Tenaga yang digunakan untuk memutar rotor adalah roda sepeda. Jika roda berputar, kumparan atau magnet akan ikut berputar. Akibatnya akan timbul GGL (Gaya Gerak LIstrik) induksi pada setiap ujung kumparan dan arus listrik. Semakin kencang roda berputar maka akan semakin cepat pula magnet atau kumparan berputar. Dengan begitu maka semakin besar pula GGL induksi dan arus listrik yang dihasilkan. Contoh GGL ini dapat ditemui pada baterai, akumulator (aki), dan dinamo itu sendiri. Pada kasus baterai dan aki, kedua benda in dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik, sedangkan dinamo dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.[4]

Jika magnet yang berada di dekat kumparan kawat tidak bergerak, maka jarum galvanometer juga tidak ikut bergerak. Hal ini menandakan bahwa tidak ada arus listrik yang mengalir. Jika magnet digerakkan, baik mendekati atau menjauhi kumparan, maka jarum galvanometer akan bergerak. maka itu artinya, dalam kumparan tersebubt terdapat arus listrik walaupun tidak ada sumber GGL di dalamnya.

Di sekitar magnet terdapat medan magnet yang bergerak secara memutar, jika magnet bergerak, maka medan magnetnya pun dapat berubah berubah. Perubahan medan magnet inilah yang dapat menghasilkan arus listrik statis. Arus yang mengalir pada kumparan yang digerakkan disebut dengan arus induksi, sedangkan tegangan yang ditimbulkan oleh arus induksi tersebut disebut dengan tegangan induksi. Pada kasus ini, eksperimen Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet dalam kumparan menimbulkan arus listrik ataupun tegangan induksi. Timbulnya tegangan induksi yang dihasilkan oleh perubahan medan magnet disebut induksi elektromagnetik. Besarnya tegangan induksi bergantung pada jumlah lilitan pada kumparan, kecepatan perubahan medan magnet yang dihasilkan, dan kekuatan medan magnet yang dihasilkan.[4]

  1. ^ a b c Risdiyani, Chasanah, dkk (2015). Fisika Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam. Klaten: PT. Intan Pariwara. hlm. 135.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ a b c Aris Budiman, Hasyim Asy‟ari, dan Arief Rahman Hakim (2005). Desain Generator Magnet Permanen Untuk Sepeda Listrik. Emitor. hlm. 59–67.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ Igal Galili, Dov Kaplan, and Yaron Lehavi (2006). "Teaching Faraday‟s Law of Electromagnetic Induction in an Introductory Physics Course". American Journal of Physics. 74.4: 337–43. 
  4. ^ a b Bambang, Ruwanto (2017). Fisika SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira. hlm. 8.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dinamo&oldid=19112624"