Apa fungsi obat anti inflamasi

  • Mereka yang memiliki riwayat serangan jantung sebelumnya, stroke atau gagal jantung.
  • Orang yang berusia 75 tahun atau lebih.
  • Orang dengan diabetes.
  • Perokok.
  • Orang dengan tekanan darah tinggi.
  • Penderita asma.
  • Sedang hamil atau menyusui.
  • Memiliki riwayat penyakit ginjal yang signifikan.
  • Memiliki riwayat penyakit hati yang signifikan.
  • Memiliki sakit maag aktif (sakit pada lapisan perut), atau berisiko tinggi terkena sakit maag.

Jika Anda memiliki salah satu dari kondisi di atas, Anda harus memberi tahu dokter Anda sebelum menggunakan NSAID untuk perawatan Anda.

Obat NSAID hanya harus diinstruksikan oleh dokter Anda, dengan dosis serendah mungkin untuk perawatan Anda, dan dengan waktu singkat sesuai keperluan. Untuk nyeri ringan sampai sedang Anda dapat menggunakannya sebagai keperluan dasar.

Aspirin adalah obat NSAID tetapi tidak meningkatkan risiko serangan jantung. Aspirin dapat menyebabkan perdarahan di otak, perut, dan usus. Aspirin juga dapat menyebabkan luka di lambung dan usus.

Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak di bawah usia 16 tahun kecuali dianjurkan oleh dokter. Juga, beberapa orang dengan asma mungkin terkena serangan yang dipicu oleh aspirin atau NSAID. Silakan berbicara dengan dokter Anda sebelum menggunakan obat tersebut.

Apa efek samping dari NSAID?

Seperti obat lainnya, ada beberapa efek samping yang tidak diinginkan dapat terjadi dan Anda harus mengetahuinya. Beberapa efek samping yang serius dari NSAID termasuk:

  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Tekanan darah tinggi
  • Gagal jantung akibat pembengkakan tubuh (retensi cairan)
  • Masalah ginjal termasuk gagal ginjal
  • Perdarahan dan luka di lambung dan usus
  • Sel darah merah rendah (anemia)
  • Reaksi kulit yang mengancam jiwa
  • Reaksi alergi yang mengancam nyawa
  • Masalah hati termasuk gagal hati
  • Serangan asma pada orang yang memiliki asma

Beberapa efek samping ringan dari NSAID dapat mencakup:

Obat anti-inflamasi atau nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) merupakan golongan obat yang banyak digunakan untuk meredakan nyeri, mengurangi peradangan, serta menurunkan suhu tinggi. Oleh karena itu, ada banyak pilihan obat anti-inflamasi yang tersedia.

Obat-obatan ini sering digunakan untuk meredakan gejala sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, kram menstruasi, dan nyeri jangka panjang lainnya. Obat-obatan ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, krim, gel, serta injeksi.

Baca Juga: Sebelum Konsumsi, Pelajari Dosis, Manfaat dan Efek Samping Kortikosteroid si Obat Peradangan hingga Gatal

Apa saja pilihan obat anti-inflamasi?

Obat anti-inflamasi bekerja dengan cara memblokir produksi bahan kimia tubuh tertentu yang menyebabkan peradangan. Obat-obatan ini juga dapat digunakan untuk mengobati rasa sakit yang diakibatkan oleh kerusakan jaringan, seperti artritis (radang sendi).

Sebelum mengonsumsi obat-obatan ini, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter. Sama seperti obat-obatan lainnya, obat anti-inflamasi juga dapat menimbulkan efek samping dan tidak semua orang cocok dengan golongan obat ini.

Berikut adalah beberapa pilihan obat anti-inflamasi.

1. Aspirin

Aspirin merupakan obat yang digunakan untuk mengobati demam, nyeri, serta peradangan di tubuh. Obat ini juga mencegah pembekuan darah (antitrombotik). Aspirin dapat digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang.

Aspirin juga digunakan untuk mengurangi risiko stroke dan sebagai salah satu obat pertolongan pertama pada serangan jantung.

