Apa itu maksud dan tujuan pada skipris

SEVIMA.COM – Pengertian skripsi, tesis dan disertasi. Apakah anda yang saat ini sedang proses pembuatan tugas akhir untuk tugas kuliah? dan masih bingung dengan perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Biar bisa fokus untuk pengerjaan, yuk kita mengenal apa itu skripsi, tesis dan disertasi.

Sebelum membahas lebih jauh, Anda harus tahu juga persamaannya; secara akademik Skripsi, Tesis, dan Disertasi memiliki persamaan yaitu merupakan dokumen tertulis yang merupakan tugas akhir para mahasiswa, mengikuti kaidah penulisan yang baku dan sistematis, dan menggunakan metode ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan di depan dosen pembimbing dan penguji.

Apa Pengertian dan Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi?

Skripsi 

Apa itu skripsi? Tugas akhir atau biasa disebut skripsi adalah istilah yang di gunakan di Indonesia untuk mendapatkan gelar sarjana dari perguruan tinggi. Skripsi suatu karya untuk menghasilkan ilmu pengetahuan atau sesuatu yang dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah dan di kerjakan menurut aturan dan tata cara tertentu.

Tujuan skripsi secara umum bertujuan untuk mengembangkan ilmu dari berbagai pengetahuan yang telah di pelajari selama bangku perkuliahan. Mahasiswa wajib menulis skripsi selain untuk syarat kelulusan juga untuk memberi pengetahuan dan ketrampilannya dalam menganalisis, menggambarkan dan menjelaskan ilmu yang sedang di tulisnya.

Tesis

Apa itu tesis? Tesis adalah tugas akhir jenjang magister (S2). Thesis salah satu karya ilmiah tertulis yang disusun secara individual berdasarkan hasil penelitian empiris untuk dijadikan bahan kajian akademis. Tesis merupakan pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen-argumen untuk dikemukakan, merupakan hasil dari studi yang sistematis atas masalah, tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi.

Disertasi

Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam penyelesaian program S3. Disertasi merupakan bukti kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam program ilmu yang di pilih seorang mahasiswa S3. Nah, sekarang kita juga mengetahui perbedaan skripsi, tesis dan disertasi, berikut.

Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi

No Aspek Skripsi Tesis Disertasi
1 Jenjang S1 S2 S3 (tertinggi)
2 Permasalahan Dapat diangkat dari pengalaman empirik, tidak mendalam Diangkat dari pengalaman empirik, dan teoritik, bersifat  mendalam Diangkat dari kajian teoritik yang didukung fakta empirik, bersifat sangat mendalam
3 Kemandirian penulis 60% peran penulis, 40% pembimbing 80% peran penulis, 20% pembimbing 90% peran penulis, 10% pembimbing
4 Bobot Ilmiah Rendah – sedang Sedang – tinggi.  Pendalaman / pengembangan terhadap teori dan penelitian yang ada Tinggi, Tertinggi dibidang akademik.   Diwajibkan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
5 Pemaparan Dominan deskriptif Deskriptif dan Analitis Dominan analitis
6 Model Analisis Rendah – sedang Sedang – tinggi Tinggi
7 Jumlah rumusan masalah Sekitar 1-2 Minimal 3 Lebih dari 3
8 Metode / Uji statistik Biasanya  memakai uji Kualitatif / Uji deskriptif, Uji statistik parametrik (uji 1 pihak, 2 pihak), atau Statistik non parametrik (test binomial, Chi kuadrat, run test), uji hipotesis komparatif, uji hipotesis asosiatif, Korelasi, Regresi, Uji beda, Uji Chi Square, dll Biasanya memakai uji Kualitatif  lanjut  /  regresi ganda, atau korelasi ganda, mulitivariate, multivariate lanjutan (regresi dummy, data panel, persamaan simultan, regresi logistic, Log linier analisis,  ekonometrika static & dinamik, time series ekonometrik) Path analysis, SEM Sama dengan tesis dengan metode lebih kompleks, berbobot yang bertujuan mencari terobosan dan teori baru dalam bidang ilmu pengetahuan
9 Jenjang Pembimbing / Penguji Minimal Magister Minimal Doktor dan Magister yang berpengalaman Minimal Profesor dan Doktor  yang berpengalaman
10 Orisinalitas penelitian Bisa replika penelitian orang lain, tempat kasus berbeda Mengutamakan orisinalitas Harus orisinil
11 Penemuan hal-hal yang baru Tidak harus Diutamakan Diharuskan
12 Publikasi hasil penelitian Kampus Internal dan disarankan nasional Minimal Nasional Nasional dan Internasional
13 Jumlah rujukan / daftar pustaka Minimal 20 Minimal 40 Minimal 60
14 Metode / Program statistik yang biasa digunakan Kualitatif / Manual, Excel, SPSS dll Kualitatif lanjut / SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll Kualitatif lanjut / SPSS, Eview, Lisrel, Amos dll

Itukah pembahasan apa pengertian dan perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi. Bagaimana sekarang kamu tidak bingung lagi, dan kamu bisa fokus untuk mengerjakan tugas akhirmu, semoga cepat lulus ya, agar bisa nyelesaiin tugas-tugas yang lain seperti tesis S2 dan disertasi S3.