2. Ibuprofen

Ibuprofen merupakan obat untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri, termasuk nyeri kepala, nyeri punggung, nyeri haid, serta sakit gigi.

Obat ini juga digunakan untuk mengobati peradangan seperti kram dan keseleo, serta nyeri akibat radang sendi.

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, serta sirup. Ibuprofen dapat ditemukan di apotek, namun beberapa jenis hanya dapat digunakan dengan resep dokter.

3. Naproxen termasuk obat anti-inflamasi

Obat golongan NSAID selanjutnya adalah naproxen. Naproxen merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan serta nyeri pada persendiaan dan otot.

Tak hanya itu saja, obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit persendian lainnya, seperti rheumatoid arthritis, osteoartitis, dan asam urat. Ini juga digunakan untuk mengurangi nyeri haid, nyeri otot, serta tulang, sakit punggung, keseleo, dan tegang otot.

4. Piroxicam

Piroxicam merupakan obat anti-inflamasi yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit, bengkak, dan kekakuan sendi akibat artritis. Dengan mengurangi gejala tersebut, kamu dapat melakukan lebih banyak aktivitas normal sehari-hari.

Untuk mengobati artritis yang kronis, sebaiknya jangan mengonsumsi obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter.

Baca juga: Piroxicam: Cara Kerja, Aturan Pakai, dan Efek Sampingnya

5. Celecoxib

Celecoxib merupakan salah satu obat dari golongan NSAID yang bekerja dengan cara mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan nyeri di tubuh.

Obat ini digunakan untuk mengobati rasa sakit atau peradangan yang disebabkan oleh banyak kondisi, seperti radang sendi, ankylosing spondylitis (peradangan pada sendi yang memengaruhi tulang belakang), serta nyeri menstruasi.

6. Diclofenac

Sama seperti obat-obatan lain yang sudah dijelaskan sebelumnya, diclofenac juga merupakan obat anti-inflamasi yang digunakan untuk mengurangi peradangan dan nyeri. Obat ini juga digunakan untuk mengobati masalah yang berkaitan dengan persendian, otot, dan tulang.

Beberapa kondisi lainnya yang dapat diobati dengan diclofenac di antaranya adalah Sakit kepala, sakit punggung, sakit gigi, migrain, rheumatoid arthritis, osteoartritis, dan asam urat. Obat ini hadir dalam bentuk tablet, kapsul, dan suppositoria dan ini hanya tersedia dengan resep.

7. Indomethacin

Indomethacin merupakan obat yang digunakan untuk mengobati osteoartritis sedang hingga berat, rheumatoid arthritis, artritis gout, serta ankylosing spondylitis.

Tak hanya itu saja, obat ini juga digunakan untuk mengobati nyeri bahu sebagai akibat dari bursitis (peradangan pada bursa) dan tendinitis (peradangan pada tendon.  

Obat anti-inflamasi memang memiliki banyak pilihan yang disesuaikan dengan fungsinya. Agar tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya, berkonsultasilah terlebih dahulu pada dokter sebelum mengonsumsinya ya.

Dokter akan memberikan saran dan anjuran obat yang disesuaikan dengan kondisi yang kamu alami.

Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!

Cari obat, suplemen, vitamin, atau suplemen

Dipublish tanggal: Mar 11, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Mar 21, 2019 Waktu baca: 4 menit

  • Obat anti-inflamasi non-steroid (AINS) adalah obat yang biasa digunakan untuk mengatasi kondisi nyeri, mengurangi peradangan, menurunkan demam, dan mengobati arthritis. 
  • AINS tersedia dalam bentuk sediaan tablet, kapsul, supositoria (tablet yang dimasukkan dalam anus), krim, gel, dan injeksi.
  • Obat AINS dapat diperoleh tanpa resep di apotek misalnya parasetamol, ibuprofen, dan aspirin. Beberapa di antaranya butuh resep dokter.
  • Obat AINS yang diperoleh tanpa resep tidak boleh dikonsumsi selama lebih dari 3 hari tanpa konsultasi dengan dokter.
  • Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi maupun memiliki penyakit tertentu sebelum menggunakan obat AINS.
  • Klik untuk mendapatkan obat anti-inflamasi non-steroid atau obat anti nyeri lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Obat anti-inflamasi non-steroid (AINS) adalah obat yang kelompok obat yang paling banyak diresepkan dokter untuk mengatasi kondisi nyeri, mengurangi peradangan, menurunkan demam, dan mengobati arthritis. 

Anda mungkin sangat familiar dengan obat-obatan AINS yang bisa dibeli tanpa resep seperti asam mefenamat, aspirin, dan ibuprofen. AINS sering juga digunakan untuk meredakan gejala seperti sakit kepala, nyeri saat menstruasi, atau nyeri karena terkilir. 

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Apa fungsi obat anti inflamasi

Meskipun AINS banyak digunakan untuk mengatasi nyeri, radang, dan menurunkan demam, ternyata tidak semua orang dapat menggunakan obat ini karena dapat menimbulkan efek samping yang berat.  

Manfaat Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid

AINS bekerja dengan cara menghambat produksi senyawa kimia khusus (prostaglandin) yang menyebabkan inflamasi. Cara kerja AINS dalam menghambat prostaglandin, mirip dengan cara kerja obat golongan kortikosteroid tetapi tidak menimbulkan banyak efek samping seperti pada penggunaan kortikosteroid. 

Oleh karena itu golongan obat ini disebut sebagai anti-inflamasi non-steroid. AINS bekerja efektif untuk meredakan nyeri yang disebabkan oleh kerusakan jaringan secara perlahan dan lama misalnya pada nyeri arthritis pada sendi. 

Obat AINS dapat diperoleh tanpa resep di apotek misalnya parasetamol, ibuprofen, dan aspirin. Untuk obat AINS dengan dosis tertentu untuk mengatasi inflamasi serius, hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.

Obat AINS digunakan untuk mengobati kondisi yang menyebabkan inflamasi (peradangan) dan  nyeri ringan hingga sedang. Inflamasi (peradangan) adalah mekanisme tubuh untuk melawan iritasi atau luka. 

Tanda-tanda peradangan antara lain kemerahan, rasa hangat, bengkak, dan nyeri. Contoh kondisi yang dapat diobati dengan AINS misalnya:

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Apa fungsi obat anti inflamasi

  • Sakit kepala
  • Batuk dan pilek
  • Cedera olahraga ringan
  • Arthritis
  • Nyeri/kram menstruasi
  • Nyeri gigi 

Dosis Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid

AINS tersedia dalam bentuk sediaan tablet, kapsul, supositoria (tablet yang dimasukkan dalam anus), krim, gel, dan injeksi. Pemberian bentuk sediaan ditentukan oleh indikasi medis yang dilakukan berdasarkan pertimbangan dokter. 

Untuk mengatasi nyeri dan peradangan ringan hingga menengah, Anda dapat menggunakan obat AINS dalam bentuk tablet. Dokter atau apoteker dapat membantu memberikan pilihan bentuk sediaan yang sesuai untuk kondisi Anda dan riwayat alergi .  

Obat AINS yang diperoleh tanpa resep dokter, tidak boleh dikonsumsi selama lebih dari 3 hari untuk mengobati nyeri tanpa konsultasi dengan dokter lebih dahulu. 

Obat AINS yang dibeli tanpa resep dokter hanya efektif untuk digunakan dalam waktu pendek. Penggunaan obat AINS tanpa pengawasan dokter akan meningkatkan risiko terjadinya efek samping.  

Apabila Anda lupa meminum obat AINS, segera minum setelah Anda ingat. Tetapi apabila telah mendekati waktu minum obat berikutnya, Anda tidak perlu meminum dua kali (untuk waktu minum obat yang tertinggal dan untuk waktu minum obat sekarang) sekaligus.  