Apa itu maksud dan tujuan pada skipris

Mengenal SEVIMA

SEVIMA merupakan perusahaan Edutech (education technology) yang telah berkomitmen selama 18 tahun dalam menyelesaikan kendala kerumitan administrasi akademik di pendidikan tinggi (Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Politeknik, Akademi, dll.) dengan 99% keberhasilan implementasi melalui sistem informasi siAkadCloud

Istilah skripsi, tesis, dan disertasi seharusnya terdengar familier di telinga mahasiswa. Sekilas ketiganya tampak serupa, yaitu suatu dokumen tertulis yang dibuat mahasiswa sesuai kaidah penulisan baku, sistematis, serta memakai metode ilmiah. Kemudian, tugas akhir tersebut dipertanggungjawabkan di hadapan penguji dan dosen pembimbing.

Namun, skripsi, tesis, dan disertasi adalah tiga jenis tugas akhir yang berbeda. Bukan hanya sekadar jenjang pendidikan saja, tetapi juga mencakup kualitas isi dokumen tertulis tersebut. Apa saja faktor yang membedakan ketiganya? Yuk, simak ulasan lengkap berikut ini.

Jenjang Pendidikan

Seperti diketahui, skripsi adalah tugas akhir yang dibuat untuk meraih gelar sarjana. Sementara, tesis merujuk pada karya ilmiah tertulis jenjang magister atau pascasarjana (S2). Disertasi menjadi karya tulis ilmiah mahasiswa yang hendak menyelesaikan program doktoral atau S3.

Permasalahan yang Diangkat

Kedalaman permasalahan yang diangkat juga jadi pembeda jelas antara ketiganya. Skripsi mengangkat masalah yang bersumber pada pengalaman empirik dan bersifat tidak mendalam. Tesis juga dapat berasal dari pengalaman empirik, tetapi bersifat mendalam dan teoritis. Disertasi berangkat dari kajian teoritis dengan dukungan fakta empirik sehingga permasalahan yang digali sangat mendalam dan spesifik.

Proses Penulisan

Proses penulisan berkaitan erat dengan kemandirian penulis saat pengerjaan tugas akhir. Pada skripsi, mahasiswa masih memperoleh bimbingan cukup intensif dari pembimbing dengan porsi 60% penulis dan 40% pembimbing. Persentase ini menurun saat pengerjaan tesis karena penulis berperan 80% dalam prosesnya. Ketika membuat disertasi, penulis bertanggung jawab 90% atas karya tulis ilmiah tersebut dengan sedikit pendampingan dari pembimbing.

Bobot Ilmiah Karya Tulis

Dari sudut pandang akademik, skripsi memiliki bobot ilmiah pada tingkat rendah hingga sedang. Tesis menempati bobot ilmiah sedang sampai tinggi dengan adanya pengembangan dan pendalaman teori serta penelitian yang dilakukan. Disertasi mempunyai bobot ilmiah tertinggi sehingga mahasiswa wajib menemukan teori baru atau terobosan lain untuk memperkaya bidang yang digelutinya.

Cara Pemaparan

Dari bobot ilmiah, pasti kamu bisa memperkirakan seperti apa cara pemaparan masing-masing tugas akhir. Skripsi biasanya dominan pemaparan deskriptif. Tesis dipaparkan dengan analitis dan deskriptif. Sementara itu, pemaparan disertasi biasanya bersifat analitis sehingga benar-benar mengupas tuntas permasalahan yang diusung.

Model Analisis dan Jumlah Rumusan Masalah

Dengan model analisis rendah sampai sedang, jumlah rumusan masalah yang diangkat skripsi berkisar satu sampai dua masalah saja. Untuk menyelesaikan tesis, paling tidak mahasiswa harus siap menemukan tiga rumusan masalah yang memakai model analisis tingkat sedang hingga tinggi. Artinya, disertasi mengandalkan model analisis tinggi dengan lebih dari tiga rumusan masalah.

Metode Statistik yang Digunakan

Secara umum, skripsi banyak menggunakan uji kualitatif atau uji deskriptif, uji statistik non parametrik (chi kuadrat, tes binomial, run test), uji statistik parametrik, uji hipotesis asosiatif, dan uji hipotesis komparatif. Kadang bisa juga memakai regresi, korelasi, dan uji beda.

Sementara itu, tesis kerap menggunakan uji regresi ganda atau kualitatif lanjut, multivariat dan multivariat lanjutan (persamaan simultan, data panel, regresi logistik, ekonometrika statis dan dinamis, dst), SEM, dan path analysis. Metode serupa juga digunakan pada pengerjaan disertasi, tetapi dalam cakupan lebih kompleks dan berbobot.

Jenjang Pembimbing dan Penguji

Pembimbing dan penguji minimal memiliki gelar magister untuk mahasiswa yang mengerjakan skripsi. Untuk penggarapan tesis, mahasiswa akan mendapatkan pembimbing maupun penguji dari doktor dan magister berpengalaman. Sementara, pada pembuatan disertasi, profesor dan doktor berpengalaman mengambil peran tersebut.

Keaslian Penelitian

Skripsi dapat berupa replika penelitian yang sudah ada, tetapi mengangkat tempat berbeda. Tesis mengutamakan keaslian penelitian, sedangkan disertasi harus asli alias belum pernah dilakukan sebelumnya karena diharuskan mengembangkan sesuatu yang baru.

Publikasi Penelitian

Skripsi minimal memiliki 20 daftar pustaka sehingga dapat dipublikasikan dalam lingkup internal kampus dan nasional. Tesis harus mempunyai minimal 40 daftar pustaka dan sebaiknya hasil penelitian dipublikasikan minimal skala nasional. Disertasi harus mengandung minimal 60 daftar pustaka agar dapat dipublikasikan secara nasional maupun internasional.

Demikian perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi yang perlu kamu ketahui. Setelah mempelajari perbedaan ketiganya, jangan sampai salah lagi memakai istilah tugas akhir ini ya!