Efek samping Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid

Obat AINS yang dapat diperoleh tanpa resep umumnya memiliki efek samping lebih sedikit daripada obat AINS yang diperoleh dengan resep. Beberapa efek samping yang umumnya muncul setelah penggunaan obat AINS, yaitu:

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Apa fungsi obat anti inflamasi

  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Konstipasi
  • Nyeri perut seperti maag
  • Penurunan nafsu makan
  • Kemerahan pada kulit
  • Pusing atau sakit kepala
  • Rasa kantuk
  • Reaksi alergi 

Apabila Anda mengalami salah satu dari gejala-gejala tersebut terus-menerus atau semakin memburuk, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter agar dilakukan tindakan lebih lanjut. 

Kasus reaksi alergi obat AINS sangat jarang terjadi. Reaksi alergi biasanya muncul segera setelah seseorang meminum obat AINS. Tanda dan gejala alergi obat AINS yaitu:

  • Mata, bibir, atau lidah membengkak
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan bernapas
  • Denyut jantung meningkat
  • Nyeri dada

Apabila Anda mengalami tanda dan gejala reaksi alergi setelah meminum obat AINS, segera bawa ke instalasi gawat darurat terdekat.  

Interaksi Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan AINS adalah:

  • Obat pencegah penggumpalan darah misalnya aspirin dosis rendah atau warfarin
  • Obat untuk mengatasi kondisi autoimun, misalnya siklosporin
  • Obat golongan diuretik untuk mengobati darah tinggi (hipertensi)
  • Obat untuk mengatasi gangguan bipolar atau depresi, misalnya litium
  • Obat untuk mengobati rheumatoid arthritis
  • Obat anti-depresi golongan penghambat serotonin (selective serotonin reuptake inhibitor, SSRI) 

Oleh karena itu, sebaiknya Anda menginformasikan pada dokter/apoteker mengenai obat-obatan, suplemen herbal, atau vitamin yang sedang dikonsumsi untuk mencegah adanya reaksi dari interaksi obat.  

Perhatian

Obat AINS dapat diminum oleh siapa saja. Tetapi pada beberapa orang, penggunaan AINS harus dilakukan dengan pengawasan dokter.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum mengkonsumsi obat AINS, apabila:

  • Berusia lebih dari 65 tahun
  • Dalam masa kehamilan atau berencana untuk hamil
  • Dalam masa menyusui
  • Memiliki riwayat asthma
  • Memiliki riwayat diabetes
  • Memiliki riwayat alergi obat AINS
  • Memiliki riwayat nyeri perut/maag
  • Memiliki riwayat anemia
  • Memiliki riwayat stroke atau serangan jantung
  • Memiliki riwayat penyakit fenilketonuria (fku)
  • Memiliki gangguan pada jantung, ginjal, liver, tekanan darah, atau pencernaan
  • Mengkonsumsi obat lain, vitamin, suplemen herbal
  • Pada anak usia dibawah 16 tahun harus berkonsultasi dengan dokter terkait dosis obat

Simpan obat AINS sesuai dengan kemasannya. Obat ini harus disimpan pada suhu ruangan, terhindar dari panas, kelembaban, dan cahaya langsung. Tidak dibenarkan menyimpan obat dalam lemari pendingin. Hindarkan dari jangkauan anak-anak.

Artikel terkait:


Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.

Ingin beli obat ini? Chat dengan kami di WhatsApp! Kami dapat membantu mengantarkan obat ke rumah Anda se-Indonesia dengan pembayaran via bank transfer, kartu kredit, COD (di sebagian besar kota), Alfamart, dan OVO. Catatan: Kami bukanlah apotek atau toko obat dan kami tidak menjual obat secara langsung. Jasa pengiriman kami bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada pasien dengan pengambilan pesanan obat Anda di apotek. Perlu diketahui bahwa ada obat-obatan tertentu yang tidak dapat dikirimkan sesuai dengan ketentuan hukum.

Chat di WhatsApp

Buka di app